Anda di halaman 1dari 7

Modul 4.

Komunikasi Mikroorganisme, Aktifitas, Interaksi dengan Lingkungan dan Siklus


Nutrisi
Topik 1 Siklus Biogeokimia
Topik 2 : Konsekuensi Siklus Biogeokimia
Topik 3 : Komunikasi Bakteri- Bakteri dan komunikasi Bakteri dan Inang
Topik 4 : Komunitas Bakteri dalam Ekosistem
Topik 5 : Perubahan Global dan penyakit Infeksi
Topik 6 : Transpor Mikroorganisme
Topik 1 Siklus Biogeokimia
Ringkasan
Bab ini membahas siklus biogeokimia yang berkaitan dengan karbon, nitrogen, sulfur, dan besi.
Siklus karbon melibatkan sirkulasi karbon antara reservoir dan tenggelam, melalui berbagai
proses seperti fotosintesis, respirasi, degradasi senyawa organik, dan pembakaran bahan bakar
fosil. Sementara fotosintesis adalah sarana utama fiksasi karbon dan konversi menjadi senyawa
organik, respirasi oleh organisme hasil dalam pelepasan karbon dioksida kembali ke reservoir.
Siklus nitrogen paling kompleks dari siklus mineral dan termasuk proses mikroba katalis
fiksasi

nitrogen, oksidasi

amonium,

assimilatory dan

dissimilatory reduksi

nitrat,

ammonification, dan asimilasi amonium. Beberapa bakteri termasuk Azotobacter, Beijerinckia,


Azospirillum, dan Clostridium dapat memperbaiki N2. Siklus Sulfur melibatkan assimilatory
reduksi sulfat dan mineralisasi belerang. Dua praktik baru-baru ini yang telah menyebabkan
gangguan di waduk belerang global jalur pertambangan dan pembakaran bahan bakar fosil,
sehingga emisi sulfur dioksida ke atmosfer dan pembentukan selanjutnya dari hujan asam.
1.1 Pendahuluan
1.2 Siklus Karbon
1.3 Siklus Nitrogen
1.4 Siklus Sulfur
1.5 Siklus Besi
1.6 Evaluasi
1.7 Referensi

Pengertian dan Macam-macam Biogeokimia) Biogeokimia merupakan perubahan atau


pertukaran yang terjadi secara terus menerus antara komponen biosfer yang tak hidup dengan
yang hidup.
Pada ekosistem, materi di setiap tingkat trofik tidaklah hilang. Materi yang berupa unsur-unsur
penyusun untuk bahan organik tersebut didaur ulang, dimana unsur-unsur tersebut masuk dalam
kompoenen biotik lantaran udara, air dan tanah. Daur ulang materi ini disebut juga dengan Daur
Biogeokimia, hal ini dikarenakan dalam perubahan tersebut melibatkan beberapa makhluk hidup
serta batuan (geofisik).
Fungsi Daur Biogeokimia
Perubahan atau daur ulang unsur-unsur yang sudah dikenal dengan sebutan Daur Biogeokimia
ini mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam menjaga kelangsungan hidup dibumi, hal
ini karenakan semua materi hasil daur beogeokimia tersebut dapat digunakan oleh semua yang
ada di muka bumi ini, termasuk komponen biotik ataupun komponen abiotik.
Macam-macam Daur Biogeokimia
Daur Air
Didalam Atmosfir terdapat Air yang berbentuk uap. Uap air ini berasal dari air laut atau air
daratan yang menguap akibat terkena panas dari sinar matahari. Pada umumnya uap air pada
atmosfir berasal dari uap air laut, hal ini disebabkan karena luas air laut mencapai 3/4
(tigaperempat) luas permukaan bumi. Terkondensasinya uap air di atmosfir akan menjadi awan,
dimana awan-awan tersebut akan berubah menjadi air hujan, air hujan yang turun ke permukaan
bumi akan masuk kedalam tanah sehingga membentuk air tanah dan air permukaan tanah.
Tumbuhan darat biasanya menyerap air yang terdapat dalam tanah, air tersebut selanjutnya akan
mengalir menggunakan suatu pembuluh dalam tubuh tumbuhan, selanjutnya melalui transpirasi
uap air akan dilepaskan oleh tumbuhan hingga ke atmosfir. Transpirasi yang dilakukan tumbuhan
sendiri mencapai 90% penguapan dalam ekosistem darat.

Skema proses terjadinya daur air


Sedangkan hewan mendapatkan air langsung dari permukaan tanah. Pada manusia penggunaan
air mencapai seperempat air tanah yang sebagian nantinya dikeluarkan dari tubuh manusia dan
hewan berupa urin serta keringan bahkan juga air mata.
Adanya air tanah dan air yang ada dipermukaan bumi mengalir ke sungai, selanjutnya nanti akan
bermuara pada laut dan juga danau. Proses daur ulang ini disebut juga dengan Siklus Panjang,
akan tetapi siklus yang diawali dengan terjadinya proses Evapotranspirasi dan Transpirasi pada
air yang terdapat di permukaan bumi dengan diikuti oleh Presipitasi atau proses turunya air ke
permukaan bumi dinamakan Siklus Pendek.

(Daur Air)
Daur Karbon dan Oksigen
Proses hubungan timbal balik atau daur ulang respirasi seluler dan fotosintesis bertanggung
jawab atas terjadinya perubahan serta pergerakan utama karbon. Turun dan naiknya CO2 dan O2
Atmosir secara musiman dipengaruhi oleh menurunnya aktivitas Fotosintetik. Pada skala global
kembalinya O2 dan CO2 ke Atmosfir sebagai struktur lapisan bumi melalui respirasi hampir
menyeimbangkan pengeluarannya melalui Fotosintesis.
Namun, terjadinya pembakaran bahan bakar fosil dan kayu mengakibatkan bertambah
banyaknya gas CO2 yang masuk ke Atmosfir. Sebagai dampaknya terjadi kenaikan gas CO2
dalam Atmosfir bumi. O2 serta CO2 atmosfer juga akan berpindah masuk ke luar dan kedalam
sistem akuatik, dimana O2 dan CO2 akan terlibat dalam suatu keseimbangan dinamis dengan
bentuk bahan organik yang lainnya.

Siklus daur karbon oksigen


Daur Nitrogen
Nitrogen pada umumnya terdapat dalam senyawa organik seperti protein, urea dan asam nukleat
atau yang sudah dikenal dengan senyawa anorganik seperti nitrit, ammonia dan nitrat. Dalam
proses terjadinya Daur Biogeokimia pada Daur Nitrogen terjadi dalam dua tahap yakni:
Tahap pertama
Daur nitrogen merupakan proses transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah. Disamping air
hujan, masuknya nitrogen ke dalam tanah juga dapat melalui proses fiksasi nitrogen. Proses
fiksasi nitrogen sendiri secara biologis bisa dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis
dengan bakteri Azotobacter, Clostridium dan polong-polongan. Selain itu, kemampuan
memfiksasi nitrogen juga dapat dilakukan oleh ganggang hijau.
Tahap kedua
Nitrat yang diperoleh dari hasil fiksasi biologis akan digunakan oleh produsen atau tumbuhan
yang nandi diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika hewan atau tumbuhan mati, maka
makhluk pengurai akan merombaknya menjadi (NH3) atau yang dikenal dengan gas amoneak
dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini dinamakan dengan proses
amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas dapat mengubah senyawa ammonium dan amoneak menjadi
Nitrat oleh Nitrobacter. Jika oksigen dalam tanah terbasa, maka nitrat akan dengan cepat
ditransformasikan menjadi oksida nitrogen atau gas nitrogen oleh proses yang dinamakan
denitrifikasi.

Daur Nitrogen (Siklus Nitrogen) cycle


Daur Belerang (Sulfur)
Sulfur biasanya terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur nantinya direduksi oleh bakteri
menjadi sulfida serta biasanya terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
Hidrogen Sulfida sendiri seringkali memusnahkan makhluk hidup di perairan serta pada
umumnya akan menghasilkan penguraian bahan organik yang sudah mati. Tumbuhan dapat
menyerap sulfur yang masih dalam bentuk sulfat (SO4).
Proses rantai makanan disebut-sebut sebagai proses perpindahan sulfat, yang selanjutnya ketika
semua mahluk hidup mati dan nanti akan diuraikan oleh komponen organiknya yakni bakteri.
Beberapa bakteri yang terlibat dalam proses daur belerang (sulfur) adalah Desulfibrio dan
Desulfomaculum yang nantinya akan berperan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk
(H2S) atau hidrogen sulfida. Sulfida sendiri nantinya akan dimanfaatkan oleh bakteri
Fotoautotrof anaerob seperti halnya Chromatium dan melepaskan sulfur serta oksigen. Bakteri
kemolitotrof seperti halnya Thiobacillus yang akhirnya akan mengoksidasi menjadi bentuk
sulfat.

Siklus Daur sulfur (biogeokimia) Cycle


Daur Posfor
Posfor adalah salah satu jenis elemen penting dalam kehidupan, hal ini disebabkan karena semua
makhluk hidup akan membutuhkan posfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), Adenosin
Tri Fosfat sendiri nantinya akan digunakan sebagai sumber energi untuk metabolisme sel. Posfor
banyak terdapat di alam dalam yang masih berbentuk bentuk ion fosfat (PO43-). Ion Fosfat pada
umumnya terdapat dalam bebatuan. Akibat terjadinya peristiwa erosi dan pelapukan
memungkinkan fosfat terbawa menuju sungai bahkan hingga laut yang membentuk sedimen.
Terjadinya pergerakan dasar bumi memicu sedimen yang mengandung fosfat naik ke permukaan.
Tumbuhan pada umumnya mengambil fosfat yang masih terlarut dalam air tanah.
Daur Posfor juga melengkapi makhluk hidup jenis Herbivora, dimana mereka mendapatkan
fosfat dari tumbuhan yang dikonsumsinya serta karnivora mendapatkan fosfat dari makhluk
hidup herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan nantinya akan mengeluarkan fosfat melalui
feses dan urin. Jamur dan bakteri berperan menguraikan bahan-bahan anorganik di dalam tanah
dan selanjutnya akan melepaskan pospor, pospor yang dihasilkan oleh bakteri pengurai nantinya
akan diambil oleh tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai