Pulau-pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Alor, Nusa Tenggara Timur merupakan bagian
busur kepulauan daerah ini paling sering diguncang gempabumi. Gempabumi tersebut umumnya
berkekuatan 4 6 skala Richter, beberapa diantara berkekuatan > 6 pada skala Richter, dengan
kedalaman dangkal (30 60 km). Berdasarkan sebaran, kekuatan dan kedalaman serta hubungan
dengan kejadian, Pulau Flores dapat dikenal ada empat sumber gempabumi dari utara ke selatan,
yaitu gempabumi laut Flores, gempabumi daratan Flores, gempabumi laut Sawu dan gempabumi
jalur penunjaman (Gambar 3.7 dan 3.8).
Gambar 13. Peta penampang tumbukan utara selatan, zona Flores, Kabupaten Ende, Nusa
Tenggara Timur. (Sumber: Departemen Kehutanan Pusat Geoteknologi LIPI, 2006)
Gambar 14. Peta sebaran kegempaan dan pusat gempa di daerah Pulau Flores dan sekitarnya,
Nusa Tenggara Timur. (Sumber: Departemen Kehutanan Pusat Geoteknologi LIPI, 2006)
Tabel 3.1. Tahun, lokasi dan magnitude gempa yang terjadi di Pulau Flores dan sekitarnya
No.
Kejadian
Koordinat
Lokasi
Kedal
a
Gempabum
man
Flores
i
09.2 LS,
Laut
30 Oktober
Bima
1938
123,1 BT
08.0 LS,
Sawu
Laut
2 Nopember
119,0 BT
Flores
1954
Ruteng
09.2 LS,
Laut
Dangkal
123,1 BT
Flores
(16 km)
6 Agustus
4
Solor
1992
08.25 LS,
Selat
25 Desember
123,0 BT
Solor
Alor
1992
10.23 LS,
Laut
4 Juli
123,36 BT
Sawu
(16 km)
Flores
1991
08.8 LS,
Laut
Dangkal
12 Desember
122,1 BT
Sawu
(36 km)
Flores
1992
09.2 LS,
Laut
12 Desember
123,1 BT
Sawu
Dangkal
Magnitud
Skala
Lokasi
Keteranga
MMI
Kerusakan
(Ms)
6,5
VII
Larantuka
6,7
VII
Larantuka
VII
Larantuka
VII
Larantuka
6,7
VII
Larantuka
6,8
IX
Maumere
diikut
, Ende
6,5
VII
dsk
Maumere
gemp
, Ende
1992
dsk
Berdasarkan data-data kejadian gempabumi yang terjadi di Pulau Flores dan sekitarnya,
menunjukkan bahwa kejadian gempabumi 12 Desember 1992 dampaknya hingga ke kawasan
Taman Nasional Kelimutu diantaranya pada kawah bagian tengah permukaan air danau kawah
mengalami penurunan kurang lebih 10 meter, menimbulkan kelongsoran, menurunkan kualitas
dan kuantitas air sungai, juga mengakibatkan terputusnya hubungan transportasi antar pusatpusat permukiman di sepanjang jalan Ende Maumere. Gempa bumi Flores Desember
1992 ialah gempa bumi berkekuatan 7,8 pada skala Richter di lepas pantai Flores, Indonesia.
Terjadi
pada 12
pukul
13:29 WITA.
Gempa
bumi
ini
menyebabkan tsunami setinggi 36 meter yang menghancurkan rumah di pesisir pantai Flores,
membunuh setidaknya 2.100 jiwa, 500 orang hilang, 447 orang luka-luka, dan 5.000 orang
mengungsi. Gempa ini sedikitnya menghancurkan 18.000 rumah, 113 sekolah, 90 tempat ibadah,
dan lebih dari 65 tempat lainnya. Kabupaten yang terkena gempa ini ialah Kabupaten
Sikka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Flores Timur. Kota yang paling parah
ialah Maumere. Lebih dari 1.000 bangunan hancur dan rusak berat.
Oleh karena itu, gempa-gempa tersebut perlu mendapat perhatian, khususnya gempa yang
terjadi di Pulau Flores, karena sampai saat ini belum diketahui waktu perulangan gempa ini.
Mengambil analogi gempa Flores yang terjadi pada tahun 1992, bisa jadi gempa ini memiliki
periode ulang antara 20 - 50 tahun. Untuk itu diperlukan pemantauan dan monitoring yang
kontinyu dan menerus agar dapat memberitahukan secara dini kepada pengelola Taman Nasional
Kelimutu, maupun masyarakat di sekitarnya.
CONTOH ABSTRAK :