Aspek Neurologis Aids
Aspek Neurologis Aids
PENATALAKSANAAN
Secara umum, penatalaksanaan ODHA terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
1. Pengobatan untuk menekan replikasi virus HIV dengan obat antiretroviral
(ARV),
2. Pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi dan kanker yang
menyertai
infeksi
HIV/AIDS,
seperti
jamur,
tuberculosis,
hepatitis,
diberikan
dalam
jangka
panjang.
Obat ARV
dapat pula ditunda. Terapi ARV tidak dianjurkan dimulai pada pasien dengan
limfosit CD4+ >350 sel/mm3 dan viral load <100.000 kopi/ml.2,10
Saat ini regimen pengobatan ARV yang dianjurkan WHO adalah kombinasi
dari 3 obat ARV. Terdapat beberapa regimen yang dapat dipergunakan, dengan
keunggulan dan kerugiannya masing-masing. Kombinasi obat antiretroviral lini
pertama yang umum digunakan di Indonesia adalah kombinasi zidovudin (ZDV)/
lamivudine (3TC), nevirapin (NVP), stavudin (D4T), dan efavirenz (EFV).2,10
Pengobatan ODHA dewasa dengan ARV terbagi dalam kelompok, yaitu:
1. Regimen ARV Lini Pertama
a. Golongan NRTI
Abacavir (ABC) 400 mg sekali sehari
Disanosine (ddI) 250 mg sekali sehari
Lamivudin (3TC) 300 mg sekali sehari
Satvudin (D4T) 40 mg setiap 12 jam
Zidovudin (ZDV) 300 mg setiap 12 jam
Tenovofir (TDF) 300 mg sekali sehari1,2,10
b. Golongan NNRTI
Efavirenz (EFV) 600 mg sekali sehari
Nevarapine ( NPV) 200 mg sekali sehari selama 14 hari, selanjutnya
setiap 12 jam1,2,10
c. Golongan PI
Indonavir/ritonavir (IDV/r) 800 mg/100 mg setiap 12 jam
Lopinavir/ritonavir (LPV/r) 400 mg/100 mg setiap 12 jam
Nelfinavir (NFV) 1250 mg setiap 12 jam
Saquinavir/ritonavir (SQV/r) 1000 mg/100 mg tiap 12 jam
Ritonavir (RTV) 100 mg
Pilihan pengobatan adalah kombinasi 2 NRTI+ 1 NNRTI 1,2
a. AZT + 3TC + NVP
b. AZT + 3TC + EVP
c. D4T + 3TC + NVP
d. D4T + 3TC + EFV
2. Regimen ARV lini kedua
a. AZT atau D4T dengan TDF atau ABC
b. 3TC diganti dengan ddI
c.
NVP atau EFV diganti dengan LPV/r atau SQR/r 1
H. PROGNOSIS
Sebagian besar HIV/AIDS berakibat fatal, sekitar 75% pasien yang didiagnosis
AIDS meninggal tiga tahun kemudian. Penelitian melaporkan ada 5% kasus pasien
terinfeksi HIV yang tetap sehat secara klinis dan imunologis.1