PETUNJUK PELAKSANAAN
KOMITE KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga tersusunnya Petunjuk Pelaksanaan Komite Keperawatan
Rumah Sakit. Petunjuk Pelaksaanini disusun bertujuan untuk memberikan arah dan
panduan sehingga terlaksananya komite keperawatan di rumah sakit.
dengan
komite
keperawatan.
Mekanisme
yang
dilakukan
komite
sampai terbitnya buku ini. Semoga menjadi amal dan kebaikan bagi kita semua.
Akhirnya dengan tersusunnya Petunjuk Pelaksanaan Komite Keperawatan Rumah
sakit diharapkan pelayanan keperawatan dapat lebih baik dan optimal.
Suhartati,S.Kp.,M.Kes
NIP 196007271985012001
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
BAB III
B.
BAB IV
BAB V
PENUTUP...............................................................................................
LAMPIRAN.............................................................................................................
DAFTAR PUSAKA...................................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................................
iii
TIM PENYUSUN
iv
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang
paling dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan
yang mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat adalah rumah sakit. Rumah Sakit merupakan unit
pelayanan kesehatan dari sistem kesehatan dan merupakan unsur strategis
dilihat dari konteks jumlah biaya yang dikeluarkan, dimana sebagian besar dana
kesehatan terserap dalam sektor perumah-sakitan, baik di negara maju maupun
di negara berkembang. Pengelolaan rumah sakit yang efisien dan efektif
merupakan syarat mutlak agar rumah sakit dapat memberi pelayanan yang
optimal.
Pelayanan keperawatan merupakan subsistem dari sistem pelayanan yang ada
di rumah sakit. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung dengan
implementasi asuhan keperawatan yang bermutu. Asuhan keperawatan yang
bermutu merupakan asuhan yang diberikan kepada pasien, memenuhi standar
dan kriteria profesi keperawatan, sesuai dengan standar biaya dan kualitas yang
diharapkan rumah sakit serta mampu mencapai tingkat kepuasan dan
memenuhi harapan pasien. Kualitas asuhan keperawatan sangat ditentukan
oleh berbagai faktor antara lain kondisi pasien, pelayanan keperawatan
termasuk tenaga keperawatan di dalamnya. Salah satu faktor
yang harus
Profesi keperawatan merupakan hasil proses integral yang di bangun dari berbagai
elemen yang terintegrasi. Profil keperawatan profesional adalah gambaran dan
penampilan menyeluruh perawat dalam melakukan aktifitas keperawatan sesuai
dengan kode etik keperawatan. Aktifitas keperawatan meliputi peran dan fungsi
pemberian asuhan atau pelayanan keperawatan, praktik keperawatan, pengelolaan
institusi keperawatan, pendidikan pasien (individu, keluarga dan masyarakat) dan
juga keperawatan sebagai profesi dituntut semakin sadar akan kedudukan, peran
dan tanggung jawabnya sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan
bangsa melalui upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan. Pembentukan
sikap profesional ini dapat dibina dan ditumbuhkembangkan melalui proses
kredensialing, penjagaan mutu profesi (pengembangan continuing professional
development) dan pembinaan serta penyelesaian etik dan disiplin perawat.
Berdasarkan hal di atas dibutuhkan sebuah wadah non-struktural Rumah Sakit yang
mempunyai fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme
tenaga keperawatan melalui mekanisme Kredensial, penjagaan mutu profesi dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi yang disebut dengan komite keperawatan
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No 49 Tahun 2013. Penyelenggaraan
komite keperawatan harus didukung dari berbagai unsur mulai dari pimpinan rumah
sakit sampai kepada perawat baik perawat manajer maupun perawat pelaksana.
Dalam penyelenggaraan komite keperawatan embutuhkan sebuah acuan untuk
jadikan sebagai panduan dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan Komite Keperawatan
Rumah
sakit. Diharapkan
dengan adanyanya
petunjuk pelaksanaan
ini ,
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Adanya pengorganisasian pelaksanaan komite keperawatan di rumah sakit
b. Teridentifikasi lingkup kerja komite keperawatan
c. Terlaksananya pembinaan komite keperawatan dan monitoring dan
evaluasi terhadap penyelenggaraan komite keperawatan di rumah sakit
C. Sistematika
Sistematika penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Komite Keperawatan di Rumah
Sakit sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Tujuan
C.Sistematika
BAB II PENGANTAR KOMITE KEPERAWATAN
BAB III PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN KOMITE
KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT
A. Pengorganisasian Komite Keperawatan
B. Lingkup Kerja Komite Keperawatan
BAB IV PEMBINAAN KOMITE KEPERAWATAN DAN MONITORING
EVALUASI
BAB V PENUTUP
BAB II
PENGANTAR KOMITE KEPERAWATAN
Komite
keperawatan
RS
sekurang-kurangnya
terdiri
dari
Ketua
Komite
kebijakan, prosedur dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan
fungsi komite keperawatan.
Komite
keperawatan
RS
berfungsi
mempertahankan
dan
meningkatkan
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Komite Keperawatan dapat dibantu oleh
panitia Adhoc. Panitia Adhoc dibentuk berdasarkan kebutuhan rumah sakit melalui
usulan Ketua Komite Keperawatan dan ditetapkan oleh Direktur/ Pimpinan rumah
sakit.
Panitia Adhoc terdiri dari Mitra Bestari sesuai disiplin/ spesifikasi dan
peminatan tenaga keperawatan yang dapat berasal dari rumah sakit lain, organisasi
profesi perawat, dan/ atau institusi pendidikan keperawatan.
BAB III
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN KOMITE KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT
komite
keperawatan melaksanakan
kredensial struktur
Sub Komite
Kredensialing
Sub Komite
Mutu Profesi
Sub Komite
Etik Displin
Mitra Bestari
Skema 1.1
Struktur Organisasi Komite Keperawatan
Skema 2.1
Lingkup Kerja Ketua komite Keperawatan, Sekretaris dan Ketua Sub Komite Keperawatan
Lingkup kerja ketua komite keperawatan, sekretaris dan ketua sub komite
keperawatan dapat dijelaskan sebagai berikut berdasarkan skema 2.1
a. Input
Beberapa perangkat pendukung yang harus disiapkan sebagai input
dalam pelaksanaan tugas ketua komite keperawatan, sekretaris dan
ketua sub komite keperawatan adalah visi misi RS, rencana strategi
rumah sakit, kebijakan baik eksternal dan internal rumah sakit
(Permenkes
49
tahun
2013,
SK
struktur
organisasi
komite
b. Proses
Tugas ketua komite keperawatan, sekretaris dan ketua sub komite
keperawatan adalah melaksanakan fungsi - fungsi manajemen yaitu
perencanaan,
pengorganisasian,
ketenagaan,
pengarahan
dan
pengendalian.
1) Perencanaan
a) Menyusun Renstra komite keperawatan yang mengacu pada
Renstra rumah sakit
b) Menyusun pedoman - pedoman/ SPO yang dibutuhkan untuk
setiap sub komite keperawatan.
2) Pengorganisasian
a) Menyusun struktur komite keperawatan
b) Menyusun
uraian
tugas
untuk
sub
komite
keperawatan
kredensialing, sub komite mutu profesi dan sub komite etik dan
disiplin
c) Menyusun indikator kinerja individu (IKI) dan indikator kinerja unit
untuk sub komite keperawatan kredensialing, sub komite mutu
profesi dan sub komite etik dan disiplin
dalam
memperkuat
kemampuan
tim
komite
keperawatan
b) Menyusun jadwal rutin untuk penyelenggaraan kegiatan capacity
building sebagai upaya dalam membangun tim kerja
c) Memberikan penghargaan kepada ketua/ anggota sub komite
keperawatan yang berprestasi
4) Pengarahan
a) Memberikan pengarahan dalam menjalankan tugas sebagai
seorang pimpinan dalam komite keperawatan/ sub komite
keperawatan
b) Melakukan koordinasi dengan ketua sub komite keperawatan/
anggota komite keperawatan
c) Melakukan bimbingan teknis dan supervisi terhadap pelaksanaan
uraian tugas, IKI dan IKU.
5) Pengendalian
a) Menyusun
perangkat
mutu
komite
keperawatan
seperti
Skema 2.2
Lingkup Kerja Sub Komite Kredensialing
Skema 2.3
Lingkup Kerja Sub Komite Mutu Profesi
Lingkup kerja sub komite mutu profesi dapat dijelaskan sebagai berikut
berdasarkan skema 2.3
a. Input
Perawat klinik kompeten (PK I s.d PK V) dengan kewenangan klinik
yang telah memiliki uraian tugas dan indikator kinerja individu (IKI)
sesuai dengan kewenangan klinik yang telah didapatkan
b. Proses
1) Menyusun continuing professional development (CPD) berdasarkan
gap/
kesenjangan
hasil
kredensialing
dan
teknologi
yang
c. Output
Kompetensi pada perawat klinik sesuai dengan kebutuhan pelayanan
keperawatan rumah sakit.
4. Sub Komite Keperawatan Etik dan Disiplin
Skema 2.3
Lingkup Kerja Sub Komite Etik dan Disiplin
Lingkup kerja sub komite mutu profesi dapat dijelaskan sebagai berikut
berdasarkan skema 2.4
a. Input
Perawat klinik mengalami masalah etik disiplin dalam memberikan
pelayanan keperawatan dan
manajemen SDM
b. Proses
1) Melakukan pembinaan etik yang dilakukan terhadap individu atau
kelompok sesuai dengan masalah etik disiplin yang ditemukan
seperti pencegahan terjadinya pelanggaran dilema etik, penyegaran
Petunjuk Pelaksanaan Komite Keperawatan RS | Kementerian Kesehatan RI
yang
ditujukan
kepada
seluruh
perawat
seperti
seminar
c. Output
Perawat klinik memiliki nilai moral dan perilaku etik disiplin
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KOMITE KEPERAWATAN
dalam rangka
menjamin mutu
pelayanan keperawatan
serta
Keperawatan RS mencakup :
1. Dokumen rencana kerja dan anggaran Komite Keperawatan
2. Dokumen manajemen mutu pelaksanaan Kommite Keperawatan
3. Sistem dan program Kredensial tenaga keperawatan
4. Sistem dan program peningkatan mutu profesi
5. Sistem dan program pembinaan etik dan disiplin profesi
BAB V
PENUTUP
sakit.
Diharapkan
kepada
komite
keperawatan
rumah
sakit
dapat
mempergunakan juklak ini dengan baik dan berkontribusi dalam seluruh proses,
sehingga tujuan akhir dari program ini dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
LAMPIRAN 1
A. KETENTUAN UMUM
Kredensial adalah suatu proses evaluasi terhadap perawat untuk menentukan
kelayakan diberikan kewenangan klinik (Clinical Privilege)
Clinical Appraisal (Telaah Keprofesian) ditinjau dari :
1.
Knowledge (Pengetahuan)
2.
Skill (Ketrampilan)
3.
Kompetensi Attitude
Yang bersangkutan dibidang keahlian profesinya.
Clinical Appointment (surat penugasan), diberikan dari Direktur
kepada yang
bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan profesinya dalam ruang lingkup pelayanan,
pendidikan dan penelitian keperawatan
Kewenangan Klinik (Clinical Privilege) merupakan kewenangan yang diberikan kepada
perawat oleh pimpinan RS untuk dapat memberikan pelayanan dan asuhan
keperawatan, berdasarkan rekomendasi dari Komite Keperawatan yang ditetapkan
dengan Keputusan pimpinan RS untuk periode tertentu
Pemberian kewenangan klinik (Clinical Privilege) diberikan oleh Pimpinan Rumah Sakit
berdasar masukan dari Ketua Komite Keperawatan. Kewenangan Klinik tersebut
dipergunakan selama perawat bekerja memberikan pelayanan, pendidikan dan
melakukan penelitian keperawatan di RS dan diperpanjang kembali sesuai masa
berakhirnya.
B. TATA CARA
1. Penerimaan masukan dari perawat ahli, dalam pemberian kewenangan klinik
(Clinical Privilege) atas dasar kesesuaian dengan standar profesi, Standar
pendidikan dan sertifikat kompetensi tenaga keperawatan terkait, dan surat
penugasan dari Pimpinan Rumah Sakit
2. Komite Keperawatan memberikan kewenangan klinik (Clinical Privilege)
berdasarkan surat rekomendasi hasil proses Kredensial, masukan dari
Perawat Ahli, standar pendidikan dan sertifikat kompetensi, dalam perincian
sebagai berikut:
a.
asuhan
10
kebutuhan dibantu oleh perawat, (3) penampilan pasien sakit berat, (4)
pasien memerlukan observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam, (5)
menggunakan selang NGT, menggunakan terapi intravena, pemakaian
alat penghisap (suction ) dan kadang pasien dalam kondisi
gelisah/disorientasi
4) Intensive Care, kriteria pada klasifikasi ini pasien dengan krisis atau
kegagalan pada: (1). Sistem pernapasan, (2) Sistem hemodinamik, (3)
Sistem syaraf pusat, (4) Sistem endokrin dan metabolic, (5) Overdosis
obat, reaksi obat dan keracunan, (6) Sistem pembekuan darah, dan (7)
Infeksi berat (sepsis)
11
12
Jenjang Karir:
PK .............
PARAMETER
Melaksanakan praktek
profesional, etis, legal
dan peka budaya
SUB VARIABEL
Aktif berusaha untuk memahami pandangan
pasien dari beragam budaya
Memberikan asuhan
keperawatan berdasar
tingkat ketergantungan
pasien.
Minimal care
Parsial care
Total care
Intensive care
Pengembangan
profesional
Memberikan bimbingan
terhadap perawat klinik
(PK) dibawahnya
Menerima konsultasi PK
dibawahnya
Pelakukan penelitian
KRETERIA
Sangat sering
Sering
Cukup sering
Tidak pernah
Sangat sering
Sering
Cukup sering
Tidak pernah
Sangat sering
Sering
Cukup sering
NILAI
10
5
3
0
10
5
3
0
10
5
3
Tidak pernah
Sangat sering
0
10
Sering
Cukup sering
Tidak pernah
Sangat sering
Sering
Cukup sering
Tidak pernah
Sangat sering
Sering
Cukup sering
Tidak pernah
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang
Sangat kurang
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang
Sangat kurang
10
5
3
0
10
5
3
0
10
8
6
4
2
10
8
6
4
2
Melaksanakan
Tidak melaksanakan
Melaksanakan
Tidak melaksanakan
Sangat sering
Sering
Cukup sering
Tidak pernah
Sangat sering
Sering
Cukup sering
Tidak pernah
10
0
10
0
10
5
3
0
10
5
3
0
Melaksanakan
10
Tidak melaksanakan
TOTAL
JUMLAH SKOR
13
LAMPIRAN 2
PANDUAN IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
ETIK
DAN
DISIPLIN
PROFESI
A. PENDAHULUAN
Di dalam Pedoman Komite Keperawatan diuraikan bahwa tugas Subkomite etik
dan disiplin adalah melakukan Sosialisasi Kode Etik Profesi Perawat; Melakukan
pembinaan etik dan disiplin profesi; Melakukan Penegakan Disiplin Profesi
Keperawatan; merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran
disiplin dan masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi dan asuhan
keperawatan; Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis dan/atau
clinical appointment (surat Penugasan Klinis); dan memberikan pertimbangan
dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan keperawatan
Di dalam penerapannya, aspek etik dan aspek disiplin sering merupakan hal yang
sulit untuk dibedakan, bahkan di dalam praktek keperawatan sering dijumpai
permasalahan yang terkait dengan disiplin dianggap sebagai permasalahan etik.
Di sisi lain, pada beberapa isue tertentu aspek etik sering tumpang-tindih dengan
aspek hukum, seperti pada informed consent, confidentiality, profesionalisme, dll.
Penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu dilakukan secara
terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan
keperawatan yang diberikan benar-benar menjamin pasien akan aman dan
mendapat kepuasan.
Dalam rangka menjamin pelayanan yang humanistik terhadap masyarakat
penerima pelayanan asuhan keperawatan dan perawat sebagai pemberi
pelayanan di Rumah Sakit, PPNI telah menetapkan Kode Etik Perawat Indonesia.
Kode etik ini mengatur hubungan perawat-klien, perawat-praktik, perawat-teman
sejawat, perawat-masyarakat, dan perawat-profesi.
Pelanggaran etik profesi keperawatan dapat dikenai sanksi disiplin profesi dalam
bentuk peringatan hingga ke bentuk yang lebih berat, yaitu kewajiban menjalani
pendidikan / pelatihan tertentu (bila akibat kurang kompeten), pencabutan haknya
berpraktik profesi. Keputusan terhadap permasalahan etik tidak ditujukan untuk
kepentingan peradilan oleh karenanya tidak dapat digunakan sebagai bukti di
pengadilan, kecuali atas perintah pengadilan sebagai bentuk permintaan
keterangan saksi ahli.
Pelanggaran terhadap dimensi etik merupakan pelanggaran yang dilakukan
terhadap kode etik (sebagai aturan internal profesi). Pada umumnya tidak
Petunjuk Pelaksanaan Komite Keperawatan RS | Kementerian Kesehatan RI
14
B. STRATEGI
1. Melakukan Sosialisasi kode etik keperawatan
Kode etik merupakan parameter bagi seluruh profesi termasuk perawat dalam
membuat penilaian etis. Berbagai isu spesifik tentang etik banyak dibahas
dikalangan kesehatan terutama yang terkait dengan pelayanan keperawatan
seperti kepedulian perawat yang mencakup penolakan pasien terhadap
pengobatan, informed-consent, pemberhentian bantuan hidup dan juga
kerahasiaan pasien. Dalam Standar Kinerja Profesional, disebutkan bahwa
keputusan tindakan perawat atas nama klien ditentukan dengan cara yang etis
artinya sesuai dengan norma, nilai budaya, dan idealisme profesi. Hal ini
sangat perlu diperhatikan oleh setiap perawat untuk menghindari adanya
pelanggaran etika profesi karena pada prinsipnya pengabaian prinsip etika
profesi merupakan pelanggaran kode etik.
15
Oleh karena itu, seluruh perawat baik struktural maupun fungsional di seluruh
unit layanan rumah sakit perlu mengetahui dan memahami mengenai kode
etik perawat Indonesia untuk menghindari terjadinya pelanggaran etik dan
hukum. Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain :
a. Materi kode Etik Perawat Indonesia
b. Menyusun jadwal Sosialisasi
c. Menyusun soal pre dan post test
d. Pelaporan hasil sosialisasi
2. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi
Pembinaan etika keperawatan adalah upaya, tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Upaya pembinaan etika keperawatan tersebut dilakukan oleh Subkomite Etik
dan Disiplin berkoordinasi dengan PPNI Komisariat/Ketua Etik dan Hukum
Rumah Sakit/ MKEK atau MKDK Prov/Kab/Kota untuk dapat menuntun
seluruh perawat Indonesia agar dalam memberikan asuhan keperawatan
berpedoman kepada Kode Etik Keperawatan Indonesia.
Pembinaan etik dapat dilakukan terhadap individu dan kelompok sesuai
dengan dilema etik yang ditemukan.
Dalam melakukan pembinaan mekanisme yang diterapkan dapat dilakukan
secara terstruktur atau tidak terstruktur dan waktu yang digunakan untuk
pembinaan dapat terjadwal atau dilakukan secara insidentil sesuai dengan
kebutuhan dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Terstruktur
1) Pembinaan etika melalui rapat koordinasi oleh Komite Keperawatan
(Subkomite Etik dan Disiplin) dengan pimpinan unit pelaksana
pelayanan keperawatan dilakukan minimal dua kali setahun
2) Pembinaan etika melalui rapat koordinasi oleh Komite Keperawatan
(Subkomite Etik dan Disiplin) dengan pelaksana keperawatan dilakukan
minimal satu kali setahun
3) Bagi setiap perawat yang baru masuk bekerja di rumah sakit diberikan
pembekalan tentang etika keperawatan dalam bentuk pelatihan.
4) Setiap mahasiswa keperawatan yang akan praktek lapangan harus
dibekali
16
b. Tidak terstruktur
Sewaktu-waktu baik secara individu maupun berkelompok perawat akan
mendapatkan pembinaan sesuai dengan dilema etik yang ada.
17
LAMPIRAN 3
A. PENDAHULUAN
Kualitas pelayanan keperawatan/ kebidanan
yang diberikan oleh tenaga
keperawatan
sangat ditentukan oleh semua aspek kompetensi tenaga
keperawatan
dalam
melakukan
penatalaksanaan
asuhan
keperawatan/kebidanan.
Untuk mempertahankan mutu dilakukan upaya pemantauan dan pengendalian
mutu profesi melalui :
1. Pemantauan kualitas melalui laporan pagi, presentasi kasus sulit,
keperawatan, journal reading/hasil riset.
audit
B. STRATEGI
1. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan berdasarkan area praktik
2. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan
bagi perawat
3. Melakukan audit mutu profesi perawat
4. Memfasilitasi proses pendampingan perawat sesuai kebutuhan
18
Form : K.1
A. IDENTITAS PERAWAT
Nama Pemohon : ...................................................................................................
NIP
: ...................................................................................................
Tanggal Lahir
: .........../........../........... ( tanggal/bulan/tahun)
Alamat
: ...................................................................................................
...................................................................................................
Telepon
: ......................................... HP : ..............................................
: ............................................................................................. ......
B. STATUS REGISTRASI
Nomor Registrasi
: ..............................................................................
Nomor Ijazah
: ..............................................................................
: ..............................................................................
Tanggal Lulus
: ..............................................................................
Kualifikasi Pendidikan
: Diploma/Ners/ Spesialis.........................................
(coret yang tidak perlu)
Penjenjangan Karir
: PK 0 / I / II / III / IV / V
perlu)
: ..............................................................................
: ........./........../........... (tanggal/bulan/tahun)
19
C. STATUS KREDENSIALING YANG DIUSULKAN (Berikan cek list pada salah satu kotak)
Awal
Kenaikan tingkat
Pemulihan Kewenangan
....................................................
D. PRASYARAT KREDENSIALING
a. Apakah anda pernah dilakukan kredensialing sebelumnya? Jika Ya, tuliskan
kapan dilakukannya kredensialing terakhir.
Ya
Tidak
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..........................................................................................................................
b.
Tidak
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..........................................................................................................................
c. Apakah kewenangan klinis anda pernah :
Dikurangi
Ya
Tidak
Dibekukan
Ya
Tidak
Dicabut
Ya
Tidak
20
Tidak
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
........................................................................................................................
e. Tuliskan program pengembangan professional berkelanjutan (CPD) bagi
perawat yang anda ikuti dalam 3 tahun terakhir
Tahun
Kegiatan
Bukti
(Nomor Sertifikat/
Surat Tugas/SK)
Institusi Penyelenggara
Kegiatan
Jenis Kegiatan
dst
21
f.
No
Kewenangan Klinis
Bukti Pendukung
Keterangan
E. PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa segala hal yang tertulis di dalam dokumen ini adalah
benar adanya. Apabila di kemudian hari terbukti ada hal yang tidak benar maka
saya bersedia menanggung segala konsekuensi sesuai dengan aturan hukum
yang berlaku.
: .................................................................
Tanggal
: ........./........../.......... (Tanggal/Bulan/Tahun)
22
Form : K.2
RS...................................
PROSES KREDENSIALING
A. Identitas Perawat
Nama Perawat
: .........................................................................................
Kualifikasi
: PK 0/ I / II / III / IV / V
Tanggal
: .........................................................................................
Nama
Bidang keahlian
1
2
3
dst
23
2 = Dengan Supervisi
3 = Bukan Kewenangan
Petunjuk Pelaksanaan Komite Keperawatan RS | Kementerian Kesehatan RI
Bedah
Penyakit Dalam
Emergensi/ Kritikal
Anak
Maternitas
Kemampuan
Saat ini
Review/
Validasi
Rekomendasi
S
TS
Tindakan Mandiri
1
2
3
4
5
dst
B
24
D. Rekomendasi
Rekomendasi :
.
.
.
.
.
Catatan :
.
.
.
.
.
Nama
Tanda Tangan
1. 1. .
2. . 2. ..
3. . 3. ..
Perawat Klinik :
Nama
Tanda Tangan :
Tanggal : ./ ../ 20
E. Persetujuan
Ketua Sub Komite Kredensial
Nama
: ....................................................................................................
Tanda Tangan : ....................................................................................................
Tanggal
: ....................................................................................................
25
Form K.3
Kepada Yth
Ketua Komite Keperawatan RS
di tempat
: ...............................................................................
Tanggal Penetapan
: ........./......../......... (Tanggal/Bulan/Tahun)
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
...........................................................................................................................
Dasar pengajuan banding adalah :
(Tulis dengan huruf cetak dan Harap melampirkan copy dokumen terkait)
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Petunjuk Pelaksanaan Komite Keperawatan RS | Kementerian Kesehatan RI
26
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
............................................................................................................
: .................................................................
Tanggal
: ........./........../.......... (Tanggal/Bulan/Tahun)
27