Anda di halaman 1dari 3

Kasus 1

1. Apa korelasi antara usia anak dengan manifestasi yang terdapat pada anak tersebut ?

2.
3.

Mengapa anak tidak mau makan dan minum ?


Apa penyebab dan patofisiologi demam yang mungkin dialami oleh anak tersebut ?
Fisiologi Thermoregulasi :
Temperatur normal tubuh dipertahankan konstan oleh keseimbangan antara heat gain dan heat
loss dengan disertai mekanisme thermoregulasi yang efisien. Temperatur tubuh terdiri dari core
temperature/temperatur inti dan shell temperature/temperatur kulit/perifer. Temperatur rectal,
esophageal, dan oral mencerminkan temperatur inti, sedangkan temperatur axillaris dan kulit
menunjukkan temperatur perifer. Temperatur inti menunjukkan risiko cedera pada beberapa
organ tubuh, sedangkan temperatur perifer dipengaruhi oleh suhu udara, aliran udara, radiasi
thermal, berkeringan, skin blood flow, serta temperatur pada jaringan-jaringan dari seluruh
jaringan-jaringan subcutis. Thermoreseptor dari temperatur perifer ada di dalam kulit, sedangkan
thermoreseptor dari core temperature terdapat di dalam cortex cerebri, hypothalamus,
mesencephalon, medulla oblongata, medulla spinalis, dan viscera abdominis profundus. Saat
merasakan perubahan temperatur, reseptor ini akan mentransmisikan impuls aferen melalui
tractus spinothalamicus lateralis menuju ke thermostat pusat/sentral di hipothalamus anterior
(atau hipothalamus preopticum), yaitu suatu lokasi di dalam hypothalamus yang mengatur set
point. Dan mekanisme thermoregulasi dimulai ketika temperatur yang dirasakan oleh
thermoreseptor berbeda dengan set point, dimana bila kondisi ini gagal, akan terjadi gangguan
thermoregulasi yang bermanifestasi pada hipertermia atau hipotermia.
Hipertermia :
Hipertermia menunjukkan peningkatan temperatur tubuh di atas set point hypothalamus karena
heat loss yang inadekuat dan/atau kelebihan heat gain. Sitokin tidak berperan dalam peningkatan
suhu ini (berkebalikan dengan demam), dimana set point hypothalamus tida berubah, sehingga
obat-obat antipiretik seperti aspirin, asetaminofen, dan NSAID yang bekerja dengan cara
menurunkan set point tidak akan memiliki efek kerja. Peningkatan temperatur yang ekstrem
(>41oC) sering terjadi pada pasien hipertermik.
Demam :
Demam adalah suatu kondisi regulasi peningkatan temperatur tubuh (>38oC) untuk mencapai set
point yang lebih tinggi di dalam hypothalamus. Demam ini disebabkan karena pelepasan pyrogen
dari makrofag/monosit, seperti IL-1, TNF, IFN-, dan IL-6 sebagai respon erhadap stimulus
inflamasi seperti infeksi, keganasan, penyakit autoimun, dll. Demam yang dipicu oleh pelepasan
sitokin jarang yang melebihi 41oC, dengan perkecualian pada beberapa kasus seperti
meningoencephalitis.

4.

Apa interpretasi dari mata kemerahan, pilek tanpa batuk, serta diare dan rash ?

DD dari kasus 1 adalah Inflammatory Bowel Disease/IBD, dimana penyakit ini memiliki 4 ciri, yaitu
nyeri abdomen, diare, demam dan rash, serta pubertas terlambat.

5.

Apa makna dari VS pasien pediatri tersebut ?

Kasus 2
1.

Anda mungkin juga menyukai