Efek Peltier
Prinsip pendinginan Thermo-Electric ini ditemukan pertama kali pada tahun
1834 oleh Jean Peltier, sehingga hasil penemuannya ini sering disebut Pendingin
Peltier Apabila ada aliran arus listrik, maka akan disertai dengan panas hasil dari
arus tersebut (pemanasan Joule). Jean Peltier mengamati hal ini, bahwa ketika arus
listrik melewati pertemuan dua buah konduktor yang berbeda (thermocouple), akan
ada efek pemanasan yang tidak bisa dijelaskan oleh pemanasan Joule saja. Bahkan
tergantung pada arah arus, efeknya bisa berupa pemanasan atau pendinginan.
B. Cara Kerja
Ketika dua konduktor dihubungkan kontak listrik, elektron akan mengalir dari
satu konduktor yang mempunyai elektron kurang terikat ke konduktor yang
mempunyai elektron yang lebih terikat. Alasan yang mudah untuk hal ini adalah
tingkat perbedaan Fermi antara dua konduktor.
Perbedaan Fermi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
bagian atas kumpulan tingkat energi elektron pada suhu nol absolut. Konsep ini
berasal dari statistik Fermi-Dirac.
Konsep energi Fermi adalah konsep yang sangat penting untuk memahami
sifat listrik dan termal pada benda padat. Kedua proses listrik dan termal biasanya
melibatkan energi elektron.
Ketika dua konduktor dengan tingkat Fermi yang berbeda digabungkan,
elektron akan mengalir dari konduktor dengan tingkat yang lebih tinggi ke tingkat
yang lebih rendah, hingga perubahan potensial elektrostatik membawa dua tingkat
Fermi menjadi nilai yang sama.
Arus yang melewati Junction baik arah maju maupun mundur akan
menghasilkan perbedaan suhu. Jika suhu Junction panas (heat sink) bpat isa dijaga
tetap rendah dengan mengurangi atau menghilangkan panas yang dihasilkan, maka
suhu bagian yang dingin dapat dipertahankan sesuai dengan yang diinginkan dan
bisa beberapa puluh derajad dibawah titik nol.
C. Bahan Thermo-Electric
Semi konduktor adalah bahan pilihan untuk Thermo-Electric yang umum
dipakai. Bahan semi konduktor Thermo-Electric yang paling sering digunakan
saat ini adalah Bismuth Telluride (Bi2Te3) yang telah diolah untuk
menghasilkan blok atau elemen yang memiliki karakteristik individu berbeda
yaitu N dan P. Bahan Thermo-Electric lainnya termasuk Timbal Telluride
(PbTe), Silicon Germanium (SiGe) dan Bismuth-Antimony (SbBi) adalah
paduan bahan yang dapat digunakan dalam situasi tertentu. Namun, Bismuth
Telluride adalah bahan terbaik dalam hal pendinginan.
Bismuth Telluride memiliki dua karakteristik yang patut dicatat. Karena
struktur kristal, Bismuth Telluride sangat anisotropic. Perilaku anisotropic
H. Spesifikasi
Banyak macam Thermo-Electric yang ada dipasaran, namun yang masuk dan
ada di Indonesia tidak begitu banyak. Salah satu model yang ada dipasaran seperti
gambar berikut :
Setiap peralatan atau komponen tentunya punya datasheet atau spesifikasi. Tak
terkecuali Thermo-Electric tersebut. Adapaun spesifikasinya seperti berikut :
Dimentions : 40 x 40 x 3.9mm
lmax - 7A
Umax - 15.4V
Qcmax - 62.2W
Tmax - 69C
127 thermocouples
Kesimpulan
Pendingin Termoelectric (TEC), juga sering disebut pendingin Peltier
ataupompa panassolid-state yang memanfaatkan efek Peltier. Saat TEC / Peltier
dilewati arus maka alat ini akan memindahkan panas dari satusisi ke sisi lain,
biasanya menghasilkan perbedaan panas sekitar40C - 70C.
Bahan semikonduktor Thermo-Electric yang paling sering digunakan saat ini
adalah Bismuth Telluride (Bi2Te3). Thermo-Electric dibangun oleh dua buah
semikonduktor yang berbeda, satu tipe N dan yang lainnya tipe P.
Thermo-Electric mempunyai efisiensi 4 kali lebih rendah jika dibandingkan
dengan yang konvensional. Thermo-Electric mempunyai efisiensi sekitar 10% - 15%,
sementara efisiensi model konvensional antara 40% - 60%.
Referensi :