Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengenalan Dokter Hewan


1. Pengertian Dokter Hewan
Menurut

Wikipedia

bahasa

Indonesia,

ensiklopedia

bebas,

Dokter

hewan (disebut juga medik veteriner) adalah dokter yang menangani hewan dan
penyakit-penyakitnya. Selain bertanggung jawab terhadap kesehatan hewan (keswan),
dokter hewan juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan hewan (kesrawan)
serta kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet).
Berbeda dengan dokter dan dokter gigi yang sebagian besar bekerja sebagai
praktisi, sebagian dokter hewan memilih untuk berkarya dalam bidang lain selain
membuka praktik klinik. Dokter hewan praktisi biasanya lebih memfokuskan diri
pada satu kelompok hewan tertentu, seperti hewan kecil atau hewan besar. Kelompok
hewan kecil merujuk kepada hewan kesayangan yang dipelihara sebagai hewan hobi,
seperti anjing, kucing, dan kelinci. Sedangkan kelompok hewan besar meliputi ternak
seperti sapi, kambing, kuda, dan babi.
Dokter hewan juga banyak bekerja sebagai konsultan ahli (misalnya konsultan
unggas seperti ayam atau satwa liar seperti gajah) baik secara mandiri maupun pada
perusahaan swasta. Sejumlah dokter hewan juga bekerja pada lembaga penelitian,
konservasi hewan, pembibitan, produksi dan reproduksi hewan, serta badan karantina.
Dokter hewan (Veterinarian) adalah orang yang telah lulus program
pendidikan profesi kedokteran hewan dari institusi pendidikan kedoktern hewan yang

telah terakreditasi institusi kedokteran hewan di luar negeri yang ijazahnya telah
mendapatkan pengesahan dari Kementrian Pendidikan Nasional (AD-PDHI)
Dokter hewan adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran
hewan, sertifikat kompetensi, dan kewenangan medik veteriner dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan hewan. (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Pasal 1)
2. Tugas Dan Tanggung Jawab Dokter Hewan
Berdasarkan keahlian
Menangani hewan pangan/farm animal, hewan hobby, satwa liar/konservasi,
satwa aquatik, hewan lab.
Berdasarkan keahlian ilmu
Ahli bedah, ahli penyakit dalam, ahli nutrisi ahli patologi, ahli epidemiologi,
Kesmavet, mikrobiologi, virologi, farmakologi, dll.
Layanan medis
Layanan hewan kelompok dan layanan hewan individu
Beradasarkan rambu-rambu profesi medvet
Praktek klinik dan konsultasi klinik
Dokter hewan di klinik berkewajiban untuk memberikan layanan yang
up to date (terkini), pengobatan yang terampil terhadap pasien dan
layanan yang efisien. Diperlukan adanya standard untuk tempat,

peralatan, fasilitas dan SDM.


Tampilan dokter hewan yang

memberikan

konsultasi

harus

memberikan kesan yang profesional yang terlihat dari kemampuan


yang harus di standard, meliputi kemampuan bicara, kemampuan

menjelaskan, perilaku dalam pelayanan dan kepakaran yang memberi

nilai positif kepada reputasi profesi.


Pemilik hewan mempunyai hak untuk meminta konsultasi dokter
hewan yang dia pilih akan tetapi dokter hewan tidak berkewajiban
untuk menerima klien pada keadaan yang dapat menjelaskan dasar
penolakan

Dalam layanan masyarakat/publik (PNS)


Dokter hewan PNS mempunyai kewajiban kewajiban kepada negara
dengan pedoman pedoman kerja sesuai aturan pemerintah dan

adanya aturan hukum yang memayungi pekerjaannya.


Para dokter hewan ini dapat mempunyai kewenangan kewenangan
dan tanggung jawab yang harus dipahami dan dihargai oleh umumnya

para dokter hewan.


Hubungan antara dokter hewan PNS layanan publik dan dokter hewan
lain selaku sesama profesi haruslah berdasarkan kesejawatan profesi
yang harmonis. Dalam hal iNi harus saling menginformasikan demi

kepentingan keselamatan dan kesehatan masyarakat.


Dalam melakukan layanan publik Drh PNS harus memiliki
kompetensi yang terakreditasi, tersertifikasi dan tunduk kepada rambu
rambu profesi veteriner.

Dalam bidang industri /bid. Komersial


Dokter hewan yang dipekerjakan atau menjadi karyawan diharuskan
setia kepada perusahaan / atasannya. Namun demikian mereka juga
mempunyai tanggung jawab untuk mempertahankan standard etik dan
kewajibankewajiban profesi untuk melawan setiap upaya yang

meremehkan standard profesi yang ada demi kepentingan perusahaan /

komersial.
Dokter hewan bisa terpojok menjadi kambing hitam dalam
permasalahan,

oleh

karenanya

dokter

hewan

berkewajiban

menginformasikan dan menyarankan informasi teknis yang terbaik


kepada atasannya.
Dalam dunia pendidikan
Dokter hewan pendidik mempunyai kewajiban khusus untuk
memastikan baik dengan mengarahkan maupun mencontohkan standard
standard

tertinggi

yang

etikal

dalam

memper-kenalkan

dan

mempertahankannya diseluruh aspek kegiatan profesi.


Dalam dunia penelitian
Diseluruh bidang riset yang melibatkan hewan, setiap dokter hewan
yang terlibat harus berinisiatif untuk memastikan standard etik dan teknis
yang tertinggi. Dokter hewan yang melakukan bedah percobaan atau
menyiapkan hewan coba harus memastikan memiliki keterampilan bedah
dan kompetensi yang memadai serta memenuhi persyaratan hewan coba
yang distandardkan.
3. Otoritas veteriner
Otoritas Veteriner

adalah

kelembagaan

Pemerintah

dan/atau

kelembagaan yang dibentuk Pemerintah dalam pengambilan keputusan


tertinggi yang bersifat teknis kesehatan hewan dengan melibatkan
keprofesionalan dokter hewan dan dengan mengerahkan semua lini
kemampuan profesi mulai dari mengidentifikasi masalah, menentukan

kebijakan,

mengoordinasikan

pelaksana

kebijakan,

sampai

dengan

mengendalikan teknis operasional di lapangan


4. Tantangan dokter hewan
Sebagai anggota WTO, dokter hewan Indonesia harus mempersiapkan
konsekuensi perjanjian SPS yaitu:
Melindungi kehidupan atau kesehatan hewan di dalam wilayah setiap
negara anggota dan resiko yang ditimbulkan dari masuk atau
berkembangnya atau menyebarnya hama, penyakit, organisme pembawa

penyakit atau organisme penyebar penyakit.


Melindungi kehidupan dan kesehatan manusia dari resiko yang
ditimbulkan oleh bahan tambahan (additives), kontaminan, toksin atau
organisme penyebab penyakit dalam makanan, minuman dan pakan (food

bone diseases).
Melindungi kehidupan dan kesehatan manusia dari resiko timbulnya
penyakit yang terbawa oleh hewan, atau produknya atau dari masuknya,

berkembangnya, menyebarnya penyakit sampar (Pest).


Mencegah atau membatasi kerusakan lingkungan atau lainnya dari
masuknya, berkembangnya atau menyebarnya hama penyakit (Pest).

5. Prospek Kerja Dokter Hewan


Berikut adalah sedikit dari sekian banyak lapangan kerja dokter hewan:
o Praktisi hewan kesayangan (yang buka praktek untuk hewan peliharaan
seperti anjing kucing kelinci dsb).
o Praktisi ruminansia (tenaga medis pada peternakan sapi, baik sapi potong
dan sapi perah, kambing, domba, dsb).
o Perunggasan (industri perunggasan masih banyak butuh dokter hewan.
Peternakan ayam pun banyak macamnya mulai dari peternakan ayam

pedaging, petelur, atau pembibitan dan penetasan belum lagi itik, bebek,
burung puyuh).
o Dokter hewan satwa liar/konservasi. Kerjanya bisa di kebun binatang,
taman safari, konservasi dan proyek-proyek yang bekerjasama dengan luar
negeri dalam pelestarian satwa langka.
o Dokter hewan pada industri pangan. Yang menjamin kualitas kesehatan
bahan pangan asal hewan yang agan makan sehari sepeti nugget, sosis,
daging ayam beku, dll. Dokter hewan berperan di balik itu semua.
o Industri pakan (makanan hewan). Pakan untuk ternak ayam, sapi, dll
butuh tenaga dokter hewan pula.
o Peneliti. Untuk orang-orang yang berjiwa scientist, penelitian yangg
membutuhkan dokter hewan sangat banyak. Mulai dari penelitian tentang
hewan itu sendiri, penelitian tentang penyakit zoonosis (penyakit yang
bisa menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya), sampai penelitianpenelitian yang membutuhkan hewan pecobaan. Dokter manusia pun
bekerjasama dengan dokter hewan dalam penelitian tentang pencangkokan
katup jantung, dimana mereka latihan cangkok katup jantung pake babi
karena memiliki struktur yang mirip manusia
o PNS. Penerimaan CPNS pusat maupun

daerah

masih

sangat

membutuhkan banyak dokter hewan.


o Dosen. Tidak hanya mengajar di fakultas kedokteran hewan saja, dokter
hewan pun bisa menjadi dosen di fakultas teknologi pertanian, fakultas
kehutanan.
B. Harapan di Kedokteran Hewan
a. Kisah Saya Masuk Di Prodi Kedokteran Hewan Unhas

Awal cerita saya bisa masuk di progrm studi Kedokteran Hewan, pada saat
pendaftaran SBMPTN tahun 2015. Sebenarnya sebelumnya saya sudah berkuliah
di Pendidikan Matematika ICP (International Class Program), Universitas Negeri
Makassar, tetapi saya masih berniat untuk mendaftar di Pendidikan Dokter
Umum, Universitas Hasanuddin dikarenakan memeang sejak dulu saya bercitacita ingin menjadi seorang dokter. Jadi ketika saya menginput pilihan program
studi yang akan dipilih untuk pendaftaran SBMPTN, saya memilih Kedokteran
Hewan pada pilihan kedua dan Program Studi Fisioterapi sebagai pilihan ketiga.
Itu juga karena saya iseng-iseng saja, dan masih bingung mau memilih program
studi apa yang akan saya pilih di pilihan kedua dan ketiga untuk mendampingi
pilihan pertama saya. Jujur dari hati yang paling dalam, sebenarnya saya sangat
pesismis bisa lulus di pilihan pertama, dan kalaupun lulus mungkin saya juga
kurang sanggup untuk mengikuti segala kegiatan dan proses perkuliahan di
Pendidikan Dokter Umum yang terbilang berat dibandingkan dengan program
studi yang lainnya. Saya pun dulu berniat bahwa jika saya hanya lulus di pilihan
kedua atau ketiga, saya tidak akan mengambilnya karena menurut saya jurusan
saya di Pendidikan Matematika ICP sudah bagus dan sangat sayang apabila
ditinggalkan. Orang tua saya pun berkata seperti itu, bahkan mereka tidak terlalu
memaksakan saya untuk mendaftar SBMPTN tahun 2015 karena menurut mereka
dimanapun kita menuntut ilmu asalkan kita bersungguh-sungguh tentu Allah akan
memberikan kemudahan untuk kita sukses nantinya.
Jadi pada saat pengumuman SBMPTN tahun 2015, saat itu bertepatan dengan
bulan Ramadan dan juga tepat pada saat berbuka puasa yaitu pukul 18.00. Pada

hari itu saya lumayan deg-degan menatikan pengumuman tersebut, karena dari
hati kecil saya yang paling dalam saya berharap bisa lulus di salah satu pilihan
agar tidak terlalu mengecewakan orangtua dan keluarga saya. Dan pada saat
membuka website pengumuman dan memasukkan username dan password, saya
yang tidak berani melihat pengumuman secara langsung lalu memperlihatkannya
kepada mama saya. Dan ternyata di pengumuman itu tertera bahwa saya lulus di
pilihan kedua yaitu di Prodi Kedokteran Hewan. Perasaan saya bercampur aduk,
ada kekecewaan namun adapula kebagahagiaan. Kemudian mama saya langsung
berkata bahwa saya harus memilih Kedokteran Hewan saja, alangkah kagetnya
karena kata-kata itu. Saya juga masih memikirkan kuliah saya di UNM yaitu di
Pendidikan Matematika ICP. Disana jujur saya juga memiliki seorang pacar, dan
tidak tega untuk meninggalkannya jika harus pindah Universitas. Tidak hanya itu,
disana saya juga sudah merasa nyaman dan sangat sayang untuk meninggalkan
UNM karena telah melewati dua semester disana. Namun karena doktrin orangtua
dan keluarga yang lain, akhirnya saya membuat keputusan untuk memilih
Kedokteran Hewan dan meninggalkan perkuliahan di UNM. Awalnya saya berniat
untuk merangkapnya, namun kalau dipikir-pikir pasti akan sangat merepotkan dan
membuat stress.
Akirnya saya pun mendaftar ulang di Kedokteran Hewan dan berusaha untuk
bisa menjiwai porgram studi tersebut. Saya sangat berharap agar di prodi ini bisa
lebih mengembangkan skill serta pengetahuan saya untuk menjadi bekal profesi
di masa depan dalam dunia medis veteriner.
b. Harapan Menjadi Dokter Hewan

Cita-cita saya di Kedokteran Hewan, ingin menjadi dokter hewan di instansi


pemerintahan ataupun menjadi seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) sambil juga
membuka praktek atau klinik hewan di daerah saya nantinya. Namun dibalik
semua itu, pada dasarnya saya ingin membuka kesadaran masyarakat terutama di
daerah saya yaitu di Barru, akan pentingnya kesejahteraan hewan bagi
kesejahteraan manusia serta menyadarkan akan pentingnya peran dari dokter
hewan di Indonesia.
Juga mengaplikasikan prinsip utama dokter hewan yaitu Manusia Mriga
Satwa Sewaka, yang artinya mensejahterakan manusia melalui kesejahteraan

hewan. Penyakit-penyakit zoonosis seperti flu burung, antrax, flu babi/flu mexico,
itu adalah beberapa dari zoonosis yang merebak di Indonesia. Dan kasus ini
merupakan ranahnya dokter hewan. Dokter hewan punya andil dalam menangani
kasus ini, yang sangat berhubungan dengan kehidupan manusia. Pemeriksaan
daging, susu, telur dan semua produk dari hewan yang dikonsumsi oleh manusia
harus berada dalam pengawasan dokter hewan demi kelangsungan hidup yang
sehat. Disinilah letak tugas dokter hewan yang banyak disepelekan oleh khalayak.
Karena menurut saya dokter hewan adalah profesi yang sangat mulia, karena
tidak hanya memikirkan kesehatan manusia saja tetapi juga memperhatikan
kesehatan hewan-hewan yang juga merupakan ciptaan Tuhan dan butuh hidup
yang layak.
c. Harapan Program Studi Kedokteran Hewan Ke Depannya
Saya sebagai mahasiswa di program studi kedokteran hewan berharap dan
berusaha agar nantinya kedokteran hewan di Universitas Hasanuddin ini bisa
lebih berkembang dan menjadi salah satu program studi favorit di Unhas dan bisa
9

menyaingi prodi-prodi yang lainnya. Berhubung karena prodi Kedokteran Hewan


di Unhas masih sangat baru dan masih terakreditasi B, saya berharap nantinya
akreditasinya bisa naik menjadi A agar lebih memudahkan mahasiswanya untuk
mendapatkan pekerjaan. Semoga kedokteran hewan di Unhas bisa menghasilkan
keluaran-keluaran yang tidak hanya berkuantitas tetapi juga berkualitas dan
profesional di dunia medis veteriner. Dan juga saya berharap agar keluarankeluarannya bias membesarkan nama Universitas Hasanuddin.

10

Anda mungkin juga menyukai