A.
PENGESAHAN
Oleh
Nama Mahasiswa
: M. Fitrahadi Akbar
: 1004101010072
Bidang Studi
: Transportasi
Jurusan
: Teknik Sipil
Pembimbing,
Co. Pembimbing,
Diketahui/disahkan oleh,
Ketua Jurusan Teknik Sipil,
B.
RINGKASAN PROPOSAL
Persimpangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua sistem jalan.
Persimpangan merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan kapasitas
dan waktu perjalanan pada suatu jaringan jalan yang mengatur arus lalu lintas,
khususnya di daerah-daerah perkotaan. Simpang bersinyal merupakan salah satu
persimpangan yang diatur oleh sinyal lampu lalu lintas (traffic light) untuk
mengurangi konflik persimpangan, juga menghindari kemacetan dan antrian
kendaraan. Simpang Jambotape Kota Banda Aceh merupakan simpang bersinyal
empat lengan yang diatur oleh lampu lalu lintas empat fase. Nyala lampu lalu
lintas diatur dari penentuan waktu siklus dan fase sehingga kendaraan bisa
berjalan dengan teratur tanpa terjadinya konflik. Akan tetapi saat ini simpang
Jambotape berpotensi terjadinya kemacetan lalu lintas (traffic jam) karena selama
ini pengaturan nyala lampu lalu lintas (traffic light) dibuat tetap dan tidak bisa
beradaptasi dengan kepadatan lalu lintas di persimpangan sehingga
mengakibatkan antrian yang panjang pada jam-jam puncak (peak hour). Untuk
mengurangi antrian tersebut perlu perencanaan ulang waktu siklus dan fase pada
simpang Jambotape. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk merencanakan
waktu siklus masing masing lampu pengatur lalu lintas dari kondisi existing lalu
lintas sehingga akan diterapkan graf kompatibel pada waktu siklus yang telah
didapat dan (2) pengaturan jumlah fase persimpangan dengan menggunakan
pendekatan graf kompatibel sehingga didapat pengaturan fase yang minimal dan
memperpendek waktu antrian kendaraan. Metode penelitian yang akan digunakan
menggunakan metode graf kompatibel dengan menganalisa waktu siklus dan fase
eksisting yang sebelumnya empat fase, kemudian akan direncanakan ulang
dengan fase rencana yang hanya tiga atau dua fase. Data primer terdiri dari dari
data geometri dan volume lalu lintas yang akan diperoleh dari survei di lapangan.
Data sekunder terdiri dari data waktu siklus dan fase existing di lokasi penelitian.
Hasil dari penelitian ini adalah waktu siklus dan fase optimal yang didapat sesuai
dengan kondisi lalu lintas simpang Jambotape. Hal ini tentu diharapkan akan
mengurangi kemacetan dan antrian pada simpang serta akan meningkatkan kinerja
simpang Jambotape Kota Banda Aceh.
Kata kunci : Waktu siklus dan fase simpang, arus lalu lintas, graf kompatibel
C.
OUTLINE PROPOSAL
I.
PENDAHULUAN
lampu
lalu
lintas
yang
dimaksud
adalah
dengan
mengaplikasikan teori graph yaitu graf kompatibel sesuai data waktu siklus dan
fase existing (Hardianti : 2013). Graf kompatibel merupakan sistem berbasis
jaringan dimana pembagian arus dibedakan berdasarkan lajur sehingga arus lalu
lintas
tidak
mengalami
penumpukan
(kemacetan)
pada
setiap
lengan
persimpangan. Di mana untuk lajur lurus dan belok kanan mempunyai waktu
siklus masing-masing, tergantung pada volume arus lalu lintas yang berada pada
lajur tersebut. Sedangkan arus lalu lintas lajur kiri sudah dipisahkan oleh
kanalisasi dengan penerapan lajur belok kiri langsung. Sehingga memungkinkan
pegurangan fase pada simpang Jambotape. Hal ini akan mengalami perbedaan
besar dengan kondisi sebelumnya, dimana arus lalu lintas belok kanan dan lurus
berada pada waktu siklus dan fase yang sama. Batasan perencanaan ini adalah
penerapan graf yaitu graf kompatibel pada analisa waktu siklus dan fase existing
di simpang bersinyal Jambotape Kota Banda Aceh.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan waktu siklus masing
masing lampu pengatur lalu lintas dari hasil permodelan arus lalu lintas sehingga
akan diterapkan graf kompatibel pada waktu siklus yang telah didapat dan
pengaturan jumlah fase persimpangan menggunakan pendekatan graf kompatibel
sehingga didapat efisiensi pengaturan fase dan memperpendek waktu antrian
kendaraan.
Hasil dari penelitian ini akan diperoleh efisiensi waktu siklus masingmasing lajur dan fase yang baru pada Simpang Jambotape Kota Banda Aceh.
Selain itu, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guna dalam
perencanaan tata ruang kota dan wilayah Kota Banda Aceh selanjutnya.
II.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa teori-teori dan rumus-rumus
yang digunakan dalam perhitungan yang berhubungan dengan penelitian ini.
2.1
Kondisi Geometrik
Nama jalan;
b.
c.
2.
b.
c.
d.
3.
b.
Arus jenuh dasar, yaitu nilai arus dalam kendaraan menerus perjam waktu hijau (tcu/h).
Lebar Lajur
Di persimpangan umumnya bila lebar jalur pada kaki persimpangan terlalu
belok kanan atau kiri. Namun, pada kenyataannya kapasitas persimpangan banyak
dipengaruhi oleh kendaraan yang membelok. Oleh karena itu lajur belok kanan
dan belok kiri tetap perlu disediakan walaupun volume lalu-lintas belok kanan
atau kiri sangat kecil.
c.
Jumlah Lajur
Jumlah lajur pada kaki memasuki persimpangan sebaiknya tidak melebihi
jumlah lajur pada kaki keluar dari persimpangan. Penyediaan dua lajur belok
kanan pada satu kaki simpang tidak diperkenankan apabila kaki simpang lainnya
hanya mempunyai satu lajur setiap arahnya.
d.
Kanalisasi
Kanalisasi dipakai pada persimpangan sebidang dengan tujuan utama
2.
b.
3.
4.
Pulau harus jelas dan mudah terlihat oleh kendaraan yang datang.
2.2
Pengaturan Fase
2.
3.
yang terjadi maka pengaturan fase dapat dilakukan dengan dua fase. Hal ini di
lakukan dengan masing masing jalur jalan yang saling persilangan, yaitu kaki
simpang yang saling lurus menjadi dalam satu fase. Pengaturan dua fase ini juga
pada diterapkan untuk kondisi yang ada larangan belok kanan. Pengaturan dua
fase dapat dilihat pada gambar 2.2.
Jalan A
Fase B
Fase A
Jalan B
Hijau
Antar Hijau
A => B
Antar Hijau
B => A
Kuning
Merah
Merah Semua
A => B
Merah Semua
B => A
Waktu Hijau
Waktu Siklus
Pergantian antar fase diatur dengan jarak waktu penyela/waktu jeda supaya
terjadi kelancaran ketika pegantian antar fase. Istilah ini disebut dengan waktu
antar hijau (intergreen) yang berfungsi sebagai waktu pegosongan (clearance
time). Waktu antar hijau terdiri dari waktu kuning dan waktu semua merah (all
red). Waktu antar hijau bertujuan untuk ;
a)
dapat
sebagai
informasi
untuk
ditindaklanjuti
dalam
10
KASUS
KARAKTERISTIK
11
a)
b)
c)
Pengaturan tiga fase: dilakukan dengan cara memulai lebih awal (early
start) untuk meningkatkan kapasitas belok kanan;
d)
Pengaturan tiga fase: dengan memisahkan belok kanan dalam satu jalan;
e)
Pengaturan empat fase: dengan permisahan belok kanan untuk kedua arah;
f)
2.3
12
Gambar 2.4 Arus jenuh yang diamati per selang waktu enam menit
Sumber : Anonim, 1997
13
g = G tst + tae.................................................................................................................................. (2.2)
Di mana:
g = Waktu hijau efektif (detik)
G = Waktu hijau aktual/tampilan waktu hijau (detik)
tst = Kehilangan awal (detik)
Fase-fase
untuk gerakan
Arus jenuh
Tambahan
akhir
Kehilangan
awal
Antar Hijau
I
Fi (waktu ganti
awal fase)
Fi (waktu ganti
akhir fase)
Fase-fase untuk
gerakan yang
berkonflik
Hijau
Kuning
Merah
Arus jenuh (s) dapat dinyatakan sebagai hasil perkalian dari arus jenuh
dasar (so) yaitu arus jenuh pada kondisi standar/aktual lapangan, dengan faktor
penyesuaian (F) untuk penyimpangan dari kondisi sebenarnya, dari suatu
kumpulan kondisi-kondisi (ideal) yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penyesuaian dilakukan untuk kondisi-kondisi seperti ukuran kota,
hambatan samping, kelandaian, parkir, dan gerakan membelok. Untuk arus jenuh
14
Anonim
(1997:2-13),
perwaktuan
sinyal
untuk
kondisi
LTI
FR
2.4
Graf Kompatibel
Menurut Wilson dan Watkin (1976:61-64), graf-graf kompatibel digunakan
secara luas dalam memecahkan masalah yang melibatkan pengaturan data dalam
urutan. Dalam graf ini, titik-titiknya menunjukkan objek-objek yang akan
diatur, dan sisi-sisinya menunjukkan pasangan objek yang kompatibel (sesuai).
Aplikasi graf kompatibel yang akan dijelaskan adalah pengaturan fase lampu
lalu lintas. Perhatikan persimpangan jalan pada Gambar 2.6.
15
Keterangan :
-------- = arus lalu lintas
= menghubungkan pasangan titik yang kompatibel
Gambar 2.6 Contoh persimpangan jalan
Sumber: Hardiyanti, 2013
Beberapa arus lalu lintas pada persimpangan jalan ini adalah kompatibel,
yaitu arus itu dapat bergerak pada waktu bersamaan tanpa saling membahayakan.
Contoh: arus a adalah kompatibel dengan arus b dan f, tetapi tidak dengan c, d,
dan e. Sedangkan arus f adalah kompatibel dengan arus a, b, d, dan e, tetapi
tidak dengan c. Kompatibel (kesesuaian) tersebut dapat ditunjukkan dengan graf
kompatibel, yang titiknya mewakili arus lalu lintas dan sisinya menghubungkan
pasangan titik yang arusnya kompatibel. Graf kompatibel dari arus lalu lintas
persimpangan jalan di atas dapat dilihat pada Gambar 2.7.
16
17
Penjelasan dari diagram jam di atas yaitu dalam setiap periode 60 detik,
arus a, c, dan e dapat berjalan selama 45 detik, sedang arus b, d, dan f dapat
berjalan selama 15 detik, sehingga waktu tunggu totalnya (3x 15) + (3x45) =
180 detik, suatu pengurangan sebesar 40% dari waktu tunggu semula yang
besarnya 6x60 detik.
Penyelesaian ini dapat diperoleh dengan melihat graf kompatibelnya. Hal
ini karena tujuannya untuk mendapatkan banyak maksimum arus lalu lintas yang
bergerak pada waktu bersamaan, dan diinginkan untuk mendapatkan subgraf dari
graf kompatibel yang mencerminkan persyaratan ini. Subgraf lengkap (komplit)
ini berkorespondensi dengan arus yang saling kompatibel. Contoh subgraf
lengkap ini adalah segitiga yang terbentuk oleh titik-titik abf dan edf. Segitiga itu
tepatnya adalah arus lalu lintas pada penyelesaian di atas. Ide ini diaplikasi secara
lebih umum sehingga diperoleh pedoman umum berikut ini:
a.
Waktu siklus
b.
c.
2.5
Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian sebelumnya yang menjadi bahan pertimbangan dalam
penyusunan literatur seperti penelitian yang dilakukan oleh Riwinoto dan Isal
(2010) dengan judul Simulasi Optimasi Pengaturan Lampu Lalu Lintas Di Kota
Depok Menggunakan Pendekatan Greedy Berbasis Graf. Tujuan penelitiannya
adalah memahami aspek-aspek graf pada teknik greedy untuk optimasi pengaturan
lampu lalu lintas. Metode penelitian yang digunakannya adalah analisa
pembangunan model graf dengan implementasi node dan implementasi busur.
18
Permasalahan yang diobservasi pada penelitian ini lebih pada penggunaan teknik
greedy berbasis graf, teknik penyelesaian optimasi dengan mencari solusi
secepatnya berdasarkan keadaan sekarang. Simulasi yang dilakukan menggunakan
tool Microsoft Excel dengan melakukan 5 kali percobaan. Periode waktu yang
digunakan adalah 150 detik untuk melihat efek secara total penggunaan algoritma
setelah satu siklus lampu perempatan (120 detik). Hasil percobaan merupakan
hasil perbandingan tingkat densitas new greedy dengan reguler dan perbandingan
new greedy dengan old greedy. Hasil uji coba menunjukkan solusi optimal yang
ditemukan dengan algoritma greedy bukanlah selalu solusi global optimal karena
graf solusi optimal relatif pendek dan atau terdapat graf lain yang total
densitasnya lebih besar dari total densitas graf optimal tersebut. Hasil uji coba new
greedy yang diusulkan menghasilkan perfomansi yang sama dengan old greedy
meskipun kedua algoritma mempunyai karakteristik yang berbeda. Hal ini
disebabkan, penelitian memiliki keterbatasan cakupan wilayah yang sempit, hanya
jalan besar di sekitar pusat kota Depok.
Nugroho (2013) melakukan penelitian dengan judul Aplikasi Pewarnaan
Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas. Tujuan dari penelitian ini yaitu
memberikan warna pada titik-titik pada batas tertentu dalam pengaturan warna
lampu lalu lintas dipersimpangan jalan sehingga dapat meminimalisasikan konflik
yang terjadi.
19
20
graf kompatibel variabel yang diamati hanya waktu, tidak melibatkan variabel
lainnya seperti jumlah kendaraan, pejalan kaki, dan lebar jalan.
III.
METODE PENELITIAN
3.1
3.1.1
Data Primer
21
a.
Geometrik
Data geometrik yang dimaksudkan adalah data pendekat (nama jalan,
lebar median), konfigurasi lajur (disiplin lajur, tipe lajur, panjang lajur), dan data
lajur (lebar lajur, kemiringan lajur).
b.
didapatkan data yang lebih akurat, kemudian diolah untuk mendapatkan volume
lalu lintas tiap jam. Komposisi pergerakan lalu lintas yang akan melewati empat
lengan persimpangan adalah sebagai berikut :
1.
Light vehicle (LV), yaitu kendaraan ringan yang beroda empat dengan dua
as berjarak 2-3 meter (termasuk kendaraan penumpang, oplet, mikro bis,
pick up, dan truk kecil);
2.
Heavy vehicle (HV), yaitu kendaraan berat beroda lebih dari 4 roda dengan
jarak as 3,5 meter termasuk bis, truk 2 as, truk 3 as; dan
3.
Motor cycle (MC), yaitu kendaraan bermotor beroda dua atau tiga seperti
becak motor atau sepeda motor.
c.
langsung dan pencatatan secara langsung dari tempat penelitian, yaitu waktu
tunggu total pada lampu lalu lintas di persimpangan simpang empat Jambotape
Kota Banda Aceh
3.1.2
Data sekunder
22
3.2
titik pengamatan selama periode waktu tertentu. Arus lalu lintas diperoleh dari 15
menit dalam setiap jam puncak (peak hours).
b.
Model dasar
Arus jenuh diperoleh dengan menganalisa arus total kendaraan per jam
Waktu sinyal
Waktu sinyal terdiri dari waktu hijau efektif dan waktu siklus. waktu
sinyal pada tahap pengolahan data merupakan waktu sinyal eksisting di lapangan.
d.
waktu sinyal eksisting dianalisa dengan mengetahui nilai derajat kejenuhan yang
kemudian didapat tundaan simpang. Dari analisa tersebut kemudian didapat fase
dan waktu sinyal rencana.
e.
Graf kompatibel
Graf kompatibel diaplikasikan setelah waktu sinyal dan pengaturan fase
23
3.3
Analisa data dilakukan dengan menggunakan data waktu siklus dan fase
existing, selanjutnya graf diterapkan pada pengaturan waktu siklus dan fase
tersebut.
IV.
Bab ini akan membahas hasil-hasil dari pengolahan data dan analisa data
dan pembahasan hasil perencanaan berdasarkan teori-teori dan rumus yang telah
dijelaskan pada tinjauan kepustakaan.
4.1
Hasil
4.2
Pembahasan
24
V.
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
VI.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
25
26
D.
NO
KEGIATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Studi awal/literatur
Penyusunan proposal skripsi
Seminar proposal skripsi
Pengumpulan data
Pengolahan data
Penyusunan skripsi
Seminar skripsi
Feb
JADWAL (BULAN)
Mar Apr Mai Jun
Jul
M. Fitrahadi Akbar
1004101010072
Menyetujui,
Pembimbing,
Co. Pembimbing,