Anda di halaman 1dari 2

A.

Epidemiologi
Stroke iskemik merupakan 87% dari semua kasus stroke. Kelompok umur
terbanyak berada antara 45-65 tahun.7 Pria lebih sering ditemukan dengan stroke iskemik
dibandingkan wanita. Berdasarkan ras, stroke infark lebih sering ditemukan pada ras kulit
hitam dibandingkan kulit putih.8
Pada 1053 kasus stroke di 5 rumah sakit di Yogyakarta angka kematian tercatat
sebesar 28.3%; sedangkan pada 780 kasus stroke iskemik adalah 20,4%, lebih banyak
pada laki-laki. Mortalitas pasien stroke di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta menduduki
peringkat ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker, 51,58% akibat
strokehemoragik, 47,37% akibat stroke iskemik, dan 1,05% akibat perdarahan
subaraknoid.3
B. Etiologi
1. Vaskuler

: Aterosklerosis, diplasia fibromuskular, inflamasi,


arteritis, SLE, poliarhtritis, angitis granuloma,
arteritis sifilitika, diseksi arteri, penyalahgunaan
obat, sindrom moyamoya, trombosis sinus atau

2. Kelainan jantung

vena.
: Trombus mural, aritmia jantung, endokarditis,
penyakit jantutung rematik, penggunaan katub
jantung prostetik, miksoma atrial, dan fibrilasi

3. Kelainan darah

atrium.
: Trombositosis, polisitemia vera, anemia sel sabit,
leukositosis, hiperkoagulas, dan hiperviskositas
darah. 3

C. Faktor Risiko
Faktor risiko stroke adalah faktor yang memperbesar kemungkinan seseorang untuk
menderita stroke. Ada 2 kelompok utama faktor risiko stroke. Kelompok pertama
ditentukan secara genetik atau berhubungan dengan fungsi tubuh yang normal sehingga

tidak dapat dimodifikasi. Yang termasuk kelompok ini adalah usia, jenis kelamin, ras,
riwayat stroke dalam keluarga dan stroke sebelumnya.
Tabel 1. Faktor risiko stroke3
Bisa dikendalikan
-

Potensial bisa
Tidak bisa
dikendalikan
dikendalikan
- Diabetes mellitus
- Umur
- Hiperhomosistenemia - Jenis kelamin
- Hipertrofi ventrikel kiri - Herediter
- Ras dan etnis
- Geografi

Hipertensi
Penyakit jantung
Fibrilasi atrium
Endokarditis
Stenosis mitralis
Infark jantung
Merokok
Anemia sel sabit
Transient ischemic Attack
(TIA)
- Stenosis
karotis
asimptomatik
Kelompok yang kedua merupakan akibat dari gaya hidup seseorang dan dapat
dimodifikasi. Faktor risiko utama yang termasuk kelompok kedua adalah hipertensi,
diabetes mellitus, merokok, hiperlipidemia dan intoksikasi alkohol.3

Anda mungkin juga menyukai