Anda di halaman 1dari 11

Bab II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Pembuatan Film


Film ini di latar belakangi dari tragedi runtuhnya WTC atau yang lebih dikenal
dengan tragedi Black September, film My Name is Khan bercerita tentang Rizwan Khan,
seorang Muslim asal India yang ikut mengalami nasib naas pasca peristiwa 11 September
2001 di kota New York. Sang sutradara, Karan Johar, dalam film ini seakan membawa
pesan bahwa muslim bukanlah teroris, banyak muslim yang membenci perbuatan teroris
dan ikut terkena imbas negatif dari para teroris. Umat muslim hanya ingin hidup damai
berdampingan dengan orang dari berbagai suku, ras, dan agama.
Film My Name is Khan mengambil setting di Amerika Serikat, sebuah negara
adidaya yang pernah mengalami trauma cukup hebat dengan kaum muslim. Negari
Paman Sam yang kemudian seolah menjadi pahlawan dunia dengan misi mulianya
untuk memberantas terorisme . Rasanya tidak ada tempat yang lebih tepat dibanding
negara ini untuk menyampaikan pesan yang terselip di dalam film My Name is Khan.
Menurut Shahrukh Khan, pemeran utama dalam film My Name is Khan, sebagian
ide cerita film ini juga berdasarkan pengalamannya sebagai penyandang nama Khan yang
selalu mendapat diskriminasi karena latar belakang agamanya. Di India, Khan memang
sebuah nama keluarga Muslim. Sejak dahulu, India selalu digoyang isu rasial, terutama
antara pemeluk agama terbesar di sana yaitu Hindu dan Islam yang merupakan agama
terbesar kedua. Diskriminasi terhadap orang-orang yang punya nama berbau Islam seperti
Khan semakin menjadi-jadi sejak peristiwa WTC 9/11. Diskriminasi yang sangat
merugikan umat Islam hanya karena masalah nama. Topik inilah yang ingin diangkat oleh
film ini.

B.

Analisis Film

Sinopsis singkat film ini berawal dari kehidupan Khan kecil yang mengidap
sindrom aspergers, yaitu penyakit yang membuat penderitanya memiliki kecerdasan
intelligent (IQ) di atas rata-rata orang normal, tetapi tingkah lakunya seperti penderita
penyakit autis. Khan tinggal bersama ibu Borivali, di Mumbai. Rizwan Khan dewasa
pergi ke San Fransisco dan tinggal bersama adik. Kehidupan Khan dewasa di Amerika
berjalan biasa saja, sampai suatu saat dia bertemu dengan Mandira yang telah beranak
satu, Sameer, dan akhirnya menikah. Pascaperistiwa WTC, Muslim di Amerika
mengalami perlakuan yang tak menyenangkan, karena tuduhan terorisme. Konflik film
ini pun dimulai dari kematian yang Sameer disebabkan oleh penganiayaan remaja
Amerika. Mandira mengira kematian anaknya dikarenakan nama Khan yang digunakan
dibelakang namanya. Dimulailah inti konflik film ini, yang membuat Khan berinisiatif
untuk bertemu dengan Presiden Amerika dan secara langsung mengatakan, My Name is
Khan, I am not a Terrorist.
Dalam film ini terlihat jelas bahwa prasangka, stereotipe, dan etnosentrisme sangat
berpengaruh

dalam

komunikasi

antar

budaya,

yakni

ketika

warga Amerika

mengeneralisasikan bahwa semua umat muslim adalah teroris. Mereka berasumsi bahwa
semua umat Islam adalah orang-orang radikal yang terlibat dalam tragedi WTC. Dengan
stereotipe seperti itu maka terjadilah diskriminasi terhadap umat muslim yang ada di
USA. Konsep etnosentrisme melekat pada diri mereka, yanng menilai sesuatu
berdasarkan pada budaya mereka sendiri yang dianggap paling benar/baik.

Konsep

etnosentrisme sering kali dipakai secara bersamaan dengan rasisme. Konsep ini mewakili
bahwa setiap kelompok etnik atau ras mempunyai semangat dan ideologi untuk
menyatakan bahwa kelompoknya lebih superior daripada kelompok etnik/ras lain
sehingga terjadilah diskriminasi terhadap kelompok lain yang dianggap lemah.
Perlakuan diskriminasi ini disebabkan oleh rasa kecemasan dan berakibat pula pada
rasa kecemasan. Warga USA sebenarnya takut akan ancaman terorisme sehingga mereka
merasakan kecemasan dan ketidakpastian yang berujung pada tindak diskriminasi
terhadap umat muslim di USA.

Adapun umat muslim sendiri merasakan kecemasan dan ketidakpastian karena


tindak diskriminasi tersebut dan membuat mereka merasa tidak aman. Karena terkekang
oleh rasa kecemasan dan ketidakpastian maka terjadi kegagalan komunikasi pada situasi
antar kelompok yang lebih condong pada komunikasi antarbudaya. Menurut Uncertainty
Reduction Theory, dalam proses komunikasi, semakin tinggi ketidakpastian seseorang
maka akan semakin rendah keberhasilan komunikasi yang hendak dilakukannya. Terdapat
dua penyebab dari mis-interpretasi yang saling berhubungan erat, yang kemudian
dipandang sebagai perbedaan pada ketidakpastian yang bersifat kognitif dan kecemasan
yang bersifat afektif.
Konsep-konsep dasar Uncertainty Reduction Theory juga tergambar dalam film ini,
misalnya konsep yang menjelaskan tentang konsep diri dan motivasi sehingga harga diri
dan kebutuhan diri seiring meningkat karena adanya interaksi dengan orang asing, yakni
ketika Rizwan Khan berusaha untuk berinteraksi dengan orang lain, contohnya Mandira,
sebagai aspek kebutuhan dirinya. Dan konsep-konsep yang lain juga tergambar dalam
film ini seperti reaksi Riswan Khan terhadap orang asing sebagai sebuah peningkatan
kemampuan untuk memproses informasi yang kompleks tentang orang asing dan
menghasilkan sebuah peningkatan kemampuan untuk memprediksi perilaku mereka.
Kemampuan menyadari kategori sosial orang asing sebagai sebuah peningkatan
kesamaan personal yang kita persepsi antara diri sendiri dan orang asing akan
menghasilkan peningkatan kemampuan mengelola kecemasan dan kemampuan
memprediksi perilaku mereka secara akurat. Ketika Riswan Khan mampu melihat situasi
proses sosial yang sedang dihadapinya itu berarti menjadi sebuah peningkatan di dalam
situasi informal di mana ia sedang berkomunikasi dengan orang asing akan menghasilkan
sebuah penurunan kecemasan dan sebuah peningkatan rasa percaya diri terhadap perilaku
mereka dan akan terjalinlah koneksi dengan orang asing sebagai bentuk peningkatan di
dalam rasa ketertarikan pada orang asing yang akan menghasilkan penurunan kecemasan
dan peningkatan rasa percaya diri dalam memperkirakan perilaku mereka, contohnya
adegan Riswan Khan dengan keluarga Mama Jenny yang menurutnya adalah orang baik.

Kemampuan Riswan Khan berkomunikasi secara efektif dengan Mama Jenny yang
baru dikenalnya adalah salah satu contoh dari Out-group Competency Theory. Sebagai
bukti bahwa personal network mempengaruhi bagaimana seseorang memiliki kompetensi
dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang bukan berasal dari in-groupnya
(outgroup). Teori ini juga menjelaskan bahwa semakin kuat ikatan personal network
seseorang, maka akan semakin tinggi pula kemampuannya untuk berkomunikasi dalam
outgroup, seperti ikatan antara Riswan Khan dan keluarga Mama Jenny. Dalam sebuah
personal networks, adanya anggota yang berasal dari

outgroup akan meningkatkan

kompetensi komunikasi outgroup. Selain penerimaan individu outgroup, menempatkan


outgroup dalam posisi penting dalam personal network juga akan meningkatkan
kompetensi outgroup. Kompetensi komunikasi outgroup tersebut juga dapat ditingkatkan
dengan meningkatkan kontak (interaksi) dan ikatan individual/personal diantara individuindividu dari ingroup dan outgroup
Perbedaan identitas yang menjadi penyebab diskriminasi dalam film ini menjadi
contoh dalam teori yang dipublikasikan Stella Ting-Toomey menjelaskan perbedaanperbedaan budaya dalam merespon konflik. Identitas kita dapat selalu dipertanyakan, dan
kecemasan dan ketidakpastian yang digerakkan oleh konflik yang membuat kita tidak
berdaya/harus terima.

C.

Kelebihan dan Kekurangan

1. Kelebihan Film
1) Film ini bersifat universal sehingga layak ditonton oleh siapa saja, karena
memang film ini sarat dengan pesan moral baik yg tersurat maupun tersirat.
2) My Name is Khan berhasil memberi perspektif segar kepada penontonnya
tentang cinta dan perbedaan, hubungan lintas budaya, etnis, ras, dan agama.

Membuka mata para penontonnya akan keberadaan penderita autis di sekitar

kita. Bahwa di dunia ini manusia atau insan sesungguhnya hanya dibedakan menjadi
dua, yaitu insan baik yang selalu berbuat baik, dan insan jahat yang selalu berbuat
jahat, seperti nasihat yang selalu diutarakan oleh sang ibu kepada Rizwan.
2. Kekurangan Film
Sutradara bukannya mengarahkan konflik pada akar persoalan, yaitu salah paham
Amerika terhadap Islam, tetapi justru membiarkan opini tentang kaum Muslim
sebagai orang-orang aneh berkembang menjadi potensi bagi tindak kekerasan.
Bahwa Islam adalah agama yang menghormati perbedaan justru tak mendapat tempat
yang layak dalam film ini.
Ada miss persepsi yang ditangkap oleh Khan dari pernyataan ibundanya tersebut
yang kemudian timbul saat keputusan Khan untuk menikah dengan Mandira (Kajol)
yang menurut saya ini sebuah penetrasi terhadap keyakinan yang berbahaya jika
penonton muslim tidak dibekali dengan sebuah keimanan.
Tipikal film india di Film ini sangat kental tidak sesuai dengan setting tempat yang
digunakan yaitu di Amerika, seperti setelah kematian Sameer. Jika memang Mandira
sudah lama menetap di Amerika, mestinya ia telah menguasai prosedur standar hak
sipil kewarganegaraan Amerika. Misalnya, bisa melakukan penyelidikan dengan

pertama-tama menanyai pihak stadion yang pasti memiliki rekam data pemakai
stadion pada jam terakhir. Namun, sutradara lebih memilih gaya India dengan
membiarkan Mandira berlama-lama meratapi kematian anaknya dan menyalahkan
Khan atas kejadian tersebut, daripada mengarahkan Mandira beraksi layaknya warga
Amerika. Memang, Mandira akhirnya melakukan penyelidikan, tapi tindakan
pencariannya tidak sesuai dengan prosedur warga Amerika.

Bab IV
PENUTUP
Dalam suatu negara pasti mempunyai kebudayaan dan kepercayaan yang berbeda. Oleh
karena itu, komunikasi antar budaya dan agama sangatlah penting diperhatikan dalam
setiap kegiatan komunikasi dengan orang lain. Seperti halnya dalam film My Name Is
Khan. Seperti dalam ceritanya Shahrukh Khan sebagai Rizwan Khan adalah seorang
muslim dari India yang pindah ke Amerika, disini ia menemukan kebudayaan yang
berbeda dan kepercayaannya yang menjadi minoritas. Dengan adanya tragedi Black
September, kesenjangan antara budaya dan agama minoritas semakin terasa. Mereka
sebagai kaum minoritas yang memeluk agama muslim seakan membawa kesan negatif
bagi masyarakat mayoritas di Amerika. Seperti yang telah dijelaskan dalam Konsepkonsep dasar Anxiety/Uncertainty Management Theory, dalam poin konsep diri
menjelaskan bahwa setiap orang harus mampu meningkatkan harga diri mereka dalam
berinteraksi dengan orang asing agar dapat menegelola kecemasannya.
Untuk menyikapi kesenjangan tersebut hendaklah kita menyadari bahwa pluralisme itu
dirasa perlu dalam kehidupan di masyarakat. Peristiwa yang dialami Khan ini tidak perlu
terjadi apabila masyarakat memahami bagaimana menyikapi kehidupan pluralisme,
seperti hendaknya menerima dan menghargai kekurangan diri sendiri agar dapat
menghargai orang lain, menghormati kehadiran dan peran orang lain sekecil apapun.
Satu hal yang patut diingat, sebagus apapun film yang kita tonton kaidah bahwa
tontonan bukan tuntunan harus tetap dipegang, sebagai langkah awal untuk
memfilter hal-hal yang tidak sesuai dengan keyakinan yang kita miliki selaku umat
muslim. Jangan terkecoh dengan pemeran filmya, simak baik-baik hal-hal yang
mungkin itu sebuah penyimpangan yang terselip sebagai sebuah penetrasi keyakinan
jika kita tak cermat melihatnya!

DAFTAR PUSTAKA
Liliweri, Alo.2007. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya. LKis: Yogyakarta
Liliweri, Alo. 2004. Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya. Pustaka Pelajar: Yogyakarta
http://aton29.wordpress.com/2010/04/27/komunikasi-antar-budaya
http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-komunikasi-antarbudaya.html
http://annida-online.com/artikel-1813-my-name-is-khan-film-india-bersettingamerika.html

TUGAS CERITA REKAAN


ANALISIS FILM MY NAME IS KHAN

Oleh:
Anjar Muchayyarroh
(F1G014020)

KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI


JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2015

Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca
.
Purwokerto, 11 desember 2015

Penyusun

Bab I

Pendahuluan
1.1.Latar Belakang Masalah
Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan masyarakat, dan juga
tidak hanya sebagai media hiburan saja melainkan sebagai media komunikasi antara
pembuat film dengan penontonnya.

Di Indonesia, berbagai jenis film sudah mulai merebak. Film India berjudul my
name is khan merupakan salah satu jenis film yang pernah tersorot dalam beberapa
tahun lalu.
1.2.Identifikasi masalah
Pada bagian identifikasi masalah, penulis memaparkan beberapa masalah yang
menonjol pada film india my name is khan.
1.3.Rumusan masalah
Penulis merumuskan masalah yang sesuai dengan latar belakang dan identifikasi
masalah yang telah dijabarkan. Bagian rumusan masalah ini mengacu pada judul
skripsi ini yaitu Minat Dewasa Awal Kota Besar dalam Menonton Film Pendek
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai