Anda di halaman 1dari 2

Contoh Presentasi Yang Baik

December 15, 2011 by Muhammad Noer


Sebelum membuat slide, perhatikan kembali rancangan draft dan struktur presentasi yang
Anda buat. Lihatlah apakah alurnya sudah baik atau belum. Ini gunanya agar Anda tahu slide
seperti apa yang akan dibutuhkan untuk menyampaikan pesan dengan sempurna.
Dalam buku Beyond Bullet Points, Cliff Atkinson mengajarkan cara sederhana untuk
melihat kembali alur sebuah presentasi dalam sudut pandang audiens. Anda diajak untuk
membuat cerita dari sudut pandang audiens. Ajaklah audiens berpindah dari satu keadaan ke
keadaan yang lebih baik.
Berikut secara sederhana pola yang diajarkan Atkinson:
Poin A: Apakah tantangan yang kini saya hadapi?
Poin B: Kondisi bagaimana yang saya inginkan?
Call to Action: Bagaimana saya menghadapi tantangan yang ada sekarang, dan berpindah ke
kondisi yang saya inginkan (dari poin A ke poin B)?
Tiga hal besar di atas adalah pokok persoalan presentasi. Selanjutnya Anda bisa membuat
poin-poin utama yang berisi langkah untuk menjawab pertanyaan bagaimana berpindah dari
tantangan yang ada ke kondisi yang diinginkan?.
Kemudian Anda juga bisa membuat penjelasan dari poin-poin utama tadi, dan
membahasnya dalam slide Anda secara lebih detail jika diperlukan.

Merancang Alur Presentasi


Topik: Membangun budaya belajar organisasi
Judul: Transformasi Organisasi: Organisasi Pasif ke Organisasi Pembelajar
Audiens: Profesional di bidang sumber daya manusia dari berbagai perusahaan swasta dan
BUMN.

Alur Presentasi:
Poin A: Tantangan yang kini dihadapi
Karyawan tidak suka belajar. Pimpinan tidak mendukung budaya belajar. Organisasi berjalan
stagnan dan kesulitan menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Poin B: Kondisi Yang Diharapkan
Terciptanya semangat belajar di karyawan, sebagai langkah awal untuk membangun budaya
belajar dalam organisasi secara keseluruhan.

Call to Action:
Mengubah kebiasaan belajar dalam organisasi dan menciptakan organisasi yang belajar terus
menerusdidukung oleh segenap komponennya dari pimpinan sampai ke karyawan yang paling
bawah.

Alur Slide
Di sini setiap poin dapat menjadi judul atau headline sebuah slide

Pembukaan

Isi

Organisasi yang tidak belajar = orang yang buta huruf di abad 21


Anda ingin mengubah semangat belajar karyawan
Inilah langkah membangun budaya organisasi yang didukung segenap komponennya

Definisi Permasalahan
o o Mengapa organisasi perlu belajar?
o o Apa yang menjadi komponen sebuah organisasi pembelajar?
o o Tantangan yang menghalangi proses belajar dalam organisasi
Alternatif Penyelesaian
o Perubahan paradigma yang diperlukan
o Faktor pendukung menciptakan budaya belajar dan berbagi
o Pendekatan dalam membangun budaya belajar
Membuat kompetisi belajar dan berbagi
Menciptakan berbagai medium formal dan informal
Memanfaatkan teknologi online untuk pembelajaran
Merancang komunikasi yang merangsang semangat belajar
o Contoh kasus perusahaan yang berhasil membangun budaya belajar
Bagaimana mereka memulainya
Tantangan yang mereka hadapi dan bagaimana mengatasinya

Penutup

Membangun budaya belajar tidak sesulit yang dibayangkan


Ringkasan kunci sukses membangun budaya belajar
Setelah Anda selesai dengan sketsa dan storyboard, barulah Anda dapat merancang slide
presentasi yang komunikatif. Berdasarkan kepada storyboard, tentukanlah cara penyajian yang
paling efektif dalam setiap slide.
Jangan lupa, perhatikan kembali ciri-ciri slide yang baik dan apa yang harus dihindarkan
ketika membuat slide.
Sketsa yang baik akan membantu Anda menampilkan ide secara visual dengan cara yang
mudah dimengerti audiens. Anda pun bisa memilih gambar yang paling mewakili ide yang ingin
disampaikan.
Dan inilah bentuk slide akhir memanfaatkan sketsa yang sudah dibuat pada langkah
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai