ANFISMAN
ANFISMAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia
Tahun ajaran 2012/2013
oleh:
ENI HERDIANI
260110120026
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
70 denyut/menit X 70 ml/denyut
4900 ml/menit
= 5 l/denyut.
Volume skuncup adalah jumlah darah yang dipompa ke luar oleh tiap-tiap ventrikel
dalam sekali berdenyut.
Kontro mempengaruhi volume sekuncup:
1.
Hubungan intrinsic antar volume diastolic akhir dan volume sekuncup di jelaskan sebagai
hokum frank-Starling pada jantung yang menyatakan bahwa jantung pada keadaan normal
memompakan semua darah yang dikembalikan padanya; peningkatan aliran balik vena
menyebabkan peningkatan volume sekuncup.
2. Control ekstrinsik (tingkat stimulasi simpatis)
Stimulasi simpatis dan epinfrin meningkatkan kontraktilitas jantung yang mengacu pada
kekuatan kontaksi pada setiap volume akhir diastolic. Hal ini disebabkan karena peningkatan
influx Ca++ yang dicetuskan oleh norepinefrin dan epinefrin. Tambahan Ca++ sitosol
menyebabkan miokardium menghasilkan gaya lebik kuat, sehingga darah yang dipompakan
menjadi lebih banyak. Stimulasi simpatis juga menyebabkan konstriksi vena yang memeras
lebih banyak darah dari vena ke jantung, sehingga meningkatkan volume diastolic khir dan
meningkatkan volum sekuncup.
b. Indeks jantung
Indeks jantung adalah penelitian telah menunjukan bahwa curah jantung meningkat
sebanding dengan luas permukaan tubuh. Oleh karena itu, curah jantung sering dinyatakan
dengan istilah indeks jantung, yaitu curah jantung per meter persegi luas permukaan tubuh.
Manusia normal dengan berat badan 70 kg mempunyai luas permukaan tubuh kira-kira 1,7
meter persegi, yaitu berarti bahwa indeks jantung rata-rata yang normal pada orang dewasa
kira-kira 3 liter/menit/m2 luas permukaan tubuh.
2. Bagaimana pengaruh usia, sikap tubuh, metabolism dan gerak badan terhadap indeks
jantung?
a. Usia
Terjadi peningkatan yang berlangsung cepat sampai nilai yang lebih besar dari 4
liter/menit/m2 pada usia 10 tahun dan penurunan indeks jantung sampai sekitar 2,4
liter/menit/m2 pada usia 80 tahun.
b. Metabolisme dan Gerak badan
Pada umumnya semakin banyak aktivitas atau gerakan badan yang dilakukan
maka indeks jantung akan semakin cepat. Hal ini berkaitan dengan system
metabolism tubuh, semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin
banyak energy yang dibutuhkan. Oleh karena itu jumlah oksigen yang diperlukan
untuk kebutuhan ATP.
c. Sikap tubuh
Jika dalam keadaan duduk indeks jantung yang dihasilkan akan lebih lambat
dibandingkan dengan dalam keadaan berdiri.
3. Apa efek meningkatnya volume drah terhadap curah jantung?
Peningkatan volume drah kira-kira 20 persen yang berlangsung tiba-tiba akan
meningkatkan curah jantung sekitar 2,5 sampai 3 kali normal. Segera setelah infuse
sejumlah besar darah tambahan, peningkatan pengisian system menyebabkan tekanan
pengisian sistemk rata-rata (Psf) naik sampai 16 mmHg .
4. Bagaimana efek perangsangan simpatis terhadap curah jantung?
Perangsangan simpatis memengaruhi jantung dan sirkulasi sistemik. Diantaranya
membuat jantung menjadi pompa yang lebih kuat, dan dlaam sirkulasi sitemik, perangsangan
simpatis meningkatkan tekanan pengisian sistemik rata-rata akibat kontraksi pembuluh darah
perifer
terutama vena, serta meningkatkan tahanan terhadap aliran balik vena. Dan
dapat meningkatkan curah jantung secara progresif sampai kir-kira dua kali normal untuk
waktu yang singkat sampai terjadi efek kompensasi dalam waktu beberapa detik atau menit.
5. Bagaimana pengaruh syaraf simpatis dan parasimpatis terhadap kerja jantung?
Kecepatan denyut jantung sangat ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA yang
merupakan pecemaker karena mempunyai kecepata depolarisasi spontang tertinggi. Ketika
nodus SA mencapai ambang, terbentuk potensial aksi yang menyebar ke seluruh jantung dan
mengindusi jantung untuk berkontraksi atau berdenyut.
Kacepatan jantung sangat dipengaruhi oleh saraf otonom, yakni saraf para simpatis dan saraf
simpatis.
Saraf parasimpatis yang mensarafi jantung adalah saraf vagus (terutama atrium
nodus SA dan nodus AV). Aktivitas saraf parasimpatis yang meningkat mengeluarkan
asetilkolin yang meyebabkan peningkatan permeabilitas nodus SA terhadap K +. dengan
memperlambat penutupan saluran K+. akibatnya kecepatan pembentukan potensial aksi
melamat melalui efek ganda: (1)terjadi hiperpolarisasi membrane nodus SA karena
terlalubanyak K+ yang keluar dan membrane menjadi terlalu negative sehingga waktu untuk
mencpai ambang menjadi lebih lama, (2) terjadi perlawanan pada penurunan otomatis
permeabilitas K+, sehingga menurunkan kecepatan depolarisasi spontan dan waktu untuk
mencapai ambang menjadi lebih lama.
Hiperpolarisasi yang disebabkan peningkatan permeabilias K+ juga menjebabkan
penurunan eksitabilitas pada nodus AV, sehingga memperpanjang transmisi impuls ke
ventrikel.
Stimulasi parasimpatis pada sel-sel kontraktil arium mempersingkat potensial aksi ,
karena adanya penurunan kecepatan arus masuk yang dibawa oleh Ca ++ (fase datar) sehingga
kontraksi atrim melemah.
Sebaliknya saraf simpatis mempercepat denyut jantung melalui efeknya pada jaringan
pemacu (nodus SA dan nodus AV). Nor efinefrin yang dikeluarkan dari ujungujung saraf
simpatis menurunan permeabilitas K+ dengan mempercepat inaktivasi saluran K+, sehingga
bagian dalam sel menjadi kurang negative dan penggeseran k ambang menjadi lebih cepat
hingga kecepatan jantung meninkat. Pada nodus AV, perlambatan pada nodus AV dikurangi
dengan mempercepat penghantaran melalui peningkatan arus masuk Ca++.
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena
pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya. Arteri dan
vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri
dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium,
lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang
terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena
disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki
satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal. Perbedaan struktur masingmasing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing
pembuluh darah tersebut.
A. Pembuluh darah arteri
1.
2.
3.
4.
5.