Pembimbing :
dr.FondaOctarianingsihShariff,Sp.OG
Penyaji :
NurLailaZuhria
Identitas Pasien
Nama
: Ny. C
Usia
: 26 tahun
Alamat
: Jl. Imam Bonjol KM 12 Pinang
Jaya kemiling , Bandar lampung
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama
: Islam
No. RM
: 026161
MRS
: 23-11-2014 Pukul 05.30
KeluhanUtama:
Hamil muda dengan nyeri perut kanan bawah
semakin hebat sejak 3 hari SMRS
Keluhan tambahan :
Nyeri perut kanan bawah yang semakin hebat
Menjalar ke pinggang kiri
Flek-flek kemerahan dari kemaluan, 1 kali
ganti softek perhari sejak 3 hari yang lalu,
Mual muntah (+),
Pusing (+),
Lemas (+).
Riwayat Menstruasi
Menarche
: 11 tahun
Dismenorhea : (+)
Flour Albus
: (+)
Siklus Menstruasi : teratur
Lama Siklus
: 28 hari
Lama haid
: 7 hari
Warna
: segar
Banyaknya
: 2 x ganti pembalut
RiwayatKehamilandanPersalinan
Sebelumnya:
Hamil pertama kali ini
V.RiwayatPenyakitDahulu
PID (Pelvic Inflamatory Disease)
Flor Albous
RiwayatPenyakitKeluarga
Tidak ada keluhan yang serupa dikeluarga
maupun sakit lain
Pemeriksaan Fisik :
Status Presens
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
: Kompos Mentis
TandaVital :
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit tekanan cukup, regular
Respirasi : 20 x/menit regular
Suhu : 36,3 0C(suhu aksillaa
Keadaan khusus
Kepala :
Bentuk : Normochephal, simetris
Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut
Mata : Palpebra tidak oedema, sklera tidak
ikterik,
Hidung : Bentuk normal, simetris, septum tidak
deviasi, kavum nasi mukosa tidak hiperemis,
penciuman baik, sekret tidak ada
Telinga : Simetris, liang lapang, serumen (-)
Mulut : Bibir pucat , kering, tidak pecah-pecah
Leher :
pembesaran kelenjar tiroid (-)
deviasi trakhea (-)
pembesaran kelenjar limfe (-)
Thorax
Paru
Inspeksi : tampak datar, simetris
Palpasi: tidak ada ketertinggalan gerak, vocal fremitus kanan
dan kiri sama
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler, ronkhi basah halus -/-,
wheezing (-)
Cor
Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas atas sela iga II garis mid sternal
Batas kanan sela iga IV garis parasternal kanan
Batas kiri sela iga V midklavikula kiri
Auskultasi : BJ I, II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Cembung, umbilicus sedikit menonjol
Palpasi : nyeri tekan kuadran kanan kiri bawah (+) Tidak
teraba massa dan tidak ada pembesaran hepar dan limpa
Genetalia
inspeksi
: Ada perdarahan pada vagina tapi
sedikit , tidak aktif.
Extremitas
Superior : oedem (-/-), akral dingin
Inferior : oedem (-/-), akral dingin
Pemeriksaan gynekologi
Pemeriksaanluar
Perut tampak menggembung, nyeri tekan supra
simpisis (+), fundus uteri tidak teraba.
Inspekulo
Portio tertutup, flour (+), fluksus (-), darah (+),
erosi (-), laserasi (-), polip (-).
Pemeriksaandalam
Portio lunak, nyeri goyang portio (+), adneksa
kanan/kiri DBN
PemeriksaanPenunjang
IX.Penatalaksanaan:
- R/ laparotomi cito
- Cek Lab DL, CT, BT,
- IVFD RL gtt XX/mnt
- Inj. Cefotaksim 1 g (preop)
- Persiapan izin, alat dan obat.
Diagnosapostbedah:P0A1 post
salphingektomi dekstra a/i ruptur tuba fallopi
pars ampularis dekstra (kehamilan ektopik
terganggu)
Prognosis:
Quoadvitam:Bonam
Quoadfunctionam:Bonam
QuoadSanationam:Bonam
Follow up
23 November 2014
S : Telah di lakukan operasi laparotomi a/i KET dengan anastesi spinal
O : KU, KU : tampak sakit sedang
Kesadaran: CM
TD : 140/80 mmHg
N : 90 X/menit
Rr : 20 x/menit
S : 36,00C Cek lab post op:
Hb: 10,5 leukosit : 17.700
PL: fundus uteri tidak teraba, massa (-), NT (-), perdarahan sedikit dan luka post op
ditutup
A :P0A1 post salphingektomi dekstra a/i ruptur tuba fallopi pars ampularis dekstra
(kehamilan ektopik terganggu)
P: IVFD RL XX tpm
Inj. Cefotaxim 1 g/8 jam
Pronalges sup/8 jam
Alinamin F/8 j
Tramadol /8 jam
Ranitidin /8 jam
Mobilisasi
Diet lunak, 2 jam post op
24-11-2014
S: Nyeri pada luka post op. Mual (+), pusing (+), BAK (+),
BAB (-)
25-11-2014
S: Nyeri pada luka post op. Mobilisasi baik. Nafsu makan
baik, Mual (+), pusing (+), BAK (+), BAB (-)
Permasalahan :
Apakahdiagnosispadapasieninisudahtepat?
Diagnosa pada kasus ini sudah tepat:
Gejala : Nyeri perut kanan bawah yang semakin hebat
menjalar ke pinggang kiri disertai flek-flek kemerahan
dari kemaluan 1 kali ganti softek sejak 3 hari yang
lalu, mual muntah (+), pusing (+), badan sangat lemas
Px fisik: konjungtiva anemis,bibir pucat, akral dingin.
Px. Penunjang:
PP tes 3x positif,
Kuldosintesis : positif ditemukan darah kehitaman 7 cc
langsung menyemprot keluar, cair, dan terdapat
gumpalan halus bekuan darah.
Gambaran USG: tampak cairan bebas di daerah cavum
douglas dan kantung gestasi di luar kavum uteri
Apakahpenatalaksanaanpadapasienini
sudahtepat?
Penatalaksanaan pada pasien sudah tepat
Penatalaksanaan:R/ laparotomi cito : tindakan
saphingoktomi, IVFD RL gtt XX/mnt , Inj.
Cefotaksim 1 g (pre op)
Pengobatan post op: IVFD RL gtt XX/mnt , Inj.
Cefotax im 1 g/8 jam , Pronalges sup/8 jam,
Alinamin F/8 jam, Tramadol /8 jam, Ranitidin /8
jam, Mobilisasi , Diet lunak, 2 jam post op,
Pengobatan post op hari ke -2: Up infus dan up
cateter
Cefadroksil/8 jam, Asam mafenamat/8 jam,
Inbion/12 jam, Antasida syr/8 jam, Pronalges sup
(k/p)
Tinjauan Pustaka
Definisi KET
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang
tempat implantasi/ nidasi/ melekatnya
buah kehamilan di luar tempat
yang normal, yakni di luar rongga rahim
Sedangkan yang disebut sebagai
kehamilan ektopik terganggu adalah suatu
kehamilan ektopik yang mengalami abortus
ruptur pada dinding tuba
Etiologi
1. Faktor mekanis: Salpingitis, Adhesi peritubal setelah infeksi
pasca abortus/ infeksi pasca nifas, apendisitiS
atau endometriosis, Kelainan pertumbuhan tuba,
Bekas operasi tuba, Tumor yang merubah bentuk tuba,
Penggunaan IUD.
2. Faktor Fungsional:
Migrasi eksternal ovum, Refluks menstruasi,
Berubahnya motilitas tuba karena Perubahan
kadar hormon estrogen dan progesteron
3.Peningkatan daya penerimaan mukosa tuba terhadap ovum y
ang dibuahi.
4. Hal lain seperti; riwayat KET dan riwayat abortus induksi se
belumnya (2).
Klasifikasi
Epidemiologi
Lokasi kehamilan ektopik terganggu paling banyak
terjadi di tuba (90-95%), khususnya di ampula tuba
(78%)
Kehamilan ektopik berumur antara 20-40
tahun dengan umur rata rata 30 tahun.
Sosio-ekonomi rendah
Tinggal didaerah dengan prevalensi Gonore
tuberkulosa yang tinggi.
Pemakaian antibiotik pada penyakit radang
panggul
lebih sering dijumpai pada wanita kulit
hitam dari pada kulit putih
Kontrasepsi IUD
Patogenesis
Proses implantasi ovum di tuba pada dasarnya sama dengan yang terj
adi di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumnar atau
interkolumnar.
Perkembangan telurselanjutnya dibatasi oleh kurangnya
vaskularisasi dan biasanya telur mati secara dini dan direabsorbsi
Selanjutnya tergantung Tempat implantasi, tebalnya dinding tuba dan
banyaknyaperdarahan yang terjadi oleh invasi trofoblas
Perubahan endometrium akibat pengaruh
hormon esterogen dan progesteron dari korpus luteum
graviditi dan tropoblas, uterus menjadi besar dan lembek,
endometrium dapat berubah menjadi desidua secara keseluruhan
disebut sebagai reaksi Arias-Stella
Perdarahan yang dijumpai pada kehamilan
ektopik terganggu berasal dari uterus disebabkan pelepasan desidua
yang degeneratif
GambaranKlinik
Keluhan gastrointestinal
Nyeri tekan abdomen dan pelvis
Amenore
Spotting atau perdarahan vaginal
Perubahan Uterus
Perubahan Tekanan darah dan denyut nadi
Hipovolemi
Peningkatan Suhu tubuh
Masa pelvis
Hematokel pelvik
Diagnosis
1. HCG-
2. Kuldosintesis
3. Dilatasi dan Kuretase
4. Laparaskopi
5. Ultrasonografi
6. Histerosalpingografi
DiagnosisDiferensial
1.
2.
3.
4.
Infeksi pelvis
Abortus iminens/ Abortus inkomplit
Tumor/ Kista ovarium
Appendisitis
Terapi
Perlu dipertimbangkan yaitu:
Kondisi penderita saat itu
Keinginanan penderita akan fungsi reproduksinya
Lokasi kehamilan ektopik
Kondisi anatomik organ pelvis
Pembedahan merupakan penatalaksanaan primer
pada kehamilan ektopik terutama pada KET dimana
terjadi abortus atau ruptur pada tuba
Prognosis
Angka kematian ibu yang disebabkan oleh
kehamilan ektopik terganggu turun sejalan dengan
ditegakkannya diagnosis dini
dan persediaan darah yang cukup
Ibu yang pernah mengalami kehamilan ektopik
terganggu, mempunyai resiko 10%
untuk terjadinya kehamilan ektopik terganggu
berulang. Ibu yang sudah mengalami
kehamilan ektopik terganggu sebanyak dua kali
terdapat kemungkinan 50% mengalami
kehamilan ektopik terganggu berulang
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT...
AAmiin