Gangguan Somatoform
Gangguan Somatoform
SOMATOFORM
Muhammad Fakhrurrozi
GANGGUAN SOMATOFORM
Hipokondriasis
Gangguan
Dismorfik Tubuh
Somatisasi
Gangguan Nyeri
GANGGUAN KONVERSI
LANJUTAN
CONTOH KASUS
Seorang wanita tua berusia 46 tahun dirujuk oleh
psikiater untuk berkonsultasi.Suaminya mengeluhkan
bahwa istrinya sering mendapatkan serangan pusing yang
membuatnya kewalahan.
Istrinya menggambarkan ia dilanda perasaan pusing yang
berat, disertai oleh mual ringan selama 4 atau 5 malam
dalam seminggu. Selama serangan, ia menceritakan
bahwa ruangan di sekitarnya tampak gemerlapan dan ia
memiliki perasaan bahwa ia melayang-layang dan tidak
mampu menjaag keseimbangannya. Serangan ini biasanya
terjadi pada jam 4 sore. Ia biasanya berbaring di tempat
tidur dan tidak merasa baik hingga jam 7 atau 8 malam.
Setelah pulih, ia biasanya biasanya istirahat sepanjang
malam sambil menonton TV, sampai seringkali tertidur
dan tidak ke kamarnya hingga jam 2 atau 3 malam.
HIPOKONDRIASIS
LANJUTAN
HIPOKONDRIASIS LANJUTAN..
LANJUTAN
Ia menjadi yakin bahwa simtom-simtom ini disebabkan oleh
kanker usus besar dan ia menjadi terbiasa untuk menguji
sampel darahnya setiap minggu dan secara hati-hati
memeriksakan perutnya akan massa yang terdapat di
dalamnya saat terlentang di tempat tidur setiap beberapa
hari sekali. Ia juga secara diam-diam melakukan penelitian
X-ray pada dirinya sendiri di luar jam kantor.
Ada sejarah getaran jantung yang tidak normal yang
dideteksi saat ia berusia 13 tahun dan adik laki-lakinya
meninggal karena penyakit jantung bawaan di awal masa
kanak-kanak. Saat evaluasi, getaran jantungnya terbukti
tidak berbahaya, ia malah mulai khawatir bahwa ada
sesuatu yang lupa diperiksa.
Keterpakuan menyebabkan
distres emosional yang
signifikan atau
mengganggu satu atau
lebih area fungsi yang
penting, seperti fungsi
sosial atau pekerjaan.
LANJUTAN
Dalam sehari, Claudia memeriksa rambutnya di depan cermin
hingga tidak terhitung banyaknya. Ia akan menghabiskan dua
jam setiap pagi menata rambutnya dan tetap saja merasa tidak
puas. Aktivitasnya untuk terus menerus memotong dan
memeriksa rambutnya telah menjadi suatu ritual yang
kompulsif. Sebagaimana yang ia sampaikan pada
terapisnya,Saya ingin berhenti menarik dan memeriksanya,
tapi saya tidak bisa menahannya.
Kebiasaannya memeriksa rambut berjam-jam berdampak pada
sosialisasinya dengan teman-temannya. Kadang-kadang ia akan
memotong sendiri bagian-bagian rambutnya dalam usaha untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan dari potongan rambutnya
yang terakhir. Tetapi memotongnya sendiri secara tidak
terelakkan justru membuatnya semakin buruk, menurut
pandangannya. Claudia selalu mencari potongan rambut yang
sempurna yang akan memperbaiki
LANJUTAN
Claudia bercerita masa lalunya. Di SMA, saya
merasa wajah saya seperti piringan. Terlalu rata.
Saya tidak mau difoto. Saya tidak dapat menahan
diri berpikir apa yang orang lain pikirkan mengenai
saya. Mereka tidak akan mengatakannya pada Anda,
tapi Anda tahu. Bahkan bila mereka berkata tidak
ada yang salah, itu tidak berarti apapun. Mereka
hanya berbohong untuk bersikap sopan.
Claudia menceritakan bahwa ia diajarkan untuk
menyamakan kecantikan fisik dengan kebahagiaan.
Saya diberi tahu bahwa untuk meraih sukses maka
kamu harus menjadi cantik. Bagaimana saya bisa
bahagia bila saya tampak seperti ini?.
GANGGUAN SOMATISASI
Rumusnya adalah 4 2 1 1
B.
2.
LANJUTAN
3. Satu gejala seksual: riwayat sekurangnya 1 gejala seksual
atau reproduktif selain nyeri (misalnya indiferensi (tidak
condong) seksual, disfungsi erektif atau ejakulasi,
menstruasi yang tidak teratur, perdarahan menstruasi
yang berlebihan, muntah sepanjang kehamilan)
4. Satu gejala pseudoneurologis: riwayat sekurangnya 1
gejala atau defisit yang mengarahkan pada kondisi
neurologis yang tidak terbatas pada nyeri (misalnya gejala
konversi seperti gangguan kordinasi atau keseimbangan,
paralisis (kelumpuhan) setempat, sulit menelan atau
benjolan di tenggorokan, afonia (kehilangan suara karena
gangguan pita suara), retensi urin (tertahannya urin),
halusinasi, hilangnya sensasi sentuh atau nyeri, pandangan
ganda, kebutaan, ketulian, kejang, gejala disosiatif
seperti amnesia atau hilangnya kesadaran selain pingsan)
2.
LANJUTAN
Riwayat medisnya dimulai pada saat menarche (haid
pertama) dengan dismenorea (nyeri haid) dan
menoragia (haid dengan pendarahan berlebih). Pada
usia 18 tahun, ia menjalani operasi untuk suatu
kemungkinan kista ovarium dan selanjutnya
menjalani operasi lain untuk dugaan adhesi abdomen
(adhesi: pertumbuhan bersatu bagian-bagian tubuh
yang berdekatan karena radang. Abdomen: perut).
Ia juga memiliki riwayat gejala saluran kemih
berulang, walaupun tidak ada organisme yang jelas
ditemukan. Juga memiliki hasil pemeriksaan normal
untuk keluhan tiroid yang membesar (tiroid :
kelenjar gondok).
LANJUTAN
Ia memiliki riwayat ketergantungan alkohol
dan menyatakan bahwa ia mulai
menggunakan analgesik (obat penghilang
rasa nyeri) karena nyeri punggungnya dan
selanjutnya selalu menggunakannya secara
berlebihan.
Pemeriksaan fisik pada saat kunjungannya
menemukan ketidakpastian pada
payudaranya, dan temuan mamografi
(rontgen pada bagian payudara) adalah
normal.
B.
C.
D.
E.
TERIMA KASIH