Anda di halaman 1dari 39

PENYAKIT PERIODONTAL DAN DIABETES MELITUS

OLEH:
1.
2.
3.
4.
5.

STEFEN ANDRIANUS
MUTIA FRI FAHRUNNISA
MAGESWARI SELVARAJO
ROSA YULISE PUTRI
DESTI A. MARPAUNG

110100009
110100071
110100396
110100117
110100233

PEMBIMBING:
drg. H. ASMULIAN D. DJAYA HARAHAP,C.Ort

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

ABSTRAK

Latar Belakang : Penyakit periodontal (PD) adalah salah satu gangguan kronis
pada manusia yang paling umum. Dalam beberapa dekade terakhir, hubungan
antara PD dan beberapa penyakit sistemik seperti diabetes mellitus (DM) telah
diakui semakin meningkat.
Tujuan : Tujuan dari kajian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada
pembaca mengenai hubungan antara PD dan DM. Banyak artikel telah diterbitkan
dalam literatur bahasa Inggris dan Portugis selama 50 tahun terakhir yang meneliti
mengenai hubungan diantara dua penyakit kronis ini. Interpretasi data sering
menjadi rancuan oleh berbagai definisi DM, PD dan kriteria klinis yang berbeda
yang diterapkan untuk menentukan prevalensi, luas dan keparahan dari PD,
tingkat kontrol glikemik dan komplikasi yang berhubungan dengan diabetes.
Metode : Kajian ini memberikan gambaran yang luas mengenai temuan utama
dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan BBO (Bibliografia Brasileira
de Odontologia), MEDLINE, LILACS dan PubMed untuk Controlled Trials
database, dalam bahasa Inggris dan Portugis diterbitkan dari tahun 1960 sampai
Oktober 2012. Laporan penelitian primer investigasi mengenai hubungan antara
kontrol DM / DM, PD / perawatan periodontal dan PD / DM / komplikasi yang
berhubungan dengan diabetes yang diidentifikasi relevan dan meta-analisis
diterbitkan dalam periode ini.
Hasil : Makalah ini menjelaskan hubungan antara PD dan DM dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut: 1 Pengaruh DM pada PD, 2- Dampak dari kontrol
glikemik pada PD dan 3- Pengaruh PD pada kontrol glikemik dan komplikasi
yang berhubungan dengan diabetes.
Kesimpulan : Bukti ilmiah mendukung bahwa diabetes memiliki efek buruk pada
kesehatan periodontal dan PD memiliki efek buruk pada kontrol glikemik dan
komplikasi yang berhubungan dengan diabetes. Penelitian yang lebih lanjut
diperlukan untuk menjelaskan hubungan ini dan lebih besar, prospektif, terkontrol
dengan populasi etnis beragam diperlukan untuk menetapkan bahwa mengobati
PD positif dapat mempengaruhi kontrol glikemik dan mungkin dapat mengurangi
beban komplikasi yang berhubungan dengan diabetes.
Kata kunci: Penyakit periodontal, Diabetes mellitus, Diabetes mellitus, Tipe 1.
Diabetes mellitus, Tipe 2. Diabetes gestasional. Kontrol glikemik. Komplikasi
diabetes

ii

ABSTRACT
Background: Periodontal disease (PD) is one of the most commonly known
human chronic disorders. The relationship between PD and several systemic
diseases such as diabetes mellitus (DM) has been increasingly recognized over
the past decades.
Objective: The purpose of this review is to provide the reader with knowledge
concerning the relationship between PD and DM. Many articles have been
published in the english and Portuguese literature over the last 50 years
examining the relationship between these two chronic diseases. Data
interpretation is often confounded by varying definitions of DM, PD and different
clinical criteria were applied to determine the prevalence, extent and severity of
PD, levels of glycemic control and diabetes-related complications.
Method : This paper provides a broad overview of the predominant findings from
research conducted using the BBO (Bibliografia Brasileira de Odontologia),
MEDLINE, LILACS and PubMed for Controlled Trials databases, in english and
Portuguese languages published from 1960 to October 2012. Primary research
reports on investigations of relationships between DM/DM control,
PD/periodontal treatment and PD/DM/diabetes-related complications identified
relevant papers and meta-analyses published in this period.
Result: This paper describes the relationship between PD and DM and answers
the following questions: 1- The effect of DM on PD, 2- The effects of glycemic
control on PD and 3- The effects of PD on glycemic control and on diabetesrelated complications.
Conclusion: The scientific evidence reviewed supports diabetes having an
adverse effect on periodontal health and PD having an adverse effect on glycemic
control and on diabetes-related complications. Further research is needed to
clarify these relationships and larger, prospective, controlled trials with ethnically
diverse populations are warranted to establish that treating PD can positively
influence glycemic control and possibly reduce the burden of diabetes-related
complications.
Keywords: Periodontal diseases, Diabetes mellitus, Diabetes mellitus, Type 1,
Diabetes mellitus, Type 2, Gestational diabetes, Glycemic control, Diabetes
complications

iii

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK................................................................................................................i
ABSTRACT...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR SINGKATAN.........................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................3
2.1. Penyakit Periodontal (PD).....................................................................3
2.2. Diabetes Mellitus..................................................................................4
BAB 3 KERANGKA KONSEP...............................................................................7
BAB 4 METODE PENELITIAN.............................................................................8
4.1. Jenis dan Wakrtu Penelitian..................................................................8
4.2. Teknik Pengumpulan Data....................................................................8
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................................9
5.1. Pengaruh Diabetes Mellitus pada Penyakit Periodontal ......................9
5.2. Efek Pengaturan Glukosa pada Penyakit Periodontal.........................14
5.2. Efek Penyakit Periodontal pada Kontrol Glikemik dan Komplikasi. .16
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................24
6.1. Kesimpulan ........................................................................................24
6.2. Saran....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25

iv

DAFTAR TABEL
Nomor

Judul

Hal.

5.1.

Pengaruh diabetes melitus terhadap penyakit periodontal.


..

12

5.2.

Efek Pengaturan Kadar Glukosa pada Penyakit Periodontal (PD)..

15

5.3.

Efek Penyakit Periodontal terhadap Kontrol Glikemik dan


Komplikasi Terkait
Diabetes..

20

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1

Kerangka konsep..7

DAFTAR SINGKATAN

DM

:Diabetes melitus

GDM

:Gestasional Diabetes Mellitus

HbA1c

: glycated hemoglobin

Non-RCT

: Non-randomized controlled trial-treatment study;

PD

: Periodontal Disease

RCT

:Randomized controlled trial;

T1D

:Diabetes melitus tipe 1

T2D

:Diabetes melitus tipe 2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam beberapa dekade terakhir ini, profesional kesehatan sering diatur
dalam berbagai spesialisasi dan subspesialisasi yang mengarah ke beberapa organ
tubuh dan sistem. Manusia adalah organisme yang merupakan satu kesatuan yang
terdiri oleh proses biologis ynag jumlahnya tidak terbatas/infinit sehingga sering
dikaitkan bahwa kelainan di bagian manapun dari tubuh dan / atau prosesnya akan
kemungkinan menyebabkan efek mendalam pada bagian tubuh yang lain.
Contohkan dalam makalah ini yaitu dua penyakit yang tinggi prevalensinya: PD
dan DM.
PD adalah penyakit infeksi kronis, yang disebabkan oleh mikroorganisme
Gram-negatif. Ketidakseimbangan antara infeksi lokal dan respon inflamasi host
yang berlebihan memainkan peran penting dalam menentukan kerusakan jaringan
gingiva. Bukti terbaru menunjukkan bahwa efek dari PD tidak mungkin hanya
terbatas pada rongga mulut tetapi mungkin juga memiliki konsekuensi sistemik.
Ternyata, PD juga telah dikaitkan dengan respons inflamasi sistemik yang
moderat. Meskipun, mekanisme di balik hubungan ini tetap tidak jelas, PD
mungkin merupakan salah satu sumber yang jauh dari inflamasi sistemik ringan.
Asosiasi ini boleh menjelaskan peningkatan risiko gangguan kontrol metabolik
dan komplikasi yang berhubungan dengan diabetes dan efek samping dari DM
pada kesehatan periodontal. Ada juga bukti yang kuat bahwa prevalensi,
keparahan dan perkembangan PD secara signifikan lebih tinggi pada orang
dengan DM.
Dalam makalah ini kami menggambarkan proses umum yang terjadi pada
PD dan DM dan secara singkat meninjau bukti yang telah dihasilkan untuk
mendukung hubungan antara PD, DM dan komplikasi yang berhubungan dengan
diabetes.
1.2.

Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan penyakit periodontal dan diabetes mellitus?


1.3.
Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan penyakit periodontal dengan diabetes mellitus
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengaruh diabetes mellitus pada penyakit periodontal
2. Mengetahui hubungan penyakit periodontal dengkat tingkat kontrol
glikemik.
3. Mengetahui hubungan penyakit periodontal dengan diabetes yang disertai
komplikasi.
1.4.

Manfaat Penelitian
Menambah pengetahuan

pembaca

mengenai

hubungan

penyakit

periodontal dan diabetes mellitus.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Penyakit Periodontal (PD)


Penyakit periodontal merupakan infeksi bakteri kronik yang mengenai

gingiva dan tulang pendukung gigi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri anaerob
gram negative yang terdapat pada plak yang melekat pada gigi (Negrato et
al.,2010).

Berdasarkan data prevalensi di Amerika Serikat, setengah populasi


berumur 18 tahun atau lebih menderita PD pada stadium awal. Prevalensi
meningkat hingga 75 % pada umur setelah 35 tahun Kondisi pada dewasa
keseluruhan ditemukan 30-50% stadium ringan hingga sedang, sedangkan kondisi
berat ditemukan 5-15% (Friedewald et al.,,2009). Penyakit ini lebih tinggi
prevalensi nya pada grup minoritas, miskin , negara berkembang, dan daerah yang
memiliki banyak musim (Philstrrom et al.,2005).
Adanya bakteri anaerob Gram-negatif menyebabkan timbulnya respon
inflamasi local yang menjadi kronik dan progresif. Jika inflamasi pada gingiva
dapat menyebabkan destruksi tulang alveolar dan kehilangan jaringan pelekat
pada gigi. Hal ini disebabkan oleh komponen mikroba pada plak yang dapat
merangsang adanya infiltrasi sel proinflamasi ,seperti limfosit, makrofag, dan
leukosit polimorfonuklear (Sorsa et al.,1992).
Beberapa komponen mikrobial , khususnya lipopolisakarida yang
mengaktifkan makrofag untuk mensintesis dan mensekresi berbagai macam dan
berbagai molekul pro-inflamasi , seperti sitokin Interleukin-1 (IL-1), Tumor
Nekrosis Faktor- (TNF); prostaglandin, terutama Prostaglandin E2(PGE2); dan
beberapa enzim lainnya (Sorsa et al.,1992).
Toxin bakteri juga dapat mengaktivasi Limfosit-T untuk memproduksi IL1 dan limfotoxin, molekul yang hamper sama dengan TNF. Sitokin ini
melakukan aktivitas katabolik dan proinflamasi yang poten, serta memiliki
peranan pentinng dalam proses destruksi jaringan periodontal yang disebabkan
oleh enzim kolagenolitik, seperti metalloproteinases (MMPs) (Sorsa et al.,1992).
Enzi mini diaktivasi oleh ROS( reactive Oxygen Species) dan meningkatkan
kolagenase di intersisial pada jaringan gingival yang mengalami inflamasi (Lee et
al.,1995).
Tak adanya perlekatan pada sulkus terdalam membuat sebuah kantung
periodontal yang berisikan ribuan bahkan jutaan sel bakteri. Kondisi ini
merupakan transisi antara gingivitis dan periodontitis yang merupakan penyakit
tersering pada periodontal (Geerts et al.,2004;Kornmant et al.,1997).

Ketika biofilm bakteri pada gigi tidak diganggu kehidupannya, maka


bakteri anaerob Gram-negativ akan mengaktifkan beberapa proses pada host yang
akan memperluas dan memperparah penyakit (Friedwald et al.,2009).
Banyak literatur yang sudah menemukan pengetahuan tentang sifat dasar
agen infeksius yang berpengaruh pada PD. Sejumlah 500 jenis bakteri dan
beberapa virus menyerang manusia yang berhubungan dengan terbentuknya plak
mikroba pada gigi (Amar,2003).
Mikroorganisme yang paling sering menyebabkan penyakit periodontal,
sebagai berikut tiga spesies bersifat microaerophilic yaitu Actinobacillus
actinomycetemcomitans, Campylobacter rectus, dan Elkenella corrodens; dan
tujuh spesies bersifat anaerobic yaitu Porphyromonas gingivalis, Bacteroides
forsythus,

Treponema

denticola,

Prevotella

intermedia,

Fusobacterium

nucleatum,Eubacterium, dan Spirochetes (Socransky et al., 1998). Beberapa virus


Herpes juga dapat menjadi pathogen pada kasus destruktif PD, seperti Human
Cytomegalovirus(HCMV) dan Epstein-Barr Virus (EBV-1)(Slots et al.,2003).
Beberapa kondisi juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya PD seperti
kebiasaan merokok, pengaruh genetik, defisiensi estrogen, kelebihan estrogen,
dislipidemia, dan obesitas. Prevalensi obesitas di dunia yang meningkat juga
berhubungan dengan meningkatnya penyakit yang berhubungan dengan obesitas
seperti hipertensi, penyakit kardiovaskular, sindrom metabolic dan diabetes
mellitus yang juga berhubungan dengan PD (Alzahrani et al.,2003;Genco et al.,
2005).
2.2.

Diabetes Mellitus
DM mencakup penyakit secara genetik atau kelainan metabolik yang

memiliki karakteristik hiperglikemi yang disebabkan karena kelainan defek


insulin atau sekresi insulin atau keduanya (Skyler et al.,2002).
DM diklasifikasikan berdasarkan etiologi yaitu tipe 1 (T1D), tipe 2 (T2D),
diabetes gestasional (GDM) dan tipespesifik lainnya. T1D disebabkan karena
destruksi sel beta yang terdapat pada Langerhans di pankreas, yang
mengakibatkan defisisiensi insulin absolut. Diabetes tipe 1 dapat terjadi karena

proses immunemediated atau etiologi yang masih idiopatik.T2D terjadi karena


resistensi insulin yang bisa menjadi defisiensi insulin oleh karena gagal nya sel
beta pankreas. Sedangkan GDM disebut sebagai sebuah derajat intoleransi
glukosa yang terjadi di selama masa kehamilan. Dan tipe spesifik lainnya
merupakan beberapa tipe DM dengan etiologi yang berbeda-beda (ECCD,1998).
Negara maju memiliki prevalensi DM yang lebih tinggi dibanding negara
berkembang. Perempuan lebih banyak terkena dibanding laki-laki. T2D
merupakan 90% dari semua kasus. Pada tahun 1955, prevalensi DM pada dewasa
di seluruh dunia diperkirakan 4.0% dan dapat meningkat menjadi 5.4% pada
tahun 2025. Secara angka, itu berarti peningkatan dari 135 juta pada tahun 1995
hingga 300 juta orang pada tahun 2025. Sebagian besar peningkatan ini akan
terjadi di negara berkembang. Peningkatan 42% (dari 51 juta ke 72 juta jiwa)bisa
terjadi di negara maju dan peningkatan 170% (dari 84 juta ke 228 juta jiwa) di
negara berkembang. Oleh karena itu, pada tahun 2025, 75% pasien terkena DM
tinggal di negara berkembang dengan sebagian besar pasien DM berumur 45-64
tahun. Sedangkan di negara maju, sebagian besar pasien terkena DM berumur
lrbih dari 65 tahun. DM akan meningkat jumlahnya pada area urban (King et
al.,1998).
Pasien dengan diabetes yang tak terkontrol akan memiliki komplikasi
micro-vascular dan macro-vascular yang akan menjadi beban baik untuk individu
dan lingkungannya. Beban ini termasuk biaya langsung untuk kesehatan dan biaya
tak langsung seperti hilangnya produktivitas yang disebabkan oleh morbiditas
pada diabetes dan mortalitas (American Diabetes Association, 2008).
Biaya penyembuhan penyakit untuk orang dengan diabetes lebih tinggi
daripada orang tanpa diabetes. Di Amerika Serikat, pengeluaran langsung dan tak
langsung yang diakibatkan oleh diabetes pada tahun 2007 diperkirakan US$174
ribu juta, dengan sedikit lebih dihabiskan pada komplikasi kronik yang
disebabkan DM daripada tanpa komplikasi . International Diabetes Federation
(2006) memperkirakan biaya untuk DM sebanyak 5-10% dari total anggaran jasa
kesehatan yang dimiliki banyak negara.

Di Brazil, total pendapatan per kapita, biaya kesehatan langsung, biaya


nonkesehatan langsung dan biaya tak langsung pada pasien T1D adalah US$
1,741.42, US$ 1,319.15, US$ 61.74, dan US$ 360.81 secara berurutan.
Sedangkan total biaya langsung nonkesehatan sebanyak US$ 195,461.54
dihabiskan untuk transportasi pasien dan perawatnya. Total biaya untuk
penyembuhan pasien dengan T2D adalah US$ 2,108 per pasien, yang US$1,335
merupakan biaya langsung perpasien(63.3%) dan US$ 773 untuk biaya tak
langsung per pasien (36.7%). Pasien dengan komplikasi mikrovaskular dan
makrovaskular mengeluarkan lebih banyak biaya (US$ 3,199 per pasien)
dibandingkan hanya mikrovaskular (US$2,062 per pasien) atau makrovaskular
(US$ 2,517 per pasien). Jumlah paling besar untuk biaya langsung disebabkan
oleh pengobatan (48.2%)(Bahia et al.,2011).

BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :


Penyakit Periodontal

Diabetes
mellitus

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian


Variabel penelitian

: Penyakit Periodontal dan Diabetes Mellitus

Cara Ukur

: Observasi (pengamatan)

Alat Ukur

: Data primer yang telah ada di literature terkait.

BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1.

Jenis dan Waktu Penelitian


Kajian ini memberikan gambaran yang luas mengenai temuan utama dari

penelitian yang dilakukan dengan menggunakan BBO (Bibliografia Brasileira de


Odontologia), MEDLINE, LILACS dan PubMed untuk Controlled Trials
database, dalam bahasa Inggris dan Portugis diterbitkan dari tahun 1960 sampai
Oktober 2012
4.2.

Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data diperoleh melalui data primer . Laporan penelitian
primer investigasi mengenai hubungan antara kontrol DM / DM, PD / perawatan
periodontal dan PD / DM / komplikasi yang berhubungan dengan diabetes yang
diidentifikasi relevan dan meta-analisis diterbitkan dalam periode ini.

BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.

Pengaruh diabetes melitus terhadap penyakit periodontal


Penelitian yang dilakukan untuk tinjauan ini menggunakan BBO

(Bibliografia Brasileira de Odontologia), MEDLINE, LILACS, dan PubMed


sebagai database uji coba terkontrol, dalam bahasa inggris dan portugal yang
diterbitkan dari tahun 1960 sampai oktober 2012. Hasil penelitian utama dari
pemeriksaan terhadap hubungan antara diabetes melitus (DM), penyakit
periodontal/ pengobatan periodontal, dan penyakit periodontal/ DM/ komplikasi
yang berhubungan dengan diabetes mengidentifikasi karya tulis dan meta analisis
yang berhubungan yang dipublikasi pada masa kini. Tinjauan ini tidak
menyediakan penaksiran kualitas dari hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut
ditampilkan dalam tabel yang disusun berdasarkan kelompok masing-masing: 1.
Pengaruh DM terhadap penyakit periodontal; 2. Pengaruh kontrol glikemik
terhadap penyakit periordontal; 3. Pengaruh penyakit periodontal terhadap kontrol
glikemik dan komplikasi yang berkaitan dengan diabetes.
Daftar penelitian pada tabel 1 membandingkan status periodontal pada
masing-masing individu dengan atau tanpa DM pada sebagian besar hasil
penelitian. Penelitian tersebut diklasifikasikan berdasarkan desain penelitian, tipe
diabetes, nomor sampel, rentang usia, penilaian terhadap penyakit periodontal dan
variabel lain yang berkaitan dengan diabetes. Sebagian besar penelitian
merupakan cross sectional dan terbatas pada kemungkinan hubungan sebabakibat.
Hubungan antara DM dan efek samping terhadap penyakit periodontal
telah dijelaskan secara luas. Kami menemukan bahwa 27 dari 29 penelitian
menunjukkan bukti yang mendukung adanya efek samping DM terhadap
kesehatan periodontal.

10

Terdapat 4 penelitian DM tipe 1, salah satu penelitian menunjukkan


adanya kehilangan tulang secara luas pada pasien DM tipe 1 dibandingkan dengan
kontrol, Lalla, et al. Pada penelitian case-control (2006), ditemukan bahwa
destruksi periodontal dapat dimulai pada awal kehidupan pada pasien dengan DM
tipe 1 dan menjadi sangat terlihat ketika menjelang remaja. Pada populasi dengan
usia 4-33 tahun, Ciancola, et al. (1982), melaporkan peningkatan secara signifikan
prevalensi penyakit periodontal pada pasien DM tipe 1 dibandingkan dengan
pasien tanpa diabetes dan kontrol tanpa diabetes. Prevalensi penyakit periodontal
pada remaja DM dengan rentang usia 11-18 tahun yaitu 9,8% dibandingkan
dengan kontrol tanpa DM yaitu 1,7%. Peningkatan kecepatan destruksi
periodontal ditemukan pada anak-anak dan remaja dengan DM, dengan kontrol
metabolik yang buruk. Pada populasi dewasa dengan rentang usia 40-69 tahun,
58,4% pasien yang menderita diabetes tipe 1 dalam jangka waktu yang lama
menunjukkan penyakit periodontal yang lebih parah dibandingkan dengan
kelompok kontrol tanpa DM, yaitu 7,1%.
Mengenai hubungan antara DM tipe 2 dan penyakit periodontal, kami
menemukan 14 hasil penelitian. 2 penelitian terdiri dari masing-masing pasien
dengan usia 15 tahun ke atas, dan 12 tahun. 12 dari 14 penelitian melaporkan
kesehatan periodontal yang sangat buruk pada pasien dengan DM tipe 2,
sebaliknya prevalensi yang lebih tinggi tapi tidak signifikan ditemukan pada salah
satu penelitian sedangkan pada penelitian lainnya ditemukan tidak ada perbedaan
yang signifikan.
6 penelitian terdiri dari analisis dimana subjek dengan DM tipe 1 dan 2
dianalisa secara bersamaan tanpa membedakan tipe diabetes. 4 penelitian terdiri
dari anak-anak dan remaja sedangkan 2 penelitian lainnya hanya terdiri dari
subjek dewasa. 5 dari 6 penelitian melaporkan prevalensi yang lebih tinggi, taraf,
ataupun tingkat keparahan pada pasien dengan DM. 1 penelitian tidak dapat
menemukan perbedaan yang signifikan antara subjek dengan dan tanpa DM ketika
ditemukan kontrol metabolik yang adekuat pada kelompok sebelumnya.
Sehubungan dengan diabetes melitus gestasional (GDM), terdapat 5
penelitian yang dianalisa. Salah satu penelitian dilakukan hanya terhadap grup

11

kontrol dengan usia kehamilan antara 34-36 minggu. Hasil penelitian


menunjukkan bahwa gingivitis lebih sering terjadi pada wanita dengan GDM
dibandingkan dengan wanita hamil yang sehat dan akumulasi plak merupakan
penyebab utama dari inflamasi gingival. Penelitian lain menemukan bahwa samua
tipe DM meningkatkan resiko penyakit periodontal, termasuk GDM. 2 Penelitian
lainnya yang dilakukan di amerika mengumpulkan data lebih dari 4000 wanita
dengan riwayat GDM. Salah satu penelitian terdiri dari subjek dengan usia 15-44
tahun, dan yang lainnya terdiri dari subjek dengan usia 20-59 tahun. Kedua
penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara GDM dan
penyakit periodontal. Penyakit periodontal ditemukan pada 45% wanita hamil
dengan GDM dibandingkan dengan pada wanita hamil yang sehat, yaitu 13%,
dengan odds ratio 9,11. Pada wanita yang tidak hamil, 40% wanita dengan DM
tipe 1 atau 2, 25% dengan riwayat GDM, dan 14% wanita sehat mengalami
penyakit periodontal. Odds ratio pada kelompok dengan DM tipe 1 dan 2 yaitu
2,76. Novak, et al. (2006) menemukan prevalensi penyakit periodontal lebih
tinggi pada wanita dengan riwayat GDM dan disimpulkan bahwa wanita tersebut
kemungkinan mempunyai resiko yang lebih besar untuk terjadinya penyakit
periodontal yang lebih parah, dibandingkan dengan wanita tanpa riwayat GDM.
Taylor (2001) dan Mealey (2006) dalam 2 jurnal literatur menemukan hubungan
timbal balik dua arah antara semua tipe DM, termasuk GDM dan penyakit
periodontal.

12

13

14

5.2.

Efek

Kadar

Glukosa

yang

terkontrol

pada

Penyakit

Periodontal (PD)
Penelitian terbaru juga mengatakan bahwa pengaturan kadar glukosa yang
buruk dapat berpengaruh pada kesehatan jaringan periodontal. Terdapat 14
penelitian yang telah diidentifikasi yang membahas tentang hubungan kedua
variabel ini. Dua penelitian khusus pada pasien diabetes melitus tipe 1 (T1D),
tujuh penelitian pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 (T2D), dan lima
penelitian lagi pada pasien dengan kombinasi T1D, T2D, diabetes kehamilan dan
lainnya. Satu penelitan prospektif pada pasien diabetes melitus tipe 1
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengaturan kadar glukosa
dengan penyakit periodontal (PD) tetapi terdapat hubungan dengan oral hygiene
dan penelitian lain yaitu cross sectional juga membahas hubungan ini. Lima
penelitian pada pasien diabetes melitus tipe 2 menyatakan bahwa terdapat
hubungan antara pengaturan kadar glukosa dengan penyakit periodontal (PD)
sedangkan dua penelitian lagi menyatakan tidak terdapat hubungan. Pada pasien
dengan kombinasi penyakit diabetes melitus, tiga peneitian menyatakan terdapat
hubungan sedangkan dua penelitian lagi menyatakan tidak terdapat hubungan.
Dari 14 penelitian ini, 11 penelitian adalah cross sectional yang memilki
ketebatasan dalam menggambarkan hubungan sebab-akibat, 2 penelitian adalah
prospektif, dan 1 penelitian dengan metode literatur. Di sisi lain, 9 dari penelitian
membahas prevalensi terbanyak, tingkat dan keparahan penyakit periodontal
(PD), dan juga memberikan bukti bahwa pengaturan kadar glukosa buruk pada
penyakit periodontal (PD) yang memburuk.

15

Tabel 5.2. Efek Pengaturan Kadar Glukosa pada Penyakit Periodontal (PD)
Efek Pengaturan Kadar Glukosa pada Penyakit Periodontal (PD)
Tipe

Kelompok

Kelompok

Kontrol

Efek

Dewasa

Tidak

Tidak

Dewasa

Ya

Ya

Cross sectional

Dewasa

Ya

Tidak

2002

Cross sectional

Dewasa

Ya

Ya

2003

Cross sectional

1 dan 2

Campuran

Ya

Tidak

Guzman, et al

2003

Cross sectional

1 dan 2

Dewasa

Tidak

Ya

Karikoski dan

2003

1, 2, dan

Dewasa

Tidak

Tidak

Sumber

Tahun

Jenis Penelitian

Sastrowijito, et al

1990

Prospektif

Tervonen, et al

2000

Cross sectional

Sandberg, et al

2000

Tsai, et al
Arrieta-Blanco, et

Diabetes

Umur

al

Murtomaa

lainnya

Lu dan Yang

2004

Cross sectional

Dewasa

Ya

Ya

Negishi, et al

2004

Cross sectional

1 dan 2

Dewasa

Tidak

Ya

Campus, et al

2005

Cross sectional

Dewasa

Ya

Ya

Chuang, et al

2005

Cross sectional

Dewasa

Tidak

Tidak

Peck, et al

2006

Cross sectional

Dewasa

Tidak

Ya

Jansson, e al

2006

Cross sectional

Dewasa

Tidak

Ya

Mealey, et al

2006

Review

1, 2, dan

Campuran

Ya/Tidak

Ya

GDM

5.3.

Efek penyakit periodontal pada kontrol glikemik dan komplikasi


terkait diabetes.
Saat ini banyak bukti yang menunjukkan bahwa DM adalah faktor resiko

terhadap terganggunya kesehatan jaringan periodontal dan juga terdapat banyak


bukti bahwa penyakit periodontal memiliki efek yang buruk terhadap kontrol

16

glikemik dan komplikasi terkait diabetes. Peradangan pada jaringan periodontal


dapat menjadi suber kronis bakteri, produk bakteri dan mediator inflamasi seperti
TNF-alfa, IL6 dan IL1 yang memiliki peran yang penting dalam metabolisme
lipid dan glukosa (Feingold et al.,1989; Grossi et al.,1998). Mediator-mediator
inflamasi ini juga dilaporkan bersifat insulin antagonis dan dihubungkan dengan
kejadian resitensi insulin yang ditemukan pada kasus DM tipe 2 dan DM
gestasional (Grunfeld et al.,1990; Feingold et al.,1992).
Seperti yang ditunjukkan pada tabel 3, sering terjadi kebingungan saat
interpretasi data akibat dari definisi DM dan penyakit periodontal yang bervariasi,
perbedaan kriteria klinis yang digunakan dalam menentukan prevalensi, luas dan
keparahan penyakit periodontal, tingkat kontrol glikemik dan komplikasi terkait
diabetes. Selain itu jugaa terdapat perbedaan dalam bentuk penelitian, panjangnya
follo-up pasien, tipe-tipe responden penelitian dan protokol penatalaksanaan
penyakit periodontal.
Bukti tentang efek penyakit periodontal terhadap kontrol glikemik dapat
dilihat pada penelitian observasional dan pengobatan (Tabel 3). Penelitian tentang
pengobatan dalah sekelompok laporan yang terdiri dari 10 randmized clinical
trials (RCTs), 12 penelitian non-RCTs, 4 penelitian meta analisis dan 1 literature
review, 1 penelitian longitudinal, 1 penelitian transversal, 1 penelitian retrospektif,
1 penelitian prospektif dan 2 diskusi kasus klinis.
Penelitian RCTs menggunakan kelompok kontrol yang berupa kontrol
yang menerima pengobatan, kontrol yang tidak menerima pengobatan dan kontrol
yang perawatan dental sehari-harinya tidak diubah. Dari 10 RCTs, 8 diantaranya
melaporkan efek yang menguntungkan pada terapi periodontal (Grossi et al.,1997;
Grossi et al.,1996) dan 2 penelitian tidak menunjukkan keuntungan (Aldridge et
al.,1995). Satu penelitian RCT yang baru saja dilakukan menunjukkan perubahan
yang signifikan pada tingkat HbA1c tetapi tidak menunjukkan perubahan yang
signifikan secara statistik terhadap kadar mediator inflamasi seperti hs-CRP, d-8iso, MMP-2 dan MMP-9.
Sumber variasi yang terjadi pada RCTs adalah penggunaan antibiotik pada
penatalaksanaan non-bedah penyakit periodontal. Fakta ini menyebabkan

17

kebingungan dalam interpretasi hasil penelitian ini dan hingga saat ini belum ada
bukti jelas yang mendukung penggunaan antibiotik bersama dengan penatalaksaan
non-bedah penyakit periodontal untuk melihat perbaikan pada kontrol glikemk
yang dihubungkan dengan terpai penyakit periodontal.
Dari 23 kelompok penelitian non-RCT tentang penatalaksanaan penyakit
periodontal, 17 diantaranya menunjukkan efek yang baik terhadap kontrol
glikemik (Collin et al.,1998; Darre et al.,2008) dan 6 diantaranya tidak
(Christgau,1998). Hanya 10 dari penelitian ini menggunakan kelompok kontrol
atau kelompok perbandingan. Seperti halnya penelitian RCTs, terdapat variasi
pada penggunaan antibiotik penunjang dengan 6 dari 8 penelitian menunjukkan
keuntungan penggunaan antibiotik sistemik terhadap kontrol glikemik (Iwamoto
et al.,2001; Janket et al.,2005).
Bukti lain yang mendukung efek severe periodontitis terhadap peningkatan
resiko kontrol glikemik yang rendah adalah dua penelitian longitudinal
observasional. Suatu penelitilan epidemiologi longitudinal yang dilakukan
terhadap suku Pima Indians di Arizona, Amerika Serikat dimana dilaporkan
memiliki prevalensi penyakit DM tertinggi diunia menunjukkan bahwa subjek
penelitian dengan DM tipe 2 yang kontrol glikemiknya baik hingga sedang
dengan severe periodontitis enam kali lebih mungkin untuk memiliki kontrol
glikemik yang buruk pada follow-up 2 tahun kemudian dibandingkan dengan yang
tidak memiliki severe periodontitis (Darre et al.,2008). Selain itu, Collin, et al.
(1998) dalam suatu penelitian observasionalnya juga melaporkan hubungan
tingkat keparahan penyakit periodontal terhadap terganggunya kontrol metabolik.
Saat ini beberapa penelitian penting juga menunjukkan bahwa kontrol
glikemik yang buruk adalah faktor utama perkembangan komplikasi-komplikasi
kronis terkait DM. The Diabetes Control and Complications Trials, the
Epidemiolgy of Diabetes Interventions and Complications (EDIC) Trial,
penelitian follow-up jangka panjang dengan subjek penelitian yang menderita DM
tipe 1 dan United Kingdom Prospective Diabetes Study dengan subjek penelitian
yang menderita DM tipe 2 menunjukkan bahwa mempertahankan kontrol
glikemik yang baik dapat mengurangi resiko dan atau menunda progresi

18

komplikasi-komplikasi mikrovaskular pada pasien dengan DM tipe 1 dan DM tipe


2(EDIC,1993).
Pada awalnya, UKPDS menemukan penurunan resiko infark miokard dan
kematian mendadak sebesar 16% (p=0,052) yang tidak signifikan secara statistik.
Saat ini terlihat bahwa kontrol metabolik yang baik dan berkepanjangan memiliki
efek jangka panjang yang signifikan dalam menurukan resio miokard infark baik
yang fatal maupun tidak dan kematian mendadak. Analsisi epidemiologi dari
UKPDS menunjukkan hubungan yang berkelanjutan antara komplikasikomplikasi kardiovaskular dan kontrol glikemik dimana setiap penurunan HbA1c
sebesar !% dihubungkan dengan penurunan resiko kematian akibat diabetes
sebesar 25%, penurunan resiko kematian akibat penyakit lain sebesar 7% dan
penurunan resiko miokard infark fatal dan non fatal sebesar 18%28.
Beberapa penelitian observasional tentang hubungan penyakit periodontal
dengan resiko komplikasi-komplikasi akibat DM menunjukkan bukti yang kuat
terhadap hubungan diantara keduanya. Dalam suatu penelitian ygn dilakukan di
Swedia dengan 39 kelompok kasus dan kontrol dengan DM tipe 1 dan DM tipe 2
yang di follow-up dalam kurun waktu rata-rata 6 tahun, Thorstensson, et al. (1996)
melihat bahwa terdapat prevalensi yang lebih tinggi dari proteinuria dan
komplikasi kardiovaskular seperti stroke, transient ischemic attack, angina, infark
miokard dan klaudikasio intermiten pada kelompok kasus dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Penemuan ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
penyakit renal, penyakit kardiovaskular dan komplikasinya

dengan severe

periodontitis.
Saremi, et al. (2005) meneliti tentang kontribusi penyakit periodontitis
terhadap kematian yang berhubungan dengan DM tipe 2 pada komunitas kaum
India di Sungai Gila, Arizona, Amerika Serikat. Penelitian ini dilakukan atas
putusan National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease terhadp
masalah nefropati dan penyakit kardiovaskular. Ini adalah suatu penelitian
prospektif longitudinal juga merukana suatu penelitian cohort dengan jumlah
subjek penelitian sebesar 628 orang yang berusia sekitar 35 tahun dengan rata-rata
follow-up selama 11 tahun (rentang 0,3 hingga 16). Sebesar 204 orang meninggal

19

dalam periode penelitian ini. Individual dengan penyakit periodontal yang parah
memiliki mortalitas kardio-renal (ischmeic heart disease

dan diabetic

nephropathy) sebesar 3,2 kali lipat dibanding kelompok kontrol (tanpa atau
dengan penyakit periodontal ringan hingga sedang). Angka ini didapatkan setelah
melakukan penyesuaian terhadap beberapa faktro resiko utama kematian akibat
penyakit kardio-renal seperti usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (IMT),
hipertensi, kadar glukosa darah, kadar kolesterol, abnormalitas kardiografi,
makroalbuminuria dan kebiasaan merokok.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Shulitis, et al. (2007) pada komunitas
yang sama terhadap efek periodontitis terhadap overt nephropathy dan end stage
renal disease (ESRD) pada suatu kelompok dengan 529 subjek penelitian yang
mendertia DM tipe 2 yang berusia sekitar 25 tahun. Setelah melakukan
penyesuaan terhadap usia, jenis kelamin, lamanya menderita DM, IMT dan
kebiasaan merokok terlihat bahwa periodontitis dan edentulisme memiliki
hubungan yang erat dengan resiko overt nephropathy dan ESRD. Insidensi
makroalbuminuria adalah sebesar 2,0 kali lebih besar pada kelompok dengan
periodontitis sedang, 2,1 kali lebih besar pada kelompok dengan periodontitis
berat dan 2,6 kali lebih besar pada kelompok yang tidak memiliki gigi
dibandingkan dengan kelompok dengan tanpa atau periodontitis ringan.

20

21

22

23

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1

Kesimpulan
Berdasarkan bukti klinis dan epidemiologi pada literatur menunjukkan
hasil yang mendukung hubungan penyakit periodontal dan diabetes
mellitus. Diabetes mellitus memiliki efek buruk pada kesehatan
periodontal dan PD memiliki efek buruk pada kontrol glikemik dan
komplikasi yang berhubungan dengan diabetes .

6.2

Saran
Bagaimanapun studi selanjutnya harus lebih jelas, melibatkan lebih
banyak pasien, lebih beragam etnis populasi yang dapat dijadikan
ketetapan tentang hubungan PD dengan DM, dan pengobatan PD yang
dapat memperbaiki keadaan glikemik serta mengurangi beban komplikasi
diabetes.

24

DAFTAR PUSTAKA

Aldridge JP, Lester V, Watts TL, Collins A, Viberti G, Wilson RF. Single-blind
studies of the effects of improved periodontal health on metabolic
control in type 1 diabetes mellitus. J Clin Periodontal. 1995;22:271275.
Al-Zahrani MS, Bissada NF, Borawskit EA. Obesity and periodontal disease in
young, middle-aged, and older adults. J Periodontal. 2003;74:610615.
Amar S, Han X. The impact of periodontal infection on systemic diseases. Med
Sci Monit. 2003;9:RA291RA299.
American Diabetes Association Economic costs of diabetes in the US in 2007.
Diabetes Care. 2008;31:596615.
Arrieta-Blanco JJ, Bartolom-Villar B, Jimnez-Martinez E, Saavedra-Vallejo P,
Arrieta-Blanco FJ. Dental problems in patients with diabetes mellitus
(II): gingival index and periodontal disease. Medicina Oral. 2003;8:233
247.
Bahia LR, Araujo DV, Schaan BD, Dib SA, Negrato CA, Leo MPS, et al. The
costs of type 2 diabetes mellitus outpatient care in the Brazilian public
health system. Value Health. 2011;14(5) Suppl 1:S137S140.
Bergstrm J, Preber H. Tobacco use as a risk factor. J Periodontal. 1994;65(Suppl
5):545550.
Borges-Yez SA, Irigoyen-Camacho ME, Maupom G. Risk factors and
prevalence of periodontitis in community-dwelling elders in Mexico. J
Clin Periodontal. 2006;33:184194.
Burt B, Research, Science and Therapy Committee. American Academy of
Periodontology Position paper: epidemiology of periodontal diseases. J
Periodontal. 2005;76:14061419.
Campus G, Salem A, Uzzau S, Baldoni E, Tonolo G. Diabetes and periodontal
disease: a case-control study. J Periodontal. 2005;76:418425.
Christgau M, Palitzsch KD, Schmalz G, Kreiner U, Frenzel S. Healing response to
non-surgical periodontal therapy in patients with diabetes mellitus:
clinical, microbiological, and immunologic results. J Clin Periodontal.
1998;25:112124.

25

Chuang SF, Sung JM, Kuo SC, Huang JJ, Lee SY. Oral and dental manifestations
in diabetic and non-diabetic uremic patients receiving hemodialysis. Oral
Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod. 2005;99:689695.
Cianciola LJ, Park BH, Bruck E, Mosovich L, Genco RJ. Prevalence of
periodontal disease in insulin-dependent diabetes mellitus (juvenile
diabetes) J Am Dent Assoc. 1982;104:653660.
Collin HL, Uusitupa M, Niskanen L, Kontturi-Nrhi V, Markkanen H, Koivisto
AM, et al. Periodontal findings in elderly patients with non-insulin
dependent diabetes mellitus. J Periodontal. 1998;69:962966.
D'Aiuto F, Graziani F, Tet S, Gabriele M, Tonetti MS. Periodontitis: from local
infection to systemic diseases. Int J Immunopathol Pharmacol.
2005;18(Suppl 3):111.
Darr L, Vergnes JN, Gourdy P, Sixou M. Efficacy of periodontal treatment on
glycaemic control in diabetic patients: a meta-analysis of interventional
studies. Diabetes Metab. 2008;34(5):497506.
Demmer RT, Jacobs Jr DR, Desvarieux M. Periodontal disease and incident type 2
diabetes: results from the First National Health and Nutrition
examination Survey and its epidemiologic follow-up study. Diabetes
Care. 2008;31:13731379.
The Diabetes Control and Complications Trial Study Research Group The effect
of intensive treatment of diabetes on the development and progression of
long-term complications in insulin-dependent diabetes mellitus. N Engl J
Med. 1993;329:977986.
Emrich LJ, Shlossman M, Genco RJ. Periodontal disease in non-insulindependent diabetes mellitus. J Periodontal. 1991;62:123131.
Endean C, Roberts-Thomson K, Wooley S. Anangu oral health: the status of the
Indigenous population of the Anangu Pitjantjatjara lands. Aust J Rural
Health. 2004;12:99103.
The Expert Committee on the Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus
Report of the Expert Committee on the Diagnosis and Classification of
Diabetes Mellitus. Diabetes Care. 1998;21(Suppl 1):S519.
Faria-Almeida R, Navarro A, Bascones A. Clinical and metabolic changes after
conventional treatment of type 2 diabetic patients with chronic
periodontitis. J Periodontal. 2006;77:591598.

26

Feingold KR, Grunfeld C. Role of cytokines in inducing hyperlipidemia.


Diabetes. 1992;41:97101.
Feingold KR, Soued M, Serio MK, Moser AH, Dinarello CA, Grunfeld C.
Multiple cytokines stimulate hepatic lipid synthesis in vivo.
Endocrinology. 1989;125:267274.
Friedewald VE, Kornman KS, Beck JD, Genco R, Goldfine A, Libby P, et al. The
American Journal of Cardiology and Journal of Periodontology editor's
consensus: periodontitis and atherosclerotic cardiovascular disease. J
Periodontal. 2009;80:10211032.
Geerts SO, Legrand V, Charpentier J, Albert A, Rompen EH. Further evidence of
the association between periodontal conditions and coronary artery
disease. J Periodontal. 2004;75:12741280.
Genco RJ, Grossi SG, Ho A, Nishimura F, Murayama Y. A proposed model
linking inflammation to obesity, diabetes, and periodontal infections. J
Periodontal. 2005;76(Suppl 11):20752084.
Genuth S, Eastman R, Kahn R, Klein R, Lachin J, Lebovitz H, et al. Implications
of the United Kingdom prospective diabetes study. Diabetes Care.
2003;26:S28S32.
Gomes MB, Mattos Matheus AS, Calliari LE, Luescher JL, Manna TD, Savoldelli
RD, et al. Economic status and clinical care in young type 1 diabetes
patients: a nationwide multicenter study in Brazil. Acta Diabetol. 2012
Jun 12; [epub ahead of print]
Gomes-Filho IS, Passos JS, Cruz SS, Vianna MI, Cerqueira EM, Oliveira DC, et
al. The association between postmenopausal osteoporosis and
periodontal disease. J Periodontol. 2007;78:17311740.
Grossi SG, Genco RJ. Periodontal disease and diabetes mellitus: a two-way
relationship. Ann Periodontal. 1998;3:5161.
Grossi SG, Genco RJ, Machtei EE, Ho AW, Koch G, Dunford R, et al. Assessment
of risk for periodontal disease. II. Risk indicators for alveolar bone loss.
J Periodontal. 1995;66:2329.
Grossi SG, Skrepcinski FB, DeCaro T, Robertson DC, Ho AW, Dunford RG, et al.
Treatment of periodontal disease in diabetics reduces glycated
hemoglobin. J Periodontal. 1997;68:713719.

27

Grossi SG, Skrepcinski FB, DeCaro T, Zambon JJ, Cummins D, Genco RJ.
Response to periodontal therapy in diabetics and smokers. J Periodontal.
1996;67:10941102.
Grossi SG, Zambon JJ, Ho AW, Koch G, Dunford RG, Machtei EE, et al.
Assessment of risk for periodontal disease. I. Risk indicators for
attachment loss. J Periodontal. 1994;65:260267.
Grunfeld C, Soued M, Adi S, Moser AH, Dinarello CA, Feingold KR. Evidence
for two classes of cytokines that stimulate hepatic lipogenesis:
relationships among tumor necrosis factor, interleukin-1 and interferonalpha. Endocrinology. 1990;127:4654.
Guzman S, Karima M, Wang HY, Van Dyke TE. Association between interleukin1 genotype and periodontal disease in a diabetic population. J
Periodontal. 2003;74:11831190.
Harris MI, Summary National Diabetes Data Group . Diabetes in America. 2nd
ed. Washington DC: Government Printing Office; 1995. pp. 113.
Hayta MC, Cetin T, Seydaoglu G. The effects of ovulation induction during
infertility treatment on gingival inflammation. J Periodontal.
2004;75(6):805810.
International Diabetes Federation . Diabetes Atlas. 3rd ed. Brussels: International
Diabetes Federation; 2006.
Iwamoto Y, Nishimura F, Nakagawa M, Sugimoto H, Shikata K, Makino H, et al.
The effect of antimicrobial periodontal treatment on circulating tumor
necrosis factor-alpha and glycated hemoglobin level in patients with type
2 diabetes. J Periodontal. 2001;72:774778.
Janket SJ, Wightman A, Baird AE, Van Dyke TE, Jones JA. Does periodontal
treatment improve glycemic control in diabetic patients: A meta-analysis
of intervention studies. J Dent Res. 2005;84:11541159.
Jansson H, Lindholm E, Lindh C, Groop L, Brattahall G. Type 2 diabetes and risk
for periodontal disease: a role for dental health awareness. J Clin
Periodontal. 2006;33:408414.
Jones JA, Miller DR, Wehler CJ, Rich SE, Krall-Kaye EA, McCoy LC, et al. Does
periodontal care improve glycemic control? The Department of Veterans
Affairs Dental Diabetes Study. J Clin Periodontal. 2007;34:4652.

28

Karikoski A, Murtomaa H. Periodontal treatment needs in a follow-up study


among adults with diabetes in Finland. Acta Odontol Scand. 2003;61:6
10.
Khader YS, Dauod AS, El-Qaderi SS, Alkafajei A, Batayha WQ. Periodontal
status of diabetics compared with non-diabetics: a meta-analysis. J
Diabetes Complications. 2006;20:5968.
King H, Aubert RE, Herman WH. Global burden of diabetes, 1995-2025:
prevalence, numerical estimates, and projections. Diabetes Care.
1998;21:14141431.
Kiran M, Arpak N, Unsal E, Erdogan MF. The effect of improved periodontal
health on metabolic control in type 2 diabetes mellitus. J Clin
Periodontal. 2005;32(3):266272.
Kornman KS, Crane A, Wang HY, di Giovine FS, Newman MG, Pirk FW, et al.
The interleukin- 1 genotype as a severity factor in adult periodontal
disease. J Clin Periodontal. 1997;24:7277.
Kornman KS, Page RC, Tonetti MS. The host response to the microbial challenge
in periodontitis: assembling the players. Periodontal 2000. 1997;14:33
53.
Koromantzos PA, Makrilakis K, Dereka X, Katsilambros N, Vrotsos IA,
Madianos PN. A randomized, controlled trial on the effect of nonsurgical periodontal therapy in patients with type 2 diabetes. Part I:
effect on periodontal status and glycaemic control. J Clin Periodontal.
2011;38:142147.
Koromantzos PA, Makrilakis K, Dereka X, Offenbacher S, Katsilambros N,
Vrotsos IA, et al. Effect of non-surgical periodontal therapy on Creactive protein, oxidative stress, and matrix metalloproteinase (MMP)-9
and MMP-2 levels in patients with type 2 diabetes: a randomized
controlled study. J Periodontal. 2012;83:310.
Lalla E, Cheng B, Lal S, Kaplan S, Softness B, Greenberg E, et al. Diabetes
mellitus promotes periodontal destruction in children. J Clin Periodontal.
2007;34:294298.
Lalla E, Cheng B, Lal S, Tucker S, Greenberg E, Goland R, et al. Periodontal
changes in children and adolescents with diabetes: a case-control study.
Diabetes Care. 2006;29(2):295299.

29

Lamster IB, Lalla E, Borgnakke WS, Taylor GW. The relationship between oral
health and diabetes mellitus. J Am Dent Assoc. 2008;139(Suppl 5):19S
24S.
Lee W, Aitken S, Sodek J, McCulloch CA. Evidence of a direct relationship
between neutrophil collagenase activity and periodontal tissue
destruction in vivo: role of active enzyme in human periodontitis. J
Periodontal Res. 1995;30:2333.
Ling PR, Istfan NW, Colon E, Bistrian BR. Differential effects of interleukin-1
receptor antagonist in cytokine- and endotoxintreated rats. Am J Physiol.
1995;268
Lsche W, Marshal GJ, Apatzidou DA, Krause S, Kocher T, Kinane DF.
Lipoprotein-associated phospholipase A2 and plasma lipids in patients
with destructive periodontal disease. J Clin Periodontal. 2005;32:640
644.
Lu HK, Yang PC. Cross-sectional analysis of different variables of patients with
non-insulin dependent diabetes and their periodontal status. Int J
Periodontics Restorative Dent. 2004;24:7179.
Mattout C, Bourgeois D, Bouchard P. Type 2 diabetes and periodontal indicators:
epidemiology in France 2002-2003. J Periodontal Res. 2006;41:253
258.
Mealey BL, Oates TW, American Academy of Periodontology Diabetes mellitus
and periodontal diseases. J Periodontal. 2006;77:12891303.
Michalowicz BS, Aeppli D, Virag JG, Klump DG, Hinrichs JE, Segal NL, et al.
Periodontal findings in adult twins. J Periodontal. 1991;62:293299.
Michie HR. Metabolism of sepsis and multiple organ failure. World J Surg.
1996;20:460464.
Miller LS, Manwell MA, Newbold D, Reding ME, Rasheed A, Blodgett J. The
relationship between reduction in periodontal inflammation and diabetes
control: a report of 9 cases. J Periodontal. 1992;63:843848.
Mittas E, Erevnidou K, Koumantakis E, Papavasileiou S, Helidonis E. Gingival
conditions of women with gestational diabetes on a Greek island. Spec
Care Dentist. 2006;26:214219.

30

Morita M, Horiuchi M, Kinoshita Y, Yamamoto T, Watanabe T. Relationship


between blood triglyceride levels and periodontal status. Community
Dent Health. 2004;21:3236.
Nathan DM, Cleary PA, Backlund JY, Genuth SM, Lachin JM, Orchard TJ, et al.
Intensive diabetes treatment and cardiovascular disease in patients with
type 1 diabetes. N Engl J Med. 2005;353:26432653.
Negishi J, Kawanami M, Terada Y, Matsuhashi C, Ogami E, Iwasaka K, et al.
Effect of lifestyle on periodontal disease status in diabetic patients. J Int
Acad Periodontal. 2004;6:120124.
Negrato CA, Tarzia O. Buccal alterations in diabetes mellitus. Diabetol Metab
Syndr. 2010;2:33.
Nelson RG, Shlossman M, Budding LM, Pettitt DJ, Saad MF, Genco RJ, et al.
Periodontal disease and NIDDM in Pima Indians. Diabetes Care.
1990;13:836840.
Novak KF, Taylor GW, Dawson DR, Ferguson JE 2nd, Novak MJ. Periodontitis
and gestational diabetes mellitus: exploring the link in NHANES III. J
Public Health Dent. 2006;66:163168.
Offenbacher S, Katz V, Fertik G, Collins J, Boyd D, Maynor G, et al. Periodontal
infection as a possible risk factor for preterm low birth weight. J
Periodontal. 1996;67:11031113.
Ogunbodede EO, Fatusi OA, Akintomide A, Kolawole K, Ajayi A. Oral health
status in a population of Nigerian diabetics. J Contemp Dent Pract.
2005;6:7584.
Orbak R, Tezel A, Canaki V, Demir T. The influence of smoking and non-insulindependent diabetes mellitus on periodontal disease. J Int Med Res.
2002;30:116125.
Peck T, Price C, English P, Gill G. Oral health in rural South African type 2
diabetic patients. Trop Doct. 2006;36:111112.
Pickup JC, Mattock MB, Chusney GD, Burt D. NIDDM as a disease of the innate
immune systemassociation of acute-phase reactants and interleukin-6
with metabolic syndrome X. Diabetologia. 1997;40:12861292.
Pihlstrom BL, Michalowicz BS, Johnson NW. Periodontal diseases. Lancet.
2005;366:18091820.

31

Promsudthi A, Pimapansri S, Deerochanawong C, Kanchanavasita W. The effect


of periodontal therapy on uncontrolled type 2 diabetes mellitus in older
subjects. Oral Dis. 2005;11:293298.
Rodrigues DC, Taba MJ, Novaes AB, Souza SL, Grisi MF. Effect of non-surgical
periodontal therapy on glycemic control in patients with type 2 diabetes
mellitus. J Periodontal. 2003;74:13611367.
Sandberg GE, Sundberg HE, Fjellstrom CA, Wikblad KF. Type 2 diabetes and oral
health: a comparison between diabetic and non-diabetic subjects.
Diabetes Res Clin Pract. 2000;50:2734.
Saremi A, Nelson RG, Tulloch-Reid M, Hanson RL, Sievers ML, Taylor GW, et
al. Periodontal disease and mortality in type 2 diabetes. Diabetes Care.
2005;28:2732.
Sastrowijoto SH, van der Velden U, van Steenbergen TJ, Hillemans P, Hart AA, de
Gaaff J, et al. Improved metabolic control, clinical periodontal status and
subgingival microbiology in insulin-dependent diabetes mellitus. A
prospective study. J Clin Periodontal. 1990;17:233242.
Schara R, Medvescek M, Skaleric U. Periodontal disease and diabetes metabolic
control: a full-mouth disinfection approach. J Int Acad Periodontal.
2006;8:6166.
Seppl B, Ainamo J. A site-by-site follow-up study on the effect of controlled
versus poorly controlled insulin-dependent diabetes mellitus. J Clin
Periodontal. 1994;21:161165.
Shlossman M, Knowler WC, Pettitt DJ, Genco RJ. Type 2 diabetes mellitus and
periodontal disease. J Am Dent Assoc. 1990;121:532536.
Shultis WA, Weil EJ, Looker HC, Curtis JM, Shlossman M, Genco RJ, et al.
Effect of periodontitis on overt nephropathy and end-stage renal disease
in type 2 diabetes. Diabetes Care. 2007;30:306311.
Simpson TC, Needleman I, Wild SH, Moles DR, Mills EJ. Treatment of
periodontal disease for glycaemic control in people with diabetes.
Cochrane Database Syst Rev. 2010;12(5):CD004714
Skaleric U, Schara R, Medvescek M, Hanlon A, Doherty F, Lessem J. Periodontal
treatment by Arestin and its effects on glycemic control in type 1
diabetes patients. J Int Acad Periodontal. 2004;6:160165.

32

Skyler J, Oddo C. Diabetes trends in the USA. Diabetes Metab Res Ver.
2002;18:S21S26.
Slots J, Kamma JJ, Sugar C. The herpesvirus-Porphyromonas gingivalisperiodontitis axis. J Periodontal Res. 2003;38:312323.
Smith GT, Greenbaum CJ, Johnson BD, Persson GR. Short-term responses to
periodontal therapy in insulin-dependent diabetic patients. J Periodontal.
1996;67:794802.
Socransky SS, Haffajee AD, Cugini MA, Smith C, Kent Jr RL. Microbial
complexes in subgingival plaque. J Clin Periodontal. 1998;25:134144.
Sorsa T, Ingman T, Suomalainen K, Haapasalo M, Konttinen YT, Lindy O, et al.
Identification of proteases from periodontopathogenic bacteria as
activators of latent human neutrophils and fibroblast-type interstitial
collagenases. Infect Immun. 1992;60:44914495.
Stewart JE, Wager KA, Friedlander AH, Zadeh HH. The effect of periodontal
treatment on glycemic control in patients with type 2 diabetes mellitus. J
Clin Periodontal. 2001;28:306310.
Talbert J, elter J, Jared HL, Offenbacher S, Southerland J, Wilder RS. The effect
of periodontal therapy on TNF-alpha, IL-6 and metabolic control in type
2 diabetics. J Dent Hyg. 2006;80:77.
Taylor GW. Periodontal treatment and its effects on glycemic control: a review of
the evidence. Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod.
1999;87:311316.
Taylor GW. Bidirectional interrelationships between diabetes and periodontal
diseases: an epidemiologic perspective. Ann Periodontol. 2001;6(1):99
112.
Taylor GW, Borgnakke WS. Periodontal disease: associations with diabetes,
glycemic control and complications. Oral Dis. 2008;14:191203.
Taylor GW, Burt BA, Becker MP, Genco RJ, Shlossman M, Knowler WC, et al.
Severe periodontitis and risk for poor glycemic control in patients with
non-insulin-dependent diabetes mellitus. J Periodontal. 1996;67:1085
1093.

33

Taylor GW, Burt BA, Becker MP, Genco RJ, Shlossman M, Knowler WC, et al.
Non-insulin dependent diabetes mellitus and alveolar bone loss
progression over 2 years. J Periodontal. 1998;69(1):7683.
Teeuw WJ, Gerdes VE, Loos BG. Effect of periodontal treatment on glycemic
control of diabetic patients: a systematic review and meta-analysis.
Diabetes Care. 2010;33(2):421427.
Tervonen T, Karjalainen K, Knuuttila M, Huumonen S. Alveolar bone loss in type
1 diabetic subjects. J Clin Periodontal. 2000;27:567571.
Thorsternsson H, Hugoson A. Periodontal disease experience in adult longduration insulin-dependent diabetics. J Clin Periodontal. 1993;20:352
358.
Thorstensson H, Kuylenstierna J, Hugoson A. Medical status and complications in
relation to periodontal disease experience in insulin-dependent diabetics.
J Clin Periodontal. 1996;23:194202.
Tomar SL, Asma S. Smoking-attributable periodontitis in the United States:
findings from NHANES III. National Health and Nutrition examination
Survey. J Periodontal. 2000;71:743751.
Tsai C, Hayes C, Taylor GW. Glycemic control of type 2 diabetes and severe
periodontal disease in the US adult population. Community Dent Oral
Epidemiol. 2002;30:182192.
UK

Prospective Diabetes Study Intensive blood-glucose control with


sulphonylureas or insulin compared with conventional treatment and risk
of complications in patients with type 2 diabetes (UKPDS 33) Lancet.
1998;352:837853.

Westfelt E, Rylander H, Blohm G, Jonasson P, Lindhe J. The effect of


periodontal therapy in diabetics. Results after 5 years. J Clin Periodontal.
1996;23:92100.
Williams Jr RC, Mahan CJ. Periodontal disease and diabetes in young adults. J
Am Med Assoc. 1960;172:776778.
Wolf J. Dental and periodontal conditions in diabetes mellitus. A clinical and
radiographic study. Proc Finn Dent Soc. 1977;73:156.
Wu T, Trevisan M, Genco RJ, Falkner KL, Dorn JP, Sempos CT. Examination of
the relation between periodontal health status and cardiovascular risk

34

factors:serum total and high density lipoprotein cholesterol, C-reactive


protein, and plasma fibrinogen. Am J epidemiol. 2000;151:273282.
Xiong X, Buekens P, Vastardis S, Pridjian G. Periodontal disease and gestational
diabetes mellitus. Am J Obstet Gynecol. 2006;195:10861089.
Zielinski MB, Fedele D, Forman LJ, Pomerantz SC. Oral health in the elderly
with non-insulin-dependent diabetes mellitus. Spec Care Dentist.
2002;22:9498.

Anda mungkin juga menyukai