Disusun Oleh :
Esa Agustin A
: 21110113120025
itupun
tersenyum
sambil
melangkah
ke
tengah-tengah
gelanggang, percaya akan kekuatan dan kemampuannya. Pemuda dari Badui itu
pertama kalinya datang ke Pasar Ukaz dan belum pernah bertarung sengan Umar
selama itu pula ia belum pernah terkalahkan, dengan perawakan yang hampir
sama dengan Umar, tinggi dan besar. Pertarungan ini mengundang penonton yang
ingin melihat langsung aksi gulat Umar dengan pemuda dari Badui tersebut.
Mereka sudah tahu, seperti yang telah terjadi bertahun-tahun lalu bahwa tak ada
orang yang dapat mengalahkan Umar bin Khattab.
Setelah Umar menantang lawannya untuk bergulat, secepat kilat berita
tentang pertarungan Umar menyebar ke segala penjuru pasar. Selama beberapa
waktu Umar membiarkan lawannya untuk berbicara dan berlagak, sedang Umar
dalam sikap defensif tidak mau mebuang-buang tenaga. Sesudah dilihat lawannya
cukup lelah, diserangnya pemuda Badui itu dengan mengunci kedua bahunya lalu
dibantingnya ke tanah. Sontak, penonton bersorak melihat kemampuan Umar.
Gadis-gadis pun tak kalah kagum dengan kaum lelaki dan pemuda Kuraisy yang
perkasa ini.
Begitu malam tiba, diajaknya teman-teman Umar singgah di tempat
hiburan di sisi pasar. Di belakang pasar itu membentang padang Sahara sejauh
mata memandang, Umar mencari tempat terdekat ke Sahara. Seorang gadis
pelayan cantik membawa Khamr (minuman keras) seraya menebar senyumnya
hanya kepada pemuda yang tengah berjaya saat itu. Diantara teman-temannya,
Umar terkenal paling banyak minum. Umar juga terkenal akan kepiawaiannya
menunggang kuda, hingga saat Umar sedang berpacu para penonton menganggap
jika kuda yang ditunggangi Umar terbang.
B. Umar bin Khattab Masuk Islam
Sementara Rasulullah bersama para sahabat mendakwahkan Islam
dikalangan Kuraisy, Umar yang notabene kaum Kuraisy, tidak senang dengan
seruan Muhammad SAW untuk menyebah Allah dan masuk Islam. Umar
menganggap Muhammad SAW telah memecah belah keutuhan kaum Kuraisy.
Umar menyiksa orang-orang yang masuk islam agar keluar meninggalkan agama
itu dan kembali kepada agama masyarakat mereka. Melihat hal ini, Nabi
Muhammad memberi isyarat kepada para sahabat supaya berpencar ke beberapa
tempat untuk berlindung kepada Allah dengan agama yang mereka yakini. Setelah
Umar melihat mereka pergi, ia merasa terharu dan sedih atas perpisahannya
dengan
anggota
masyarakatnya.
Umar
selalu
memikirkan
cara
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Haekal,M.H.2000.Umar bin Khattab.Edisi ke 3.Diterjemahkan Oleh: Ali
Audah.Bogor: Pustaka Litera AntarNusa
Fadhilah.T.2015. Kuliah Sejarah Peradaban Islam. http://fadhilah-ms3. blogspot.
co.id/2014/05/islam-periode-khalifah-umar-bin-khattab.Diakses pada
Kamis, 10 Maret 2016
Islam.L.2013. Kisah wafatnya Umar bin Khattab. http://www.lampuislam.
org/2013/08/ selama-pemerintahan-umar-kekuasaan. Diakses pada
Kamis, 10 Maret 2016