Anda di halaman 1dari 18

PRESENTASI KASUS

SCHIZOFRENIA PARANOID

Penyusun:
Rosalina Hutapea
030.10.240

Pembimbing
Dr. Galianti Prihandayani Sp. KJ

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT JIWA


RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN
PERIODE 23 NOVEMBER 2015 19 DESEMBER 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS SCHIZOFRENIA
1

RUMAH SAKIT JIWA DR.SOEHARTO HEERDJAN


JAKARTA BARAT
PERIODE 23 NOVMBER 2015- 19 DESEMBER 2015

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat


Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Universitas Trisakti

Jakarta, Desembr 2015


Telah disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing,

Dr. Galianti Prihandayani Sp. KJ

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
STATUS PSIKIATRI................................................................................1

STATUS PSIKIATRI
Nama : Rosalina Hutapea
FK TRISAKTI
Dr Pembimbing: dr. Galianti P., Sp.KJ

Nim : 11 2013 135


Tanda Tangan

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap

:Tn. S

Tempat dan Tanggal Lahir

:Tanggerang, 04 Februari 1984

Umur

:31 tahun

Jenis Kelamin

:Laki- laki

Status Perkawinan

:Menikah 2 kali

Pendidikan Terakhir

:SMK

Pekerjaan

:Karyawan

Bangsa/ Suku

:Indonesia/ Jawa

Agama

:Islam

Alamat

:Kampung Gede, Tambun

Tanggal Masuk RSJSH

:22 November 2015

Ruang Perawatan

:Ruang. Perkutut

Rujukan/ Datang sendiri/ Keluarga

:Diantar Keluarga

II. RIWAYAT PSIKIATRIK


Riwayat Perawatan:

Pasien pernah dirawat di RSJSH sebanyak 6x


o Os mulai dirawat sejak tahun 2009 bulan Agustus kemudian os selalu kembali
ke RSJSH dalam kurun waktu selang 6 bulan.
o Terakhir Os datang pada tanggal 22 November 2015 dan di rawat juga

Autoanamnesis

4 Desember 2015, pukul 11.30 WIB di R.Perkutut


7 Desember 2015, pukul 10.00 WIB di R.Perkutut

Alloanamnesis

8 Desember 2015, pukul 08.00 WIB melalui via telepon

A Keluhan Utama
Pasien datang ke RSJSH karena marah-marah dan membanting barang di
rumah sejak 1 hari SMRS
B Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke RSJSH diantar oleh keluarganya karena marah-marah dan
membanting barang di rumah sejak 1 hari SMRS. Os marah-marah dikarenakan
mendengarkan suara bisikan tanpa ada wujud di dalam pikirannya yang terkadang
memerintahkan dan suka melecehkan dan merendahkan pasien dengan mengatakan
pasien tidak berharga. Keluarga pasien dan bahkan tetangganya juga ada yang
dilempari dengan barang-barang, jika ada suara-suara yang memerintahkan untuk
melempari. Pasien sebelumnya juga sempat membakar isi mushola dan membakar
tempat counter HP adiknya. Os juga suka merasa curiga terhadap keluarganya dan
lingkunganya karena pasien sakit dan ditambah suara bisikan yang didalam
pikirannya sehingga os suka melempari mereka dengan barang-barang.
Keluarga pasien mengatakan bahwa selama kambuh pasien tampak meracau
dan tidak bisa tidur. Pasien mengatakan kadang merasa sedih dengan kehidupan
keluarganya. Pasien tidak bisa tidur dan lebih suka menyendiri. Os bahkan
mengatakan bahwa hidupnya dan didunia ini tidak ada harganya lagi. Pasien
mengeluhkan merasa dirinya sakit saat tidak meminum obatnya lagi, menurut
keluarganya, os sudah tidak meminum obat selama hampir 6 bulan. Menurut
keluarganya perilaku aneh dari os dirasakan sejak 1 bulan pasca putus obat, os lebih
suka menyendiri dan sesekali tampak brbicara sendiri.
Sebelumnya os mengatakan bahwa os sudah pernah dirawat sudah keenam
kalinya sejak tahun 2009. Os mengatakan bahwa os sering kambuh dikarenakan putus
obat dengan alasan kondisi ekonominya kurang untuk menebus obat terus-menerus.
Os menyangkal adanya riwayat sakit sebelum terkena penyakit ini, riwayat
trauma kepala disangkal oleh pasien. Os merupakan pengguna narkoba sejak SMK
tetapi sejak tahun 2000 os sudah berhenti menggunakan narkoba, os mengatakan tidak
pernah mengalami gangguan seperti ini setelah menggunakan narkoba. Os sampai
sekarang masih merokok.
Os semasa remaja termasuk orang yang ceria tetapi sempat terjerumus dalam
dunia narkoba selama SMK. Setelah sakit os menjadi orang yang suka menarik diri
dari lingkungannya karena merasa bahwa dirinya sakit dan menjadi tidak berharga. Os
5

tinggal bersama ibu dan istrinya. Os sudah 2 kali menikah, istri pertama os melahirkan
4 oranga anak dan istri pertama meminta cerai dikarenakan os sakit dan membawa
semua anaknya. Istri os yang kedua tengah mengandung anak pertama mereka.
Os selama di rumah sakit pasien mendapatkan obat-obatan risperidon,
serequel, Clozapine, dan THP dan menurut os obatnya sama seperti sebelumnya.
Selama di rumah sakit sudah tidak pernah mendengar suara-suara yang ada didalam
pikirannya lagi. Os saat dibawa ke rumah sakit yang keenam kalinya menyadari
dirinya sakit dan membutuhkan obat. Os sekarang tidak memiliki kendala dalam
menebus obat dikarenakan sudah mengurus BPJS.
C Riwayat Gangguan Sebelumnya
1

Riwayat Gangguan Psikiatrik


Pasien mulai menunjukkan adanya perubahan perilaku sejak pertengahan
tahun 2009. Awalnya pasien mengalami stres berat dikarenakan kondisi ekonomi
keluarga pasien saat itu pasien belum menjadi karyawan tetap, sementara os harus
menghidupi keempat anaknya dari istri pertamanya. Kemudian os terlihat suka
berbicara sendiri dan tampak kacau. Os suka membanting barang di rumahnya jika
sedang marah, os juga kerap kali melempari tetangganya karena merasa curiga
terhadap mereka yang dibisikkan oleh suara-suara. Os juga sering mendengarkan
suara-suara tanpa ada wujudnya yang memberi perintah kepada pasien. Awalnya
pasien juga tidak mengenal siapa dirinya, menurut dirinya dia adalah seorang
pahlawan Tuanku Imam Bonjol dan menyakini bahwa dia seorang pahlawan.
Kemudian pasien di bawa ke rumah sakit oleh keluarganya karena pasien
mengamuk dan memukul tetangganya. Os dirawat sekitar 21 hari dan kemudian
pulang sebagai pasien rawat jalan. Os saat sudah lebih baik daripada sebelumnya,
os juga tidak mendengar suara-suara lagi. Tetapi dikarenakan sewaktu itu belum
ada BPJS os tidak pernah kontrol dan hanya membeli obat. Os kemudian kambuh
lagi sekitar 6 bulanan karena istrinya meminta cerai karena menurut istrinya dia
sakit jiwa dan istrinya sudah berselingkuh. Os juga merasa bahwa anak-anaknya
juga tidak menghormati dia sebagai ayah. Akhirnya os tampak murung, susah
tidur dan tidak mau meminum obatnya sehingga dibawa kembali.
Os sudah 6 kali bolak-balik dirawat di RSJSH karena os selalu putus obat, dan
hal tersebut dikaitkan dengan kondisi ekonomi. Os tidak mengingat kapan saja
dibawa, tetapi os mengatakan selang 6 bulan os pasti kembali di rawat.
6

Riwayat Gangguan Medik


Os tidak pernah mengalami trauma kepada atau gangguan medis lainnya yang
dapat memicu kehilangan kesadaran pasien

Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif


Os merupakan mantan pencandu narkoba jenis shabu dan nipam. Os menggunkan
narkoba sejak SMK, tetapi os berhenti menggunakan narkoba sejak tahun 2000,
sejak disahkannya peraturan BNN. Tetapi os mengaku selama menggunakan
narkoba tidak pernah mengalami bisikan-bisikan.

Riwayat Gangguan Sebelumnya

2009:

2010 :

Keluhan
pasien marahmarah dan
membanting
barang dan
memukul
orang lain

Pasien
sempat
membaik,
namun os
putus obat
sehingga
kambuh

2011-2014
Os beberapa kali
putus obat dan
timbul gejala
kembali. Os saat
sembuh tidak
mengalami
gangguan dalam
bekerja.

2015
Os dibawa karena
putus obat kembali
dan mengalami
gejala marahmarah, tetapi os
sudah mnyadari
dirinya sakit dan
membutuhkan
pertolongan

D Riwayat Kehidupan Pribadi


1

Riwayat Prenatal dan Perinatal


Pasien merupakan anak kedua dari anak yang direncanakan dan diinginkan oleh orang
tuanya.Pasien lahir spontan ditolong oleh dukun. Pasien lahir dalam keadaan sehat
dan langsung menangis tidak dilakukan penimbangan. Pada saat mengandung, ibu
pasien tidak pernah mengalami sakit dan tidak terdapat riwayat mengkonsumsi obatobatan pada masa kehamilan.

Riwayat Perkembangan Kepribadian


a

Masa kanak-kanak ( 0 11 tahun )


Proses tumbuh kembang sesuai dengan usianya. Tidak ada keterlambatan tumbuh
kembang pada pasien. Pasien sudah bisa tengkurap pada saat pasien berusia 4
bulan, dapat duduk pada saat berusia 9 bulan, berbicara pada usia 1 tahun, dan
berjalan tanpa dipegang pada saat berusia 15 bulan. Pasien merupakan anak yang
periang, ceria, dan pasien pun mudah bergaul dengan teman-temannya di sekolah
maupun di tetangga.

b Masa remaja ( 12 18 tahun )


Os merupakan pengguna narkoba sejak SMK, meskipun os pengguna narkoba os
tidak berubah menjadi orang yang menarik diri. Os ttap menjadi orang periang
dan mudah bergaul terhadap lingkungan sekitarnya dan mempunyai banyak
teman.
c

Masa dewasa ( > 18 tahun )


Efek dari perubahan penyakit pasien mengakibatkan pasien mudah stres dan lebih
menarik diri, sehingga pasien tidak suka bergaul terhadap lingkungannya. Dalam
lingkungan kerjapun os menjadi pribadi yang pendiam dan suka menarik diri.

Riwayat Pendidikan
Pasien menjalani pendidikan hingga kelas 3 SMK. Tidak ada gangguan dalam dunia
pendidikan. Os merupakan anak yang cukup aktif dalam sekolahnya, os juga
menyukai pelajaran sejarah Indonesia.

Os tidak mengalami gangguan bermakna

dalam pendidikannya.
4

Riwayat Pekerjaan
Os setelah lulus SMK langsung mencari pekerjaan. Os pernah bekerja sebagai
pedagang maupun karyawan. Os sempat sakit dan dirawat, os akhirnya berhenti
bekrja dan setelah os sembuh, os kembali mencari pekerjaan dan tidak ada gangguan.
Selama os dalam keadaan stabil tidak ada gangguan dalam pekerjaannya. dan os
sekarang bekerja sebagai karyawan swasta yang tetap.

Kehidupan Beragama

Pasien dididik oleh keluarga yang taat beragama sehingga pasien sholat berjamaah di
masjid. Bahkan saat adanya perubahan psikologis, pasien tetap sholat di masjid. Os
selama sakit lebih suka untuk sholat, karena menurutnya yang mampu
menyembuhkan penyakitnya hanya Tuhan.
6

Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual


Os telah menikah sebanyak 2 kali. Istri pertamanya melahirkan 4 orang anak dan istri
keduanya sedang mengandung.

Riwayat Pelanggaran Hukum


Pasien pernah berhubungan dengan penegak hukum dikarenakan penggunaan zat
narkotika pada tahun 2000. Os dilakukan rehabilitasi dan sudah berhenti total dalam
menggunakan zat narkotika.

Riwayat sosial
Hubungan pasien dengan keluarganya sebelum timbul gejala baik, bahkan os bukan
orang yang tertutup. Dalam lingkungan di tetanggapun os berhubungan baik dengan
sekitarnya. Tetapi saat sakit os lebih suka menarik diri dan pendiam.

E Riwayat Keluarga

: perempuan

: pasien

: pria

F Situasi Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang


Pasien tinggal bersama istinya. Rumah yang mereka huni adalah rumah kontrakan.
Rumah tersebut tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Kehidupan ekonomi keluarga
pasien tergolong menengah kebawah yang membiayai adalah pasien melalui
pekerjaannya ini. Menurut os, sekarang os telah diangkat menjadi karyawan tetap
sehingga mampu menafkahi istri keduanya saja.
G Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien menyadari dirinya sakit jiwa dan mengetahui nama penyakitnya apa. Menurut
pasien, saat mendengar suara bisikan tersebut yang berasal dari pikiran, os berusaha
melawan. Os menyadari bahwa dirinya sakit dan membutuhkan obat untuk
menghilangkan gejalanya. Os selama dirawat juga merasa lebih enak dan tidak terlalu
stres memikirkan hidupnya yang dulu. Os tetap berencana untuk kerja sebagai
karyawan.
III. STATUS MENTAL (Tanggal 4 Desember 2015, pukul 11:30 WIB)
A Deskripsi Umum
Kesadaran Neurologis

: Compos mentis

Kesadaran Psikiatri

:Pada saat ini pasien ekspresi wajah sesuai dengan apa


yang diceritakan.

Tanda Vital

Tekanan Darah

: 120/80mmHg

Nadi

:88x/ menit

Suhu

: 36,3oC

Pernafasan

: 20x/ menit

Penampilan Umum
Pasien laki-laki sesuai usianya. Bertubuh sedang, warna kulit sawo matang, kuku
tampak rapi, memakai kaos dan celana seragam dari ruangannya, mengenakan sandal
jepit berwarna putih, tampak rapi dan terawat
Perilaku dan Aktivitas Motorik
Sebelum Wawancara

: pasien tampak tenang dan bersenda

gurau dengan

pasien lain di teras bangsal


10

Selama Wawancara

:Pasien tampak tenang, terdapat kontak mata antara


pasien dengan pemeriksa. Pasien dalam menjawab
pertanyaan tidak membutuhkan waktu yang cukup lama
dan dijawab dengan intonasi yang cukup jelas tidak
terdapat adanya gerakan stereotipik yang dilakukan oleh
pasien

Sesudah Wawancara
2

:Pasien dalam keadaan tenang

Sikap Terhadap Pemeriksa


Kooperatif .

Pembicaraan
Bicara pasien spontan, artikulasi jelas, intonasi dan volume cukup.Tidak terdapat
hendaya atau gangguan berbicara.

B Alam Perasaan (Emosi)


1

Suasana Perasaan (mood)

:Eutim

Afek / Ekspresi Afektif

:Luas

Keserasian Afek

: Serasi

4
5
6

Stabilitas
Pengendalian
Dramatisasi

: Stabil
: baik
:tidak ada

C Gangguan Persepsi
a Halusinasi

: - ( Os memiliki riwayat halusinasi, tetapi os sekarang tidak

mendengar lagi sama sekali)


b Ilusi

: Tidak ada

c Depersonalisasi

:Tidak ada

d Derealisasi

:Tidak ada

Proses Pikir
1

Arus Pikir
a

Produktifitas

: banyak ide

Kontinuitas

:Koheren

Hendaya Berbahasa : Tidak ada

Isi Pikir
11

Preokupasi

: Tidak ada

Waham: Tidak ada


c. Obsesi

: Tidak ada

d. Fobia

: Tidak ada

D Fungsi Intelektual
1

Taraf Pendidikan

SMK kelas 3

Pengetahuan Umum

Baik (pasien mengetahui Presiden Indonesia sekarang yaitu


Joko Widodo dan presiden sebelumnya, SBY, pasien

Kecerdasan

Konsentrasi
Perhatian

mengetahui sejarah Indonesia)


Cukup
dan Konsentrasi baik, Perhatian baik (pasien tidak mudah
teralih perhatiannya terhadap kegiatan atau orang yang
lewat didepannya, mampu memusatkan perhatian terhadap
pertanyaan)

Orientasi
-

Waktu

Baik (pasien dapat membedakan siang dan malam dan


dengan benar mengingat sudah berapa hari pasien dirawat

Tempat

di RS)
Baik (pasien mengetahui dirinya sekarang berada di RSJ
Soeharto Heerdjan Grogol ruang UGD )

Orang

Baik (pasien mengetahui sedang diwawancara oleh dokter


muda).

Daya Ingat
-

Jangka

Baik

(pasien

dapat

menceritakan

bagaimana

masa

Panjang

kecilnya).

Jangka

Baik (pasien mengingat kegiatan apa yang dilakukannya

Pendek

selama di RS).

Segera

Baik (pasien dapat dengan segera mengulangi nama


pemeriksa).

Pikiran Abstrak

Baik (dapat menyebutkan persamaan apel dan jeruk, juga


menyebutkan persamaan kedua buah tersebut, pasien
mampu mengartikan pribahasa
12

8
9

Visuospasial

Baik (pasien dapat menggambar mengikuti gambar yang

Kemampuan

telah digambar sebelumnya oleh pemeriksa).


Baik (pasien makan, mandi, dan berpakaian sendiri).

Menolong Diri
E Pengendalian Impuls : Baik
F Daya Nilai

Daya Nilai Sosial

Uji Daya Nilai : baik (pada saat pasien mendapatkan makanan dan temannya

: baik (pasien mengetahui bahwa berbohong itu berdosa)

disamping tidak mendapat makanan, pasien membagi makanannya dengan temannya


tersebut)

Daya Nilai Realita

:Tidak terganggu.

G Tilikan
Derajat 6 (menyadari bahwa dirinya sakit dan membutuhkan pertolongan)
H Reliabilitas

:dapat dipercaya

IV. STATUS FISIK (pemeriksaan dilakukan pada 4 Desember 2015)


A Status Internus
Keadaan Umum

: baik

Kesadaran

: Compos Mentis

Tanda Vital
Tekanan Darah

: 120/80 mmHg

Nadi

:88x/ menit

Suhu

: 36,3oC

Pernafasan

: 20 x/ menit

TB/BB

:160 cm / 65 kg

BMI

: 25,39kg/m2

Kulit

:Coklat sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik,


kelembaban normal,.efloresensi primer/sekunder (-)

Kepala

: Normocephali, rambut warna hitam, botak (rambut hanya 1


cm)
13

Mata

: Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya


tidak ...langsung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
udem -/-.

Hidung

: Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-),


sekret -/-.

Telinga

: Sekret -/-, membran timpani intak +/+, nyeri tekan -/-.

Mulut

: Bibir kecoklatan, agak kering, sianosis (-), trismus (-),

Lidah

: Normoglossia, warna merah muda, lidah kotor (-).

Gigi geligi

: Baik

Uvula

: Letak di tengah, hiperemis (-)

Tonsil

: T1/T1, tidak hiperemis

Tenggorokan

: Faring tidak hiperemis

Leher

:KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba .


membesar, trakea .letak normal

Thorax
Paru
a. Inspeksi

: Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun

dinamis, efloresensi primer/ sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal (-),
gerak napas simetris, irama teratur, retraksi suprasternal ()
b. Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris
c. Perkusi

: Sonor pada semua lapangan paru

d. Auskultasi

: Suara nafas vesikuler pada seluruh lapang paru

Jantung
Inspeksi

: Ictus cordis tidak tampak

Palpasi

: Ictus cordis teraba

Perkusi

: Tidak dilakukan

Auskultasi

: Bunyi jantung I bunyi jantung II reguler, murmur -,


gallop -

Abdomen
a. Inspeks

: Bentuk datar, efloresensi (-)

b. Auskultasi

: Bising usus (+)

c. Perkusi

: Timpani pada keempat kuadran abdomen, shifting dullness,

Nyeri ketok CVA (-)


14

d. Palpasi

: Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

membesar, balotemen (-)

Ekstremitas
a. Atas

: Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)

b. Bawah :kaki kiri tampak lebih pendek dibanding kaki kiri. Tampak deformitas
pada regio femoralis kiri (+), jaringan parut (+). Akral hangat, sianosis (-),
edema (-), deformitas (-).

Genitalia : Tidak diperiksa karena tidak ada indikasi

B Status Neurologis
1

Saraf kranial (I-XII)

: Baik

Tanda rangsang meningeal

: Tidak dilakukan

Refleks fisiologis

: (+) normal

Refleks patologis

: Tidak ada

Motorik

: Baik

Sensorik

: Baik

Fungsi luhur

: Baik

Gangguan khusus

: Belum dapat dinilai

Gejala EPS

: Akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), tonus otot

(-), resting tremor (-), distonia (-), cogwheel phenomenon (-)


VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang pria datang ke RSJSH dan sudah di rawat 6 kali di rumah sakit dengan
keluhan marah dan membanting barang dirumah dan sampai melempar barang ke lingkungan
sekitar dan membakar counter adeknya. Os mendengar suara-suara yang memerintahkan dia
dan terkadang menghina dia sehingga menyebabkan os menjadi marah dan suka membanting
barang. Perasaan os selama sakit sering berubah, terkadang marah dan tampak depresi. Pasien
juga suka curiga terhadap keluarga dan lingkungannya sehingga os suka melempari mereka
dengan barang-barang di rumahnya.Pasien selama sakit sulit untuk tidur.
Pada pemeriksaan status mental pasien didapati kesadaran neurologis compos mentis,
prilaku dan aktivitas motorik tampak tenang, pembicaraan spontan, sudah tidak ditemukan
adanya gangguan persepsi seperti halusinasi auditorik seperti saat pertama kali datang ke
RSJSH. Os selama dirawat sudah merasa tenang.
15

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK


Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan
kedalam:
1

Gangguan kejiwaan karena adanya:

Hendaya fungsi sehari-hari

Distress / penderitaan: marah-marah, suka bicara sendiri, tidak mau makan,


tidak mau tidur

Gangguan Skizofrenia Paranoid

Adanya halusinasi auditorik: pasien mendengar suara yang dalam pikirannya,


sehingga pasien sering marah, bisikan tersebut juga terkadang membuat pasien
curiga terhadap keluarga dan lingkungannya sehingga membuat pasien
melempari dengan barang. Terkadang pasien tampak pendiam dan tertawa
sendiri.

Adanya perilaku gaduh gelisah yang dialami oleh pasien.


Prilaku yang gaduh gelisah, pembicaraan mracau dan adanya halusinasi sudah
tidak dikeluhkan pasien karna selama di rawat di RSJSH os sudah
mendapatkan pngobatan yang adekuat

Aksis II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental


Pada pasien didapatkan tidak terdapat gangguan kepribadian, os memiliki ciri
kepribadian yang periang dan mudah bergaul didalam lingkungannya, os bukan
trmasuk orang yang penutup atau emosi meledak-ledak
Aksis III : Kondisi Medis Umum
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya gangguan pada
kondisi medis pasien.
Aksis IV: Problem Psikososisal dan Lingkungan
Dari anamnesa, pasien memiliki masalah dengan ekonomi dikarenakan os tidak
mempunyai biaya yang banyak untuk menebus obat dan juga masalah trhadap
keluarganya karena tidak ada yang mmbantu os dalam menebus obat.
Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global
GAF current: 70-61
GAF HLPY:80-71
16

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I

:F20.0 Skizofrenia paranoid dengan remisi

Akssis II

: Tidak ada gangguan kepribadian

Aksis III

: Tidak terdapat gangguan

Aksis IV

:masalah primary support group dan ekonomi

Aksis V

:GAF current: 70-61


GAF HLPY : 80-71

IX. DAFTAR MASALAH


A Organobiologi
: Pasien tidak mengalami trauma kepala
B Psikologik

:marah-marah, iritabilitas tidak

bisa tidur karena suara


bisikan yang menganggu dirinya, halusinasi auditorik,
berbicara dan tertawa sendiri, tetapi hal ini sudah tidak
dikeluhkan oleh pasien lagi.
C Sosiobudaya
:Tidak ada
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam

:Ad Bonam (dikarenakan tidak sampai melukai dirinya sendiri)

Quo ad functionam

:Dubia Ad bonam(selama minum obat, gejala terkontrol sehingga


pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari)

Quo ad sanationam

:Dubia Ad bonam (ketidakpatuhan terhadap minum obat baik,


karena os sudah menyadari os membutuhkan pengobatan, os juga
sekarang tidak prlu mengeluhkan pembiayaan pengobatannya
karena telah di cover oleh BPJS)

Faktor-faktor yang mempengaruhi


a

Faktor Yang Memperingan:


Adanya halusinasi
Tidak ada riwayat keluarga yang menderita skizofrenia
Tilikan pasien baik, pasien dapat mengkonsumsi obat atas kemauan diri
sendiri
17

Faktor Yang Memperberat:


Kurang adanya dukungan dari keluarga pasien
Kemampuan bersosialisasi pasien stelah sakit menurun, os lebih suka menarik
diri

XI. PENATALAKSANAAN
1

Rawat Inap
Dengan indikasi: Pasien mengamuk, dapat membahayakan keluarga dan diri sendiri
dan lingkungan. Saat ini kondisi pasien sudah stabil dan os kembali sehat sebelum
pasien dirawat

Psikofarmaka
Risperidon 2 mg 2 x 1
THP 2 mg 2 x 2
Serequel 2x25 mg

Psikoterapi

Berupa psikoterapi suportif, dengan melakukan pendekatan kepada pasien


agar pasien tidak lupa minum obatnya, bila ada isi hati yang mengganjal,
maka pasien harus mengungkapkan isi hatinya dan melatih emosinya.

Edukasi keluarga yang bertujuan agar keluarga pasien dapat membantu pasien
mendapatkan obatnya secara teratur.

Sosioterapi

Melibatkan pasien dalam kegiatan di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan dalam
pekerjaan sehari-hari seperti membantu menyapu, merapihkan tempat tidur sendiri

Mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rohani dan kegiatan sosial di lingkungan


pasien

18

Anda mungkin juga menyukai