Anda di halaman 1dari 5

Syarat-Syarat Berprofesi Sebagai

Pengacara
jbh
Pada zaman sekarang, banyak keluhan tentang adanya para pengacara yang tidak memenuhi
standar agama dan tidak memiliki kriteria yang diharapkan. Karena itu, penting sekali kita
mengetahui syarat-syarat sebagai pengacara dalam Islam dan kewajiban mereka:

1. Mengetahui hukum-hukum syari


Seorang pengacara sejati harus memiliki ilmu tentang hukum-hukum syari seputar
muamalah baik yang berkaitan tentang pernikahan, kriminal, pengadilan, dan sebagainya.
Sebab, bila tidak demikian maka dia akan lebih banyak merusak daripada memperbaiki.
Ibnu Abdi Dam (642 H) menjelaskan faktor tentang tujuan dia menulis kitab tentang adabadab seorang hakim, Tujuan inti dari memaparkan masalah ini agar mudah diketahui oleh
para pengacara yang merupakan wakil dari hakim dalam menyelesaikan persengketaan
hukum.[13]

2. Adil dan terpercaya


Seorang pengacara harus memiliki sifat amanat, menjaga rahasia, dan adil, karena dia
mengemban kepentingan kaum muslimin yang telah memberikan kepercayaan mereka
kepada para pengacara.[14]

3. Pria
Seorang pengacara harus pria sebab dia akan sering berurusan dengan banyak lelaki baik
hakim, saksi, terdakwa, dan sebagainya, dan sering tinggal di kantor pengacara dan kantor
persidangan, padahal semua itu bertentangan dengan tugas seorang wanita yang sejatinya
tetap tinggal di rumah, menunaikan tugas rumah, merawat anak-anak, dan tugas-tugas mulia
lainnya. Cukuplah profesi ini ditangani oleh kaum pria saja[15]. Sebab itu, dalam undangundang sebagian negara kafir pun ada larangan pengacara dari kaum wanita.[16]

Pengacara yang Tidak Lulus Sensor


Ada beberapa hal yang dapat menghalangi seorang pengacara untuk lulus menjadi pengacara
ideal, di antaranya:

1. Bertujuan untuk menyakiti musuh

Hal itu dilarang karena tidak boleh bagi kita untuk menyakiti sesama muslim. Alloh
berfirman:

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan
yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang
nyata. (QS. al-Ahzab [33]: 58)
Oleh karena itu, apabila pengacara memiliki permusuhan pribadi dengan lawannya maka
tidak boleh ia menjadi pengacara (pada kasus tersebut) karena dia akan berusaha untuk
menyakitinya dan meluapkan dendamnya kepada orang tersebut kecuali bila dia (musuhnya)
ridho.[17]

2. Suka Berbelit-belit
Apabila ada seorang pengacara yang dikenal berbelit-belit sehingga mengutarakan hal-hal
yang tidak ada kenyataannya dengan tujuan untuk memperpanjang masalah dan menyakiti
lawan, maka dia tidak boleh diangkat sebagai pengacara.[18]

3. Bila Hakim Pilih Kasih Kepadanya


Apabila ada indikasi kuat bahwa hakim akan pilih kasih kepadanya baik karena hubungan
kerabat atau hubungan kawan dekat dan sebagainya maka tidak boleh sebagai pengacara
dalam kasus tersebut. Oleh karenanya, Syaikh Muhammad bin Ibrohim alu Syaikh
berpendapat bahwa hendaknya hakim tidak menjadi hakim dalam kasus yang pengacaranya
adalah anaknya sendiri.[19]

4. Sebagai Penggugat dan Pembela dalam Satu Kasus


Masalah ini diperselisihkan oleh ulama, namun pendapat terkuat adalah tidak boleh karena
hal itu kontra, bagaimana dia menjadi penggugat dan dalam waktu yang sama dia menjadi
pembela?! Ini adalah madzhab Hanafiyyah dan pendapat yang kuat dalam madzhab
Syafiiyyah.[20]

Kewajiban Pengacara
Ada beberapa kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pengacara:

1. Melaksanakan Tugas
Kewajiban pengacara adalah melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dan tidak
melampuinya, karena dia adalah wakil dari seorang yang telah mewakilkannya.[21]

2. Menghormati Majlis Pengadilan

Pengacara harus beradab dan menghormati sidang pengadilan baik kepada hakim, terdakwa,
dan saksi. Dia berkata sopan kepada mereka dan tidak mengeluarkan kata-kata yang
kotor[22]. Dan tidak mengapa untuk menyebutkan tuduhan-tuduhan yang dialamatkan
kepadanya sekalipun dengan menyifati penuduh dengan kezaliman karena hal itu bukanlah
termasuk ghibah yang terlarang.[23]

3. Memenuhi Panggilan Mahkamah Pengadilan


Pengacara harus segera untuk memenuhi panggilan mahkamah pengadilan ketika diminta
datang dalam waktu yang ditentukan seraya menghadirkan data-data dan dokumen yang
diperlukan. Semua itu dengan keterangan yang jelas dan data yang komplet. Janganlah dia
berbelit-belit dan mempersulit jalannya sidang karena hal itu hanya akan memperuncing
masalah.[24]

4. Menjunjung Tinggi Kejujuran


Pengacara harus menjunjung tinggi kejujuran. Tugasnya adalah membela kebenaran dan tidak
boleh baginya untuk membela kebatilan dan kesalahan. Seandainya seseorang memberikan
keterangan-keterangan yang bohong maka tidak boleh sang pengacara menyembunyikannya,
tetapi harus menjelaskan fakta sesungguhnya dengan jujur dan adil.[25]

5. Mencurahkan Tenaganya
Pengacara harus berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan tugasnya baik
membantah tuduhan, menyampaikan bukti, atau membela hak. Tidak boleh dia menipu atau
memberikan keterangan sebelum waktunya yang sesuai atau mengakhirkannya dari waktu
yang sesuai.[26]

6. Menjaga Rahasia
Apabila ada hal-hal yang seharusnya dirahasiakan maka tidak boleh pengacara
membongkarnya, apalagi hal-hal yang berkaitan dengan pribadi rumah tangga atau
menyebabkan kerusakan di masyarakat.[27]

7. Memiliki kantor atau rumah yang mudah diketahui


Tujuannya, jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh hakim atau terdakwa maka dengan mudah
dapat dihubungi[28]. Dan hal itu pada zaman sekarang sangat mudah dengan adanya alat
telekomunikasi yang modern.

Kriteria Pelamar sebagai berikut :


a. Persyaratan Umum (Kriteria Umum)

1.

Warga Negara Indonesia

2.

Laki laki, usia minimal 18 tahun dan maksimal 25 tahun pada Mei 2009

3.

Nilai Ijazah/STTB rata-rata minimal 6 (enam)

4.

Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Divisi Regional III Sumatera Selatan

5.

Berkelakuan Baik

6.

Sehat jasmani dan rohani, tidak berkacamatadan tidak buta warna dengan tinggi badan minimal 160
cm, berat badan proporsional

b. Persyaratan khusus (Kriteria khusus)


1. PPKA, Kondektur, Juru Langsir, Juru Rumah Sinyal (Ijazah SMA IPA/IPS-SMK/Ekonomi)
2. Masinis, Schowing, Pelayan Rem, PLKA, Teknisi KA/Runner AC (Ijazah SMK
Mesin/Automotif/Listrik/Elektro)

Tata cara pengajuan lamaran untuk :

PPKA, Kondektur, Juru Langsir, dan Juru Rumah Sinyal (Map Warna Merah)

Masinis, Schowing, Pelayan Rem, PLKA, Teknisi KA/ Runner AC (Map warna biru)

Persyaratan Lamaran (Lampiran lamaran) :

1. Surat lamaran ditulis tangan dengan bermaterai Rp 6.000,- yang ditujukan kepada :
EXECUTIVE VICE PRESIDENT DIVRE III SS
PT. KERETA API (Persero)
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 541/13 Ulu Plaju PALEMBANG
Alamat pelamar dicantumkan nomor telepon rumah/HP yang dapat dihubungi.
2. Fotokopi KTP yang masih berlaku
3. Fotokopi ijazah dan nilai/STTB (daftar nilai) yang dilegalisir
4. Asli Surat Keterangan Berbadan Sehat jasmani dan rohani dari dokter Pemerintah
5. Asli Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian yang masih berlaku.
6. Surat pernyataan diatas materai Rp 6.000,- ditandatangani, bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Divre
III Sumatera Selatan dan bersedia menerima penugasan yang ditetapkan perusahan.
7. Fotokopi Kartu/Bentuk Pencari Kerja (ak. 1 kartu kuning) dari Depnaker
8. Pas photo berwarna terbaru ukuran 46 cm (6 lembar)

Pelaksanan seleksi dilaksanakan di dua tempat: Palembang dan Bandar Lampung (Tanjungkarang) dan
bagi pelamar yang akan mengikuti seleksi diwajibkan mencantumkan tempat seleksi yang diinginkan
dalam surat lamaran di sudut kanan atas.

Berkas lamaran dikirim dalam amplop tertutup via pos menggunakan layanan POS KILAT KHUSUS
ke: PO.BOX 3132 Palembang Kode Pos 3000

Lamaran ditutup tanggal 20 Mei 2009 Cap Pos dan Panitia terakhir mengambil berkas lamaran dari
PO.BOX/ Kantor Pos, tanggal 21 Mei 2009 pukul 16.00.

Berkas lamaran yang tidak terpanggil menjadi milik Dinas PT KA (Persero)

Pelamar yang memenuhi persyaratan/kriteria akan dipanggil via pos untuk mengikuti seleksi tes tahap
satu sesuai dengan hasil rangking dari nilai rata-rata tertinggi sampai terendah dengan jumlah peserta
tes yang ditentukan 8 (delapan) kali formasi tiap jenis tugas.

Pelamar yang tidak memenuhi syarat tidak diberi surat pemberitahuan via pos/ tidak dipanggil berarti
tidak memenuhi persyaratan administrasi.

Proses seleksi tidak dipungut biaya apapun.

Keputusan Panitia tidak dapat diganggu gugat.

Anda mungkin juga menyukai