Anda di halaman 1dari 7

Membran Plasma atau Membran Sel

A.

Pengertian

Membran plasma (disebut juga membran sel) adalah bagian sel yang membatasi bagian
dalam sel dengan lingkungan di sekitarnya, membran ini dimiliki oleh semua jenis sel.
Membran sel merupakan bagian terluar sel pada sel hewan dan protozoa, namun pada sel
tumbuhan dan bakteri terletak dibawah dinding sel.
Membran sel bersifat selektif permeabel, membran ini akan menyeleksi molekul-molekul apa
saja yang boleh masuk ke dalam sel. Beberapa molekul dapat lewat dengan mudah, namun
yang lain harus melewati molekul transport atau bahkan tidak bisa lewat sama sekali.
Transportasi molekul keluar masuk sel dibedakan menjadi tanspor pasif dan transpor aktif.
Transpor pasif terjadi begitu saja tanpa membutuhkan energi, sedangkan transport aktif
membutuhkan energi.

Struktur membran plasma


B.

Struktur membran plasma

Struktur membran plasma hampir sama untuk setiap jenis sel. Struktur membran dalam
gambar di atas merupakan penggambaran untuk membran plasma hewan. Secara struktural,

membran plasma tersusun atas fosfolipid bilayer yaitu dua lapisan lemak yang berikatan
dengan fosfat. Struktur fosfolipid adalah sebagai berikut.

Gambar 2. Fosfolipid bilayer


Fosfolipid merupakan molekul yang mirip dengan kepala dan ekor. Kepala dari fosfolipid
merupakan molekul fosfat sedangkan ekornya adalah lemak. Gambar di atas merupakan dua
lapis fosfolipid dimana kepala fosfatnya menghadap ke arah luar dan dalam, sedangkan ekor
lemaknya di tengah-tengah. Kepala fosfat bersifat hidrofilik (suka air) sehingga terletak di
luar, sedangkan bagian dalam bersifat hidrofobik (tidak suka air) sehingga terletak di tengah.
Fosfolipid bilayer merupakan struktur utama pembentuk membran plasma, diantara fosfolipid
tersebut juga terdapat bagian-bagian lain yang menyempurnakan kerja membran plasma.
1. Protein membran
Protein membran merupakan protein yang terdapat pada membran sel. Walaupun
penyusun membran secara struktural adalah fosfolipid, namun protein dalam
fosfolipid dapat mencapai lebih 50% dari berat membran tersebut. Hal ini terjadi
karena struktur protein yang lebih besar dan kompleks dibandingkan lemak.
Protein membran terdiri dari protein integral dan protein perifer. Protein integral
adalah protein yang menembus dua lapis fosfolipid, sedangkan protein perifer adalah
protein yang tidak menembus dua lapis fosfolipid. Protein integral ini berperan dalam
transpor molekul keluar dan masuk sel. Protein integral akan berperan sebagai
saluran/ channel yang memungkinkan beberapa molekul dapat melewatinya. Protein

perifer biasanya merupakan hormon atau enzim yang menempel sementara di


membran sel untuk mengatur kerja dari sel tersebut.
2. Glikolipid dan glikoprotein
Glikolipid adalah molekul karbohidrat yang menempel pada lemak, sedangkan
glikoprotein adalah molekul karbohidrat yang menempel pada molekul protein.
Glikolipid dan glikoprotein berfungsi sebagai tanda pengenal bagi sel. Antara orang
yang satu dengan orang yang lain memiliki jenis glikolipid dan glikoprotein yang
berbeda. Antibodi dalam tubuh kita akan menyerang sel-sel asing yang masuk ke
dalam tubuh, bagaimana caranya antibodi mengetahui bahwa sel tersebut adalah sel
asing? dengan mendeteksi struktur glikolipid dan glikoproteinnya tentu saja.
Glikolipid hanya terdapat pada sel hewan saja.
3. Kolesterol
Kolesterol dalam membran plasma akan berada di antara molekul fosfolipid dengan
bagian hidroxil yang bersifat polar akan berada di dekat kepala fosfolipid. Kolesterol
memiliki fungsi yang penting bagi membran plasma. Saat kondisi lingkungan panas,
kolesterol akan berperan dalam menghambat pergerakan fosfolipid sehingga
mencegah fosfolipid menjadi terlalu cair. Namun saat suhu lingkungan dingin,
kolesterol akan bekerja dengan menghambat interaksi antar lemak sehingga menjaga
membran dari beku dan mempertahankan struktur membran cukup cair. Kolesterol
terdapat pada membran sel hewan, sedangkan pada membran sel tumbuhan fungsinya
digantikan oleh sterol.
C.

Fungsi membran sel

Membran sel sebagai bagian sel yang melingkupi seluruh isi sel memiliki fungsi yang sangat
penting dalam perlindungan sel secara mekanik. Perannya dalam perlindungan mekanis
nampak jelas pada sel hewan, karena selnya hanya dibungkus oleh membran plasma saja.
Berbeda dengan sel tumbuhan yang memiliki perlindungan lain berupa dinding sel yang kuat
dan keras.
Fungsi lain dari membran sel adalah dalam ransportasi molekul keluar dan masuk sel. Fungsi
membran sel ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sel dan membuang

sampah-sampah sisa proses metabolisme. Transpor molekul di membran sel bisa terjadi
secara aktif maupun pasif, berbagai molekul dapat masuk dan keluar sel dengan cara sebagai
berikut.
O2 dan CO2 dapat melewati membran dengan mudah secara difusi pasif. Hal ini terjadi
karena molekul tersebut kecil dan cenderung tidak bermuatan sehingga tidak terpengaruh
oleh sifat polar (kepala) dan nonpolar (ekor) dari fosfolipid.
Air dapat masuk dan keluar sel secara osmosis, air akan berosmosis dari larutan dengan
konsentrasi zat terlarut rendah (banyak air) menuju ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut
tinggi (sedikit air).
Molekul asam amino dan glukosa akan masuk ke dalam sel secara difusi terfasilitasi.
Molekul-molekul ini memerlukan protein transpor untuk bisa masuk ke dalam sel. Protein
transpor ini adalah salah satu bentuk dari protein integral.
Molekul Na dan K akan keluar dan masuk sel dengan cara transpor aktif. Masuk dan
keluarnya Na dan K akan memerlukan pompa natrium-kalium yang membutuhkan energi
dalam bentuk ATP untuk dapat bekerja.
Molekul-molekul besar dapat ditelan oleh jeis-jenis sel-sel tertentu secara endositosis.
Endositosis adalah proses menelan molekul besar dengan cara melingkupi molekul tersebut
dengan membran plasma. Endositosis dibedakan menjadi fagositosis (menelan molekul
padat) dan pinositosis (menelan molekuk cair). Lawan dari endositosis adalah proses
eksositosis, yaitu proses mengeluarkan molekul-molekul besar dari dalam sel.

Gambar 4. Fagositosis dan eksositosis pada makrofag

Proses diifusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eksositosis merupakan mekanisme
untuk memasukkan dan mengeluarkan molekul dari suatu sel. Proses-proses ini dapat terjadi
karena sel memiliki membran sel.

D.

Transportasi Molekul Melalui Membran

Peristiwa pertukaran zat atau masuknya zat ke dalam sel melalui membran terdiri dari
beberapa jenis yaitu :
1. Difusi
Difusi adalah peristiwa perpindahan zat dari konsentrasi tinggi (hipertonis) ke konsentrasi
rendah (hipotonis).

2.

Osmosis
Osmosis merupakan peristiwa perpindahan molekul zat pelarut dari konsentrasi rendah
(hipotonis) ke konsentrasi tinggi (hipertonis). Peristiwa osmosis dapat berlangsung melalui
bagian membran sel yang bersifat semipermiabel.

3.

Transpor aktif
Transpor aktif adalah proses pengangkutan zat berupa glukosa dan asam amino yang
dilakukan oleh sel. Transpor aktif memerlukan energi ATP untuk melewati membran
semipermeabel.

4.

Endositosis
Endositosis merupakan peristiwa masuknya suatu zat ke dalam sel akibat terjadi lekukan
pada membran sel sehingga mengakibatkan suatu zat terjebak di dalamnya. Endositosis
terdiri dari dua jenis yaitu fagositosis (masuknya zat padat ke dalam sel) dan pinositosis
(masuknya zat cair ke dalam sel).

5.

Eksositosis
Eksositosis merupakan kebalikan dari endositosis yaitu peristiwa keluarnya suatu zat yang
terbungkus oleh membran sel.

Daftar Pustaka

http://bahanbelajarsekolah.blogspot.com/2014/10/struktur-membransel-dan-fungsinya.html

Anda mungkin juga menyukai