Pertahanan ego tidak dapat diamati secara penuh karena berpatokan terhadap
mekanisme psikologika spesifik sebagai dasar-dasar dari pola perilaku yang dapat diamati,
tanda-tanda, dan gejala-gejala yang muncul. Mengingat konsep gangguan sebagai bagian dari
tanda dan gejala yang memenuhi kriteria diagnostik, mekanisme pertahanan ego tampaknya
tidak termasuk dalam diagnosis wawancara. Menjadi terbiasa dengan mekanisme pertahanan
ego membantu anda memahami beberapa makna dan konten dari pasien psikologimu.
Sebagai tambahan, pertahanan ego pasien mungkin juga mengganggu hubungan dan
anamnesis.
Analisa dan penilaian yang mendalam dari mekanisme pertahanan ego terutama
digunakan dalam wawancara psikoanalitik dan psikodinamik (Vaillant 1986; McWiliams
1994); buku ini hanya akan memberikan pengantar singkat, dan akan menekan aspek
deskripsi.
DSM-IV mendefinisikan 27 mekanisme pertahanan ego pada lampiran glosarium B:
Afliasi
Altruisme
Antisipasi
Fantasi Autistik
Pengalihan (denial)
Devaluasi
Pengelakan (Displacement)
Disosiasi
Penolakan Bantuan
Humor
Idealisasi
Intelektualisasi
Isolasi
Omnipoten
Pasif Agresi
Proyeksi
Identifikasi
Rasionalisasi
Reaksi Formasi
Represi
Self-Assertion
Self-Observation
Penyekatan
Sublimasi
Supresi
Undoing
Apathetic Withdrawal
Delusional Projection
Psychotic Denial
Psychotic Distortion
Pengenalan (Recognition)
Mekanisme pertahanan ego terdiri dari tiga komponen: 1) perilaku yang tampak
(gejala yang sering muncul); 2) dorongan atau perasaan yang tidak diterima oleh pasien pada
sebuah stressor dan konflik emosional; dan 3) sebuah proses yang menghubungkan perilaku
pasien (atau gejala) terhadap perasaan yang tidak dapat ia terima. Perasaan yang tidak dapat
diterima dan hubungannya pada perilaku atau gejala yang muncul hanya diketahui oleh
kesimpulan dokter, yang mungkin atau mungkin tidak dibenarkan oleh pasien.
Ketika anda mencoba untuk menguraikan mekanisme pertahanan ego yang
mendasari perilaku atau gejala yang tampak, anda mempertajam keterampilan anda dalam
mengenali dan memahami psikopatologi. Jika kamu dapat memastikan, dengan pembenaran
pasien, hubungan antara gejala perilaku yang tampak dan awalnya tidak dapat diterima,
memalukan, agresif, atau rangsangan birahi, anda telah mengidentifikasi mekanisme
pertahanan ego.
Anda akan menjadi sensitif terhadap adanya mekanisme pertahanan ego jika anda
melihat perilaku yang menunjukkan tujuan yang tidak realistis dan tidak dapat diterima,
ekstrim dalam intensitasnya, memberatkan ego, penuduhan, atau mementingkan dirinya
sendiri.
Table 3-2 merangkum tiga aspek dari 31 mekanisme pertahanan ego yang terdaftar
dalam DSM-IV. Mekanisme pertahanan ego diatur secara kontinyu. Salah satu nya (data
pertama dalam tabel) adalah pertahanan ego yang menggambarkan tingkat adaptif tertinggi
(High Adaptive Level). Selanjutnya (data terakhir dalam tabel) adalah pertahanan ego yang
menunjukkan tingkat adaptif terendah (Low Adaptive Level), dinamakan Defensive
Dysregulation.
Untuk memberikan contoh pada setiap mekanisme pertahanan ego dan bagaimana
cara mereka mencampuri wawancara diagnostik yang akan mencapai ruang lingkup
percakapan. Berikut ini hanya akan memberikan contoh kecil tentang bagaimana mengatasi
mekanisme pertahanan ego selama wawancara psikodiagnostik.
Menyambungkan (Bypassing)
Teknik popular ini membuat pikiran yang bijak yang diungkapkan dalam peribahasa seperti:
Let sleeping dogs lie dan Dont rock the boat.
Setiap pewawancara akan menemukan pasien yang menunjukkan jelas adanya
perubahan persepsi terhadap kenyataan. Seorang janda mengatakan bahwa suaminya adalah
yang terbaik, tetapi tidak akan mencari pria seperti suaminya dulu. Cacatan menunjukkan
bahwa pria yang diidolakan ini ternyata seorang peminum alcohol yang secara fisik
menyiksanya. Untuk diagnosis depresinya, itu tidak mungkin dia bias hadapi dengan
penyangkalannya dan idealisasi, setidaknya tidak pada wawancara pertama. Akan lebih baik
menyambung atau mengabaikan pertahanan dirinya. Namun, itu akan dibahas dalam laporan
pemeriksaan status mentalnya.
I:
2.
I:
I:
I:
P: [melihat ke lantai]
5.
I:
P: Tidak ada gunanya. Bahkan jika saya mencari pekerjaan dan mendapatkan
uang dan mengingat semuanya saya terkena lagi dan hancurlah semua, dan
tidak ada yang dapat menghentikan saya. Saya telah melalui ini sebelumnya,
tetapi tidak seburuk seperti sekarang ini.
6.
I:
Menurut saya, anda telah banyak belajar dari masa lalu. Ini mungkin
menolongmu untuk selanjutnya! Saya yakin selanjutnya anda akan datang
untuk pengobatan ketika bertambah parah.
I:
Kita harus bekerjasama untuk mewujudkannya. Saya tahu anda bisa. Semua
akan jadi lebih baik lagi. Anda akan terlepas dari masalahmu, kita dapat
membahasnya dan membuat anda melaluinya.
Pengalihan (Distraction)
Teknik ini bekerja pada pasien dengan gangguan mood seperti mania, depresi, atau
intoksikasi. Pernyataan seperti tidak dapat diubah dengan cara mengatasi dasar pertahanan
ego. Mereka dapat mengatasi dengan cara stimulus yang cukup kuat untuk mendapatkan
perhatian pasien, seperti dengan memanggil namanya, berteriak, atau menyentuhnya.
Stimulus dapat diulangi, atau dikombinasi dengan stimulus yang lain. Bertanya dengan
pertanyan tertutup dan singkat. Kemungkinan besar anda tidak memperoleh interaksi
berkelanjutan tetapi kamu hanya mendapatkan jawaban yang singkat.
Mr. Wilson seorang pria 57 tahun, berkulit putih, telah bercerai dengan riwayat kelainan
mania. Dia datang ke UGD dalam keadaan gembira dan berbau alcohol (whiskey). Dia marah
terhadap perawat yang bertanya kepadanya untuk tinggal di salah satu ruang pemeriksaan
sampai dokter datang. Dia protes. Dokter berdiri di depan pintu dan mengobservasi pasien
tersebut. Kehadirannya diabaikan.
1.
I:
[pasien
tidak
I:
P: Saya tidak pernah diperlakukan seperti ini oleh siapapun. Dan saya tidak
terima dia melakukannya kepadaku!
3.
I:
I:
P: Siapa kamu?
5.
I:
Saya adalah dokter jaga. Nama saya dr. 0. Saya melihat anda memiliki banyak
masalah.
P: Perawat ini menyuruh saya jangan keluar dari ruangan ini. Apa mau mu?
Menjauh dari saya. Saya tahu kamu berniat baik. Hal pertama yang kamu
lakukan adalah berikan saya suntikan.
6.
I:
Tuan Wilson, tolong duduk dulu. Saya ingin tahu apa yang terjadi kepadamu.
I:
I:
I:
I:
Tuan Wilson, bolehkah saya berbicara denganmu? Tuan Wilson, saya ingin
membantu anda. Tolong beritahu saya, bagaimana cara terbaik saya untuk
membantu bapak.
I:
Oke, tetapi kamu sendirian. Daritadi kamu hanya berteriak. Apa ini tujuanmu
datang kesini?
P: Bukan, saya mau memberitahu kepada seseorang tentang masalah bahwa saya
memiliki masalah dalam rumah tangga.
12.
I:
Baiklah, silahkan duduk dulu, dan beritahu saya masalah mu! [duduk] Oke.
Untuk mendapatkan perhatian, dokter menyuruh pasien dengan perintah singkat (Q.
3). Dalam menanggapinya, pasien langsung mengarahkan kebenciannya kepada dokter (A.
5). Ketika dokter bertanya kepadanya, apakah dia datang ke UGD hanya untuk mengomel,
pasien menjadi sadar bahwa ia telah merusak dirinya.
Pasien yang sangat girang, yang mengucapkan push of speech dan flight of ideas, atau
penderita intoksikasi atau waham mungkin tidak teralihkan.
Konfrontasi (Confrontation)
Konfrontasi digunakan untuk menggambarkan perhatian pasien terhadap perilaku
tertentu, dengan ekspetasi bahwa dia akan mengenal dan membenarkannya selama
wawancara berlangsung.
Carol seorang wanita 38 tahun, kulit putih, pasien rawat jalan. Dokter telah meninjau masalah
sirkumtansialnya yang menyebabkan dia berpisah dengan suamninya.
1.
I:
2.
I:
Oke, saya hanya ingin tahu apakah kamu masih berhubungan dengannya.
P: [tambah marah dan benci] Tentu saja [pasien berdiri dan mengambil
mantelnya]. Saya lebih baik pergi sekarang!
3.
I:
P: Karena dokter mengetahuinya dengan baik kalau dia masih menelpon saya
selamat tinggal! [berjalan ke pintu keluar].
4.
I:
Carol, tampaknya anda harus berpikir bahwa saya tetap harus berhubungan
dengannya [superficial interpretation].
P: Betulkah?
5.
I:
P: Tidak ada yang berada dipihak saya. Bahkan dokter juga. Dan anda seharusnya
menjadi dokter saya.
6.
I:
P: Iya kan?
7.
I:
Saya berada dipihak ibu, tapi saya tahu, susah untuk ibu bisa mempercayai
saya. [pernyatan pendukung dan konfrontasi].
I:
P: Saya mendengar suara klik pada telepon. Saya tahu dia memiliki alat perekam
dan dia merekam saya lagi
9.
I:
Dan ibu pikir saya terlibat dengannya dan ibu mengetahui hal itu?
I:
P: Ya. Saya merasa semua orang ada dipihaknya, bahkan orangtua saya yang
mengatakan bahwa mereka membencinya. Kadang-kadang saya juga tidak
mempercayai mereka berdua.
Membaca waham curiga pasien dan dengan menghadapinya itu mencegah kerusakan
pada hubungan baiknya. Dokter mengkombinasi dua teknik: pertama, dokter menghadapinya
dengan rasa ketidakpercayaannya (Q. 3, 5, 6), dan kedua, dokter menunjukkan dukungannya
dan rasa empatinya (Q. 7) dengan meyakinkan pasien bahwa dokter berada dipihak pasien,
yangmana membuat dirinya merenungkan kecurigaannya (A. 7). Penggunaan dua teknik
kombinasi ini hanya bekerja jika pasien memiliki insight terhadap kecurigaannya.
Sebaliknya, dia akan menolak untuk membahasnya lebih lanjut atau meninggalkan ruangan.
Secara deskriptif, kepercayaan Carol adalah ideas of reference yang berbatasan
dengan waham penindasan, dengan pengecualian bahwa beberapa insight terpelihara. Secara
dinamik, ideas of reference ini dipahami sebagi hasil dari proyeksi.
Selama wawancara, anda harus berurusan dengan distorsi kenyataan dalam rangka
mempertahankan hubungan. Anda harus menentukan setiap kasus per kasus yang ada apakah
itu lebih tepat untuk diterima seperti ideas of reference sebagai realitas pasien atau
menentangnya sendiri. Jika dia (Carol) memasukkan anda kedalam wahamnya, anda akan
menentang pasien dengan waham yang dia pikirkan. Dia mungkin tidak mengenal
persepsinya sebagai distorsi kenyataan tetapi dia mungkin akan dapat untuk melanjutkan
percakapan dengan dan tetap saling berhubungan. Namun, jika wahamnya telah berkembang
penuh, konfrontasi akan gagal untuk membuat mengenali distorsi kenyataannya. Wawancara
mungkin terpatahkan.
Kesuksesan konfrontasi tidak hanya bergantung kepada insight pasien. Memilih
sudut pandang untuk konfrontasi anda yang membantu pasien memahami ketidaksesuaian
perilakunya dan disaat bersamaan membuat mereka (pasien) merasakan empati mu.
Penafsiran (Interpretation)
Penafsiran menyatakan anda memahami mekanisme pertahanan pasien. Anda
menyarankan ke pasien arti dari pikirannya atau tujuan dari perilakunya. Biasanya, penafsiran
mengikuti konfrontasi, karena anda harus membuat pasien sadar akan perilakunya sebelum
dia memahami penafsiran anda. Penafsiran yang disampaikan kepada pasien bahwa anda
mencoba untuk membaca perilakunya dan bahwa anda mengundang dia untuk membahasnya
dengan anda.
Penafsiran yang tepat menjelaskan perilaku pasien yang sangat puas dalam konteks
dari semua perilaku yang ada. Sayangnya, tidak ada cara yang pasti untuk membenarkannya.
Anda mungkin merasa interpretasi anda tepat ketika pasien setuju dan teruraikan, ketika
cocok dengan pengalaman klinis anda, atau ketika tidak ada lagi kontadiksi pada perilaku
pasien. Dalam setiap kasus, anda mungkin benar atau salah. Anda mungkin telah membuat
P: Mengapa dokter menatap saya seperti itu? Itu membuat saya merasa seperti
jika saya telanjang.
I:
2.
Tidak menyadari dalam menatap pasien dengan cara tertentu, dokter curiga bahwa
pasien memiliki gangguan persepsi yang dapat menjelaskan ideas of reference (pertama,
I:
Apakah anda merasa orang lain melihat anda dengan cara seperti itu juga?
P: Beberapa orang begitu. Ketika saya berjalan menuju rumah dari kampus.
2.
I:
Orang tertentu?
P: Baik, salah satu guru saya. Namanya adalah Raoul dan dia berasal dari
Amerika Selatan. Dia melihat saya seperti itu saat dikelas.
3.
I:
Apakah dia pernah mengatakan sesuatu yang bersifat pribadi dengan anda?
I:
Kita berdua mungkin akan belajar sesuatu yang penting tentang anda, jika kita
dapat memahami rasa malu mu.
P: Jadi, saya berpikir dia adalah gurunya yang baik. Pernah sekali, saya tetap
tinggal setelah kuliah untuk menunjukkan salah satu puisi saya. Dia terlihat
nyaman berbicara denganku tentang puisi tersebut, kemudian membawanya
pulang.
5.
I:
Hmm.
P: Saya bertanya kepadanya jika saya dapat kembali setelah kuliah untuk
membicarakan lebih lanjut tentang puisi itu dan dia setuju.
6.
I:
Lalu?
7.
P: Saya datang kembali kepadanya dan dia menganalisa puisi saya. Saya sangat
senang bahwa saya bertanya kepadanya apakah saya dapat bertemu dengannya.
Dia mellihat saya dan saya merasa bersemangat kemudian saya membuka
mantel saya. Saya setengah telanjang (bagian bawah). Dia menatap saya
dengan mengkedipkan kedua matanya sambil senyum dan berkata : Joan, saya
adalah gurumu dan saya sudah menikah. Apakah kamu mengerti? Saya tidak
ingin kamu merasa sedih tentang itu. Saya tersanjung jika kamu merasakan apa
yang saya rasa.
8.
I:
I:
I:
I:
P: Dokter membuat saya bingung. Saya tidak tahu apa maksud dokter.
4.
I:
P: Hmm.
5.
I:
Dan tampaknya anda merasa bahwa cara saya melihatmu sama seperti yang
dilakukan Raoul.
I:
Mungkinkah anda melakukan hal yang sama kepadaku seperti yang kamu
lakukan kepada Raoul?
P: Oh tidak, itu omong kosong. Dokter segera buat kesimpulannya dan itu benarbenar membuat ku marah. Anda adalah dokter saya. Saya menghargai anda
sebagai dokter saya. Tapi saya tidak merasakan apa-apa lagi terhadap dokter.
Saya menyukai dokter, tetapi tidak seperti itu.
Perlawanan pasien terhadap penafsiran sudah jelas. Tanpa bukti yang menguatkan
dia, asumsi proyeksi tetap dapat disimpulkan. Dokter berusaha untuk membuat pemikiran
erotis lebih bisa diterima oleh Joan, sehingga membuat proyeksinya kurang diperlukan.
1.
I:
Jadi anda benar-benar tidak peduli terhadap pemikiran yang anda miliki?
Sebenarnya apa yang membuat hal tersbut begitu buruk?
P: Anda adalah dokter saya. Dan saya juga memiliki pacar. Dia benar-benar
seperti seorang tunangan.
2.
I:
Saya tidak mengerti. Apa yang kamu maksud seperti seorang tunangan?
I:
Bagaimana denganmu?
P: Ya, dia sangat baik, tetapi dia lebih tua dan dia belum mendapatkan pendidikan
dan dia sangat cemburu.
4.
I:
Jadi, jika anda melihat laki-laki lain, anda seperti menghianatinya dan juga
menentang keinginan ibumu?
I:
Ya, saya mencoba untuk mengerti perasaanmu dan kenapa anda sangat malu
dengan Raoul. Juga mengapa anda merasa malu ketika orang lain melihatmu
dengan cara tertentu.
I:
Hmm.
I:
I:
Ada empat aspek penafsiran : pemilihan waktu, sudut pandang, cakupan, dan dampak kepada
pasien.
Pemilihan waktu: Waktu yang tepat dari penafsiran biasanya mudah untuk dinilai. Ketika
pasien menjadi penasaran tentang perilakunya, dia siap memeriksa artinya sendiri.
I:
P: Tidak juga. Jadi seperti ini: saya tinggal serumah dengan orang tua saya.
2.
I:
P: Maksudnya, saya berbagi tempat dengan mereka, tapi saya bersama mereka
sudah lama.
3.
I:
Maksud anda, anda tidak bisa tinggal bersama dengan orang tuamu?
I:
P: Ya, bukan.
5.
I:
P: Atasan saya adalah orang yang sangat bodoh. Dia tidak dapat melihat apa yang
ada dibuku produk khas dari kampus America.
6.
I:
I:
I:
Sejauh ini?
P: Saya tidak tahu jika saya masih memiliki pekerjaan itu. Saya melakukan
programan permainan untuk seorang pelatih sepakbola, tetapi pria ini sangat
otoriter, dia hanya ingin mendapatkan dengan caranya sendiri.
9.
I:
10.
I:
P: Pelatih mengeluarkan saya. Saya berada di ruang loker yang seharusnya saya
ada di kolam pada saat itu. Seseorang kehilangan uang 50$ setelah latihan.
Pelatih sangat marah kepadaku karena saya tidak mengikuti aturannya.
11.
I:
[tertawa].
P: Peraturannya sangat bodoh. Saya Cuma mau mengambil obat dari loker saya
dan ini membuatku jengkel.
12.
I:
[tertawa lagi].
I:
Hmm.
P: Apa itu yang dokter pikirkan? Dokter harus berpikir orang ini tidak dapat
bersama dengan pelatih renangnya, pelatih sepakbola, atau dengan gurunya.
14.
I:
P: Saya melupakan itu. Anda harus berpikir saya tidak dapat bersama dengan
siapapun. Dan itu benar. Saya lepas kendali untuk beberapa alasan. Saya heran
apa yang membuat saya begini?
15.
I:
I:
Dokter terlebih dulu menghadapi pasien dengan keadaan yang umum yang
terjadi pada keadaan yang berbeda-beda (Q. 3, 5, 7, 8, 10). Pasien menyadari
kemiripan keadaan ini dengan yang lain (Q. 13). Ia mulai bertanya-tanya tentang
dirinya dengan mengangkat pertanyaan tentang kebiasaannya (Q. 14). Inilah
waktunya untuk mencoba menafsirkan penolakan pasien terhadap bentuk kekuasaan
(Q. 15). Kemudain dia dapat melanjutkan berbicara tentang kesulitan dalam
mengikuti aturan, dan kemungkinan perasaan dendam dan keinginan balas dendam
(sebagaimana terlihat pada pasien dengan kecenderungan sosiopatik). Contoh ini
menunjukkan aturan penentuan waktu. Buat sebuah penafsiran ketika pasien
I: Pasti ada sesuatu tentang lelaki tua ini yang membuatmu nyaman,
Leslie.
P: (berhenti sejenak) Saya merasa lebih diinginkan. Saya merasa tidak
harus bersaing sepanjang waku dengan wanita lain
2.
I: Anda merasa diterima, dan tidak ada ancama terhadap penerimaan ini.
P: Benar, ini menenangkanku. Saya dapat menanggapi tanpa perasaan
bahwa saya diambil. Saya mempercayai bahwa inilah maksud pria
sebenarnya. Saya merasa lebih dapat mempercayainya daripada pria
yang lebih muda.
3.
4.
I: Sa, saya melihatnya. Perasaan ini pasti seperti menjadi orang yang
disayang.
P: (terkejut) Dokter benar. Hal itu menimpaku..seperti anak kesayangan
ayah
5.
6.
I: Saya tahu dan bukan maksud saya sebenarnya. Tapi anda merasa
nyaman dengannya. Anda tahu dia bermaksud baik. Dia mencintaim.
P: Dia sungguh menyukaiku.
7.
Pasien bertanya-tanya tentang kenapa fokus perhatiannya pada pria yang lebih
tua. Dia siap untuk menggali alasan tentang perasaannya, dimana hal ini dibernarkan
melalui pendekatan penafsiran. Penafsiran berhasil karena hal ini berfokus pada
elemen-elemen dalam hubungan dengan ayahnya dimana sangat dekat terhadap
kepeduliannya (anak kesayangan ayah). Hal ini memberikan kesempatan padanya
untuk mengenali keuntungannya secara emosional dalam memilih pria yang lebih tua
setelah perceraian yang menyakitkan.
Cakupan: sebuah penafsiran dapat dibuat mengenai mengenai perhatian yang sempit,
seperti sebuah kebiasaan tersembunyi, atau masalah yang lebih besar, seperti gaya
hidup dan pola hidup. Penafsiran dalam cakupan yang lebih luas mungkin dapat
merusak penghargaan diri sendiri pasien dan hubunganmu dengannya.
Penafsiran yang diartikan secara sempit digunakan terhadap Karen, wanita 42 tahun,
mengalami depresi, wanita kulit putih yang membicarakan dietnya. Ia mengelak
adanya disforia, obsesi dan kompilsif.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
I:
P:
I:
P:
I:
P:
I:
P:
I:
P:
I:
P:
I:
P:
9.
I:
P:
10.
I:
P:
I:
11.
P:
menjadi jijik dengan perilaku tidak bertanggung jawab mereka selama episode
depresi.
1. I: Bagaiman keadaannya sekarang Janet? Masihkah anda dengan Bob?
P: Ya, tetapi tidak berjalan baik. Musim panas lalu, saya meminta Bob
untuk pindah denganku, ini sangat luar biasa. Kami bersenang-senang
bersama dan saya sangat menikmati bercinta dengannya. Dan sekarang
saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya marah padanya.
2.
I: Apa yang membuatmu marah?
P: Dia tidak bekerja. Dai bahkan terlihat tidak menginginkan pekerjaan
3.
I: Hmm.
P: Dia mulai minum-minum di pagi hari dan menggunakan uangku.
4.
I: Anda benar-benar terlihat sangat sakit hati dan marah
P: Ini membuatku lelah. Saya bangun kesiangan, saya tidak menyelesaikan
pekerjaanku, dimana saya tidak biasanya seperti ini.
5.
I: Saya ingat saat anda bekerja dua shift malam musim panas lalu
P: Saya tidak pernah kehilangan tenaga. Bahkan ketika dishitf keduaku,
saya ebih cepat dari orang lain. Tidak menggangguku ketika Bob seperti
waktu itu. Semua sangat menyenangkan dan sekarang itu menjemukkan.
Saya tidak habis pikir seseorang seharusnya tidak menggantungkan
hidupnya seperti itu, hidup dari seorang wanita, dan menjadi sangat
malas untuk melakukan sesuatu.
6.
I: Baik, sesuatu telah berubah padamu.
P: Ya, saya depresi lagi.
7.
I: Itu benar: musim panas lalu kau dapat kegembiraanmu. Anda lebih
berorientasi pada kesenangan. Hidup dalam kesenangan seperti itu jauh
lebih penting untukmu daripada memiliki pasangan yang bertanggung
jawab.
P: Benar sekali.
8.
I: Dan anda melakukan hal yang sama setahun sebelumnya bersama Frank.
Anda mulai tinggal dengannya bulan agustus, memiliki waktu yang luar
biasa, kemudian anda kecewa pada musim semi ketika dia tidak mau
bekerja, hanya ingin berpesta.
P: Ya, terdengar seperti hal yang sama.
9.
I: Ketika anda pada puncak kegembiraan anda seperti anak kecil, dimana
kesenangan tertulis dalam huruf capital. Dan ketika anda terjatuh, anda
menaikkan jarimu seperti orang tua. Anda melihat hal yang salah pada
pasanganmu yang bertingkah seperti anak kecil pencari kesenangan.
P: Ya, itulah yang terjadi.
4.
5.
6.
7.
8.