39-47
ISSN 1693-1831
Vol. 7, No. 1
PENDAHULUAN
Memiliki wajah yang halus dan lembut selalu
menjadi dambaan setiap orang, terutama wanita.
Kulit wajah yang halus dan lembut merupakan
anugerah Illahi yang tak ternilai harganya dan
harus tetap dijaga kebersihannya dengan cara
merawat kesehatan serta kebersihan kulit. Salah
satu cara untuk membersihkan kulit wajah, selain
menggunakan susu atau krim pembersih (cleansing
milk atau cleansing cream), larutan pembersih atau
penyegar, dapat juga menggunakan sabun pembersih
wajah.
Saat ini banyak sabun pembersih wajah yang
beredar di pasaran. Sabun wajah yang baik bukan
hanya dapat membersihkan wajah dari kotoran
termasuk debu, melepaskan sisa keringat yang
mengering, atau sisa kosmetik dan lemak saja,
tetapi juga dapat melindungi kulit dari iritasi serta
menjaga kelembaban kulit. Iritasi, seperti kemerahan
di kulit, dapat terjadi akibat penggunaan jenis
surfaktan tertentu pada sabun yang dapat membuat
kulit menjadi kering karena hilangnya lemak di
permukaan kulit. Untuk menjaga kelembaban
kulit wajah, sebaiknya sabun pembersih wajah
* Penulis korespondensi, Hp. 08161404198
e-mail: siti.umrahnoor@yahoo.co.id
10.ibu umroh.indd 1
5/29/2009 12:36:47 PM
40 NOOR ET AL.
10.ibu umroh.indd 2
5/29/2009 12:36:47 PM
Vol 7, 2009
Tabel 1. Formula sabun cair wajah susu kedelai.
Formula
Bahan
Bobot (%)
I (kontrol)
II
III
IV
15
15
15
15
Lauret-7-sitrat
Na lauret sulfat
10
10
10
10
Kokamid DEA
0,1
0,1
0,1
0,1
0,01
0,01
0,01
0,01
0,1
0,1
0,1
0,1
Susu kedelai
5-bromo-5-nitro-1,3-dioksan
HPMC
BHA
Propilen glikol
Dinatrium EDTA
Parfum
0,5
1,5
100
100
100
100
10.ibu umroh.indd 3
5/29/2009 12:36:47 PM
42 NOOR ET AL.
30
Kecepatan
(rpm)
Homogenitas sediaan
100
IV
100
H, B
H,BB
H,BB
200
H,BB
H,BBB
H,BBBB
300
H,BBB
H,BBBB
H,BBBB
Homogenitas sediaan
10.ibu umroh.indd 4
Formula
II
III
IV
30
H, B
H,BB
H,BB
40
H,BB
H,BBB
H,BBBB
60
H,BBB
H,BBBB
H,BBBB
Formula I
1,080
1,078
Formula II
1,076
1,074
Formula III
1,072
Formula IV
0
III
Keterangan :
H= Homogen
B= Busa sangat sedikit
BB= Busa sedikit
1,082
1,068
Formula
II
Waktu
(menit)
1,084
1,070
Bobot jenis
Minggu penyimpanan
5/29/2009 12:36:48 PM
Vol 7, 2009
20000
16000
18000
FormulaI
14000
FormulaII
12000
10000
8000
FormulaIII
6000
4000
14000
Viskositas (cPS)
Viskositas (cPS)
16000
10000
FormulaII
8000
6000
FormulaIII
4000
FormulaIV
2000
FormulaI
12000
2000
FormulaIV
0
0
Minggupenyimpanan
1.2
Minggu ke-2
1.0
Minggu ke-3
0.8
Minggu ke-4
0.6
Minggu ke-5
Minggu ke-6
0.4
Minggu ke-7
0.2
Minggu ke-8
0.0
1.2
Minggu ke-3
0.8
Minggu ke-4
0.6
Minggu ke-5
1.0
Minggu ke-3
0.8
Minggu ke-4
0.6
Minggu ke-5
0.4
Minggu ke-6
Minggu ke-7
0.2
Minggu ke-8
0.0
40000
Minggu ke-6
0.4
Minggu ke-7
0.2
Minggu ke-8
0.0
10000
20000
30000
40000
Minggu ke-2
30000
Minggu ke-2
1.0
Minggu ke-1
20000
Minggu ke-1
1.2
1.6
Minggu ke-0
1.4
10000
Minggu ke-0
Gaya (dyne/cm )
1.6
10
1.4
40000
50000
Gaya (dyne/cm )
10.ibu umroh.indd 1
Minggu ke-1
20000
30000
2
Gaya (dyne/cm )
1.6
Minggu ke-0
1.4
10000
Minggu ke-0
1.4
1.6
Minggu penyimpanan
Minggu ke-1
1.2
Minggu ke-2
1.0
Minggu ke-3
0.8
Minggu ke-4
0.6
Minggu ke-5
0.4
Minggu ke-6
Minggu ke-7
0.2
Minggu ke-8
0.0
0
10000
20000
30000
Gaya (dyne/cm2)
40000
5/29/2009 12:36:50 PM
44 NOOR ET AL.
30
Formula I
29
28.5
Formula II
28
27.5
27
Formula III
26.5
26
900
25.5
800
Formula
IV
25
24.5
0
Minggu penyimpanan
700
Tegangan permukaan
29.5
600
500
400
300
200
100
0
I
10.ibu umroh.indd 2
III
IV
Formula
Pengadukan 3 menit
Pendiaman 20 menit
800
700
Tinggu Busa (ml)
II
600
500
400
300
200
100
0
I
II
III
IV
Formula
Pengadukan 3 Menit
Pendiaman 20 Menit
5/29/2009 12:36:50 PM
Vol 7, 2009
800
700
900
800
700
1100
1000
600
500
400
300
200
600
500
400
300
200
100
100
0
0
I
II
III
IV
II
Formula
Pengadukan 3 Menit
Pengadukan 3 Menit
Pendiaman 20 Menit
IV
Pendiaman 20 Menit
900
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Pengadukan
10.ibu umroh.indd 3
III
Formula
LamaPenyimpanan(mg)
Pendiaman20menit Pengadukan
5/29/2009 12:36:51 PM
46 NOOR ET AL.
1100
1000
1000
900
800
700
600
500
400
300
800
600
400
200
200
100
0
Pengadukan
5.25
Formula I
5.2
5.15
5.25
pH
Formula III
5.05
5
Formula IV
4.95
0
3 4 5 6 7
WAKTU (minggu)
FormulaI
5.2
5.15
pH
Formula II
5.1
10.ibu umroh.indd 4
LamaPenyimpanan(Minggu)
FormulaII
5.1
5.05
FormulaIII
5
4.95
FormulaIV
4.9
0 1
2 3
4 5
6 7
8 9
WAKTU(minggu)
Gambar 18. Kurva pH sabun cair formula I-IV
yang disimpan pada suhu 40C selama 8 minggu.
5/29/2009 12:36:51 PM
Vol 7, 2009
SIMPULAN
Susu kedelai dan lauret-7-sitrat dapat dibuat
menjadi sediaan sabun cair wajah yang memenuhi
syarat. Konsentrasi optimum lauret-7-sitrat pada
formula terbaik (Formula III) adalah 2%, dan dapat
menghasilkan sabun cair wajah susu kedelai yang
memenuhi syarat mutu fisik, kimiawi (pH), dan stabil
selama 8 minggu penyimpanan pada 25C, meliputi
kestabilan warna kuning, aroma apel, penampilan
jernih, dan homogen. Sediaan yang dihasilkan
mempunyai pH (4,995) sesuai dengan pH kulit;
viskositas berkisar 14.55017.300 cPs, mudah dituang
dengan sifat alir pseudoplastis; menghasilkan tinggi
busa yang tetap stabil dengan kisaran volume busa
850866,67 ml dalam air suling dan 466,67600 ml
dalam air sadah, serta memenuhi persyaratan bobot
jenis (1,0761,079 g/ml), dan tegangan permukaan
(25,4127,18 dyne/cm) sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia No. 06-4085-1996.
Peningkatan konsentrasi lauret-7-sitrat dari 1%
sampai ke 3% dalam sediaan sabun cair wajah yang
mengandung susu kedelai dapat meningkatkan sifat
detergensia, yang ditunjukkan dengan menurunnya
tegangan permukaan serta dapat meningkatkan tinggi
10.ibu umroh.indd 5
busa yang tetap stabil dalam air suling dan dalam air
sadah pada suhu penyimpanan 25C dan 40C selama
8 minggu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Scherz K, Kloos G, Senser F. Food composition and
nutrition table. Vissens Chaftliche: Verlagsgesellschaft
mbH Stuttgar; 1986. p. 730-1.
2. Skin care recipes. Diambil dari: http://skin-care.
health-cares.net/skin-care-recipes.php. Diakses
tanggal 26 April 2007.
3. Wasitaatmadja S.M. Penuntun ilmu kosmetik medik.
Jakarta: Universitas Indonesia Press; 1997. hal. 94100, 196-200.
4. Jellinek JS. Formulation and function of cosmetics.
Diterjemahkan dari Jerman oleh G. L. Fenton. New
York: Wiley Inc; 1970. p. 9, 46, 206-36 , 242-4.
5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Ditjen POM
Depkes RI; 1995. hal. 48, 329-30, 596.
6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Formularium kosmetika Indonesia. Jakarta: Depkes
RI; 1985. hal. 23-33, 70-7.
7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kodeks
Kosmetika Indonesia. Jakarta: Ditjen POM Depkes
RI; 1980. hal. 450-1.
5/29/2009 12:36:52 PM