berhubungan
dengan
pengukuran
dan
interpretasi
radiasi
elektromagnetik yang diserap atau diemisikan ketika molekul, atom, atau ion dari suatu
sampel bergerak dari satu tingkat energi tertentu ke tingkat energi lainnya. Setiap atom, ion,
atau molekul mempunyai hubungan khas dengan radiasi elektromagnetik. Spektroskopi bisa
berkaitan dengan perubahan energi rotasi, energi vibrasi ataupun energi elektronik sebagai
akibat penyerapan radiasi.
Beberapa jenis spektrofotometer :
1. Spektrofotometer UV-Vis
2. Spektrofotometer Infra merah
3. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
4. Spektrofotometer Resonansi Magnetik (NMR)
5. Spektrofotometer Pendar Molecular (pendar fluor/pendar fosfor)
6. Spektrofotometer dengan metode hamburan cahaya ( nefelometer, turbidimeter dan
spektrofotometer Raman)
Warna
< 380
380 435
435 480
UV
Violet
Biru
Biru
Kehijauan
Hijau
Kebiruan
Hijau
Hijau
Kekuningan
Kuning
Jingga
Merah
Infra Merah
480 490
490 500
500 560
560 580
580 595
595 650
650 780
> 780
Warna
Komplementer
Hijau Kekuningan
Kuning
Jingga
Merah
Ungu Kemerahan
Violet
Biru
Biru Kehijauan
Hijau Kebiruan
direfraksikan oleh prisma, oleh karena cahaya tampak terdiri dari beberapa warna cahaya,
maka cahaya tampak disebut sebagai cahaya polikromatis. Satu atau beberapa warna dari
cahaya tampak dapat dihilangkan antara lain dengan mengabsorpsi warna tersebut. Setelah
absorpsi, maka yang terlihat adalah warna sisa yang tidak terabsorpsi. Sebagai contoh, larutan
CuSO4 terlihat berwarna biru, karena larutan meneruskan warna biru dan menyerap cahaya
kuning ( hijau dan merah). Warna yang diserap oleh larutan tersebut dinamakan warna
komplemennya.
2. Sifat Sinar Ultra Violet
Sinar ultra violet berenergi tinggi, artinya memiliki panjang gelombang yang pendek.
Suatu senyawa dapat menyerap sinar uv bila dalam senyawa tersebut terdapat gugus fungsi
yang disebut sebagai kromofor. Kromofor cenderung memiliki ikatan tak jenuh atau
mengandung gugus fungsi dengan ikatan rangkap.
Tipe
Alkena
Alkuna
Aldehida
Keton
Asam
Karboksila
t
Contoh
CH2CH2
CHCH
CH3CHO
CH3COCH3
CH3COOH
3. Radiasi Elektromagnetik
Suatu berkas radiasi merupakan gelombang elektromagnetik atau foton yang bergerak
dengan kecepatan cahaya. Foton mempunyai sifat partikel dengan energi tertentu dan pada
saat yang sama juga mempunyai sifat gelombang. Sebuah foton yang berasal dari suatu titik
tertentu dalam ruang bergerak dari titik tersebut dalam bentuk gelombang yang dicirikan
dengan vektor medan listrik yang secara berkala mempunyai titik maksimum pada arah tegak
lurus terhadap gelombang. Panjang gelombang suatu radiasi dinyatakan dalam Angstrom ( 1
A0 = 10-8 m) atau nanometer ( 1 nm = 10-7 m).
Radiasi juga mempunyai frekuensi yaitu jumlah gelombang yang melintasi satu titik
tertentu selama waktu tertentu. Panjang gelombang dan frekuensi dihubungkan dengan energi
foton( E ) menurut persamaan :
E hc /
Dimana :
h = Tetapan Planc ( 6,626 x 10-27 erg per detik )
c = Kecepatan Cahaya ( 3 x 108 m/dtk )
Dari persamaan tersebut tampak bahwa energi radiasi berbeda-beda tergantung pada panjang
gelombangnya. Energi semakin kecil dengan semakin besar panjang gelombang radiasi.
Spektra absorpsi sering diyatakan dalam %T maupun dalam bentuk A (absorbansi). Maka,
A = log (%T)
A = log (Po/P), Po adalah daya cahaya masuk dan P adalah daya yang diteruskan melewati
sampel.
C. Interaksi cahaya dengan materi
Banyak instrumen telah dikembangkan untuk keperluan pengukuran secara
kuantitatif, diantaranya berdasarkan sifat optik senyawa yang dianalisis. Analisis optik
melibatkan interaksi radiasi elektromagnetik dengan bahan-bahan kimia. Dalam analisis ini
secara umum parameter pengukuran yang digunakan adalah absorpsi cahaya, hamburan
cahaya, emisi cahaya, indeks refraksi suatu zat, rotasi cahaya yang terpolarisasi.
1. Absorpsi Cahaya
Zat kimia dapat mengabsorpsi cahaya melalui berbagai cara. Bila zat kimia mengabsorpsi
cahaya, maka energi cahaya tersebut diubah menjadi bentuk energi lain. Elektron valensi
pada atom atau ion dapat mengabsorpsi energi cahaya uv atau visible sehingga
menyebabkan elektron pindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Atom hanya dapat
mengabsorpsi energi bila energi tersebut setara dengan perbedaan energi dari dua tingkat
energi. Kalau energi cahaya tidak cukup memadai dengan tingkat energi atom, maka
cahaya hanya akan melewatinya tanpa diabsorpsi. Energi berhubungan dengan panjang
gelombang. Oleh karena itu juga berkaitan dengan warna cahaya.
2. Emisi Cahaya
Jika elektron pada keadaan tereksitasi kembali ke tingkat energi yang lebih rendah
kembali, maka akan diemisikan energi dalam bentuk cahaya. Cahaya yang diemisikan
memiliki panjang gelombang tertentu sesuai dengan perbedaan tingkat energi yang terlibat
dalam proses emisi. Karena panjang gelombang emisi tertentu, maka berarti bahwa cahaya
yang diemisikan akan memiliki warna tertentu.
Act
Ket:
A : Absorbansi
: Koefisien Absorptivitas molar
C : Konsentrasi
t : Tebal media
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahayamonokromatik
(Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebutdiserap (Ia), sebagian
dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Ilustrasijalannya sinar pada
spektrofotometer dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
E. Instrumentasi
Spektrofotometer UV-VIS
Spektrofotometer UV Vis merupakan alat yang terdiri dari dua komponen utama yaitu
spectrometer dan fotometer.Spektrometer menghasilkan spectra dengan panjang gelombang
tertentu,
sedangkan
fotometer
merupakan
alat
pengukur
intensitas
cahaya
yang
Bila seberkas sinar cahaya keluar dari sumber sinar, maka sinar akan masuk ke dalam
sistem monokromator melalui slit. Monokromator akan menyeleksi panjang gelombang
berkas sinar yang diinginkan untuk memasuki sel. Seleksi panjang gelombang dilakukan
dengan memutar tombol panjang gelombang pada alat. Selanjutnya sinar yang monokromatis
akan masuk melewati sel yang berisi larutan cuplikan. Sinar yang diteruskan selanjutnya akan
masuk ke detector, dan sinyal detector akan disampaikan ke operator dalam bentuk read out.
1. Sumber Sinar
Sumber radiasi dalam spektrofotometri serapan mempunyai dua fungsi, pertama
memberikan energi pada daerah panjang gelombang yang tepat untuk pengukuran, kedua
untuk mempertahankan intensitas sinar yang tetap selama pengukuran. Untuk
spektrofotometer sinar tampak ( Visible) digunakan lampu wolfram sebagai sumber sinar,
lampu wolfram menghasilkan panjang gelombang > 375 nm. Sementara itu untuk
spektrofotometer sinar uv digunakan lampu deuterium yang memiliki panjang gelombang
di bawh 375 nm. Energi yang dipancarkan sumber sinar bervariasi sesuai dengan panjang
gelombangnya.
2. Monokromator
Sinar yang dikeluarkan sumber radiasi merupakan sinar polikromatis yaitu mengandung
berbagai panjang gelombang.Sementara itu untuk pengukuran zat diperlukan sinar tertentu
yang khas dan sebaiknya monokromatis.Monokromator berfungsi untuk memperoleh sinar
yang monokromatis, yaitu sinar dengan satu daerah panjang gelombang. Berikut adalah
beberapa bagian dalam rangkaian monokromator:
Celah Masuk
Berfungsi mempersempit radiasi yang akan masuk dari sumber radiasi ke zat.
Lensa Kolimator
Berfungsi untuk mengubah sinar menjadi berkas sinar sejajar
Media Pendispersi
Celah Keluar
Berfungsi untuk mengisolasi sinar yang diinginkan dengan cara menghalangi sinar
lain dan membiarkan sinar yang diinginkan lewat mencapai zat.
3. Sel (kuvet)
Sinar monokromatis yang keluar dari monokromator selanjutnya memasuki sel. Sel
adalah tempat disimpannya larutan contoh yang akan diukur serapannya. Sel atau
kuvet untuk tempat larutan diletakkan pada jalan cahaya dari monokromator. Pada saat
cahaya monokromatis melalui sel, terjadi penyerapan sejumlah tertentu cahaya,
sementara sebagian lain diteruskan ke detektor.
Kuvet untuk analisis harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya
Permukaannya secara optis harus benar-benar sejajar
4. Detektor
Berfungsi untuk mengubah energi cahaya yang ditransmisikan atau diteruskan sel
menjadi suatu besaran yang terukur. Pada umumnya mengubah energi cahaya menjadi
energi listrik (arus listrik).Detektor photo tube atau barrier layer cell yang keduanya
dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik (photo sensitive detector).
Bentuk yang sederhana terdiri dari suatu bola gelas yang hampa udara atau berisi
gas mulia pada tekanan rendah, misalnya argon pada 0,2 mmHg. Di dalam bola
terdapat katoda yang berbentik lempeng setengah lingkaran dan bagian dalamya
dilapisi zat yang sangat peka terhadap cahaya, misalnya campuran Caesium Oksida
atau kalium oksida dengan perak oksida. Anoda yang terbuat dari cincin logam dan
diletakkan sedikit dekat dengan pusat lingkaran. Anoda dan katoda dihubungkan
dengan suatu baterai. Bila cahaya jatuh pada katoda, maka elektron dibebaskan dan
meloncat ke anoda sehingga dalam sirkuit terdapat aliran elektron (timbul aliran
listrik). Arus yang dihasilkan sangat lemah, karena itu dihubungkan dulu dengan
amplifier sebelum dengan galvanometer. Skala dari galvanometer ditera dalam
skala absorbans atau persen transmisi (%T).
Terdiri dari sebuah plat logam yang dilapisi dengan suatu lapisan semi konduktor.
Biasanya dipakai logam besi dengan lapisan semi konduktornya selen. Suatu lapisan
transparan yang sangat tipis dari perak diletakkan di atas semi konduktor dan
berlaku sebagai elektron kolektor. Energi cahaya yang jatuh di atas permukaan akan
sampai ke semi konduktor dan mengeksitasi elektron-elektron pada antar
Gbr 1. Spectronic 20
dengan pereaksi tertentu. Pereaksi yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan
yaitu :
1.
2.
3.
4.
Waktu operasional
Cara ini biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau pembentukan warna.
Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktu operasional
ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi
larutan.
1.
Pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang
gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi
adalah yang paling besar.
2.
Disekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi datar dan pada
kondisi tersebut hukum
3.
Jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan
ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan panjang gelombang
maksimal (Rohman, Abdul, 2007).
Keuntungan Spektrofotometer
Keuntungan dari spektrofotometer adalah :
1.
2.
Sensitivitasnya tinggi, batas deteksi untuk mengabsorpsi pada jarak 10 -4 sampai 10-5
M. Jarak ini dapat diperpanjang menjadi 10-6 sampai 10-7 M dengan prosedur modifikasi
yang pasti.
3.
4.
Ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada konsentrasi yang ditemui dengan tipe
spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut dapat
diperkecil hingga beberapa puluh persen dengan perlakuan yang khusus.
5.
dari daerah waktu ke daerah frekwensi atau sebaliknya disebut Transformasi Fourier (Fourier
Transform).
Selanjutnya pada sistim optik peralatan instrumen Fourier Transform Infra Red
dipakai dasar daerah waktu yang non dispersif. Sebagai contoh aplikasi pemakaian
gelombang radiasi elektromagnetik yang berdasarkan daerah waktu adalah interferometer
yang dikemukakan oleh Albert Abraham Michelson (Jerman, 1831). Perbedaan sistim optik
Spektrofotometer Infra Red dispersif dan InterferometerMichelson pada Spektrofotometer
Fourier Transform Infra Red tampak pada gambar disamping.
Dapat digunakan pada semua frekwensi dari sumber cahaya secara simultan sehingga
analisis dapat dilakukan lebih cepat daripada menggunakan cara sekuensial atau
pemindaian.
Sensitifitas dari metoda Spektrofotometri Fourier Transform Infra Red lebih besar
daripada cara dispersi, sebab radiasi yang masuk ke sistim detektor lebih banyak
karena tanpa harus melalui celah.
Spektrofotometer Raman
Interaksi Radiasi Elektro Magnetik (REM) dengan atom atau molekul yang berada
dalam media yang transparan, maka sebagian dari radiasi tersebut akan dipercikkan oleh
atom atau molekul tersebut. Percikan radiasi oleh atom atau molekul tersebut menuju ke
segala arah dengan panjang gelombang dan intensitas yang dipengaruhi ukuran partikel
molekul.
Apabila media transparan tersebut mengandung hanya partikel dengan ukuran
dimensi atom (permukaan 0,01 A2) maka akan terjadi percikan radiasi dengan intensitas yang
sangat lemah. Radiasi percikan tersebut tidak tampak oleh karena panjang gelombangnya
adalah pada daerah ultraviolet. Radiasi hamburan tersebut dikenal dengan hamburan
Rayleigh.
Demikian pula yang tejadi pada molekul-molekul dengan diameter yang besar atau
teragregasi sebagai contoh molekul suspensi atau koloida. Percikan hamburan pada larutan
suspensi dan sistem koloida panjang gelombangnya mendekati ukuran partikel molekul
suspensi atau sistem koloid tersebut. Radiasi hamburan rersebut dikenal sebagai hamburan
Tyndal atau hamburan mie yang melahirkan metode turbidimetri. Suatu penelitian yang sulit
dengan hasil temuan yang sangat berarti, dalam ilmu fisika telah dilakukan oleh Chandra
Venkrama Raman seorang ahli fisika berkebangsaan India, pada tahun 1928.
Menurut temuan Raman tampak gejala pada molekul dengan struktur tertentu apabila
dikenakan radiasi infra merah dekat atau radiasi sinar tampak, akan memberikan sebagian
kecil hamburan yang tidak sama dengan radiasi semula. Hamburan yang berbeda dengan
radiasi semula (sumber radiasi) tersebut berbeda dalam hal panjang gelombang, frekuensi
serta intensitasnya dikenal sebagai hamburan Raman. Hamburan Raman tersebut memberikan
garis Raman dengan intensitas tidak lebih dari 0,001% dari garis spektra sumber radiasinya.
Hamburan Raman
Hamburan Raman didapat dengan jalan meradiasi sampel dengan radiasi sinar tampak
yang monokromatis dan mempunyai intensitas yang kuat. Sebagai sumber radiasi dipakai
busur Merkuri dan saat ini yang terbaik dipakai sumber radiasi Laser (Light Amplification by
Stimulated Emission of Radiation) bentuk gas atau padat dengan intensitas yang kuat.
Ada dua macam garis-garis hamburan Raman yang seolah-olah merupakan pergeseran
terhadap posisi garis hamburan Rayleigh. Kedua garis hamburan Raman tersebut sangat
berbeda intensitas, panjang gelombang dan frekuensinya.
Sebagai sumber radiasi dipakai lampu uap Hg atau radiasi laser. Salah satu persyaratan
sumber radiasi adalah intensitasnya harus tinggi, oleh sebab itu pada era modern ini dipakai
lsdr He-Ne, laser ion Kr atau ion Hg.
Monokromator yang dipakai harus berkemampuan memisahkan hamburan radiasi Rayleigh
yang intensitasnya tinggi dengan gamburan Raman yang intensitasnya rendah. Untuk itu
perlu dipakai monokromator ganda sebagai pencegah radiasi sesatan dari hamburan Rayleigh.
Diharapkan spektrofotometer Raman memberikan resolusi yang baik sekitar 0,2 cm-1.
Spektrofotometer Raman memakai detektor PMT (Photo Multiplier Tube). Rentang
penentuan spektrum Raman berkisar pada daerah infra merah medium sampai infra merah
jauh (4000 sampai 25 cm-1).
Lampiran I
Glosarium
Spektrum Atom adalah spectrum yang dihasilkan oleh sinar yang dipancarkan oleh atom
yang tereksitasi. Hanya mempunyai sederet garis (berwarna) dengan panjang gelombang
tertentu.
Radiasi Elektromagnetik adalah bentuk energi yang disebarkan melalui medan listrik dan
magnet yang saling tegak lurus.
Absorpsi adalah suatu proses penyerapan cahaya oleh media yang dilaluinya.
Emisi adalah energi cahaya yang dipancarkan ketika atom yang tereksitasi kembali ke
keadaan dasar.
Sinar Tampak adalah radiasi elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang 380780 nm.
Sinar UV adalah radiasi elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang < 380 nm.
Kromofor adalah gugus fungsi suatu senyawa yang dapat menyerap sinar uv, cenderung
memiliki ikatan tak jenuh atau mengandung gugus fungsi dengan ikatan rangkap.
Energi Rotasi adalah energi yang ditimbulkan oleh atom yang berputar.
Energi Vibrasi adalah energi yang ditimbulkan oleh atom yang bergetar.