Anda di halaman 1dari 11

Definisi:

Susunan bilangan berbentuk persegi panjang


yang diatur dalam baris dan kolom.

Contoh:

4 3
A 2 0
1 7

1 3
B

3
1

Bentuk umum suatu matriks:


a11
a
A 21

am1

a12 a1n
a22 a2 n

am 2 amn a11
a
21
Elemen kolom ke-1 =


am1

Elemen baris ke-1 =

a11

a12 a1n

aij adalah elemen baris ke-i, kolom ke-j


Matriks yang terdiri dari m baris dan n kolom disebut berordo
m n.
Matriks berordo mxn yang banyak baris sama dengan
banyaknya kolom disebut matriks persegi.
Contoh:
1
3 2
A 4 6 7
9 8 1

Elemen 3, -6, -1 disebut elemen-elemen diagonal utama.

Kesamaan Dua Matriks


Dua matriks disebut sama jika ordonya sama dan elemenelemen yang seletak sama.

Jumlah Dua Matriks


Dua Matriks A dan B dapat dijumlahkan jika ordonya sama.
Jumlah dua matriks A dan B ialah matriks C yang ordonya
sama dengan ordo matriks A maupun B, sedangkan elemenelemen yang seletak dijumlahkan:
Contoh:
2 1 3 4 1 3
0 5 2 8 2 3

Hasil Kali Matriks dengan Skalar


Hasil kali matriks A dengan skalar k ialah matriks yang
ordonya sama dengan ordo matriks A sedangkan elemenelemennya dikalikan dengan k.
Hasil Kali 2 Matriks
Jika A adalah sebuah matriks m r dan B adalah matriks r n
maka hasil kali A B adalah matriks mxn yang elemenelemennya ditentukan sbb: elemen di dalam baris ke-i, kolom
ke-j dari AB, maka pilihlah baris ke-i dari matriks A dan
kolom ke-j dari matriks B, kalikanlah elemen-elemen yang
bersangkutan dari baris dan kolom tersebut bersama-sama dan
kemudian tambahkanlah hasil perkalian yang dihasilkan.

4 1 4 3
1 2 4
0 1 3 1
Contoh: A
B

2 6 0

2 7 5 2
1 2 4
2 6 0

23

4 1 4 3
0 1 3 1 ... ... ... ...

... ... 26 ...

2 7 5 2

34

(2 4) + (6 3) + (0 5) = 26

24

Misalkan ordo matriks-matriks berikut memenuhi syarat agar


operasi-operasi berikut terdefinisi maka berlaku:
1. A+B = B+A
(H. Komutatif Penjumlahan)
2. A+(B+C) = (A+B)+C
(H. Asosiatif Penjumlahan)
3. k(A+B) = kA+kB
k skalar
4. (k+l)A = kA + lA
k dan l skalar
5. (kl)A = k(lA)
k dan l skalar
6. k(AB) = kA(B) = A(kB) k skalar
7. A(BC) = (AB)C
(H. Asosiatif Perkalian)
8. A(B+C) = AB + AC
(H. Distributif)
9. (A+B)C = AC + BC
(H. Distributif)

1. Misalkan A dan B adalah matriks-matriks 45 dan misalkan


C, D, dan E berturut-turut adalah matriks-matriks: 52, 42,
dan 54. Tentukanlah yang mana diantara pernyataan berikut
terdefinisi dan berapakah ordo hasilnya.
a. BA
b. AC + D

2.

c. AC + B
d. AB+B

e. E(A+B)

b c 8 1
a b

Hitunglah a, b, c dan d jika

3
d

c
2
a

4
d
7
6

3. Ditentukan:

3 2 7 dan
6 2 4
A 6 5 4
B 0 1 3
0 4 9
7 7 5

dengan tidak menghitung hasil keseluruhan, hitunglah:

dengan tidak
hitunglah:

menghitung

hasil

a. Baris ke-1 dari AB


b. Baris ke-3 dari AB

c. Kolom ke-2 dari AB


d. Kolom ke-1 dari BA

keseluruhan,

e. Baris ke-3 dari A2


f. Baris ke-2 kolom ke-3
dari B2

Misalkan Q adalah matriks nn yang elemen di dalam baris


ke-i, kolom ke-j adalah 1 jika i = j, dan 0 jika i j.
Perlihatkan bahwa aI = Ia = a untuk setiap matriks A nn .
5. Jika A dan B matriks-matriks persegi yang ordonya sama,
apakah (A+B)2=A2+2AB+B2. Mengapa?
4.

Definisi:
Jika A suatu matriks persegi didefinisikan Ao = I (matriks
Identitas) An =AA A A A sebanyak n faktor.
Jika A suatu matriks mn maka transpose matriks A ditulis At
atau A didefinisikan sebagai matriks nxm dengan kolom ke-i
diperoleh dari baris ke-i dalam A, untuk i=1,2, , m.
Contoh:
4 2
4 5 3

t
A 5 1 A

2
1
0

3 0

Anda mungkin juga menyukai