Anda di halaman 1dari 3

UNSUR POKOK PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Audience
Audience diartikan sebagai pendengar, peserta. Sasaran
Contoh :
Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup Masyarakat", siswa
dapat menyebutkan arti Norma dengan menggunakan bahasanya sendiri.

Unsur audience pada rumusan tujuan pembelajaran di atas adalah siswa, pada
rumusan tersebut jelaslah bahwa sebagai objek, siswa dikenai "sasaran" dalam proses
pembelajaran tersebut. Rangkaian pemahaman materi Norma dalam situasi di atas
harus dikenakan pada siswa, bukan guru atau pendidik. Sedangkan sebagai sobjek,
terlihat pada situasi ketika siswa harus menyaksikan video tayangan dan harus
menyimpulkan video tersebut untuk memperoleh rumusan arti Norma. Jadi pelaku
utama untuk menemukan arti norma adalah siswa. Pelaku disini kita sinonimkan
dengan sobjek.
Secara redaksional, kita boleh saja membuat rumusan tujuan pembelajaran tidak
seperti kalimat di atas, contohnya adalah:
Siswa dapat menyebutkan arti norma dengan bahasanya sendiri, setelah menyaksikan
tayang video tentang pergaulan hidup di masyakarat.
Atau:
Siswa dapat menyebutkan arti norma dengan bahasanya sendiri, setelah diberi tugas
observasi di lingkungannya.
2. Behavior
Behavior merupakan tingkah laku atau perilaku atau aktivitas suatu
proses.

rumusan tujuan pembelajaran yang ber-behaviore.


contoh berikut:
Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup Masyarakat", siswa dapat
menyebutkan arti Norma dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Panduan kata kerja operasional dapat anda pahami pada materi berikutnya.
Penggunaan kata kerja operasional dalam perumusan tujuan pembelajaran tidak boleh
lebih dari satu. Artinya dalam sebuah aktifitas pembelajaran, siswa tidak boleh
melakukan lebih dari 1 (satu) perbuatan. Misalnya contoh berikut ini:
Contoh salah dalam menggunakan kata kerja operasional (behaviore)
Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup Masyarakat", siswa dapat
menyebutkan dan menuliskan arti Norma dengan menggunakan bahasanya sendiri.

Pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku, dari tidak bisa menjadi bisa, dari
tidak mengenal menjadi mengenal, dari tidak paham menjadi paham. Untuk itu fokus
1 (satu) perbuatan akan menjadikan pembelajaran lebih berarti.
3. Condition
diartikan sebagai keadaan, kondisi. Dalam konteks ini adalah keadaan/kondisi siswa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan/aktifitas, persyaratan yang perlu dipenuhi
agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai. Mengingat bahwa belajar adalah
perubahan tingkah laku, maka keberadaan kondisi sangatlah pokok. Dalam keadaan
seperti apa proses pembelajaran terjadi, sehingga siswa dapat dikatakan mengalami
perubahan tingkah laku. Condition atau keadaan ini erat kaitanya dengan kata degree
yang akan dibahas berikutnya. Mari kita lihat contohnya pada redaksi tujuan
pembelajaran yang telah kita tampilkan di atas:
Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup Masyarakat", siswa dapat
menyebutkan arti Norma dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Pada setiap rumusan pembejaran selalu berlaku hal tersebut. Variasi penggunaan
condition bisa merupakan rangkatian kata atau gabungan kata. Contoh
keadaan/kondisi pada rumusan tujuan pembelajaran di atas adalah setelah
menyaksikan, tergambar bahwa untuk dapat "menyebutkan arti norma dengan
bahasanya sendiri" diperlukan persyaratan harus menyaksikan video. Bagaimana
mungkin pembelajaran memiliki tujuan, jika tidak ada persyaratan yang diberikan
pada situasi tersebut? Bila belum jelas, lihatlah rumusan sederhana berikut:
Siswa dapat menyebutkan bunyi sila ke-2 dengan benar, setelah melihat lembar balik
gambar rumusan dan lambang sila-sila Pancasila
Rumusan kondisinya jelas, yaitu setelah melihat, bagaimana jika rumusanya:
Siswa dapat menyebutkan bunyi sila ke-2 dengan benar.
Rumusan tersebut sering kita jumpai, termasuk contoh-contoh yang diberikan dari
pakar dan praktisi pendidikan sebagai nara sumber pelatihan/diklat. Agar tidak
terjebak, maka sebaiknya sebelum ikut diklat, workshop atau yang sejenisnya, kita
harus memahami dulu secara teoritis. Rumusan tujuan pembelajaran di atas hanya
terdiri dari 3 unsur.
4. Degree
Artinya perbandingan/bandingan, dalam konteks tujuan pembelajaran bertujuan untuk
membandingkan kondisi sebelum dan sesudah belajar. Kembali kita pahami bahwa
belajar merupakan perubahan tingkah laku. Dari tidak bisa menjadi bisa atau apapun
perubahannya. Degree juga merupakan tingkat penampilan yang dapat diterima oleh
siswa setelah melalui rangkaian sajian proses pembelajaran. Kita perhatikan contoh
rumusan di atas:
Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup Masyarakat", siswa dapat
menyebutkan arti Norma dengan menggunakan bahasanya sendiri.

Kondisi/degree pada rumusan di atas adalah "dengan menggunakan bahasanya


sendiri". Tingkat degree tergantung bobot materi yang akan disajikan melalui tujuan
pembelajaran. Degree juga harus berkaitan benar dengan jenis perubahan tingkah laku
yang akan ditampilkan siswa.

Anda mungkin juga menyukai