Anda di halaman 1dari 52

RESPONSI

TENSION HEADACHE
4A
Pembimbing :
dr. Hj. Supraptiningsih, Sp.S
Oleh :
Muhammad Firdaus
Desy Irani
Harnisah

SMF ILMU PENYAKIT SARAF


RSD dr. SOEBANDI JEMBER
2015

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. N
Jenis Kelamin
: Laki - Laki
Umur
: 51 tahun
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pedagang
Alamat
: Ambulu - Jember
No. Reg
: 99566
Tgl pemeriksaan : 30 November 2015

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri Kepala
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh nyeri kepala sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu.
Nyeri kepala yang dirasakan hilang timbul berlangsung beberapa jam dan
kadang menetap sampai 3 hari. Dalam satu bulan terakhir pasien
bercerita serangan nyeri kepala berlangsung sekitar 10 hari dengan nyeri
yang hilang timbul sebanyak lebih kurang 12 kali episode serangan. Nyeri
yang dirasakan seperti ditekan kuat pada kedua sisi kepala pada bagian
belakang. Pasien juga mengeluh leher dan bahu terasa kaku. Nyeri
dirasakan tidak memberat dengan aktivitas sehari hari, sehingga pasien
masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari walaupun disertai nyeri kepala.
Pasien tidak mengeluh adanya mual maupun muntah.

Pasien juga mengeluhkan susah tidur karena pasien


mengaku cenderung banyak pikiran karena masalah
ekonominya.
Saat
melihat
cahaya
tidak
dirasakan
menyilaukan mata dan tidak merasakan sangat terganggu
dengan suara sekitarnya. Pasien tidak mengeluhkan sedang
batuk pilek dan terasa kemeng di daerah muka. Karena
keluhan nyeri kepala tidak sembuh total setelah berobat ke
dokter pasien memeriksakan diri ke poli saraf RSD dr S.

Riwayat Penyakit Dahulu


- Riwayat trauma kepala : disangkal
- Riwayat Penyakit sistemik :
Hipertensi (-)
Diabetes melitus ( -)

Riwayat Pengobatan
Terapi dari dokter umum
- Asam Mefenamat 500 mg 3 x 1

Riwayat Penyakit keluarga


Disangkal

STATUS INTERNA SINGKAT


KEADAAN UMUM
Kesadaran

: Compos mentis

Tekanan Darah : 110/80 mmHg


Nadi

: 84 x/menit

Suhu Axilla : 36,8 C


RR

: 20 x/ menit

STATUS INTERNA SINGKAT


KEPALA
Bentuk

: Normocephal

Mata

Sklera

Konjungtiva : Anemis ( -)

Telinga/ Hidung

: Ikterik ( -)
: Telinga : sekret (-)
Hidung : sekret (-)

Mulut

: Tidak ada kelainan

LEHER
Struma

: Tidak ditemukan

Bendungan vena : Tidak ditemukan


Didapatkan nyeri otot pada m. Levator scapula

STATUS INTERNA SINGKAT


THORAK
Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi

: ictus cordis tidak teraba

- Perkusi

: Redup di D : ICS IV Parasternal Dextra


S : ICS V Midclavicula Sinistra

- Auskultasi : S1 S2 Tunggal
Paru-paru
- Inspeksi : simetris kanan dan kiri
- Palpasi

: gerak nafas simetris kanan dan kiri, fremitus raba + normal kanan dan kiri

- Perkusi

: sonor +/+

- Auskultasi

: Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

STATUS INTERNA SINGKAT

ABDOMEN
Hepar : Tidak teraba
Limpa: Tidak teraba
Lain-lain

: DBN

EKSTREMITAS
Superior

: Akral hangat +/+, Edema -/-

Inferior

: Akral hangat +/+, Edema -/-

STATUS PSIKIATRI SINGKAT

Emosi dan Afek

: Adekuat

Proses berfikir
Bentuk

: logis, realistis

Arus

: Koheren

Isi

: Waham ( -)

Kecerdasan

: DBN

Pencerapan

: DBN

Kemauan

: DBN

Psikomotor

: DBN

Ingatan

: DBN

STATUS NEUROLOGIK
KEADAAN UMUM

Kesadaran
- Kwalitatif

: Composmentis

- Kuantitatif

: GCS : 4-5-6

Pembicaraan
- Disartria

:(-)

- Monoton

:(-)

- Scanning

:(-)

- Afasia : Motorik
Sensorik

: (-)
: (-)

Amnestik/ anomik : (-)

Kepala
- Asimetri
- Sikap Paksa

: Tidak ditemukan
: Tidak ditemukan

- Tortikolis

: Tidak ditemukan

- Lain-lain

: DBN

Muka
- Mask
- Myopatik
- Full Moon
- Lain-lain

: Tidak di temukan
: Tidak di temukan
: Tidak ditemukan
: DBN

PEMERIKSAAN KHUSUS
1. A. RANGSANGAN SELAPUT OTAK
- Kaku kuduk
- Kernig

: (-)
: (-)

- Brudzinski I

: (-)

- Brudzinski II

: (-)

B. LASEQUE TEST : ( - ) > 70 / >70

2. SARAF OTAK

N. I

Kanan

Hypo/ Anosmia

Kiri

Parosmia

Halusinasi

N. II
Visus

Kanan

Kiri

: 6/60 ( dlm ruang terbatas ) 6/60 ( dlm ruang terbatas )

Yojana Penglihatan
Melihat warna

Funduskopi

dBn
dBn

dBn
dBn

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

N. III, N. IV, N. VI

Kedudukan bola mata

Pergerakan bola mata


- Ke nasal

Kanan
:
:

- Ke temporal atas

Kiri

Sentral
+

Sentral
+

- Ke bawah

- Ke atas

- Ke temporal bawah

Eksophtalmus

Tidak ditemukan

Tidak ditemukan

Celah mata (Ptosis)

Tidak ditemukan

Tidak ditemukan

Pupil

Kanan

Kiri

- Bentuk

Reguler

Reguler

- Lebar

3mm

3mm

- Perbedaan lebar

- Refleks cahaya langsung

- Refleks cahaya konsensual

+
+

N. V

Kanan

Kiri

Cabang Motorik
- Otot masseter

Normal

Normal

- Otot temporal

Normal

Normal

- Otot Pterygoideus int/ ext

Normal

- Kekuatan otot saat menutup mulut :

Normal

Cabang Sensorik
- I

dBn

dBn

- II

dBn

dBn

- III

dBn

dBn

Refleks kornea langsung

Refleks kornea konsensual

Normal
Normal

N. VII

Waktu diam
- Kerutan dahi

: Simetris kanan dan kiri

- Tinggi Alis : Simetris kanan dan kiri


- Sudut mata : Simetris kanan dan kiri
- Lipatan nasolabial

: Simetris kanan dan kiri

Waktu gerak
- Mengerutkan dahi
- Menutup mata

: Kerutan pada dahi kanan dan kiri sama


: Kedua mata kanan dan kiri dapat menutup

- Mencucu bersiul

: Bibir kanan dan kiri simetris

- Memperlihatkan gigi : Sudut bibir kanan dan kiri simetris


- Pengecapan depan lidah : dBn
- Hyperakusis
- Sekresi air mata

: -/: Tidak dilakukan

N. VIII

Vestibular
- Vertigo

Kanan
:

Kiri
(-)

( -)

- Nistagmus ke

(-)

- Tinitus aureum

(-)

- Tes Kalori :
Kochlear
:

- Rhinne

( -)

Tidak dilakukan
Kanan

- Weber

( -)
Tidak dilakukan

Kiri
Tidak ada lateralisasi
(+)

- Schwabach :

(+)

Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa

- Tuli konduktif

(-)

(-)

- Tuli perseptif

(-)

(-)

N. IX, N. X

Bagian Motorik
- Suara biasa/ parau/ tak bersuara
- Kedudukan arcus pharynx
- Kedudukan uvula

: Suara biasa
: simetris

: di tengah

- Pergerakan arcus pharynx/ uvula : simetris

- Detak jantung

: 80 x/ menit

- Menelan

: + normal

- Bising usus

: + normal

Bagian Sensorik
-

pengecapan belakang lidah

: Tidak dilakukaan

reflek reflek
- Refleks oculo-cardiac

: Tidak dilakukan

- Refleks carotico-cardiac

: Tidak dilakukan

- Refleks muntah

: +

- Refleks pallatum molle

: +

N. XI

Kanan

Kiri

Mengangkat bahu

(+)

( +)

Memalingkan kepala

(+)

( +)

N. XII
Kedudukan lidah
- Waktu istirahat
- Waktu gerak

: Simetris
: Simetris

Atrofi

: Kanan: (-)

Kiri: (-)

Fasikulasi/ tremor

: Kanan: (-)

Kiri: (-)

Kekuatan lidah pada bagian dalam pipi :

Normal

Normal

EXTREMITAS
A. SUPERIOR

Inspeksi : atrofi (-), hipertrofi (-), deformitas ( -)


Palpasi : nyeri tekan (-), konsistensi kenyal (-)
Perkusi : pekak, miotonik ; -/-, mioedema ; -/-

Motorik
Kekuatan otot
Lengan

Ka

Ki

- M. Deltoid (abduksi lengan atas)

- M. Biceps (flexi lengan bawah)

- M. Triceps (ekstensi lengan bawah)

- Flexi sendi pergelangan tangan

- Extensi sendi pergelangan tangan

- Membuka jari-jari tangan

- Menutup jari-jari tangan


Tonus otot

5
5

: dBn

Refleks fisiologis

:BPR :

(+) Normal
TPR:

Refleks patologis

Hoffman
Tromner

:(-)
:(-)

(+) Normal

( +) Normal

( +) Normal

Sensibilitas

Ka

Ki

Eksteroseptik
- Rasa nyeri superfisial
:
Normal
Normal
- Rasa suhu (panas/ dingin)
:
Normal
Normal
- Rasa raba ringan
:
Normal
Normal
Propioseptik
- Rasa getar
:
Normal
Normal
- Rasa tekan
:
Normal
Normal
- Rasa nyeri tekan
:
Normal
Normal
- Rasa gerak dan posisi
:
Normal
Normal
Enteroseptik
- Referred pain
:
(-)
(-)
Rasa kombinasi
- Stereognosis
:
(+) N
(+) N
- Barognosis
:
(+) N
(+) N
- Graphestesia
:
(+) N
(+) N
- Sensory extinction
:
(-)
(-)
- Loss of body image
:
(-)
(-)
- Two point tactile discrimination
:
(+)N
(+) N

INFERIOR

Inspeksi

: atrofi (-), hipertrofi (-), deformitas ( -)

Palpasi

: nyeri tekan (-), konsistensi kenyal (-)

Perkusi

: pekak, miotonik ; -/-, mioedema ; -/-

Kekuatan otot
Tungkai

Kanan

Kiri

- Flexi articullatio coxae (tungkai atas) :

- Extensi articulato coxae (tungkai atas)

- Flexi sendi lutut (tungkai bawah)

- Extensi sendi lutut (tungkai bawah) :

- Flexi plantar kaki

5
5

- Extensi dorsal kaki

- Gerakan jari-jari

Kanan
Tonus otot

Normal

Refleks fisiologis

Kiri
Normal

: BPR :

(+) Normal
TPR :

(+) Normal

( +) Normal

Refleks patologis
Babinsky

(-)

(-)

Chaddok

(-)

(-)

Openheim

(-)

(-)

Gordon

(-)

(-)

Gonda

(-)

(-)

Scaeffer

(-)

(-)

( +) Normal

Sensibilitas

Ka

Ki

Eksteroseptik
- Rasa nyeri superfisial
:
Normal
Normal
- Rasa suhu (panas/ dingin)
:
Normal
Normal
- Rasa raba ringan
:
Normal
Normal
Propioseptik
- Rasa getar
:
Normal
Normal
- Rasa tekan
:
Normal
Normal
- Rasa nyeri tekan
:
Normal
Normal
- Rasa gerak dan posisi
:
Normal
Normal
Enteroseptik
- Referred pain
:
(-)
(-)
Rasa kombinasi
- Stereognosis
:
(+) N
(+) N
- Barognosis
:
(+) N
(+) N
- Graphestesia
:
(+) N
(+) N
- Sensory extinction
:
(-)
(-)
- Loss of body image
:
(-)
(-)
- Two point tactile discrimination
:
(+)N
(+) N

BADAN
Inspeksi

: Atrofi ( -), hipertrofi (-), deformitas (-)

Palpasi
Otot perut

: konsistensi kenyal, nyeri tekan (-)

Otot pinggang

: konsistensi kenyal, nyeri tekan (-)

Kedudukan diafragma

:Gerak

: Simetris

Istirahat
Perkusi

: Timpani

Auskultasi

: Bising usus normal

: Simetris

Motorik
Gerakan cervical vertebrae
- Fleksi

: ( + ) Dapat melakukan

- Ekstensi

: ( + ) Dapat melakukan

- Rotasi

: ( + ) Dapat melakukan

- Lateral deviation

: ( + ) Dapat melakukan

Gerakan dari tubuh


- Membungkuk
- Ekstensi
- Lateral deviation

: ( + ) Dapat melakukan
: ( + ) Dapat melakukan
: ( + ) Dapat melakukan

Refleks-refleks
- Refleks dinding abdomen : ( + ) Normal
- Refleks interskapula

: ( + ) Normal

- Refleks gluteal

: Tdl

- Refleks cremaster

: Tdl

- Refleks anal

: Tdl

GAIT DAN KESEIMBANGAN

Jari tangan jari tangan

: dBn

Jari tangan hidung

: dBn

Ibu jari kaki jari tangan

: dBn

Tapping dengan jari-jari tangan

: dBn

Tapping dengan jari-jari kaki : dBn


Jalan di atas tumit

: dBn

Jalan di atas jari kaki

: dBn

Tandem walking

: dBn

Jalan lurus lalu putar

: dBn

Jalan mundur

: dBn

Hopping

: dBn

Berdiri dengan satu kaki

: dBn

Romber test, jatuh ke

: dBn

FUNGSI LUHUR
Apraksia

:(-)

Alexia : ( - )
Agraphia

:(-)

Acalculia

:(-)

Finger agnosia

:(-)

Membedakan kanan dan kiri : Dapat membedakan kanan dan kiri

REFLEKS PRIMITIF
Grasp refleks

: (-)

Snout refleks

: (-)

Sucking refleks

: (-)

Palmo-mental refleks : ( - )
SISTEM VEGETATIF
Miksi

:(+)

Defekasi

:(+)

Sekresi keringat

: normal

Resume
Anamnesa
- Pasien Laki-laki ( 51 tahun )
- Nyeri kepala ( + ) di kepala di bagian belakang, Bilateral
- Nyeri seperti ditekan kuat
- Gejala hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu, dalam
sebulan sekitar 10 hari mengalami nyeri kepala yang
hilang timbul dengan serangan sebanyak 12x
- Durasi nyeri beberapa jam 3 hari
- Sulit tidur, banyak Pikiran ( Stress )
- Mual ( -) Muntah (-) Fotofobia (-) Fonofobia (-)

Pada Pemeriksaan generalis didapatkan


Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi

: 84 x/menit

Suhu Axilla
RR

: 36,8 C

: 20 x/ menit

Pada pemeriksaan leher didapatkan pericranial muscle


tenderness pada m. Levator skapula

Pada pemeriksaan Psikiatri tidak didapatkan kelainan


mental

Pada pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan


maupun defisit neurologis

Status Neurologis
1. GCS

: 4 -5-6

2. Meningeal sign : KK (-), K (-), L (-), BI (-), BII (-)


3. N. Cranialis : N.III : Pupil isokor, Reflek cahaya +/+,
3mm/3mm
N. VII: diam/gerak : simetris / simetris
N. XII: diam gerak : simetris/
simetris
4. Motorik

: KO 555
555

555

555

TO normal normal
normal normal

RF

BPR +N + N

RP

TPR + N + N

T - -

KPR + N + N

B - -

APR + N + N

C - -

H - -

O - G - G - 5. Sensorik

S - : dBn

6. Otonom

: BAK ( + ) BAB ( + )

7. Columna Vertebralis

: dBn

Diagnosis
Diagnosis Klinik
Cephalgia
Diagnosis Topikal
- Kornu dorsalis medspin / nukleus trigeminalis
Diagnosis Etiologi
frequent episodic tension headache

Penatalaksanaan
Pendekatan Psikologi : ( Psikoterapi )
Fisiologik : Fisioterapi, Relaksasi, istirahat cukup
Farmakoterapi
Metampiron 500 mg 3x1
Alprazolam 0,5 mg 1x1 (0-0-1)
Amitriptyline 25 mg 3x1
Zitanid 2 mg ( Tizanidine HCL ) 3x1

Prognosis
Dubia ad bonam

TERIMA KASIH

Intrakranial :
Pembuluh darah besar,
duramater, N.V, VII, IX,X,
saraf spinal cervical 1,2,3

Bangunan peka
nyeri
Ekstrakranial :
Orbita, telinga, sinus, hidung,
mastoid, orofaring, gigi, kulit
kepala, periosteum, kuduk,
verteba servikal, otot-otot
frontalis,temporalis,
oksipitalis.

Patofisiologi
Mekanisme pasti belum tau
Mekanisme nyeri perifer yang diduga sebagai
penyebabnya
Ketegangan
jiwa/psikis

Ketegangan
otot (otot
kepala-leherbahu)

Nyeri otot
(mialgia)

Sakit kepala

Sumber : Neurologi klinis dalam praktek umum (P. Shidarta)

STRESS

ALARM
REACTION
vasokonstriks
i perifer
O2
menuru
n
Metabolism
e anaerob

Stage of resistance

Stage of
exhausted

Energi dari glikogen

Sumber energi
protein

Aldosteron >>

Aldosteron <<

Menjaga simpanan
ion Kalium

Deplesi kalium

Asam laktat
>>
Bradikinin & enzim
proteolitik

STIMULUS
Sumber : Fisiologi Guyton & Hall

Patophysiology of
Headache
STRES
S

Bradikinin,
serotonin,
histamin, ion
kalium, asam,
asetilkolin,
enzim
proteolitik,
prostaglandin,

RESEPTOR
NYERI

STIMULUS

MEKANI
K

SUHU

KIMIAWI

Area
Smomatosenso
rik

Talamus

Kulit
Periosteum
Dinding arteri
Permukaan sendi
Falks
tentorium

Nyeri
Miofasial

Serabut
kecil
bermyelin
(tipe A )

Serabut
kecil tak
bermyelin
(tipe C)
Medspin

Neuron
penyiar
sinyal di
kornu
dorsalis

Radiks
spinalis
dorsalis
Sumber : Fisiologi Guyton & Hall

Infrequent episodic
tension headache
A. Minimal 10 episode
nyeri kepala yang
terjadi <1 hari
perbulan dengan
memenuhi kriteria B-D
B. Durasi 30 menit-7 hari
C. Ada 2 dari 4 gejala dari
- bilateral
- nyeri seperti
diikat/ditindih
- intensitas ringansedang
- tidak diperburuk
dengan
aktivitas rutin
D. tidak ada
mual/muntah dan
tidak didapatkan lebih
dari
salah satu gejala dari
fotofobia atau
fonofobia

frequent episodic
Kriteria
tension diagnosis
headache
A. minimal 10 episode
nyeri kepala yang
terjadi 1-14 hari
perbulan (>12-180
hari/tahun) dengan
memenuhi kriteria B-D
B. Durasi 30 menit-7 hari
C. Ada 2 dari 4 gejala dari
- bilateral
- nyeri seperti
diikat/ditindih
- intensitas ringansedang
- tidak diperburuk
dengan
aktivitas rutin
D. tidak ada
mual/muntah dan
tidak didapatkan lebih
dari
satu gejala dari
fotofobia
atau fonofobia

A. Nyeri kepala yang


terjadi >15 hari
perbulan (>180
hari/tahun) dengan
memenuhi kriteria B-D
B. Durasi jam-hari
C. Ada 2 dari 4 gejala dari
- bilateral
- nyeri seperti
diikat/ditindih
- intensitas ringansedang
- tidak diperburuk
dengan
aktivitas rutin
D. Tidak didapatkan lebih
dari
satu gejala salah dari :
fotofobia, fonofobia,
atau
mual ringan. Tidak
disertai
dengan mual dengan
Sumber : International headache society
intensitasn

Tension
Headache
(NKTO)

Migrain

Definisi
Definisi
Nyeri kepala tipe Nyeri kepala
tegang yang
berulang,
dalam seperti
berlangsung 2tertekan/terikat.
72 jam, bebas
Umumnya
nyeri antar
bilateral,
serangan,
episodic, dan
unilateral,
kronis.
berdenyut,
anoreksia, mual,
Klasifikasi
muntah
Episodic
Klasifikasi
Kronis
Migrain tanpa
Tak terklasifikasi
aura
Migrain dengan
Patofisiologi
aura
nyeri tegang
Patofisiologi
otot yg
Perubahan lingk.
berlebihan,
Mendadak
psikologis,
reaksi
kontraksi tetap
neurovaskular
Reflek
otot2 kepala,

Cluster
Headache

Cranial Arteritis

Trigeminal
Neuralgia

Definisi
Nyeri kepala
hebat kronik
unilateral
orbita,
supraorbita,
temporal, 15180 menit, 1x/28hari
Etiologi
Kelainan pembuluh
darah
Faktor penyebab
Alkohol, stress,
perubahan
cuaca
Patofisiologi
Defek vaskuler
a.
Intrakavernosus
A. Oftalmika dan
a. Ekstrakranium

Definisi
Inflamasi
granulomatosa
dari 1/lebih
cabang a.
Carotis eksterna
Gambaran Klinis
nyeri berdenyut
Dipelipis nyeri
sekali tp tdk
berdenyut
Di temporal
nyeri hebat
menyebar
diseluruh kepala
Gx. Neurologic
focal
Buta
Hemiparese
Tuli
Halusinasi

Definisi
Keadaan nyeri
percabangan n.
Trigeminus
Klasifikasi
Idiopatik
Atipikal/simptomati
k
Patofisiologi
Degenerasi
gang. Trigeminal
gasseri
Penekanan n. V
oleh krn
arterosklerosis,
tumor, dll
Angulasi
berlebih
Demielinisasi
bag. Proksimal
akar n. V

Tension
Headache
(NKTO)

Migrain

Cluster
Headache

Cranial Arteritis

Trigeminal
Neuralgia

Gambaran klinis
Nyeri bilateral,
diikat/ditindih
Durasi 30 menit7 hari ringan
saat bangun
tidur berat
kembali
Px neurologis
NORMAL
nyeri di
oksipitoservikali
s
Mual, kembung,
konstipasi/diare,
impotensi,
poliuria, sakit
batang leher
Diagnosis
Episodic min
10x serangan ,

Gambaran klinis
Migrain tanpa
aura
1. Nyeri kepala
sesisi,
berdenyut,
intensitas
sedang, durasi
4-72 jam
2. Mual, fotofobia
(+)
3. Nyeri
bertambah
hebat dg
aktivitas
4. Nyeri ketika
mens, berhenti
ketika hamil
. Migrain dg aura
1. Didahului gx
neurologi focal

Gambaran klinis
Unilateral orbital
dan dapat
menyebar ke
sekitar
temporal,
maxila,
mandibula.
Durasi 15-80
menit, 1x/2-8
hari
Episodic bisa
berulang
Nyeri bersifat
konstan, parah,
tdk berdenyut
Berkaitan
dengan rapid
eye movement
Gelisah, tdk
mampu tdur dan

Diagnosis
Usia > 50th
Onset baru dari
kepala
terlokalisir
Nyeri temporal
Palpasi a.
Temporalis
terasa keras tdk
berdenyut
LED >
45mm/jam
Histologi dan
biopsi

Gambaran klinis
Timbul setelah
40th
Nyeri tinggi
terutama di
cuping hidung &
mulut.
Durasi 20-30
detik, berhenti,
kemudian
muncul kembali
Bisa
berminggu2/ber
bulan bahkan
tahun sebelum
timbul kembali
Cabang 2&3
sering terkena,
unilateral,
kanan lebih
sering

Tension
Headache
(NKTO)

Migrain

Kronis min
15x/bln selama
>6bln, mual (+)
fonofobia/fotofo
bia (+)
Tak terklasifikasi
gejala sama
tp tdk terpenuhi
syarat NKTO,
migrain dan
aura
Terapi
Psikoterapi
Relaksasi
Farmako :
Asetosal 5001000mg/hari,
paracetamol
10001500mg/hari,
asmef 1000-

Terapi
Medikamentosa
(akut)
ergotamin
tartrat
Preventif
metisergid
maleat,
propanolol,
amytriptilin,
flunarisin
Tanpa obat
Yoga, hipnotis,
meditasi

Cluster
Headache

Cranial Arteritis

Terapi
Terapi
Obat
Cortisone
vasokonstriksi
asetate 100mg
ergotamin
2x/hari
Analgetik dan
Jika sudah
sedative/transku
mereda, dosis
ilizer+ergotamin
cortisone
asetate
diturunkan
perlahan

Trigeminal
Neuralgia
Terapi
Carbamazepin
2001200mg/hari
Baclofen 6080mg/hari
Pembedahan

PENCEGAHAN
Identifikasi dan hindari situasi yang menyebabkan
stress
Teknik relaksasi
Olahraga teratur dan tidur yang cukup
Jangan terlalu bekerja keras dan memaksakan diri
Makan teratur
Pelihara sense of humor untuk menghilangkan stress

INDIKASI CT-SCAN PADA NYERI KEPALA


Nyeri kepala menetap atau muntah muntah yang
tidak menghilang setelah pemberian obat obatan
analgesia/anti muntah
Timbulnya nyeri kepala disertai dengan penurunan
kesadaran
Adanya nyeri kepala sekunder
Adanya peningkatan intracranial (nyeri kepala, muntah
proyektil, penurunan kesadaran, papil edema)

Mekanisme Kerja NSAID

Anda mungkin juga menyukai