2e
2e
H
H
H
O
Assosiasi
H H O
O
O
H
Hydrogen bond cluster 4 H2O
H
O
H
CH3
CH2
O
H
CH2
H
O
CH3
R2
METABOLISME AIR
Orang normal terdiri dari 55% air, 19%
protein, 19% lipid dan kurang dari 1%
karbohidrat, dan 7% inorganik
= 55% BB
= 50% BB
Air dalam tubuh relatif dapat menurun
- umur bertambah
- Jumlah lemak tubuh naik
Keringat
Dehidrasi dan def mineral (terut : Na+ , Cl- , K+)
Pengeluaran cairan tubuh 13% untuk tiap ke suhu
tubuh 1o C
Keseimbangan Cairan Dalam Tubuh
Dikendalikan Melalui :
1.
Pusat haus di otak
terangsang
CIS Hipertonik / Vol
2.
ADH / Vasopressin
dirangsang oleh P. Osmose
Faktor-Faktor Mempengaruhi
Distribusi Air Dalam Tubuh
P OSMOSE
Senyawa Organik
Ukuran Besar
terut = protein
Anorganik Elektrolit
Terut = Na+ & K+
(Kaki bagian distal bengkak kadar albumin darah
liver sirrhosis, nephrotic syndrom)
NORMAL
Na+
-ekstra sel
-elemen penting
-menahan cairan ekstra sel
K+-intra sel
PATOLOGIS
Muntah
Diare lama
K+ keluar sel
Air dehidrasi
disertai kehilangan elektrolit
cairan ekstrasel pekat
hipertonik dp intra sel
air ke ekstra sel
intra sel dehidrasi
Apabila minum terlalu banyak tanpa mineral
Kekurangan elektrolit
Yang betul : minum air dan mineral
( oralit )
Kekurangan Na+
Ekstra sel hipotonis dp intra sel
Air ekstra sel masuk ke intra sel
Vol ekstra sel vol darah fungsi ginjal
terganggu, jumlah urine tidak begitu berubah
Penderita lemah tapi tidak haus
Pemeriksaan : HCT, total protein plasma ( )
Na+, Cl- plasma ( )
Perbaikan dehidrasi :
muntah berak : air mineral cept diganti
muntah : kehilangan Cl- IV Na+
Na+ , HPO3- , Cl- Salin isotonis/ Na laktat
(2/1)
METABOLISME MINERAL
Jumlah relatif <
2 bagian :
1. Mineral utama / principle elements /
macronutrients / unsur pokok
- Ca
- K - Cl
- Mg - P
60-80% dari senyawa
- Na
-S
inorganik
Ca++
Mg++
K+
Na+
P
S
ClCa++ Cl- K+ Mg++ Na+ P S
- Ae - Ge - As - Hg
- B - Cd - Pb
KALSIUM = Ca
Distribusi : > 99% tulang, 0,5% jar lunak,
0,1% CES
Fungsi kalsium terutama dlm pembentukan
tulang
Ca++ (bentuk ion sedikit)
Permeabilitas membran
Aktivitas beberapa enzim
Pengumpulan air susu (bayi)
Mempengaruhi asam basa
pengaruhnya kecil ( Na+ , K+ , Cl- , HCO3- )
ABSORBSI :
dipengaruhi oleh :
Vit. D,
- Fosfat
Kontrol Ca homeostasis
Terutama : - PTH (Para Thyroid Hormon)
- Vit. D
Juga dpt mempengaruhi metabolisme Ca
- calcitonin
- hormon tiroid
- adrencoticosteroid
- prostaglandin
- osteoclast activating factor
Vit.D :
Bentuk aktif 1,25 DH Vit. D
Pada usus halus absorbsi Ca
Pada tulang mobilitas Ca
Pada ginjal menahan Ca dan P
Menekan pelepasan Para Thyoid Hormon
dengan Ca++ plasma
Hiper Vit. D : - Abs Ca
- PTH hiper P
Hiper PTH
-Pelepasan Ca dari tulang ke serum
-Hipo P
-Akt. Alkalin fosfatase
Demineralisasi tulang, kasifikasi jar lunak
Batu ginjal
Pada bayi rapuh tulang
SUMBER :
Air susu, keju, kuning telur, beberapa ikan laut.
Biji-bijian, kacang-kacangan, kubis, bloemkool,
asparagus
KEBUTUHAN :
Dewasa (> 18 thn) = 800 mg/hr
Hamil & laktasi
= 1200 mg/hr
Anak (1 18 thn) = 800 1200 mg/hr
Anak kurang 1tahun
= 360 540
mg/hr
EKSKRESI
Feses = (70-90)%
Keringat = 15 mg/hr
Urine
PENYAKIT :
1.
Hiperparatiroidisme Hiperkalsemia
Hipoparatiroidisme
Hipokalsemia
2.
Rachitis khas : aktivitas alkali forfatase
meningkat
3.
Renal rickets
X linked (dominan) Vit. D.
Resisten
4.
Penurunan Ca. Serum pd penyakit ginjal
berat
5.
Khronik hipo Ca mental retardation, kalsifikasi
basal ganglia, ekstra piramidal simptom,
gangguan pembentukan gigi, malformasi tulang
Fosfor = P
Fungsi :
- Pembentukan
INTAKE
Dari makanan ; diserab usus 20 40 mmol
Penyerapan meningkat oleh pengaruh :
Para thyroid Hormon
1,25 Dihydro Vit. D
SUMBER :
Hampir semua jenis makanan
Def jarang, apabila kekurangan protein
Distribusi = Ca
Kebutuhan = Ca,
Kec. Bayi = 240 400 mg/hr
EKSKRESI :
- Urine : 60 80%
- Feses : sisanya
Hipofosfatemia :
Intake kurang (kelaparan)
Muntah-muntah, malabsorbsi
Hiper para thyroid hormon
Terapi : insulin, diuretik, antasid
PENYAKIT
Hipofosfatemia
DM = P keluar sel
Kelainan tubulus Ren
Rachitis
Hiperparatiroidisme
Akibat hipofosfatemia khronik
Parastesia, ataksia, coma
Kelelahan otot
Hemolisis ( 2,3 DPGliserat )
Penurunan agregasi trombosit
osteomalasia
Hiperfosfatemia
Beberapa penyakit Ren berat
Hipoparatiroidisme
Intake berlebihan
Hemolisis
Akibat hiperfosfatemia khronik
Terjadi kalsifikasi jaringan ?
(metastatic calcificaion)
Presipitasi kalsium dalam lumen usus
MAGNESIUM = Mg
Tubuh
METABOLISME Mg
= Ca & P
Absorbsi > di usus halus
Ekskresi
Urine
Magnesium is freely filtered at the glomerulus and 30% is
reabsorbed in the proximal tubule.
However, most of the reabsorption occurs in the TAL,
facilitated by the Cl- transporter. Control
of Mg2+ is similar to that of calcium. If a patient is on loop
diuretics, Mg2+ reabsorption is blocked
and serum Mg2+ levels can eventually decrease.
Supplementation may be indicated.
SODIUM (NATRIUM) = Na
Kation terbesar di cairan ekstra seluler
FUNGSI :
- Mengatur keseimbangan asam basa
Cl -, K+, HCO3- Mempertahankan P. osmotik cairan tubuh
- Menjaga kepekaan otot dan permeabilitas sel
SUMBER
ABSORBSI : Ileum
EKSKRESI : - 95%
- Keringat
- Feses
Urine
HIPONATREMIA
HIPERNATREMIA
Intake Na berlebihan
Cushings disease
korteks AD
Dehidrasi
Diabetes insipidus
POTASSIUM (KALIUM) = K
Kation Utama CIS (Cairan Intra Selluler)
Fungsi :
Mempengaruhi aktivitas otot terutama jantung
(sebagai cairan ekstra selluler = CES)
Fungsi Intrasel:
mempengaruhi :
- keseimbangan asam basa
- P. osmose
- retensi air
metabolisme
- sintetis protein
- aktivitas beberapa enzim
glikolisis
DISTRIBUSI :
Terdapat CIS > CES
Dipertahankan oleh Na+ K+ ATP ase Pump
Pompa K+ ke dalam sel
Pompa Na+ ke luar sel
Faktor-faktor K+ melewati sel :
Kelebihan K+ CES (infus K+ )
50% masuk se
40% ekskresi lewat ginjal
[H+] CES rendah (alkalemia) H+ berdiffusi
keluar sel K+ keluar sel ginjal ekskresi
[H+] CES tinggi (asidosis) K+ masuk ke dalam
sel
Organik asidosis K+ tidak berubah
SUMBER :
*
Pada :
HIPERKALEMIA
Kegagalan ginjal
Dehidrasi lanjut
Shock
Addisons Disease
Gejala : Depresi jantung ventrikel
fibrilasi Cardiac Arrest
( EKG = ECG dapat melihat K+ )
HIPOKALEMIA
Post OP
infus lama K (-)
Penyakit kronis + malnutrisi
Penyakit GIT
diare
Metabolik alkalosis
Cushings syndrome
Obat diuretika jangka lama
Tx insulin & glukosa lama
Tx insulin & glukosa pada coma diabeticum
Gx : otot
lemah, irritable, paralisa
jantung
tachycardi, dilatasi
cardiac arreset
CHLORINE = Cl
Fungsi : ! Pengaturan - keseimbangan Asam Basa
dan air
- tekanan osmose
! Produksi HCl gaster
Diet
didapat sebagai NaCl
SULFUR
FS : ! Struktur protein dan aktivitas enzim
Komponen : - heparin, glutathion, tiamin, biotin
dan garam empedu (taurokholat)
- Khondroitin sulfat pada tk, tendon
- Keratin
Sebagai SO42Detoksifikasi fenol & indoksil
EKSKRESI : Urine
FERRUM
Fungsi :
SUMBER :
Pada organ-organ (hati, jantung, ginjal, limpa)
Absorbsi :
Fosfat >
ABS
Ada protein
ABS
Makanan (Fe+++)
Fe++ lebih mudah larut Abs
lebih mudah
Absorbsi terut pada : gaster & duodenum apoferrintin
TRANSPORT dalam PLASMA
- dalam plasma = Fe++
Fe+++ bergabung dengan
transferrin
- Normal = >> Fe-transferrin
sumsum tulang
METABOLISME
Cadangan jangka pendek
Bentuk simpanan :
Def. Fe
HEMOSIDEROSIS
Karena tidak ada jalan keluar,
kelebihan Fe.
Gejalanya : - Hemokromatosis
- Gangguan faal hepar
- Cirrhosis
JODIUM
Fungsi : sintetis hormon tiroksin
- Kebutuhan pubertas
hamil
Def. J
hipertrofi kel. Tiroid
hipertropi gondok
FLUORINE = F
Fungsi : Pertumbuhan tulang dan gigi
Def. F : terutama wanita dewasa menopause
osteoporosis
Sumber utama : air minum
1 2 mg/hr
Fluorosis : masa anak intake F berlebihan
Dosis>> toksis
(F inhibitor kuat beberapa enzim metabolisme)