Kelompok : 7
Barneyus Wanglie
(1406607760)
Mustika Saraswati
(1406552906)
Puteri Amelia K (1406608095)
Rana R Najeges
(1406553026)
Reza Adhitya
(1406608006)
Rickson Maurocio
(1406576906)
Program Studi
Departemen
: Teknik Kimia
: Teknik Kimia
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK
OKTOBER 2015
I.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Belajar dari pengalaman dan kasus-kasus penyakit yang sering menimpa masa
lalu, saat ini ibu-ibu rumah tangga sudah benar-benar menyadari tentang arti
pentingnya menggunakan garam yang beryodium. Itulah mengapa saat ini sudah
jarang didapati lagi kasus anak-anak yang terkena penyakit gondok, seperti di masa
lalu. Namun belakangan ini beredar kabar bahwa banyak ibu-ibu rumah tangga
ternyata belum sepenuhnya mengetahui bagaimana cara yang bear untuk menangani
dari beryodium ini. Pada akhirnya yang sering terjadi, mereka menggunakan dan
mamakai garam yang memang beryodium, tetapi yang dimakan hanya garamnya saja,
tetapi hilang yodiumnya.
Hal ini membuat resah masyarakat terutama adalah efek negative yang dapat
ditimbulkan oleh penanganan yang salah terhadap garam yodium tersebut saat proses
memasak. Informasi mengenai dampak negative inipun tersebar melalui media-media
social. Bagaimana anda menyikapi hal ini?
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui manfaat dari yodium yang terkandung dalam garam
2. Mengetahui cara penanganan dan penggunaan garam beryodium yang benar
3. Mengetahui metode apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui
kandungan yodium dalam garam
II.
ISI
JAWABAN PEMICU
1.
seorang sarjana lulusan Teknik Kimia UI yang paham mengenai sifat-sifat bahan
kimia, agar dapat meredakan keresahan masyarakat sekitar terhadap isu yang
berkembang.
Jawab:
Menurut kelompok kami sebagai seorang sarjana teknik kimia UI yang
mengerti tentang proses pembuatan garam seharusnya kita bisa mengetahui faktor apa
yang menyebabkan iodium dalam garam dapat berkurang bahkan hilang saat proses
pemasakan
Kita bisa harus mengetahui seberapa banyak kadar iodium yang dibutuhkan
seharusnya didalam garam. Kita juga harus menganalisa yang baik dan benar agar
iodium dalam garam sebelum di kemas dan dipasarkan tetap dalam kadar yang
seharusnya. Dan memastikan proses packaging dalam garam benar sesuai SNI.
Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai proses pemasakan
yang benar misalnya pembubuhan garam seharusnya saat suhu tidak terlalu tinggi
atau sesudah proses pematangan selasai dan penyimpanan yang benar agar iodium
tidak bereaksi langsung sehingga kadarnya tidak berkurang. Lalu memberitahu bahan
apa saja yang membuat kadar iodium dalam garam berkurang contohnya: cabai,
merica dan cuka.
Kita juga sebagai lulusan teknik kimia jika kelak bekerja di pabrik garam
harusnya menerpakan standar proses iodisasi yang benar agar garam betul betul
mengan dung ioudium dengan kadar sesuai kebutuhan tubuh sehari hari.
2.
Dapatkah anda menjelaskan apakah yodium itu aspek kiminya dan mengapa
perlu ditambah kedalam garam dapur? Bagaimana proses yodisasi garam itu
dilakukan?
Jawab:
Sementara menelaah aspek kimianya, yodium merupakan
halogen yang
reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat elektropositif. Dalam unsur kimia
(tabel periodik) yodium memiliki simbol I dan nomor atom 53. System redoks iodium
(tri iodide)-iodida) dan memiliki potensial standar +0,54 V.
I3 - + 2e 3I-
Unsur ini diperlukan oleh hampir semua mahkluk hidup. Yodium biasanya
terjadi di alam sebagai iodat dan iodide atau kombinasi keduanya. Yodium umumnya
terjadi sebagai unsur minoritas dalam endapan kalium iodidat (KIO) dalam air asin
(air laut) dan air tanah. Yodium (i), Bromin (Br), Klorin (Cl) dan Flour (F) adalah
termasuk senyawa halogen. Sifat dasar dari senyawa halogen adalah membentuk
garam dengan cara kontak langsung dengan logam.
Yodium di alam tidak pernah ditemukan sebagai elemen tunggal, tetapi ia
tersimpan di dalam senyawa, misalnya garam kalium peryodat (KIO). Dalam keadaan
kering, garam ini sangat stabil sehingga bisa berumur lebih dari lima puluh tahun
tanpa mengalami kerusakan. Itu sebabnya mengapa garam KIO dipakai sebagai
suplmen untuk program yodisasi garam (garam beryodium).
Kegunaan Yodium Dalam Garam:
1. Mencegah penyakit gondok
2. Mencegah Iodine Deficiency Disorders (gangguan akibat kurang yodium)
pada ibu hamil
3. Mencegah Kretinisme
Proses iodisasi garam secara mekanis dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1.
padat atau tepung. Dengan cara ini sukar untuk mendapatkan campuran yang
homogen mengingat perbandingan yang begitu besar dan kehalusan masingmasing juga tidak sama.
2.
dengan cara diteteskan atau disemprotkan. Cara ini lebih menjamin homogenisasi
hasil, tetapi kandungan air dalam garam akan bertambah.
3.
Dari
ketiga
proses
iodisasi
garam
tersebut
prinsip
utamanya
adalah
mencampurkan larutan kalium iodat ke dalam garam yang akan diiodisasi. Namun
pengalaman menunjukan bahwa iodisasi cara basah secara teknis lebih baik dari pada
cara kering.
3.
4. Dalam kegiatan analisis suatu komponen kimia, dahulu dikenal sebagai metode yang
klasik seperti gravimetric dan volumetric. Apa yang anda ketahui dari keduanya?
Dapatkan anda menentukan kandungan yodium dalam suatu larutan menggunakan
kedua cara tersebut?
Jawab:
Gravimetri
Analisis gravimetri merupakan cara analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat
konstan). Pekerjaan analisis secara gravimetri dapat dibagi dalam beberapa langkah
sebagai berikut, yaitu pengendapan, penyaringan, pencucian endapan, pengeringan,
pemanasan atau pemijaran, dan penimbangan endapan hingga konstan.
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah
menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti.
Gravimetri dapat digunakan untuk menentukan hampir semua
anion dan kation anorganik serta zat-zat netral seperti air, belerang
dioksida, karbon dioksida dan iodium. Selain itu, berbagai jenis
senyawa organik dapat pula ditentukan
Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan cara (i) pengendapan : senyawa yang
dihasilkan harus memenuhi sarat yaitu memiliki kelarutan sangat kecil sehingga bisa
Volumetri
Volumetri atau titrimetric adalah analisis kuantitatif dimana sejumlah
komponen larutan yang belum diketahui konsentrasinya sebagai sample zat uji yang
didasarkan pada jumlah atau volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya
(larutan baku/ standar) untuk bereaksi sempurna. Suatu metode titrimetrik untuk
analisis kuantitatif didasarkan pada reaksi:
a A + t T produk
pada reaksi diatas sejumlah a molekul analit A akan bereaksi dengan sejumlah t
molekul titran T. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan analisis
volumetric adalah sebagai berikut :
1. Reaksinya harus berlangsung sangat cepat
2. Reaksinya harus sederhana serta dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi
yang kuantitatif/stokiometrik
3. Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen tercapai, baik secara
kimia maupun secara fisika
4. Harus ada indicator jika reaksi tidak menunjukkan perubahan kimia atau fisika.
Indikator potensiometrik dapat pula digunakan
Melalui penjelasan singkat mengenai kedua metode analisis diatas, kedua
metode analisis bisa digunakan untuk mencari suatu kandungan zat dengan cara relatif
sederhana. Namun jika menentukan kadar yodium dalam garam dikahwatikan tidak
didapati hasil yang akurat, karena salah satu syarat penggunaan metode-metode
analisa diatas ialah reaksi harus sederhana dan diperlukannya indikator yang lebih
spesifik, maka bisa menggunakan metode potensiometri.
5. Jika dalam suatu tim riset ilmiah anda diputuskan untuk menggunakan potensiometri
untuk mengukur kandungan yodium dalam air secara instrumental, apa yang dapat
anda jelaskan mengenai metode tersebut?
Jawab:
Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial
sel dari suatu sel elektrokimia. Pada potensiometri mempelajari hubungan antara
konsentrasi dengan potensial. Metode ini digunakan untuk mengukur potensial, pH
suatu larutan, menentukan titik akhir titrasi dan menentukan konsentrasi ion-ion
tertentu dengan menggunakan elektroda selektif ion. Susunan alat pada potensiometri
meliputi elektroda pembanding (reference electrode), elektroda indikator (indicator
electrode), dan alat pengukur potensial.
Untuk melakukan uji analit (air mineral yang mengandung yodium) kita terlebih
dahulu menentukan jenis elektroda yang ingin dipakai terlebih dahulu. Kita harus
memilih elektroda referensi (acuan) yang memiliki nilai potensial yang sangat
konstan, diketahui secara pasti, dan sangat tidak sensitif terhadap ion iodida. Jembatan
garam yang digunakan di elektrode referensi juga dipilih yang memiliki nilai
potensial kecil. Di samping itu, kita juga harus menentukan elektroda indikator yang
sangat sensitif terhadap ion iodida. Elektrode indikaotr yang dipakai diharapkan
mampu mendeteksi kandungan ion iodida dalam konsentrasi yang sangat kecil karena
kandungan yodium dalam air mineral pasti sangat kecil.
Untuk mengukur kandungan (konsentrasi/massa) yodium di dalam air, kita
dapat menggunakan persamaan Nernst untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Esel
= Eo sel -
0,0592
n
log K
H2O
O2 + 2 H + 2 e
2
+
1
2 H (aq)
O2
I 2(aq) + H 2 O(l ) 2 I (aq ) +
+
2 (g)
EI =
2
o
I2
0,0592
2
log K
PO
+
H 2
0 = 0,54 -
0,0592
2
log
I ,
+
H , dan
I2
adalah 0,
6.
b.
Elektroda kalomel: Elektroda ini terbuat dari tabung gelas atau plastik
2. Elektroda Indikator
a. Elektroda Logam
Potensial dari elektroda logam ditentukan dari posisi reaksi redoks ketika
elektroda dan larutan bertemu.terdapat tiga macam elektroda logam:
b. Elektroda Membran
Elektroda membran juga digunakan untuk penentuan pH dengan mengukur
perbedaan potensial antara larutan pembanding yang keasamannya tetap dan
larutan yang dianalisis. Elektroda membrane dibagi 4 macam:
Elektroda membran kaca: Larutan uji tidak terkontaminasi dan zat
zat tidak mudah teroksidasi namun buruk pada kondisi pH yang tinggi.
Elektroda membran padat: Elektroda ini menggunakan polikristal
yang terdiri dari satuan kristal garam anorganik. Elektroda selektif ion
polikristal ini dibentuk dari pelet tipis Ag2S atau campuran dari Ag2S
dan garam perak atau logam sulfida.
10
Elektroda membran cair: suatu fasa cair spesifik yang dibatasi oleh
suatu dinding yang berpori inert. Cairan spesifik tersebut terdiri atas
senyawa organik dengan berat molekul yang tinggi,tidak larut dalam
air dan memiliki struktur yang memungkinkan terjadinya pertukaran
ion.
Elektroda penunjuk gas: Elektroda ini dirancang untuk mendeteksi
konsentrasi gas yang terlarut dalam larutan.
7.
elektroda standar kalomel jenuh serta berbagai elektroda indicator untuk beberapa
jenis kation. Karena tim ahli akan menilai proposal ini, dapatkah anda menjelaskan
usulan tentang metode analisis untuk menentukan kandungan yodium dalam air
mineral dengan menggunakan peralatan yang ada? Lengkap dengan informasi yang
cukup jelas, baik dari segi instrumentasi maupun prinsip dasar teoritis tentang metode
analisis ini.
Jawab:
Elektroda Refereni : SCE (Elektroda Kalomel Jenuh)
11
12
maupun pH. Bacaan akan dikalibrasi untuk konsentrasi larutan iodida yang
2.
sebenarnya.
Untuk mempersiapkan pengukuran, menempatkan 50,0 mL analit dan 50,0
3.
4.
kecepatan sedang.
Membenamkan elektroda dalam larutan. Ketika melakukan pengukuran,
elektroda harus tetap dalam larutan selama 3 menit dan sampai pembacaan
potensial telah berhenti berubah. Bacaan untuk konsentrasi yang lebih
tinggi membutuhkan waktu lebih singkat untuk mencapai kesetimbangan.
(Pada 0,5 mg/liter I, waktu dapat lebih dari 5 menit untuk mendapatkan
pembacaan yang stabil).
Kalibrasi potensiometer:
a.
b.
c.
kali pengukuran.
Menghitung rata-rata
d.
pengukuran.
Membuat kurva kalibrasi dengan memplot konsentrasi fluoride pada skala
e.
dan
deviasi
standar
untuk
masing-masing
8.
potensiometri, kondisi pH sampel larutan yang akan dianalisis tidak boleh terlalu
asam (a)? Mengapa diperlukan larutan yang mengandung elektrolit tinggi (b)?
Bagaimana kalau banyak senyawa lain seperti ion besi pada sampel yang dianalisis
(c)?
Jawab:
a) Kondisi pH yang terlalu asam (kira-kira dibawah 2.5) atau terlalu basa (diatas 10.5)
dibutuhkan prosedur-prosedur khusus, karena ketika menggunakan elektroda tertentu,
hokum Nernst tidak berlaku. pH yang tinggi menandakan konsentrasi yang tinggi,
13
sehingga potensial elektroda terpengaruh oleh variasi kekuatan ionic dari asam
tersebut.pada pH yang tinggi, elektroda tertentu dapat terpengaruh dngan kesalahan
Alkali, karena elektroda tersebut menjadi sensitif dengan konsentrasi dari kation.
b) Karena jika elektrolit yang ada hanya sedikit, maka reaksi elektrolisis yang terjadi
sangat lamban sehingga memakan waktu banyak. Jika tidak ada elektrolit, maka
reaksi tersebut tidak bisa terjadi karena tidak ada jembatan garam yang
menghubungkan antara anoda dengan katoda.
c) Senyawa lain pada elektrolit yang tidak dibutuhkan dianggap sebagai Impurity atau
zat pengotor. Zat pengotor apapun dapat menghambat konduktivitas dari elektrolit
sehingga hasil elektrolisis tidak sempurna.
9.
potensial dari sampel dan larutan standar. Bila hasil kurva kalibrasi E terhadap log
konsentrasi adalah seperti pada gambar 1. (a)Bagaimana anda menentukan
konsentrasi yodium dalam sampel? (b)Apakah elektroda telah bekerja dengan baik
dalam system tersebut?
Jawab:
a. Untuk menentukan konsentrasi suatu zat dalam suatu sampel, Nilai Eosel
dimasukkan dalam persamaan Nerst sehingga didapatkan nilai log[C]. untuk
mencari konsentrasi maka [C] = 10log[C]
Syarat Elektrode Pembanding:
a.
b.
c.
d.
e.
14
10.
15
kVs cs kVx c x
Vt
Vt Persamaan Adisi Standard
Ket :
S=
k =
konstanta proporsionalitas
Vs =
cs =
konsentrasi standard
Vx =
cx =
konsentrasi sample
Vt =
n (
16
y/
m=
s
Respons Instru
)
x
b = y-intercept
(V
s
)
S mVs b
maka
S
kVs cs kVx c x
Vt
Vt
S mVs b
dan
cx
bcs
mVx
menjadi:
17
cx
S1csVs
S 2 S1 Vx
Dalam kegiatan analisis sering kali dikaitkan dengan istilah larutan baku atau
standard dan kurva kalibrasi. Apa yang anda ketahui tentang keduanya, dan mengapa
dibutuhkan dalam kegiatan ini?
Jawab:
18
Titran atau disebut juga larutan standar adalah larutan yang telah diketahui
dengan tepat konsentrasinya. Proses penentuan konsentrasi larutan standard disebut
menstandardkan atau membakukan. Cara pembakuan atau menstandardkan
larutan membedakan jenis larutan bakunya.
1 Pembuatan langsung larutan dengan melarutkan suatu zat murni dengan berat tertentu,
kemudian diencerkan sampai memperoleh volume tertentu secara tepat, atau proses
ini serupa metode gravimetri. Larutan yang dihasilkan ini disebut larutan standard
primer.
2 Larutan yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan cara menimbang zat dan
melarutkannya, akan tetapi dapat distandardkan dengan menggunakan larutan
standard primer, atau proses ini serupa metode volumetric (titimetri). Larutan yang
dihasilkan disebut larutan standard sekunder.
Kalibrasi secara singkat merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat
ukur sesuai dengan rancangannya. Kurva kalibrasi digunakan dalam analisis
potensiometri baik dengan metode langsung maupun dengan metode adisi. Pada
metode adisi standar dapat mengatasi masalah ketidakakuratan data konsentrasi dari
kurva kalibrasi, seperti karena adanya faktor tertentu, yang mempengaruhi rasio
respon/konsentrasi, pada sampel, tetapi tidak ada pada larutan standar, yang mana hal
tersebut dapat menyebabkan perubahan kemiringan kurva kalibrasi.
Kurva kalibrasi ini digunakan untuk memplot data-data yang terkait proses
pengukuran. Pada metode kalibrasi, tahap pertama yang dilakukan adalah:
-
teknik meode potensiometri. Larutan standard yang digunakan sebanagi larutan yang
diketahui konsentrasinya untuk ditambahkan kedalam analit (sample) yang ingin
19
diselidiki konsentrasinya. Sementara kurva kalibrasi digunakan untuk memplot datadatayang telah didapatkan berupa tegangan sel dan konsentrasi larutan standar melalui
percobaan analisis metode potensiometri ini sebagai verifikasi. Dari kurva kalibrasi
ini didapatkan persamaan garis y=mx+c, y = tegangan dan x = kosentrasi larutan
standard, untuk mencari konsentrasi analit yang kita selidiki.
12.
Untuk mendapatkan hasil analisis yang akurat, hal-hal apa sajakah yang harus
diperhitungkan/dipertimbangan?
Jawab:
Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat, banyak factor yang
mempengaruhi, seperti peralatan yang dipakai dalam pengujian atau pengambilan
data. Alat yang digunakan haruslah akurat, hal ini bisa didapatkan jika alat tersebut
sering dikalibrasi. Kalibrasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk membandingkan
standar ukur dari suatu alat ke standar internasional untuk suatu ukuran atau acuan.
Factor lainnya adalah melakukan pengambilan data secara berkali-kali sehingga dapat
dibandingkan datanya antara satu sama lain dan mencari rata-ratanya.
13.
Bagaimana anda membuat 500 ml larutan H2SO4 0,25 M yang berasal dari
asam sulfat pekat 21,8% (w/w) dengan densitas 1,1539 g/ml di laboratorium?
Jawab:
Diketahui
V2 = 500 ml
M2 = 0,25 M
= 1,1539 g/ml
21,8% (w/w) asm sulfat pekat
Mr = 98
Ditanya : V1 ?
. 10 . (w/w)
M1 =
Mr
1,1539 . 10 .21,8
M1 =
98
M1 = 2,566 M
20
M1.V1 = M2.V2
2,566 . V1 = 0,25 . 500
V1 = 48,698 ml
14.
43,31 ml larutan tersebut dititrasi oleh larutan gram Na2C2O4 yang berasal dari
padatannya seberat 0,2121 gram. Diketahui berat formula Na2C2O4 adalah 134 g/mol.
Jawab:
Persamaan reaksi setara
16 H+ + 2 KMnO4 + 5 Na2C2O4 2 Mn2+ + 10 CO2 + 8 H2O
Diketahui
Volume KMnO4 = 43,31 ml = 0,04331 L
Massa Na2C2O4 = 0,2121 gram
Mr Na2C2O4 = 134 g/mol
Ditanya : Molaritas KMnO4 ?
massa
0,2121
Mol Na2C2O4 =
=
= 1,58 x 10-3 mol
Mr
134
2
2
Mol KMnO4 =
. mol Na2C2O4 =
. (1,58 x 10-3) = 6,33 x 10-4 mol
5
5
Maka, konsentrasi larutan KMnO4 =
n
6,33 x 104
M=
=
= 0,0146 M
V
0,04331
15.
21
ESCE =
Hg
C l 2
; (Persamaan Nernst)
Hg2 Cl 2
RT
0
E+
ln
2F
ESCE =
C l 2
RT
0
E
ln
F
Dengan penggunaan KCl jenuh 1M, didapatkan harga potensial sel konstan sebesar:
ESCE = +0,27 V pada suhu 250C
Elektroda Ag-AgCl jenuh
Ag + Cl- --> AgCl + e-
E=
EAg =
C l 1
[ Ag]1
0 0.0592
E+
ln
n
C l 1
0.0592
0
E
ln
1
16.
Untuk sel berikut ini, bagaimana anda tentukan besarnya konstanta
kesetimbangan
22
Jawab:
2 Ag+ + Cu == 2 Ag + Cu2+
Konstanta kesetimbangan (K) dapat dihitung menggunakan persamaan Nernst,
apabila diketahui nilai E0sel nya, maka dari itu, pertama kita harus melihat tabel data
E0sel standar dan menuliskan reaksi kesetimbangannya:
2 Ag+ + 2 e- --> 2 Ag E0sel = +0,80 V
Cu --> Cu2+ + 2 eE0sel = -0,34 V
2 Ag+ + Cu == 2 Ag + Cu2+ E0sel = -0,46 V
Lalu, dengan menggunakan persamaan Nernst;
K = 10(n DE)/0.0592
K = 10(2x-0,46)/0,0592
K = 10-15,54
K =2,88 x 10-16
23
III.
PENUTUP
KESIMPULAN
kadar yodium dalam grama, karena memberikan hasil yang lebih akurat.
Dalam menggunakan metode potensiometri, pH larutan tidak boleh terlalu
asam karena akan mempengaruhi elektroda dan tidak bisa mengaplikasikan
hkm. Nerst, harus berelektrolit tinggi agar proses berlangsung cepat, dan tidak
harga
potensial
tetap.
yang
Elektroda
membrane.
Untuk meningkatkan akurasi dari analisis, maka diperlukan kalibrasi alat yang
dipakai untuk mengambil data dan melakukan pengambilan data sebanyak
mungkin sehingga data bisa dibiandingkan dan dicari rata-ratanya.
25
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses
pada
30
26