Anda di halaman 1dari 26

Pemicu 1

Benarkah Yodium Dalam Garam Rentan


Terhadap Panas Makanan?

Kelompok : 7
Barneyus Wanglie
(1406607760)
Mustika Saraswati
(1406552906)
Puteri Amelia K (1406608095)
Rana R Najeges
(1406553026)
Reza Adhitya
(1406608006)
Rickson Maurocio
(1406576906)
Program Studi
Departemen

: Teknik Kimia
: Teknik Kimia

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK
OKTOBER 2015
I.

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Belajar dari pengalaman dan kasus-kasus penyakit yang sering menimpa masa
lalu, saat ini ibu-ibu rumah tangga sudah benar-benar menyadari tentang arti
pentingnya menggunakan garam yang beryodium. Itulah mengapa saat ini sudah
jarang didapati lagi kasus anak-anak yang terkena penyakit gondok, seperti di masa
lalu. Namun belakangan ini beredar kabar bahwa banyak ibu-ibu rumah tangga
ternyata belum sepenuhnya mengetahui bagaimana cara yang bear untuk menangani
dari beryodium ini. Pada akhirnya yang sering terjadi, mereka menggunakan dan
mamakai garam yang memang beryodium, tetapi yang dimakan hanya garamnya saja,
tetapi hilang yodiumnya.
Hal ini membuat resah masyarakat terutama adalah efek negative yang dapat
ditimbulkan oleh penanganan yang salah terhadap garam yodium tersebut saat proses
memasak. Informasi mengenai dampak negative inipun tersebar melalui media-media
social. Bagaimana anda menyikapi hal ini?
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui manfaat dari yodium yang terkandung dalam garam
2. Mengetahui cara penanganan dan penggunaan garam beryodium yang benar
3. Mengetahui metode apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui
kandungan yodium dalam garam

II.

ISI

JAWABAN PEMICU
1.

Menanggapi masalah di atas, sikap apa yang harus dikembangkan sebagai

seorang sarjana lulusan Teknik Kimia UI yang paham mengenai sifat-sifat bahan
kimia, agar dapat meredakan keresahan masyarakat sekitar terhadap isu yang
berkembang.
Jawab:
Menurut kelompok kami sebagai seorang sarjana teknik kimia UI yang
mengerti tentang proses pembuatan garam seharusnya kita bisa mengetahui faktor apa
yang menyebabkan iodium dalam garam dapat berkurang bahkan hilang saat proses
pemasakan
Kita bisa harus mengetahui seberapa banyak kadar iodium yang dibutuhkan
seharusnya didalam garam. Kita juga harus menganalisa yang baik dan benar agar
iodium dalam garam sebelum di kemas dan dipasarkan tetap dalam kadar yang
seharusnya. Dan memastikan proses packaging dalam garam benar sesuai SNI.
Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai proses pemasakan
yang benar misalnya pembubuhan garam seharusnya saat suhu tidak terlalu tinggi
atau sesudah proses pematangan selasai dan penyimpanan yang benar agar iodium
tidak bereaksi langsung sehingga kadarnya tidak berkurang. Lalu memberitahu bahan
apa saja yang membuat kadar iodium dalam garam berkurang contohnya: cabai,
merica dan cuka.
Kita juga sebagai lulusan teknik kimia jika kelak bekerja di pabrik garam
harusnya menerpakan standar proses iodisasi yang benar agar garam betul betul
mengan dung ioudium dengan kadar sesuai kebutuhan tubuh sehari hari.

2.

Dapatkah anda menjelaskan apakah yodium itu aspek kiminya dan mengapa

perlu ditambah kedalam garam dapur? Bagaimana proses yodisasi garam itu
dilakukan?
Jawab:
Sementara menelaah aspek kimianya, yodium merupakan

halogen yang

reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat elektropositif. Dalam unsur kimia
(tabel periodik) yodium memiliki simbol I dan nomor atom 53. System redoks iodium
(tri iodide)-iodida) dan memiliki potensial standar +0,54 V.
I3 - + 2e 3I-

Unsur ini diperlukan oleh hampir semua mahkluk hidup. Yodium biasanya
terjadi di alam sebagai iodat dan iodide atau kombinasi keduanya. Yodium umumnya
terjadi sebagai unsur minoritas dalam endapan kalium iodidat (KIO) dalam air asin
(air laut) dan air tanah. Yodium (i), Bromin (Br), Klorin (Cl) dan Flour (F) adalah
termasuk senyawa halogen. Sifat dasar dari senyawa halogen adalah membentuk
garam dengan cara kontak langsung dengan logam.
Yodium di alam tidak pernah ditemukan sebagai elemen tunggal, tetapi ia
tersimpan di dalam senyawa, misalnya garam kalium peryodat (KIO). Dalam keadaan
kering, garam ini sangat stabil sehingga bisa berumur lebih dari lima puluh tahun
tanpa mengalami kerusakan. Itu sebabnya mengapa garam KIO dipakai sebagai
suplmen untuk program yodisasi garam (garam beryodium).
Kegunaan Yodium Dalam Garam:
1. Mencegah penyakit gondok
2. Mencegah Iodine Deficiency Disorders (gangguan akibat kurang yodium)
pada ibu hamil
3. Mencegah Kretinisme
Proses iodisasi garam secara mekanis dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1.

Cara kering (pencampuran padat - padat)


Pada proses ini garam dicampur dengan senyawa iodium dalam bentuk

padat atau tepung. Dengan cara ini sukar untuk mendapatkan campuran yang
homogen mengingat perbandingan yang begitu besar dan kehalusan masingmasing juga tidak sama.
2.

Cara basah kering (pencampuran padat cair)


Pada proses ini garam dicampur dengan cairan yang mengandung iodium

dengan cara diteteskan atau disemprotkan. Cara ini lebih menjamin homogenisasi
hasil, tetapi kandungan air dalam garam akan bertambah.
3.

Cara basah (pencampuran cair cair)


Pada proses ini pencampuran dilakukan pada saat proses kristalisasi,

dimana iodium bertambah pada proses kristalisasinya. Hasilnya dijamin merata


tetapi membutuhkan biaya yang lebih besar dan teknologi yang lebih tinggi
(Anonim, 1979).

Dari

ketiga

proses

iodisasi

garam

tersebut

prinsip

utamanya

adalah

mencampurkan larutan kalium iodat ke dalam garam yang akan diiodisasi. Namun
pengalaman menunjukan bahwa iodisasi cara basah secara teknis lebih baik dari pada
cara kering.

3.

Setujukah anda degan pernyataan yang meyatakan bahwa penanganan yang

salah terhadap garam yodium dapat menghilangkan manfaatnya bahkan berpotensi


menghasilkan efek toksik pada makanan? Mengapa Demikian? Hal apa saja yang
menurut ada merupakan kesalahan dalam penanganan garam beryodium pada
kehidupan sehari-hari?
Jawab:
Setuju. Karena penanganan yang salah akan memberikan banyak dampak yang
kurang baik seperti hilangnya kandungan yodium dalam garam, yang mana
kandungan yodium ini sebenarnya dibutuhkan dalam tubuh. Pemenuhan kebutuhan
kadar yodium dalam tubuh yang salah pun dapat memberi efek kurang baik seperti,
kelebihan yodium dapat memperlambat kerja kelenjar tiroid. Sementara kekurangan
yodium bagi tubuh dapat menyebabkan penyakit gondok, mempengaruhi kecerdasan
otak anak, dan hipotiroid kongenital bagi bayi dalam kandungan.
Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Endokrin dan Metabolik Diabetes
Achmad Rudijanto mengungkapkan, kandungan yodium pada garam ternyata bisa
terurani dan hilang ketika dimasak.
Hal-hal yang dapat merusak kandungan yodium adalah:
1) Merebus (terbuka) kadar yodium hilang 50 %
2) Menggoreng kadar yodium hilang 35 %
3) Memanggang kadar yodium hilang 25 %
4) Brengkesan atau pepesan kadar yodium hilang 10 %
Penggunaan garam yodium yang baik diantaranya :
1) Tidak di bumbukan pada sayuran mendidih, tetapi dimasukkan setelah sayuran
diangkat dari tungku, kadar Kalium Iodate (KIO3) dalam makanan akan terjadi
5

penurunan setelah dididihkan 10 menit.


2) Kadar yodium juga akan menurun pada makanan yang asam, makin asam makanan
makin mudah menghilangkan KIO3 dari makanan tersebut.

4. Dalam kegiatan analisis suatu komponen kimia, dahulu dikenal sebagai metode yang
klasik seperti gravimetric dan volumetric. Apa yang anda ketahui dari keduanya?
Dapatkan anda menentukan kandungan yodium dalam suatu larutan menggunakan
kedua cara tersebut?
Jawab:

Gravimetri

Analisis gravimetri merupakan cara analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat
konstan). Pekerjaan analisis secara gravimetri dapat dibagi dalam beberapa langkah
sebagai berikut, yaitu pengendapan, penyaringan, pencucian endapan, pengeringan,
pemanasan atau pemijaran, dan penimbangan endapan hingga konstan.

Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah
menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti.
Gravimetri dapat digunakan untuk menentukan hampir semua
anion dan kation anorganik serta zat-zat netral seperti air, belerang
dioksida, karbon dioksida dan iodium. Selain itu, berbagai jenis
senyawa organik dapat pula ditentukan

dengan mudah secara

gravimetri. Contoh-contohnya antara lain : penentuan kadar iodium


didalam garam dapur dan dalam air mineral, penentuan kadar laktosa
dalam susu, salisilat dalam sediaan obat, fenolftalein dalam obat
pencahar, nikotina dalam pestisida, kolesterol dalam biji-bijian dan
benzaldehida dalam buah-buahan tertentu. Jadi, sebenarnya cara
gravimetri merupakan salah satu cara yang paling banyak dipakai
dalam pemeriksaan kimia.

Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan cara (i) pengendapan : senyawa yang
dihasilkan harus memenuhi sarat yaitu memiliki kelarutan sangat kecil sehingga bisa

mengendap , (ii) penguapan : untuk menetapkan komponen-komponen dari suatu


senyawa yang relatif mudah menguap dan dapat digunakan untuk menentukan kadar
air/hidrat, dan (iii) elektrolisis: diberlakukan pada sampel yang diduga mengandung
kadar logam terlarut cukup besar seperti air limbah.

Volumetri
Volumetri atau titrimetric adalah analisis kuantitatif dimana sejumlah

komponen larutan yang belum diketahui konsentrasinya sebagai sample zat uji yang
didasarkan pada jumlah atau volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya
(larutan baku/ standar) untuk bereaksi sempurna. Suatu metode titrimetrik untuk
analisis kuantitatif didasarkan pada reaksi:
a A + t T produk
pada reaksi diatas sejumlah a molekul analit A akan bereaksi dengan sejumlah t
molekul titran T. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan analisis
volumetric adalah sebagai berikut :
1. Reaksinya harus berlangsung sangat cepat
2. Reaksinya harus sederhana serta dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi
yang kuantitatif/stokiometrik
3. Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen tercapai, baik secara
kimia maupun secara fisika
4. Harus ada indicator jika reaksi tidak menunjukkan perubahan kimia atau fisika.
Indikator potensiometrik dapat pula digunakan
Melalui penjelasan singkat mengenai kedua metode analisis diatas, kedua
metode analisis bisa digunakan untuk mencari suatu kandungan zat dengan cara relatif
sederhana. Namun jika menentukan kadar yodium dalam garam dikahwatikan tidak
didapati hasil yang akurat, karena salah satu syarat penggunaan metode-metode
analisa diatas ialah reaksi harus sederhana dan diperlukannya indikator yang lebih
spesifik, maka bisa menggunakan metode potensiometri.

5. Jika dalam suatu tim riset ilmiah anda diputuskan untuk menggunakan potensiometri
untuk mengukur kandungan yodium dalam air secara instrumental, apa yang dapat
anda jelaskan mengenai metode tersebut?
Jawab:
Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial
sel dari suatu sel elektrokimia. Pada potensiometri mempelajari hubungan antara
konsentrasi dengan potensial. Metode ini digunakan untuk mengukur potensial, pH
suatu larutan, menentukan titik akhir titrasi dan menentukan konsentrasi ion-ion
tertentu dengan menggunakan elektroda selektif ion. Susunan alat pada potensiometri
meliputi elektroda pembanding (reference electrode), elektroda indikator (indicator
electrode), dan alat pengukur potensial.
Untuk melakukan uji analit (air mineral yang mengandung yodium) kita terlebih
dahulu menentukan jenis elektroda yang ingin dipakai terlebih dahulu. Kita harus
memilih elektroda referensi (acuan) yang memiliki nilai potensial yang sangat
konstan, diketahui secara pasti, dan sangat tidak sensitif terhadap ion iodida. Jembatan
garam yang digunakan di elektrode referensi juga dipilih yang memiliki nilai
potensial kecil. Di samping itu, kita juga harus menentukan elektroda indikator yang
sangat sensitif terhadap ion iodida. Elektrode indikaotr yang dipakai diharapkan
mampu mendeteksi kandungan ion iodida dalam konsentrasi yang sangat kecil karena
kandungan yodium dalam air mineral pasti sangat kecil.
Untuk mengukur kandungan (konsentrasi/massa) yodium di dalam air, kita
dapat menggunakan persamaan Nernst untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Esel

= Eo sel -

0,0592
n

log K

Reaksi redoks yang terjadi adalah :


I 2 + 2 2
e
I
1
+

H2O
O2 + 2 H + 2 e
2

+
1
2 H (aq)
O2
I 2(aq) + H 2 O(l ) 2 I (aq ) +
+
2 (g)

EI =
2

o
I2

0,0592
2

log K

PO

+
H 2

0 = 0,54 -

0,0592
2

log

Dengan persamaan tersebut dapat diketahui konsentrasi yodium di dalam


air (diperlukan data lebih lengkap mengenai konsentrasi
tekanan

I ,

+
H , dan

O2 ) yang kemudian dapat dikembangkan lebih jauh lagi apabila

diinginkan mengetahui massa yang terkandung campuran yodium dengan air


tersebut. Dalam kondisi kesetimbangan, nilai potensial sel dari

I2

adalah 0,

karena apabila reaksi tidak dalam kondisi kesetimbangan, maka kandungan


yodium di dalam air mineral tidak dapat diketahui secara pasti.

6.

Dalam teknik potensiometri, digunakan berbagai jenis elektroda. Dapatkah

anda menjelaskan tentang penggunaan berbagai jenis elektroda tersebut?


Jawab:
Macam-macam elektroda yang dibutuhkan untuk metode potensiometri:
1. Elektroda Pembanding
Adalah elektrode dengan harga potensial setengah sel yang diketahui, konstan, dan
sama sekali tidak peka terhadap komposisi larutan yang sedang diselidiki (refference
electrode ).
a.

Elektroda Pembanding Primer


Contoh dari elektroda jenis ini adalah elektroda hidrogen standart. Elektroda
ini terbuat dari platina hitam agar penyerapan gas hidrogen pada permukaan
elektroda dapat terjadi secara maksimal, sehingga reaksi
H22 H+ + 2 e
Dapat berlangsung dengan cepat dan reversible. Potensial setengah sel dari
elektroda pembanding primer adalah nol volt,
9

b.

Elektroda Pembanding Sekunder


Elektroda standart sekunder adalal elektroda yang sering digunakan dan
banyak terdapat di pasar, karena penggunaannya yang lebih praktis. Ada dua

Elektroda kalomel: Elektroda ini terbuat dari tabung gelas atau plastik

dengan panjang 10cm dan garis tengah 0,5-1 cm


Elektroda perak: Elektroda pembanding yang mirip dengan elektroda
calomel, terdiri dari suatu elektroda perak yang dicelupkan kedalam
larutan KCI yang dijenuhkan dengan AgCI. Jika dibandingkan dengan
elektroda kalomel, elektroda perak lebih unggul dalam temperatur yang tinggi.

2. Elektroda Indikator
a. Elektroda Logam
Potensial dari elektroda logam ditentukan dari posisi reaksi redoks ketika
elektroda dan larutan bertemu.terdapat tiga macam elektroda logam:

Jenis Pertama: Elektroda yang langsung berkeseimbangan dengan

kation yang berasal dari logam tersebut .Cth: elektroda tembaga.


Jenis Kedua: Elektroda jenis kedua adalah elektroda yang harga
potensialnya bergantung pada konsentrasi suatu anion yang dengan ion
yang berasal dari elektroda endapan suatu ion kompleks yang stabil.

Contoh: elektroda perak untuk halida, reaksinya dapat ditulis,


AgCl(s)Ag(s) + Cl
Jenis Ketiga: Elektroda jenis ketiga adalah elektroda logam yang
harga potensialnya bergantung pada konsentrasi ion logam lain.

b. Elektroda Membran
Elektroda membran juga digunakan untuk penentuan pH dengan mengukur
perbedaan potensial antara larutan pembanding yang keasamannya tetap dan
larutan yang dianalisis. Elektroda membrane dibagi 4 macam:
Elektroda membran kaca: Larutan uji tidak terkontaminasi dan zat

zat tidak mudah teroksidasi namun buruk pada kondisi pH yang tinggi.
Elektroda membran padat: Elektroda ini menggunakan polikristal
yang terdiri dari satuan kristal garam anorganik. Elektroda selektif ion
polikristal ini dibentuk dari pelet tipis Ag2S atau campuran dari Ag2S
dan garam perak atau logam sulfida.

10

Elektroda membran cair: suatu fasa cair spesifik yang dibatasi oleh
suatu dinding yang berpori inert. Cairan spesifik tersebut terdiri atas
senyawa organik dengan berat molekul yang tinggi,tidak larut dalam
air dan memiliki struktur yang memungkinkan terjadinya pertukaran

ion.
Elektroda penunjuk gas: Elektroda ini dirancang untuk mendeteksi
konsentrasi gas yang terlarut dalam larutan.

7.

Laboratorium di tempat anda memiliki sebuah pH meter/volt meter, sebuah

elektroda standar kalomel jenuh serta berbagai elektroda indicator untuk beberapa
jenis kation. Karena tim ahli akan menilai proposal ini, dapatkah anda menjelaskan
usulan tentang metode analisis untuk menentukan kandungan yodium dalam air
mineral dengan menggunakan peralatan yang ada? Lengkap dengan informasi yang
cukup jelas, baik dari segi instrumentasi maupun prinsip dasar teoritis tentang metode
analisis ini.
Jawab:
Elektroda Refereni : SCE (Elektroda Kalomel Jenuh)

Elektroda Indikator : Elektroda Membran-Kristain dengan membrane


lanthanum iodida yang ditambah europium (II) iodida atau Kalsium iodida (CaI2)
Alasan : Membran yang mengandung lanthanum iodida (LaI3) yang ditambah
europium (II) iodida (EuI2) sangatlah responsif terhadap ion iodida, bahkan mampu
mengukur konsentrasi iodida dari 10-6 hingga 1 M.

11

Jembatan garam di Elektroda Referensi : Larutan KCl


Alasan : ion K+ dan ion Cl- memiliki mobilitas yang hampir sama untuk dapat
menjaga muatan dari analit dan larutan internal elektroda agar tidak terlalu positif
atau negatif.
Notasi :
Ag/AgCl,KCl/Cl(0.3 M), I(0.001 M)/LaI3/air mineral//SCE
Prinsip Dasar Teoretis
LaI3 yang ditambahkan EuI2 membuat elektroda kekurangan satu ion I-.
Kekurangan satu ion ini membuat struktur kristal memiliki bagian yang kosong.
Bagian yang kosong ini memungkinkan adanya lompatan ion-ion I-.
Ketika elektrode ini dimasukkan ke analit, ion-ion iodida pada larutan
internal bertukar posisi dengan ion-ion pada lapisan dalam elektrode kristal LaI 3.
Ion iodida pada analit juga bertukar posisi dengan ion-ion pada lapisan luar
elektrode kristal LaI3. Perbedaan konsentrasi ion-ion iodida pada lapisan dalam
dan luar elektrode kristal LaI3 ini yang menimbulkan perbedaan potensial.
Hal yang perlu diperhatikan adalah ion OH- merupakan pengganggu utama
elektrode LaI3. Hal ini disebabkan elektrode LaI3 akan lebih sensitif terhadap ion
OH- dari pada ion I-. Untuk mengatasinya, uji iodida dalam air minum ini harus
dilakukan pada suasana yang bukan basa.
Selain itu, ion iodida mudah berikatan dengan ion Si4+, Fe3+, Al3+ yang
biasa ditemukan di air alami dan air yang telah diproses. Untuk menghindari
interferensi ion-ion ini dalam pengukuran, air yang akan diuji biasanya
ditambahkan larutan buffer dengan pH = 5 yang mengandung agen ligan yang
kuat. Hal ini efektif mengurangi terjadinya interferensi ion OH - dan interferensi
ion-ion logam lainnya.
Prosedur Pengukuran:
1.

Mengatur pF meter dengan menghubungkan elektroda membran kristalin


dan SCE. Bacaan pF meter dapat diambil baik dalam potensial (volt)

12

maupun pH. Bacaan akan dikalibrasi untuk konsentrasi larutan iodida yang
2.

sebenarnya.
Untuk mempersiapkan pengukuran, menempatkan 50,0 mL analit dan 50,0

3.

mL larutan buffer dalam 150 mL gelas.


Menempatkan pengaduk magnetik dan mengaduk campuran dengan

4.

kecepatan sedang.
Membenamkan elektroda dalam larutan. Ketika melakukan pengukuran,
elektroda harus tetap dalam larutan selama 3 menit dan sampai pembacaan
potensial telah berhenti berubah. Bacaan untuk konsentrasi yang lebih
tinggi membutuhkan waktu lebih singkat untuk mencapai kesetimbangan.
(Pada 0,5 mg/liter I, waktu dapat lebih dari 5 menit untuk mendapatkan
pembacaan yang stabil).

Kalibrasi potensiometer:
a.

Mengukur respon elektroda iodide untuk analit yang disiapkan di atas.

b.

Melakukan pengukuran ini dalam rangkap tiga.


Membilas elektroda dengan air suling dan membersihkan dengan tisu setiap

c.

kali pengukuran.
Menghitung rata-rata

d.

pengukuran.
Membuat kurva kalibrasi dengan memplot konsentrasi fluoride pada skala

e.

logaritma dan bacaan potensiometer pada skala linear.


Menggambar bar kesalahan untuk setiap titik. Kesalahan bar dapat ditarik

dan

deviasi

standar

untuk

masing-masing

di seluruh s, 1.5s, atau interval 2s, dimana s adalah standar deviasi.

8.

Mengapa di beberapa literature dikatakan bahwa bila menggunakan teknik

potensiometri, kondisi pH sampel larutan yang akan dianalisis tidak boleh terlalu
asam (a)? Mengapa diperlukan larutan yang mengandung elektrolit tinggi (b)?
Bagaimana kalau banyak senyawa lain seperti ion besi pada sampel yang dianalisis
(c)?
Jawab:
a) Kondisi pH yang terlalu asam (kira-kira dibawah 2.5) atau terlalu basa (diatas 10.5)
dibutuhkan prosedur-prosedur khusus, karena ketika menggunakan elektroda tertentu,
hokum Nernst tidak berlaku. pH yang tinggi menandakan konsentrasi yang tinggi,

13

sehingga potensial elektroda terpengaruh oleh variasi kekuatan ionic dari asam
tersebut.pada pH yang tinggi, elektroda tertentu dapat terpengaruh dngan kesalahan
Alkali, karena elektroda tersebut menjadi sensitif dengan konsentrasi dari kation.
b) Karena jika elektrolit yang ada hanya sedikit, maka reaksi elektrolisis yang terjadi
sangat lamban sehingga memakan waktu banyak. Jika tidak ada elektrolit, maka
reaksi tersebut tidak bisa terjadi karena tidak ada jembatan garam yang
menghubungkan antara anoda dengan katoda.
c) Senyawa lain pada elektrolit yang tidak dibutuhkan dianggap sebagai Impurity atau
zat pengotor. Zat pengotor apapun dapat menghambat konduktivitas dari elektrolit
sehingga hasil elektrolisis tidak sempurna.

9.

Dengan menggunakan teknik potensiometri langsung, anda memperoleh data

potensial dari sampel dan larutan standar. Bila hasil kurva kalibrasi E terhadap log
konsentrasi adalah seperti pada gambar 1. (a)Bagaimana anda menentukan
konsentrasi yodium dalam sampel? (b)Apakah elektroda telah bekerja dengan baik
dalam system tersebut?
Jawab:
a. Untuk menentukan konsentrasi suatu zat dalam suatu sampel, Nilai Eosel
dimasukkan dalam persamaan Nerst sehingga didapatkan nilai log[C]. untuk
mencari konsentrasi maka [C] = 10log[C]
Syarat Elektrode Pembanding:
a.
b.
c.
d.
e.

Mematuhi persamaan Nersnt bersifat reversible


Memiliki potensial elektroda yang konstan oleh waktu
Segera kembali keharga potensial semula apabila dialiri arus yang kecil
Hanya memiliki efek hysterisis yang kecil jika diberi suatu siklus suhu
Merupakan elektroda yang bersifat nonpolarisasi secara ideal (Day
dan Underwood, 2002)

Syarat Elektrode Indikator (Indicator Elektrode)


Elektroda indikator (elektroda kerja) adalah suatu elektroda yang
potensial elektrodanya bervariasi terhadap konsentrasi (aktivitas) analit yang diukur.
Elektroda indikator harus memenuhi beberapa syarat antara lain harus
memenuhi tingkat kesensitivan yang terhadap konsentrasi analit.
Tanggapannya terhadap keaktifan teroksidasi dan

14

10.

Bila digunakan potensiometri dengan metode adisi standar maka kesalahan

pengukuran karena adanya kemungkina pembentukan kompleks ion lain dapt


dihindarkan. Walaupun dengan pengunaan buffer TISAB (Total Ionic Strength
Adjustment Buffer) pembentukan kompleks ini dapt dicegah. Hasil pengukuran
Potensial dapat dilihat pada Gambar 2. Bagaimana anda menjelaskan penentuan
konsentrasi Yodium pada sampel Larutan dengan metode Adisi Standar? Bandingkan
hasil yang diperoleh pada kedua cara diatas.
Jawab:
TISAB diperlukan untuk menjaga agar komposisi dari larutan analit dan
larutan buffer standar tetap sama sehingga kekuatan ionic keduanya sama, sehingga
proses perhitungan potensiometrik pada analitnya dapat memiliki keakuratan yang
tinggi.
Sebagai contoh adalah uji coba potensiometrik untuk menentukan kandungan ion
fluoride dalam air minum. Kedua sampel dan standar dicampurkan ke dalam larutan
yang berisi sodium klorida, sebuah buffer asetat dan sitrat. Larutan campurannya
memiliki konsentrasi yang tepat sehingga sampel dan standar keduanya memiliki
kekuatan ionic yang sama. Metode ini menyediakan pengukuran konsentrasi fluoride
dengan cepat dalam kisaran part-per-million dengan tingkat akurasi 5% kesalahan.
TISAB diperlukan jika kekuatan ionic sampel sangat besar sehingga dapat
mempengaruhi kurva kalibrasi. Karenanya, jika sampel memiliki tingkat kekuatan
ionic yang setara dengan buffer yang digunakan, TISAB tidak perlu ditambahkan ke
dalam perhitungan potensiometrik.
Penambahan TISAB paling sering digunakan untuk mengukur aktivitas ion florida.
Bila menggunakan fluorida elektroda ion sensitif fluorida sudah lazim jika kita
menambahkan larutan TISAB. Reagen ini memiliki tiga fungsi , yaitu penyesuaian pH
, penyedia kekuatan ion tinggi konstan dan pelepasan fluorida dari bentuk kompleks .
Metode adisi standar sering disebut juga metode SPIKING.
Prosedur adisi standar :
1. Siapkan beberapa aliquot identik, Vx, dari sampel.
2. Tambahkan sejumlah volume tertentu secara bervariasi, Vs, larutan baku yang
telah diketahui konsentrasinya, cs, pada tiap aliquot.

15

3. Encerkan (add-kan) masing2 larutan hingga volume tertentu, Vt


4. Ukurlah dengan instrumen untuk mendapatkan respon instrumen, S
5. Hitung konsentrasi sampel, cx, dengan persamaan berikut:

kVs cs kVx c x

Vt
Vt Persamaan Adisi Standard

Ket :
S=

sinyal atau respon instrumen

k =

konstanta proporsionalitas

Vs =

volume standard yg ditambahkan

cs =

konsentrasi standard

Vx =

volume aliquot sampel

cx =

konsentrasi sample

Vt =

volume total pengenceran

n (

16

y/

m=
s

Respons Instru

)
x

b = y-intercept
(V
s
)

Plot respon instrumen (S) vs volume standard (Vs)

Hitung konsentrasi sampel.

S mVs b

maka
S

kVs cs kVx c x

Vt
Vt

S mVs b
dan

cx

bcs
mVx

menjadi:

Penggunaan Adisi Standard untuk menghitung konsentrasi sampel 2 titik :

17

1. Buat 2 larutan yg mengandung aliquot sampel yg sama, tambahkan standar


pada salah satu larutan. Encerkan hingga batas (100 mL)
2. Ukurlah respon instrumennya (absorbansi) pada kedua larutan.
3. Hitung konsentrasi sampel dengan persamaan berikut :

cx

S1csVs
S 2 S1 Vx

Dimana : S1 = respon instrumen sampel


S2 = respon instrumen sampel + spike
Maka pada kasus ini Metode Adisi Standar (Standard Addition) dan Adisi Sampel
(Sample Addition), pada intinya kedua metode ini mempunyai fungsi yang sama
dengan penambahan larutan TISAB, yaitu membuat hubungan yang linear antara
konsentrasi dan aktivitas ion pada larutan, sehingga membuat potensial sel yang
terukur merupakan hasil yang akurat namun metode perlakuannya saja yang berbeda.
Pada metodestandard addition, pertama-tama larutan sampel yang akan dianalisis
diukur potensial selnya. Kemudian, ke dalam larutan sampel ditambahkan sedikit
larutan standar yang telah diketahui konsentrasi dan diukur potensial selnya. Dalam
metode ini, volume larutan standar harus jauh lebih besar dari larutan sampel.
Sedangkan pada metode sample addition, larutan standar dimasukkan terlebih dajulu
dan larutan sampel dimasukkan setelahnya. Penambahan baik larutan standar ke
larutan sampel maupun sebaliknya ini dilakukan agar kekuaran ion dalam larutan
relatif konstan sehingga hubugan antara konsentrasi ion dan potensial selnya linear.
Manfaat lain dari penggunaan kedua metode ini adalah sel yang digunakan untuk
pengukuran potensial sel larutan standar tidak diubah, sehingga perubahan nilai
Ejunction(potensial sambungan cair) yang diakibatkan dilakukannya pencucian
elektroda saat perpindahan pengujian dari larutan sampel ke larutan standar dapat
diminimalisir.
11.

Dalam kegiatan analisis sering kali dikaitkan dengan istilah larutan baku atau

standard dan kurva kalibrasi. Apa yang anda ketahui tentang keduanya, dan mengapa
dibutuhkan dalam kegiatan ini?
Jawab:

18

Titran atau disebut juga larutan standar adalah larutan yang telah diketahui
dengan tepat konsentrasinya. Proses penentuan konsentrasi larutan standard disebut
menstandardkan atau membakukan. Cara pembakuan atau menstandardkan
larutan membedakan jenis larutan bakunya.
1 Pembuatan langsung larutan dengan melarutkan suatu zat murni dengan berat tertentu,
kemudian diencerkan sampai memperoleh volume tertentu secara tepat, atau proses
ini serupa metode gravimetri. Larutan yang dihasilkan ini disebut larutan standard
primer.
2 Larutan yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan cara menimbang zat dan
melarutkannya, akan tetapi dapat distandardkan dengan menggunakan larutan
standard primer, atau proses ini serupa metode volumetric (titimetri). Larutan yang
dihasilkan disebut larutan standard sekunder.
Kalibrasi secara singkat merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat
ukur sesuai dengan rancangannya. Kurva kalibrasi digunakan dalam analisis
potensiometri baik dengan metode langsung maupun dengan metode adisi. Pada
metode adisi standar dapat mengatasi masalah ketidakakuratan data konsentrasi dari
kurva kalibrasi, seperti karena adanya faktor tertentu, yang mempengaruhi rasio
respon/konsentrasi, pada sampel, tetapi tidak ada pada larutan standar, yang mana hal
tersebut dapat menyebabkan perubahan kemiringan kurva kalibrasi.
Kurva kalibrasi ini digunakan untuk memplot data-data yang terkait proses
pengukuran. Pada metode kalibrasi, tahap pertama yang dilakukan adalah:
-

mempersiapkan deret standar, yakni sejumlah larutan standar


Setelah itu, tegangan tiap larutan diukur dan diplot dengan sumbu y sebagai

tegangan dan sumbu x sebagai konsentrasi larutan standar.


Setelah kurva terbentuk, maka persamaan kurva y=mx+c akan digunakan
untuk mengetahui konsentrasi sampel/analit yang telah diketahui tegangannya.
Melalui substitusi nilai tegangan analit terhadap y, maka x (konsentrasi analit)
akan diketahui
Larutan baku/standard dan kurva kalibrasi dibutuhkan karena diapaki dalam

teknik meode potensiometri. Larutan standard yang digunakan sebanagi larutan yang
diketahui konsentrasinya untuk ditambahkan kedalam analit (sample) yang ingin

19

diselidiki konsentrasinya. Sementara kurva kalibrasi digunakan untuk memplot datadatayang telah didapatkan berupa tegangan sel dan konsentrasi larutan standar melalui
percobaan analisis metode potensiometri ini sebagai verifikasi. Dari kurva kalibrasi
ini didapatkan persamaan garis y=mx+c, y = tegangan dan x = kosentrasi larutan
standard, untuk mencari konsentrasi analit yang kita selidiki.

12.

Untuk mendapatkan hasil analisis yang akurat, hal-hal apa sajakah yang harus

diperhitungkan/dipertimbangan?
Jawab:
Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat, banyak factor yang
mempengaruhi, seperti peralatan yang dipakai dalam pengujian atau pengambilan
data. Alat yang digunakan haruslah akurat, hal ini bisa didapatkan jika alat tersebut
sering dikalibrasi. Kalibrasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk membandingkan
standar ukur dari suatu alat ke standar internasional untuk suatu ukuran atau acuan.
Factor lainnya adalah melakukan pengambilan data secara berkali-kali sehingga dapat
dibandingkan datanya antara satu sama lain dan mencari rata-ratanya.

13.

Bagaimana anda membuat 500 ml larutan H2SO4 0,25 M yang berasal dari

asam sulfat pekat 21,8% (w/w) dengan densitas 1,1539 g/ml di laboratorium?
Jawab:
Diketahui
V2 = 500 ml
M2 = 0,25 M
= 1,1539 g/ml
21,8% (w/w) asm sulfat pekat
Mr = 98
Ditanya : V1 ?
. 10 . (w/w)
M1 =
Mr
1,1539 . 10 .21,8
M1 =
98
M1 = 2,566 M

20

M1.V1 = M2.V2
2,566 . V1 = 0,25 . 500
V1 = 48,698 ml

14.

Tentukan konsentrasi larutan KMnO4 bila perubahan warna terjadi sewaktu

43,31 ml larutan tersebut dititrasi oleh larutan gram Na2C2O4 yang berasal dari
padatannya seberat 0,2121 gram. Diketahui berat formula Na2C2O4 adalah 134 g/mol.
Jawab:
Persamaan reaksi setara
16 H+ + 2 KMnO4 + 5 Na2C2O4 2 Mn2+ + 10 CO2 + 8 H2O
Diketahui
Volume KMnO4 = 43,31 ml = 0,04331 L
Massa Na2C2O4 = 0,2121 gram
Mr Na2C2O4 = 134 g/mol
Ditanya : Molaritas KMnO4 ?
massa
0,2121
Mol Na2C2O4 =
=
= 1,58 x 10-3 mol
Mr
134
2
2
Mol KMnO4 =
. mol Na2C2O4 =
. (1,58 x 10-3) = 6,33 x 10-4 mol
5
5
Maka, konsentrasi larutan KMnO4 =
n
6,33 x 104
M=
=
= 0,0146 M
V
0,04331

15.

Bagaimana anda menentukan nilai potensial sel berikut ini:

Ag/AgCl(jenuh/s), HCl (0,02 M)//KCl (jenuh), Hg2Cl2(Jenuh)/Hg(l)


Jawab:
1. Mencari nilai potensial sel untuk tiap reaksi
Dengan Metode Elektroda kalomel jenuh
Hg2Cl2 + 2 e- --> 2 Hg + 2 Cl-

21

ESCE =

Hg

C l 2

; (Persamaan Nernst)

Hg2 Cl 2

RT
0
E+
ln
2F

ESCE =

C l 2

RT
0
E
ln
F

Dengan penggunaan KCl jenuh 1M, didapatkan harga potensial sel konstan sebesar:
ESCE = +0,27 V pada suhu 250C
Elektroda Ag-AgCl jenuh
Ag + Cl- --> AgCl + e-

E=

EAg =

C l 1

[ Ag]1

0 0.0592
E+
ln
n

C l 1

0.0592
0
E
ln
1

EAg/AgCl = 0.22 v (0,0592)(-1.6)


EAg/AgCl = 0,22 V + 0,09472 V
EAg/AgCl = 0,31472 V pada suhu 250C
Maka, dengan rumus
E = Ered - Eoks
E = 0,27 V 0,31472 V
E = -0,04472072 V
Nilai Esel negatif pada kondisi tersebut disebut reaksi tidak spontan.

16.
Untuk sel berikut ini, bagaimana anda tentukan besarnya konstanta
kesetimbangan
22

Jawab:
2 Ag+ + Cu == 2 Ag + Cu2+
Konstanta kesetimbangan (K) dapat dihitung menggunakan persamaan Nernst,
apabila diketahui nilai E0sel nya, maka dari itu, pertama kita harus melihat tabel data
E0sel standar dan menuliskan reaksi kesetimbangannya:
2 Ag+ + 2 e- --> 2 Ag E0sel = +0,80 V
Cu --> Cu2+ + 2 eE0sel = -0,34 V
2 Ag+ + Cu == 2 Ag + Cu2+ E0sel = -0,46 V
Lalu, dengan menggunakan persamaan Nernst;
K = 10(n DE)/0.0592
K = 10(2x-0,46)/0,0592
K = 10-15,54
K =2,88 x 10-16

23

III.

PENUTUP

KESIMPULAN

Manfaat kandungan yodium pada garam diantaranya: Mencegah penyakit


gondok , Mencegah Iodine Deficiency Disorders (gangguan akibat kurang
yodium) pada ibu hamil, Mencegah Kretinism

Proses iodisasi garam yaitu dengan prinsip mencampurkan

larutan kalium iodat ke dalam garam yang akan diiodisasi


Penggunaan yang salah dari garam beryodium, seperti memasaknya hingga

suhu tinggi, dapat menghilangkan kandungan iodium


Dalam mengindentifikasi kandungan yodium dalam garam, ada beberapa
proses analisis yang dapat digunakan:
o Metode gravimetri : merupakan cara analisis kuantitatif
berdasarkan berat tetap (berat konstan)
o Metode volumetri : atau titrimetric adalah analisis

kuantitatif dimana sejumlah komponen larutan yang


belum diketahui konsentrasinya direaksikan dengan
larutan baku/standard
o Metode potensiometri : Potensiometri merupakan salah satu metode
analisis dengan berdasar pada pengukuran perbedaan tegangan dari sel
elektrokimia
Metode potensiometri adalah metode yang paling cocok untuk mengetahui

kadar yodium dalam grama, karena memberikan hasil yang lebih akurat.
Dalam menggunakan metode potensiometri, pH larutan tidak boleh terlalu
asam karena akan mempengaruhi elektroda dan tidak bisa mengaplikasikan
hkm. Nerst, harus berelektrolit tinggi agar proses berlangsung cepat, dan tidak

mengandung zat pengotor agar reaksi berjalan sempurna.


Metode potensiometri langsung adalah metode analisis dengan potensiometri
yang mana dilakukan dengan cara merangkaikan larutan analit elektrodaelektroda sedemikian rupa sehingga menjadi seperti sel galvani, lalu mengukur
respon dari elektoda indikator. Metode standard addition adalah metode yang
menggunakan larutan standar (sudah diketahui konsentrasinya) yang dicampur
dengan larutan sampel untuk mencari konsentrasi dari larutan sampel.
Sedangkan, metode sample addition adalah metode yang mekanismenya sama
dengan larutan standar hanya saja berbeda dalam pemberian porsi volume
larutan standar pada masing-masing labu.
24

Elektroda yang digunakan pada metode potensiometri :


o Elektroda
Pembanding
berupa
elektroda
mempunyai

harga

potensial

tetap.

yang

Elektroda

Pembanding terbagi menjadi dua, primer dan sekunder.


o Elektroda Indikator adalah elektroda yang potensialnya
tergantung pada konsentrasi zat yang sedang diselidiki.
Elektroda indikator terbagi menjadi dua, logam dan

membrane.
Untuk meningkatkan akurasi dari analisis, maka diperlukan kalibrasi alat yang
dipakai untuk mengambil data dan melakukan pengambilan data sebanyak
mungkin sehingga data bisa dibiandingkan dan dicari rata-ratanya.

25

IV.

DAFTAR PUSTAKA

Budiasih, E & Widarti, H.R. 2008. Petunjuk Praktikum Analisis Instrumentasi.


Malang: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang.
Day, R.A.JR. & Underwood, A.L. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.
Jakarta: Erlangga.
Eko, Susanto. 2010. Analisa Volumetri. Diakses pada : 20 September 2015, 13.40
WIB. Online at http://volumetri.blogspot.co.id
Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.
Skoog, West, Holler, and Crouch. 2000. Analytical Chemistry.
London: Thomson.
Skoog, West, Holler, and Crouch. 2004. Fundamental of Analytical
Chemistry. London: Thomson.
Suyanta, 2013 Buku-Potensiometri.Pdf http://staff.uny.ac.id
https://www.academia.edu/6756541/Analisis_gravimetri. Diakses
pada 21 September 2015 pukul 19.32 WIB.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195912291991012ZACKIYAH/potensiometri.pdf. Diakses pada 29 September 2015 pukul
22.50 WIB
http://share.its.ac.id/pluginfile.php/38190/mod_resource/content/1/07%20materi
%20KA-Titrasi%20potensiometri%202014.pdf.

Diakses

pada

30

September 2015 pukul 01.04 WIB

26

Anda mungkin juga menyukai