Askep Anak Dengan Leukemia
Askep Anak Dengan Leukemia
1. Definisi
Leukemia adalah poliferasi sel lekosit yang abnormal, ganas, sering
disertai bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya
berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombisitopeni dan
diakhiri dengan kematian.
Leukemia adalah penyakit neoplasmik yang ditandai oleh poliferasi
abnormal dari sel-sel hematopoietik. (Virchow, 1847)
2. Etiologi
Walaupun
sebagian
besar
penderita
leukemia
faktor-faktor
penyebabnya tidak dapat diidentifikasi, tetapi ada beberapa faktor
yang terbukti dapat menyebabkan leukemia. Faktor-faktor tersebut
antara lain adalah:
a.
Faktor genetik
Insiden leukemia akut pada anak-anak penderita sindrom Down
adalah 20 kali lipat lebih banyak dari pada normal. Dari data ini,
ditambah kenyataan bahwa saudara kandung penderita leukemia
mempuyai resiko lebih tinggi untuk menderita sindrom Down, dapat
diambil kesimpulan pula bahwa kelainan pada kromosom 21 dapat
menyebabkan leukemia akut. Dugaan ini diperkuat lagi oleh data
bahwa penderita leukemia garanulositik kronik dengan kromosom
Philadelphia translokasi kromosom 21, biasanya meninggal setelah
memasuki fase leukemia akut.
b.
Faktor lingkungan
Faktor-faktor lingkungan berupa kontak dengan radiasi ionisasi
desertai manifestasi leukemia yang timbul bertahun-tahun
kemudian. Zat-zat kimia (misalnya, benzen, arsen, klorampenikol,
fenilbutazon, dan agen antineoplastik) dikaitkan dengan frekuensi
yang meningkat, khususnya agen-agen akil. Leukemia juga
meningkat pada penderita yang diobati baik dengan radiasi atau
kemoterapi.
c.
Virus
Ada beberapa hasil penelitian yang menyebutkan bahwa virus
sebagai
penyebab
leukemia
antaralain:
enzyme
reverse
transcriptase ditenukan dalam darah penderita leukemia. Seperti
diketahui, ensim ini ditemukan didalam virus onkogenik seperti
retrovirus tipe C, yaitu jenis virus RNA yang menyebabkan
leukemia pada binatang.
3. Tanda dan Gejala
Manifestasi klinik berkaitan dengan berkurangnya atau tidak adanya sel
hematopoietik.
a.
Peningkatan produksi seri granulosit yang relatif
matang.
b.
Rasa leleh, penurunan berat badan, anemia,
rasa penuh dan sakit di perut dan mudah berdarah
c.
Pada pemeriksaan fisis hampir 90% ditemukan
splenomegali.
d.
Nyeri
tekan
pada
tulang
dada
dan
hematomegali.
e.
Leukemia limfoid
Leukemia limfositik kronik
28)
Vinkristin
Terapi INTERMITEN
(80 mg/kg BB, setiap 3 hari
sebagai dosis tunggal)
1 kapsul
2 kapsul
3 kapsul
5 kapsul
6 kapsul
8 kapsul
10 kapsul
11 kapsul
13 kapsul
14 kapsul
16 kapsul
Terapi CONTINUOUS
(20-30 mg/kg BB, setiap
hari dosis tunggal)
kapsul
1 kapsul
1 kapsul
2 kapsul
2 kapsul
3 kapsul
3 kapsul
4 kapsul
4 kapsul
5 kapsul
6 kapsul
Efek samping :
supresi sumsum tulang : leukopenia,
terombositopenia, anemia.
Anoreksia, nausea, vomiting, nyeri kepala,
pusing, stomatitis,alopesia, skin rash, melena,
nyeri perut, diorientasi, edema paru.
6. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul :
a.
PK : Depresi sumsum tulang
b.
PK : Leukositosis
c.
PK : Keterlibatan SP
d.
Risiko Infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan sekunder
e.
Risiko terhadap cedera b.d bentuk darah abnormal,
kecenderungan perdarahan sekunder terhadap leukemia dan
efek samping kemoterapi
f.
Ketidakberdayaan b.d ketidakmampuan untuk mengontrol
situasi, ketidakberdayaan gaya hidup