Artikel Seismik
Artikel Seismik
dengan menggunakan peralatan yang cukup rumit seperti: streamer, air gun,
perlengkapan navigasi dll.
Skema akuisisi marin 2D dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Dalam praktiknya akuisisi seismic marin terdiri atas beberapa komponen: kapal utama,
gun, streamer, GPS, kapal perintis dan kapal pengawal dan kadang-kadang perlengkapan
gravity (ditempatkan di dalam kapal) dan magnetik yang biasanya ditempatkan 240 meter
di belakang kapal utama (3 meter di dalam air)
magnetik, dll. Jumlah orang yang terlibat dalam keseluruhan operasi berjumlah sekitar 40
orang.
Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, selama operasi ini disertai pula dua buah
kapal perintis (chase boat) yakni sekitar 2 mil di depan kapal utama. Selain bertanggung
jawab membersihkan lintasan yang akan dilewati (membersihkan rumpon, perangkap
ikan, dll) , kapal perintis bertugas untuk menghalau kapal-kapal yang dapat menghalagi
operasi ini. Selain itu di belakang streamer, terdapat juga sebuah kapal pengawal.
Operasi akuisisi data seismik memakan waktu dari mulai beberapa minggu sampai
beberapa bulan, tergantung pada 'kesehatan' perangkat yang digunakan, musim, arus laut,
dll.
Mengingat mahalnya operasi data akuisisi (mencapai 150 ribu dollar per hari, dalam
operasi 3D bisa mencapai 250 ribu dollar per hari!) maka Quality Control dari operasi ini
harus betul-betul diperhatikan, seperti apakah semua hidrophon bekerja dengan baik,
apakah air gun memiliki tekanan yang cukup, apakah streamer dan air gun berada pada
kedalaman yang dikehendaki, apakah feather tidak terlalu besar, dll.
Beberapa parameter geofisika yang dipakai dalam akuisisi marin adalah sbb (contoh):
Record length: 9500ms
Sample rate: 2ms
Start of data: 50ms
Low cut filter: 3 Hz/ 6dB
Hi Cut filter: 200Hz @ 370dB / Octave
Tape format: Demux SEGD rev 1, 8058
Polarity: first break is negative
Shot point interval 25 m
No of streamer: 1
Streamer length: 8100m
Number of channels: 648
Group interval: 12.5 m
Operating depth: 7 m +/- 1m
Offset CSCNG (inline) 125m (center of source to center of near group)
Array volume: 4140 cu inc
Operating pressure: 2000 psi +/- 10%
Array configuration: 3 strings (each string = 9 segments)
Array separation: 15 m
Source depth: 6m +/- 1m
Center source to nav. mast: 185m
Gambar dibawah menunjukkan ruang kerja seismic recording, navigasi dan processing
Kedalaman air gun....tekanan dll. Apakah ada loss compression ? Gambar di bawah
menunjukkan terdapat 3 array air gun dengan masing-masing array terdiri atas 9
kompartemen.
Level ambient noise.akibat arus laut, deru mesin kapal, baling-baling, dll. (merah
menunjukkan tinggi dan biru menunjukkan rendah)
Navigasibertugas untuk memastikan bahwa akuisisi data seismik berada pada lintasan
yang dikehendaki. Disamping itu mereka juga memberikan informasi tentang feather
akibat arus laut yang biasanya diterima dibawah 10 dan juga meminta kapten kapal
mengatur kecepatan kapal, yang biasanya dibawah 5 knot.
Aliasing
Adalah fenomena bergesernya frekuensi tinggi gelombang seismik menjadi lebih rendah
yang diakibatkan pemilihan interval sampling yang terlalu besar (kasar).
Gambar di bawah menunjukkan fenomena aliasing.
Perhatikan jika
sampling interval
= 2 mili detik
atau 4 mili detik
spektrum amplitudo gelombang bersangkutan sekitar
80Hz. Akan tetapi jika
sampling interval 16 mili detik maka frekuensi menjadi bergeser lebih rendah yaitu
sekitar 20Hz.
Komponen gelombang (Aplitudo dll)
Gambar dibawah menunjukkan komponen sebuah gelombang (tras seismik): amplitudo,
puncak, palung, zero crossing, tinggi dan panjang gelombang.
Batas atas sekuen seismik (a) erosional truncation, top lap, batas bawah (b) onlap dan
downlap.
Erosional Truncation atau dikenal dengan unconformity (ketidakselaraasan) diakibatkan
oleh peristiwa erosi karena terekspos ke permukaan.
Toplap diakibatkan karena tidak adanya peristiwa sedimentasi dan tidak ada peristiwa
erosi.
Onlap, pada lingkungan shelf (shelfal environment) disebabkan karena kenaikan muka air
laut relatif, pada lingkungan laut dalam akibat sedimentasi yang perlahan, dan pada
channel yang tererosi akibat low energy fill.
Downlap, diakibatkan oleh sedimentasi yang cukup intensif.
Prinsip tekstur seismik
Sebagimana yang disebutkan diawal analisis fasies seismik meliputi pembahasan tesktur
internal benda geologi.
Parallel: disebabkan oleh pengendapan sedimen dengan rate yang seragam (uniform rate),
atau pada paparan (shelf) dengan subsiden yang uniform atau sedimentasi pada stable
basin plain.
Subparallel: terbentuk pada zona pengisian, atau pada situasi yang terganggu oleh arus
laut.
Subparallel between parallel: terbentuk pada lingkungan tektonik yang stabil, atau
mungkin fluvial plain dengan endapan berbutir sedang.
Wavy parallel: terbentuk akibat lipatan kompresi dari lapisan parallel diatas permukaan
detachment atau diapir atau sheet drape dengan endapan berbutir halus.
Divergent: terbentuk akibat permukaan yang miring secara progresif selama proses
sedimentasi.
Chaotic: pengendapan dengan energi tinggi (mounding, cut and fill channel) atau
deformasi seteah proses sedimentasi (sesar, gerakan overpressure shale, dll.)
Reflection free: batuan beku, kubah garam, interior reef tunggal.
Local chaotic: slump (biasanya laut dalam) yang diakibatkan oleh gempabumi atau
ketidakstabilan gravitasi, pengendapan terjadi dengan cepat.
Sigmoid: tekstur ini dapat terbentuk dengan suplai sediment yang cukup, kenaikan muka
laut relatif cepat, rejim pengendapan energi rendah, seperti slope, umumnya sediment
butir halus.
Oblique tangential: suplai sediment yang cukup sampai besar, muka laut yang konstan
seperti delta, sediment butir kasar pada delta plain, channel dan bars.
Oblique parallel: oblique tangensial varian, sediment terpilah lebih baik.
Complex: lidah delta dengan energi tinggi dengan slope terprogradasi dalam energi
rendah.
Shingled: terbentuk pada zona dangkal dengan energi rendah.
Hummocky: terbentuk pada daerah dangkal tipikal antar delta dengan energi sedang.
Tekstur Pengisian Channel
Tekstur Karbonat
Reflection free Mound: patch reef atau pinnacle reef; strata menunjukkan sedimen miring
yang lebih terkompaksi (mungkin shale).
Pinnacle with Velocity Pull-Up: patch reef atau pinnacle reef, dengan pertumbuhan
beberapa tahap (multi stage), mungkin cukup poros.
Bank-Edge with Velocity Sag: Shelf edge reef dengan porositas yang sangat bagus,
sediment penutupnya mungkin carbonate prone.
Bank-Edge Prograding Slope: shelf edge reef yang bertumpuk, tertutup oleh klastik,
mengalami perubahan suplai sediment.
Tekstur Mounded
Fan Complex: penampang lateral dari kipas (fan) yang dekat dengan sumber sediment
Volcanic Mound: margin konvergen pada tahap awal; pusat aktivitas rifting pada rift
basin
Compound Fan Complex: superposisi dari berbagai kipas.
Migrating wave: diakibatkan oleh arus laut, laut dalam.
Sheet-drape (low energy): seragam, pengendapan laut dalam yang tidak tergantung pada
relief dasar laut, litologi seragam, tidak ada pasir.
Slope Front Fill: kipas laut dalam, lempung dan silts (energi rendah)
Onlap-Fill (low energy): pengendapan dengan kontrol gravitasi (arus turbidit kecepatan
rendah)
Fan-Complex (high energy): diendapkan sebagai kipas, mound dan slump, meskipun
energi tinggi, mungkin masih mengandung batupasir sebagai reservoar .
Contourite (variable energy): biasanya sedimen butir halus, tidak menarik unutk
eksplortasi, bentuk tidak simetris, arus tak berarah.
Mounded Onlap-Fill (High Energy): fasies peralihan antara chaotic dan onlap fill, control
gravitasi, reflector tidak menerus, semakin menebal kearah topografi rendah yang
menandakan endapan energi tinggi.
Chaotic Fill (variable energy): mounded, terdapat pada topografi rendah, slump, creep
dan turbidit energi tinggi, komposisi material tergantung pada sumber biasanya sedikit
pasir.
Densitas batuan
Impedansi Akustik
(wet).
Courtesy Yongyi Li, Jonathan Downton(Core Lab Reservoir Technologies Division) and
Bill Goodway (EnCana Corporation)
Gamma Ray Log
Gamma Ray Log adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan
oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor.
Unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan tersebut diantaranya Uranium,
Thorium, Potassium, Radium, dll.
Unsur radioaktif umumnya banyak terdapat dalam shale dan sedikit sekali terdapat dalam
sandstone, limestone, dolomite, coal, gypsum, dll. Oleh karena itu shale akan
memberikan response gamma ray yang sangat signifikan dibandingkan dengan batuan
yang lainnya.
Jika kita berekerja di sebuah cekungan dengan lingkungan pengendapan fluvio-deltaic
atau channel system dimana biasanya sistem perlapisannya terdiri dari sandstone atau
shale (sand-shale interbeds), maka log gamma ray ini akan sangat membantu didalam
evaluasi formasi (Formation Evaluation- FE).
Seperti halnya logging yang lainnya, pengukuran gamma ray log dilakukan dengan
menurunkan instrument gamma ray log kedalam lubang bor dan merekam radiasi sinar
gamma untuk setiap interval tertentu. Biasanya interval perekaman gamma ray (baca:
resolusi vertikal) sebesar 0.5 feet.
Dikarenakan sinar gamma dapat menembus logam dan semen, maka logging gamma ray
dapat dilakukan pada lubang bor yang telah dipasang casing ataupun telah dilakukan
cementing. Walaupun terjadi atenuasi sinar gamma karena casing dan semen, akan tetapi
energinya masih cukup kuat untuk mengukur sifat radiasi gamma pada formasi batuan
disampingnya.
Seperti yang disebutkan diatas bahwa gammar ray log mengukur radiasi gamma yang
dihasilkan oleh unsur-unsur radio aktif seperti Uranium, Thorium, Potassium dan
Radium. Dengan demikian besaran gamma ray log yang terdapat didalam rekaman
merupakan jumlah total dari radiasi yang dihasilkan oleh semua unsur radioaktif yang ada
di dalam batuan. Untuk memisahkan jenis-jenis bahan radioaktif yang berpengaruh pada
bacaan gamma ray dilakukan gamma ray spectroscopy. Karena pada hakikatnya besarnya
energy dan intensitas setiap material radioaktif tersebut berbeda-beda.
Spectroscopy ini penting dilakukan ketika kita berhadapan dengan batuan non-shale yang
memungkinkan untuk memiliki unsur radioaktif, seperti mineralisasi uranium pada
sandstone, potassium feldsfar atau uranium yang mungkin terdapat pada coal dan
dolomite.
Gamma ray log memiliki satuan API (American Petroleum Institute), dimana tipikal
kisaran API biasanya berkisar antara 0 s/d 150. Walaupun terdapat juga suatu kasus
dengan nilai gamma ray sampai 200 API untuk jenis organic rich shale.
Gambar dibawah ini menunjukkan contoh interpretasi lapisan batuan untuk
mendiskriminasi sandstone dari shale dengan menggunakan log gamma ray.
Courtesy Schlumberger
Penggabungan neutron porosity dan density porosity log sangat bermanfaat untuk
mendeteksi zona gas dalam reservoir. Zona gas ditunjukkan dengan cross-over antara
neutron dan density. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini:
Courtesy
Geomore
Pada gambar di
atas terlihat pada
zona
reservoir
(low gamma ray),
terdapat crossover
antara
density
dan
neutron.,
dalam
hal ini neutron
porosity
lebih
rendah
dari
density porosity.
Reference: John T. Dewan, "Open-Hole Nuclear Logging - State of the Art" - SPWLA
Twenty-Seventh Annual Logging Symposium, June 9-13 1986.
Resistivity logging
Adalah metoda untuk mengukur sifat batuan dan fluida pori (baca: minyak, gas dan air)
disepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan kelistrikannya.
Besaran resistivitas batuan dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan biasanya dibuat dalam
skala logarithmic dengan nilai antara 0.2 sampai dengan 2000 OhmMeter.
Metoda resistivity logging ini dilakukan karena pada hakekatnya batuan, fluida dan
hidrokarbon di dalam bumi memiliki nilai resistivitas tertentu. Berikut contohnya:
Courtesy Geomore
Resistivity log memiliki kegunaan lain yakni untuk mendeterminasi tingkat saturasi air
(Water Saturation). Semakin tinggi saturasi air maka resistivity akan semakin rendah.
Prediksi Water Saturation dari Resistivity log dapat dilakukan dengan berbagai algoritma
diantaranya Persamaan Archie berikut:
Courtesy www.kgs.ku.edu
Ketidakselarasan
Ketidakselarasan adalah permukaan erosi atau non-deposisi yang memisahkan lapisan
yang lebih muda dari yang lebih tua dan menggambarkan suatu rumpang waktu yang
signifikan. Ketidakselarasan digolongkan berdasarkan hubungan struktur antar batuan
yang ditumpangi dan yang menumpangi. Ia menjelaskan rumpang pada sikuen stratigrafi,
yang merekam periode waktu yang tidak terlukiskan di kolom stratigrafi.
Ketidakselarasan juga merekam perubahan penting pada satu lingkungan, mulai dari
proses pengendapan menjadi non-deposisi dan/atau erosi, yang umumnya
menggambarkan satu kejadian tektonik yang penting. Lihat tipe-tipe ketidakselarasan
pada Gambar 1.
Pengenalan dan pemetaan sebuah ketidakselarasan merupakan langkah awal untuk
memahami sejarah geologi suatu cekungan atau provinsi geologi. Ketidakselarasan
diketahui dari singkapan, data sumur, dan data seismik yang digunakan sebagai batas
sikuen pengendapan.
Disconformity
Ketidakselarasan dimana lapisan yang berada di bagian atas dan bawah sejajar, namun
terdapat bidang erosi yang memisahkan keduanya (umumnya berbentuk tidak rata dan
tidak teratur).
Paraconformity
Lapisan yang berada di atas dan di bawah bidang ketidakselarasan berhubungan secara
sejajar/paralel dimana tidak terdapat bukti permukaan erosi, namun hanya bisa diketahui
berdasarkan rumpang waktu batuan.
Nonconformity
Ketidakselarasan yang terjadi ketika batuan sedimen menumpang di atas batuan kristalin
(batuan metamof atau batuan beku).
Petroleum sistem
Faktor-faktor yang menjadi perhatian studi Petroleum System adalah batuan sumber
(source rocks), pematangan (maturasi), reservoir, migrasi, timing, perangkap (trap),
batuan penyekat (sealing rock) dan fracture gradient.
SOURCE ROCKS
Source rocks adalah endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organik yang
dapat menghasilan minyak dan gas bumi ketika endapan tersebut tertimbun dan
terpanaskan.
Bahan-bahan organik yang terdapat didalam endapan sedimen selanjutnya dikenal dengan
kerogen (dalam bahasa Yunani berarti penghasil lilin).
Terdapat empat tipe kerogen:
Tipe I: bahan- bahan organic kerogen Tipe I merupakan alga dari lingkungan pegendapan
lacustrine dan lagoon.Tipe I ini dapat mengkasilkan minyak ringan (light oil) dengan
kuallitas yang bagus serta mampu menghasilkan gas.
Tipe II: merupakan campuran material tumbuhan serta mikroorganisme laut. Tipe ini
merupakan bahan utama minyak bumi serta gas.
Tipe III: Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batu bara. Tipe ini umumnya
menghasilkan gas dan sedikit minyak.
Tipe IV: bahan-bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe ini tidak bisa menghasilkan minyak
dan gas.
Kandungan kerogen dari suatu source rock dikenal dengan TOC (Total Organic Carbon),
dimana standar minimal untuk 'keekonomisan' harus lebih besar dari 0.5%.
Implikasi penting dari pengetahuan tipe kerogen dari sebuah prospek adalah kita dapat
memprediksikan jenis hidrokarbon yang mungkin dihasilkan (minyak, gas, minyak & gas
bahkan tidak ada migas).
MATURASI
Maturasi adalah proses perubahan secara biologi, fisika, dan kimia dari kerogen menjadi
minyak dan gas bumi.
Proses maturasi berawal sejak endapan sedimen yang kaya bahan organic terendapkan.
Pada tahapan ini, terjadi reaksi pada temperatur rendah yang melibatkan bakteri
anaerobic yang mereduksi oksigen, nitrogen dan belerang sehingga menghasilkan
konsentrasi hidrokarbon.
Proses ini terus berlangsung sampai suhu batuan mencapai 50 derajat celcius.
Selanjutnya, efek peningkatan temperatur menjadi sangat berpengaruh sejalan dengan
tingkat reaksi dari bahan-bahan organik kerogen.
Karena temperatur terus mengingkat sejalan dengan bertambahnya kedalaman, efek
pemanasan secara alamiah ditentukan oleh seberapa dalam batuan sumber tertimbun
(gradien geothermal).
Gambar dibawah ini menunjukkan proporsi relatif dari minyak dan gas untuk kerogen
tipe II, yang tertimbun di daerah dengan gradien geothermal sekitar 35 C km -1 .
Courtesy Sintef
TIMING
Waktu pengisian minyak dan gas bumi pada sebuah perangkap merupakan hal yang
sangat penting. Karena kita menginginkan agar perangkap tersebut terbentuk sebelum
migrasi, jika tidak, maka hidrokarbon telah terlanjur lewat sebelum perangkap tersebut
terbentuk.
TRAP
Terdapat macam-macam perangkap hidrokarbon: perangkap stratigrafi (D), perangkap
struktur (A-C) dan kombinasi (E).