Laba digunakan sebagai salah satu dasar untuk mengukur kinerja keuangan

perusahaan. Fenomena saat ini menunjukan seolah-olah laba adalah segalanya bagi
perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut Subramanyam (1996) menyatakan bahwa
ukuran kinerja perusahaan yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan adalah laba yang dihasilkan perusahaan. Laba yang tinggi dapat
mendongkrak citra perusahaan di mata pihak-pihak yang terkait, terutama para
investor. Sebaliknya, laba yang rendah atau bahkan rugi akan menurunkan citra
perusahaan. Keputusan para investor untuk berinvestasi kmerupakan salah satu
tujuan utama perusahaan karena investor dipandang sebagai penyuntik dana segar
bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan operasinya.