Anda di halaman 1dari 32

BUDAYA DAN ETOS KERJA

ORIENTASI
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
PROFESIONAL
(CPNS)
FORMASI UMUM TAHUN 2014

PENGEMBANGAN PEGAWAI, BIRO


KEPEGAWAIAN
JAKARTA, 2015

LATAR
BELAKANG

Di dlm setiap organisasi selalu ada dua


kelompok
manusia/pegawai
:
yaitu
pimpinan/atasan &
bawahan/staf. Masingmasing kelompok tsb memiliki peranan dan
tanggungjawab yg berbeda dlm mewujudkan
keberhasilan organisasi.
Seorang pimpinan /atasan harus memiliki
kemampuan
mengkoordinasikan, mengambil
keputusan dan bertanggungjawab terhadap
keberhasilan organisasi.
Seorang staf harus mampu melaksanakan dan
memiliki kemampuan /keterampilan khusus
utk melaksanakan berbagai kegiatan/tugas
yang diberikan pada dia. Pembagian tugas
tersebut
disebut strategi
apex
(pembuat
kebijakan) dan oprating core (sbg pelaksana)
2

PNS MAKHLUK BIROKRASI DENGAN 7 (TUJUH)


KARAKTERISTIK

Pembagian tugas &


spesialisasi kerja
Hubungan bersifat impersonal
(kedinasan)
Hirarki kewenangan
Manajemen selalu
berdasarkan dokumen tertulis
Pengembangan karier
dilakukan secara profesional ,
shg keahlian dan kompetensi
menjadi acuan utama
Efisiensi , maksudnya tindakan
yg diambil diukur dgn
kemanfaatanya bagi
organisasi
Sistem aturan
3

HARAPAN MASYARAKAT PADA


PNS

Menjadi sosok
pns profesional :
pengetahuan
Keterampilan
Etika

& prilaku

PENGERTIAN BUDAYA
KERJA

Budaya kerja merupakan suatu falsafah


dengan didasari pandangan hidup sebagai
nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan
juga pendorong yang dibudayakan dalam
suatu kelompok dan tercermin dalam sikap
menjadi
perilaku,
cita-cita,
pendapat,
pandangan serta tindakan yang terwujud
sebagai kerja.
Tujuan budaya kerja adalah untuk mengubah
sikap dan juga perilaku SDM/pegawai yang
ada agar dapat meningkatkan produktifitas
kerja untuk menghadapi berbagai tantangan
di masa yang akan datang.

MANFAAT BUDAYA
KERJA
Meningkatkan jiwa gotong royong
Meningkatkan kebersamaan
Saling terbuka satu sama lainya
Meningkatkan jiwa kekeluargaan
Membangun komunikasi yang

lebih baik
Meningkatkan produktifitas kerja
Lebih tanggap dgn perkembangan
dunia luar

PEMBENTUKAN ETOS KERJA


PROFESIONAL

1.

2.

PNS sebagaimana dalam UU 43 Th.1999 pasal


12
ayat
(2)
untuk
mewujudkan
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan
pembangunan diperlukan PNS yang profesional.
PNS yang profesional tentulah PNS yang
memiliki etos kerja (perilaku kerja) profesional,
akan tetapi menurut budayawan Mochtar Lubis
ada enam ciri Etos kerja manusia Indonesia:
Munafik dan hipokrit yaitu sikap yang suka
berpura-pura, lain di depan lain dibelakang, lain
dimulut lain dihati, suka menyembunyikan apa
yang dirasakan.
Enggan bertanggungjawab, maksudnya apabila
ada kesalahan atau kegagalan kerja, suka
mencari kambing hitam keatas atau kebahwa.
7

3.

Berjiwa
feodal
maksunya
lebih
mementingkan status dari pada prestasi,
mengutamakan
dihormati
dari
pada
menghormati, tdk suka dikritik tetapi suka
mengkritik.
4. Percaya takhyul, manusia indo gemar akan
takhyul , hal2 yg kramat, perkara mistik &
gaib yaitu suka membicarakan masalah
tanpa niat utk melaksanakan.
5. Artistik, mrpkn ciri positif manusia Indo, yaitu
dekat dengan alam dgn mengembangkanya
daya artistik dituangkan dlm karya.
8

6. Berwatak lemah, manusia kurang kuat

mempertahankan keyakinanya, gampang


terkena intimidasi, muda terpengaruh, plinplan, suka menyogok dan gemar menyuap
orang yg dipengaruhinya.
Didunia ada 2 etos kerja yg terkenal yaitu
etos kerja protestan (jerman) & bushido
(jepang) dgn etos kerja yg menekankan pd
prilaku kerja: suka berkerja keras, bertindak
rasional, berdisiplin tinggi, berorintasi pd
sukses, hemat & bersahaja, tdk mengumbar
kesenangan dan menabung dan berinvestasi.
9

Ingatlah selalu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Bersikap ramah kepada rekan sekerja .


Bersedia membantu bila dapat melakukan.
Mempunyai ide kreatif untuk kesejahteraan
sesama karyawan.
Mengirim Short Note dengan tulisan
kepada sesama karyawan yang mengalami
berita baik atau buruk.
Jadilah perokok yang rapi.
Jagalah kebersihan ruang kerja, meja kerja
dan toilet.
Hormati privasi sesama karyawan.
Berhati-hati membicarakan pengalamanpengalaman pribadi diantara karyawan.
Penggunaan telpon yang efisien, bukan
untuk kepentingan pribadi.

Ingatlah selalu :
1.
Bersolek di meja kerja.
2.
Pinjam barang kolega tanpa
mengembalikannya dengan
segera.
3.
Ngerumpi pada jam kerja
untuk kepentingan pribadi.
4.
Memenuhi meja kerja dengan
berbagai macam hiasan dan
souvenir.
5.
Bertele-tele dalam kunjungan
bisnis.
6.
Membawa pulang peralatan
kantor (Office Supplies) untuk
kepentingan pribadi.

Penampilan pribadi yang rapi dan bersih


(busana, sepatu, wajah, rambut, kuku).
Pengendalian sikap tubuh.
Pengendalian suara.
Menggunakan bahasa yang baik (lisan
maupun tertulis).
Memelihara suasana yang formal.
Menepati waktu.
Menepati janji.

Berpakaian rapi.
Ketuk pintu sebelum masuk.
Ucapkan salam (selamat pagi, siang atau
malam).
Tunggu atasan mengulurkan tangan.
Tunggu dipersilahkan duduk.
Bicara seperlunya saja.
Pamit dengan mengucapkan : Terima
kasih.
Jika atasan atau pejabat tidak
mengulurkan tangan, kita cukup
membungkukkan badan sedikit.

Kesalahan

merupakan hal yang


manusiawi. Orang yang takut berbuat
salah akan tumbuh sebagai sosok
yang selalu ragu-ragu dan akhirnya
tidak sanggup membuat keputusan.
Padahal kita tidak akan mengetahui
kebenaran kalau tidak melalui
kesalahan. Justru yang perlu dipahami
adalah jangan mengulang kesalahan.

Apabila kita sudah terlanjur melakukan kesalahan,


maka ungkapkan secara sportif apalagi yang
berakibat fatal bagi instansi. Utarakan kesanggupan
kita dalam upaya untuk memperbaikinya.
Bila kesalahan yang kita perbuat berbuntut sampai
menerima sanksi skorsing atau mutasi ke bagian
lain, maka hendaknya kita intropeksi sekaligus
belajar melihat hikmah dari perbuatan kita.
Sejauh kita berwawasan luas maka dimanapun kita
ditempatkan, produktivitas kita tidak akan
menurun. Sudah selayaknya apabila seseorang
berbuat kesalahan maka sanksi harus diberikan.
Dalam keadaan emosional hendaknya rasio kita
juga berperan sehingga kita dapat berpikir untung
rugi dalam menentukan langkah selanjutnya.

Melayani

Dilayani

Abdi Negara dan Abdi Masyarakat


Dasar Keimanan Dan Ketaqwaan
Kecerdasan Spiritual [SQ]
Apabila Kerja diniati Sebagai ibadah
Kerja akan dilakukan dengan Ikhlas
Maka kerja akan dilakukan tanpa pamrih
Kecuali ingin memperoleh pahala dari
TUHAN (Kenikmatan Dunia Dan Akhirat)

Penuh Integritas
Empati
Terpercaya
Berprestasi
Komitmen
Menghargai
Disiplin
Toleran
TabahLoyal
,
Mengabdi
Semangat
JujurSerius
,
Etika PNS
Konsisten

Menjadi PNS yang Melayani


Masyarakat

Sikap Kerja:

Cerdas Emosional:

Profesional,
Tahu Diri, Berjiwa Sosial
Disiplin, Loyalitas,
Pandai Menempatkan Diri
Konsisten, Cekatan, Mudah Menyesuaikan Diri
Melayani dengan Ikhlas
Cerdas Spiritual:
Pengabdian, Terpercaya,
Ingin Ridho ALLAH
Tabah, Empati, Integritas,
Produktif, Syukur Nikmat, Kerja sebagai Ibadah
Mencari Rezeki Yang Halal
Keyakinan atas Kebenaran
Kerja Ikhlas, Syukur Nikmat

Bekerja sebagai
ibadah
Pelayan dan pengayom
masyarakat
Bekerja sesuai peraturan yang
berlaku
Meningkatkan kompetensi
dirinya secara
terus
menerus
Menghindari
sikap
tidak terpuji
Terbuka dan
bersikap
realistis
Menerapkan
budaya kerja

Tidak rentan
terhadap
perubahan
Mampu bekerja
secara

POLA
PIKIR &
PERILAKU

POLA
PIKIR

[ INTERNAL ]

HILANGKAN BLOK
YANG
MENGHALANGI
ANDA

BLOK EGO
BLOK EMOSI
BLOK PERSEPSI
BLOK INTELEKTUAL

[ EKSTERNAL ]
BLOK KULTUR / LINGKUNGAN

HAMBATAN-HAMBATAN PERUBAHAN
POLA PIKIR
PNSyang baru
Andi adalah seorang
CPNS

saja
diangkat menjadi PNS . Dia bekerja dengan tekun
dan jujur serta disiplin. Dia ingin mencoba
menghilangkan image Pegawai Negeri malas
dan tidak disiplin. Teman-teman sekantor mulai
kusak-kusuk dan bahkan secara terang-terangan
mengatakan pada Andi mengapa pasti datang
pagi. Untuk apa? Toh PGPS (Pintar Goblok
Pendapatan sama) . Andi diam membisu, tidak
memberikan
komentar
apapun,
dia
sudah
bertekad untuk menghilangkan image PGPS. Andi
Cuma heran mengapa banyak teman seniornya
yang kurang senang terhadap dirinya ? dan
mengapa banyak yang mangkir serta kerja
seenaknya. Dia pernah bertanya mengapa
demikian
pada
salahPASRAH
seorang
teman
dekatnya.
(TIDAK MAU
BERUBAH,
DENGAN
KEADAAN,
Yah begitulah APATIS,
dunia kerja
Mau apa lagi ?
ACUHkita.
TAK ACUH)

HAMBATAN-HAMBATAN PERUBAHAN
POLA PIKIR PNS

Kartono berusaha datang pagi, sebelum pimpinan d


Dia berusaha menghilangkan image:
Pegawai Negeri malas dan tidak disiplin
Teman-temannya kasak kusuk, mereka mengatakan
Datang pagi toh PGPS (Pintar Goblok Pendapatan
Karena Pimpinan senang, maka semua pekerjaan d
Pada Tono.
Tono merenungkan kata-kata temannya kalau kam
Pekerjaan akan di serahkan kamu semua, kapan ka
Mengembangkan Diri
Dia berpikir, betul juga kata teman-temannya
Tapi dia hapus dalam memori dia Semuanya tentu
Hikmahnya
PESIMIS DAN
Kata Tono bersemangat
OPTIMIS

[ FAKTOR LINGKUNGAN, TEMAN, ANAK BUAH,


IKLIM
KERJAkerjasama
]
1. Kurang
dan kurang percaya
2.
3.
4.
5.

pada kerjasama;
Bos yang autokrasi, yang hanya
menghargai pendapatnya sendiri. Tidak
memberi kesempatan pada yang lain;
Kesulitan dalam menerima perbedaan;
Kurang menerima dan memberikan
penghargaan;
Bergantung kepada orang lain untuk
memecahkan masalahnya. Selalu
SIKAP YANG NEGATIF RUBAH JADI SIKAP
menyalahkan lingkungan, memandang diri
POSITIF
sebagai korban.

a.

b.
c.

Untuk menjadi profesional maka


harus ada upaya pengembangan
kualitas pada diri, yaitu menjadi
PNS:
Yang memiliki disiplin, moral dan
etika (yaitu suatu sikap dan
perbuatan yg ditunjukan oleh PNS
seperti tertib masuk dn pulang jam
kerja, berbuat sopan dan santun
serta tidak bertindak amoral.
Memiliki Kinerja dan out put hasil
kerjanya bermanfaat
Selalu berupaya meningkatkan
kemampuanya sesuai dgn
kompetensinya
25

Intellectual capital, suatu sikap dan kesadaran


pd diri pns guna menambah & meningkatkan
pengetahuan dn tdk boleh puas dgn apa yg
telah dicapai secara akademik.
Modal sosial, kemampuan pns membangun
jaringan sosial, semakin luas pergaulan akan
memperluas sosial networking semakin tinggi
nilai seseorang.
Soft capital, kegitan yang menumbuhkan
modal sosial & intelektual dengan cara
pengembangan kepribadian mjd orang yg
menyenangkan, sabar, ikhlas, pemaaf dn bisa
dipercaya
Modal agama, mjdkan ajaran agama sbg
pembimbing dalam berkerja agar tdk menjadi
insan yg egois & mementingkan diri sendiri.

26

Memperbaiki kinerja
(memutahhirkan keahlian
para karyawan sejalan
dengan kemajuan
teknologi)
Memenui kebutuhan
karyawan utk peningkatan
kompetensi pribadi
Membantu memecahkan
persoalan oprasional kerja
Mempersiapkan karyawan
utk promosi
27

Mengidentifikasi kebutuhan
pengembangan pegawai.
Memilih dan
mengembangkan program2
pengembangan peg yg
sangat mendesak utk
dilaksanakan berdasarkan
tuntutan organisasi
Mengevaluasi program2
pelatihan apakah selama ini
sdh sesuai dgn kebutuhan
organisasi dan peg.
28

Mengembngkan prestasi kerja


Meningkatkan loyalitas peg
dan mencega peg minta
pindah
Sbg wahana utk memotivasi
peg utk mengembangkan
bakat dan kemampuanya
Membe rikan kepastian akan
masa depan
Mendukung skpd
memperoleh peg yg cakap
dan terampil dlm
melaksanakan tugas
29

On the job training (latihan


ditempat kerja) metode ini bagi
peg baru sesuai dgn tempat
kerjanya dgn pemberi pelatihan
peg yg sdh cukup lama.
Vestibule training (kursus
singkat) kursus yang
dilaksanakan secara singkat
menyangkut keahlian tertentu
dalam menjalankan pekerjaan.
Apprenticeship training (magang)
peg baru dimagangkan pd
seseorang yg ahli dlm pekerjaan
tertentu.

30

PENGEMBANGAN KUALITAS PEGAWAI MELALUI


PENDIDIKAN DAN DIKLAT
PENINGKATAN KUALITAS PEGAWAI
MELALUI PENDIDIKAN FORMAL
PEMBERIAN TUGAS BELAJAR
a. Peningkatan kompetensi pegawai untuk mengantisipasi
kebutuhan dan perkembangan organisasi di masa datang
b. Merupakan reward kepada pegawai yang potensial dan berkinerja
baik
c. Adanya keselarasan antara peningkatan kompetensi pegawai
dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh organisasi

31

PENGEMBANGAN SDM APARATUR


Pengertian :
Pengembangan adalah suatu proses merekayasa perilaku
kerja aparatur sedemikian rupa sehingga aparatur dapat
menunjukkan kinerja yang optimal dalam pekerjaannya
Dalam arti sempit
Bentuk / Jenis
pengembangan

Diklat

Pendidikan Formal

Dalam arti luas


Manajemen SDM aparatur

Pemberdayaan

32

Anda mungkin juga menyukai