Anda di halaman 1dari 15

Refreshing

ASUHAN ANTENATAL

Oleh :
Gandhis Apri Widhayanti
2010730043
Pembimbing :
Dr. Hendrwan Dwijanto, Sp.OG

STASE OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


BLUD RSUD SEKARWANGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015

Definisi Asuhan Antenatal


Asuhan antenatal atau yang juga dikenal dengan prenatal care adalah suatu
program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada
ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman
dan memuaskan.4
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional
(dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat
bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal
pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi
badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan
pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.4
Tujuan Asuhan Antenatal
Tujuan dari asuhan antenatal adalah untuk mempersiapkan agar ibu sehat
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang
dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan,
merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko
tinggi,menyiapkan persalinan menuju well born baby dan well health mother,
mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi, mengantarkan pulihnya kesehatan
ibu optimal, menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal, skrining
terhadap penyakit-penyakit yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak yang
dikandungnya, serta menerapkan gaya hidup sehat kepada ibu hamil dan
keluarganya.5,6

Sistem Asuhan Antenatal


Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal:

satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu),

satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28), dan

dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu ke 36).7
Pada setiap kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasi yang

sangat penting. Tabel di bawah ini memberikan garis-garis besarnya.7


Tabel 2.1 Informasi pada Kunjungan Antenatal7
Kunjungan
Trimester pertama

Waktu
Sebelum minggu ke 14

Informasi Penting
Membangun hubungan saling
percaya antara petugas kesehatan
dan ibu hamil.

Mendeteksi masalah dan


menanganinya.

Melakukan tindakan pencegahan


seperti tetanus neonatorum,
anemia kekurangan zat besi,
penggunaan praktek tradisional
yang merugikan.

Memulai persiapan kelahiran bayi


dan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi.

Mendorong perilaku yang sehat


(gizi, latihan dan kebersihan,

Trimester kedua

istirahat, dan sebagainya).


Sebelum minggu ke 28 Sama seperti di atas, ditambah
kewaspadaan
preeklampsia

khusus
(tanya

mengenai
ibu

tentang

gejala-gejala preeklampsia, pantau


tekanan

darah,

periksa
Trimester ketiga

Antara minggu 28-36

evaluasi

untuk

edema,

mengetahui

proteinuria).
Sama seperti di atas, ditambah
palpasi abdominal untuk mengetahui

Trimester ketiga

Setelah 36 minggu

apakah ada kehamilan ganda.


Sama seperti di atas, ditambah
deteksi letak bayi yang tidak normal,
atau kondisi lain yang memerlukan
kelahiran di rumah sakit.

2.1 Evaluasi Prenatal


2.4.1

Evaluasi Prenatal Awal


Evaluasi prenatal awal dilakukan segera mungkin. Hal ini membutuhkan

kepekaan dari ibu berkenaan dengan periode menstruasi terlambat. Tujuan


daripada evaluasi prenatal awal yaitu:
1. menentukan diagnosis ada atau tidaknya kehamilan;
2. menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan;
3. menentukan status kesehatan ibu dan janin;
4. menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta adaatau tidaknya faktor
risiko kehamilan; dan
5. menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.5

2.4.1.1 Menentukan Diagnosis Ada atau Tidaknya Kehamilan


Diagnosis adanya kehamilan yang tepat pada trimester pertama penting
dalam mencegah penyulit-penyulit medis, partus preterm, atau kehamilan
posterm. Diagnosis kehamilan didasarkan atas keluhan pasien (presumptive signs)
dan tanda-tanda mungkin kehamilan (probable signs). Tanda mungkin kehamilan
adalah hasil pemeriksaan oleh tenaga kesehatan yang menunjukkan sangat
mungkin pasien tersebut hamil. Keluhan dan tanda-tanda tersebut tidak
membedakan apakah kehamilan intra atau ekstrauterin.8
a. Keluhan Pasien (Presumptive Signs)
Amenore sering merupakan tanda awal kehamilan. Harus diingat bahwa
keterlambatan datangnya haid dapat disebabkan oleh faktor lain misalnya siklus
anovulasi, stres, penyakit kronik, atau laktasi.8
Tanda Subyektif dan keluhan-keluhan pada trimester pertama dapat berupa
payudara terasa nyeri dan membesar, perubahan pada kulit, mual, muntah, sering
berkemih, dan mudah lelah.8
b. Tanda Mungkin Kehamilan (Probable Signs)6
o Pigmentasi kulit yang dikenal dengan kloasma gravidarum.
o Leukore. Sekret serviks meningkat karena pengaruh peningkatan
hormon progesteron.
o Perubahan pada payudara.Payudara menjadi tegang dan membesar
karena pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli
dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam karena deposit
pigmen yang berlebihan. Terdapat kolostrum bila kehamilan lebih dari
12 minggu.
o Perubahan abdomen, seperti pembesaran abdomen, striae gravidarum,
pigmentasi pada linea nigra.

o Perubahan organ-organ dalam pelvis atau pertumbuhan dan perubahan


uterus seperti:

tanda Hegars, yaitu melunaknya segmen bawah uterus pada


perabaan;

ballotement, yaitu lentingan janin di uterus saat palpasi;

Braxton Hicks, yaitu kontraksi selama kehamilan, uterus


berkontraksi bila dirangsang;

tanda Piscaseck, yaitu uterus membesar ke salah satu jurusan.

o Selama kehamilan, yang biasanya muncul mukosa vagina berwarna biru


tua atau merah tua dan kongesti, yang disebut tanda Chadwick.11
c. Tanda Pasti Kehamilan
Pada palpasi dirasakan bagian janin serta gerak janin. Pada auskultasi
terdengar denyut jantung janin. Denyut jantung janin yang dapat dideteksi dengan
auskultasi dengan standar nonamplified stetoskop yaitu pada minggu ke-17 dan
minggu ke-19 pada hampir semua kehamilan pada perempuan nonobesitas.
Denyut jantung janin berkisar 110-160 denyut/ menit dan terdengar suara ganda.
Denyut jantung janin dapat terdeteksi pada minggu ke-10 dengan peralatan
Doppler. Menggunakan real-time sonography dengan vaginal probe, denyut
jantung didengar pada minggu ke-5 amenorrhea.11
Pada kehamilan bulan berikutnya, maka pemeriksa mungkin sering
mendengar suara lainnya, yang paling umum di antaranya adalah tali pusat, uterin,
suara yang dihasilkan dari gerakan janin, denyut jantung janin, suara dari ibu yaitu
gerak peristaltik usus.11
Funic souffle yang disebabkan oleh gerakan darah melalui arteri umbilicalis
suaranya dapat menyerupai dengan denyut jantung janin. Souffle uterine adalah
lembut, suaranya terdengar sama dengan denyut jantung ibu. Biasanya terdengar
paling dekat pada bagian portio uterus. Ini adalah suara yang dihasilkan oleh
aliran darah melalui dilatasi uterus. Hal ini juga dapat terdengar pada aliran darah
yang sangat meningkat, misalnya myoma uterus atau tumor ovarium.11

Gerakan janin (quickening) pertama kali dapat dirasakan oleh pasien pada
usia gestasi 16-18 minggu. Gerak tersebut merupakan tanda kesejahteraan janin.
Pergerakan usus ibu seringkali menyerupai gerakan janin dan hal ini dapat
menyebabkan kesalahan persepsi janin.5,6
Pemeriksaan USG dapat menentukan kantong gestasi intrauterin pada
kehamilan 5-6 minggu dan dapat melihat echo janin disertai gerak dan aktivitas
jantung pada kehamilan 6-8 minggu. USG transvaginal dapat mengukur lebih
awal dan lebih tepat. Usia janin dapat ditentukan melalui pengukuran CRL,
jumlah janin juga dapat diketahui. Pengukuran janin antara usia gestasi 8-14
minggu, termasuk diameter biparietal (DBP) dan panjang femur (PF) dapat
dipakai untuk menentukan usia gestasi secara tepat. Pada trimester kedua
dilakukan evaluasi anatomi janin, lokasi plasenta, dan volume cairan amnion.
Hingga saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan paparan USG berdampak
negatif terhadap perkembangan janin.5,6
d. Tes Kehamilan
Tes hCG (hormone Chorionic Gonadotropin) dilakukan dengan mendeteksi
adanya hormone hCG dalam urin. Reaksi kehamilan ini tergantung dari seberapa
banyak hCG yang beredar. Kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu 0,5
hCg per ml urin. Kadar tertingginya yaitu 500 SI hCG.6
2.4.1.2 Menentukan Usia Kehamilan dan Perkiraan Persalinan
Penentuan usia gestasi berdasarkan pemeriksaan uterus pada trimester
pertama merupakan hal penting yang harus dilakukan.Uterus normal tidak hamil
berbatas tegas, smooth, dan berukuran sekitar 3 x 4 x 7 cm. Hinga kehamilan 5-6
minggu sejak HPHT atau 4 minggu pasca konsepsi perubahan uterus dalam hal
konsistensi atau ukuran belum jelas benar.8
Usia gestasi dari HPHT dihitung berdasarkan volume, misalnya 8 minggu
berukuran dua kali kurang uterus normal; 10 minggu berukuran tiga kali uterus
normal; 12 minggu berukuran empat kali uterus normal. Pada kehamilan 12

minggu, uterus telah mengisi rongga panggul sehingga fundus uteri dapat teraba
setinggi simfisis pubis. Pada kehamilan 16 minggu uterus terletak pada
pertengahan simfisis pubis dan umbilikus. Pada kehamilan 20 minggu, tinggi
fundus uteri mencapai umbilikus. Setelah itu terdapat korelasi yang tidak akurat
dalam penentuan usia gestasi berdasarkan jarak dalam sentimeter antara tinggi
fundus uteri ke simfisis pubis (Rumus McDonald).8
Bila setelah dilakukan sedikit koreksi terhadap faktor obesitas dan variasi
bentuk tubuh ukuran uterus berbeda 3 minggu dari HPHT, cari kemungkinan
adanya kehamilan ganda, molahidatidosa, mioma uteri, anomali uterus, massa di
adneksa, atau akibat kesalahan penentuan tanggal HPHT. Dalam keadaan ini
pemeriksaan USG merupakan alat bantu diagnostik terbaik.Bila besar uterus lebih
kecil dari yang seharusnya dapat mengindikasikan adanya ketidaktepatan HPHT,
oligohidramnion, atau pertumbuhan janin terhambat.8
Perkiraan waktu persalinan dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Naegele, yaitu tanggal HPHT ditambah 7 dan kemudian bulannya dikurangi 3.
Penyimpangan dari hasil perhitungan ini dapat disebabkan oleh beberapa keadaan
misalnya haid tidak teratur atau lama atau diketahui hanya satu kali paparan
seksual.Bila tanggal HPHT tidak diketahui atau pada pemeriksaan pertama usia
gestasi tidak sesuai dengan ukuran uterus, maka dilakukan pemeriksaan USG
untuk menetapkan taksiran tanggal persalinan.8
2.4.1.3 Menentukan Status Kesehatan Ibu dan Janin
a. Anamnesis

Riwayat Haid dan Kontrasepsi


Riwayat haid yang teratur dan dapat dipercaya merupakan faktor terpenting

dalam memperkirakan tanggal persalinan yang tepat. Pasien dengan riwayat


memakai pil KB dapat mengalami amenorea postpil (postpill amenorrhea)
sehingga perhitungan kapan perkiraan tanggal persalinan menjadi salah. Pada
akseptor KB yang mempergunakan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) harus
dipastikan apakah telah dilepas, masih ada, atau tidak diketahui keberadaannya.8

Riwayat Ginekologi
Perlu dicari dan dicatat riwayat infeksi ginekologi atau pernah mengalami

masalah ginekologi lainnya.8

Riwayat Obstetri
Riwayat obstetri dicatat tentang graviditas dan paritas. Graviditas adalah

jumlah keseluruhan kehamilan yang pernah dialaminya. Paritas digambarkan


sebagai empat keadaan berikut: persalinan aterm, persalinan preterm, abortus
(spontan atau elektif), dan jumlah anak yang hidup. Riwayat obstetri dinyatakan
dalam GxPxAx.5, 8

Riwayat penyakit dahulu


Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau

diperberat oleh kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus),
riwayat alergi makanan atau obat tertentu, ada atau tidaknya riwayat operasi
umum maupun operasi kandungan (miomektomi, sectio cesarea).5

Riwayat penyakit keluarga


Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan sebagainya.5

Riwayat sosial dan ekonomi


Harus dievaluasi dengan baik keadaan rumah, dukungan keluarga dan

sosial, dan kemungkinan kekerasan fisik dak psikis serta perencanaan rujukan
yang tepat bila diperlukan. Tidak mudah untuk memperoleh riwayat pemakaian
obat atau zat tertentu. Pemakaian zat tidak terlarang seperti rokok dan alkohol
ataupun pemakaian zat atau obat terlarang, sudah tersebar di seluruh kelompok
sosial dan ras. Semua zat berbahaya tersebut mempunyai dampak merugikan bagi
proses perkembangan janin dan luaran perinatal.8

b. Pemeriksaan Fisik

Status generalis
Penilaian terhadap keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital seperti

tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, serta tinggi dan berat badan. Kemungkinan
risiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm, berat badan 75 kg. Batas hipertensi
pada kehamilan yaitu 140/90 mmHg dimana nilai diastolik lebih bermakna untuk
prediksi sirkulasi plasenta.5
Dilakukan juga pemeriksaan funduskopi, kelenjar tiroid, kelenjar getah
bening, paru, jantung, payudara dan abdomen, serta tinggi fundus uteri, DJJ,
akstremitas, dan pemeriksaan neurologis dasar.8

Status obstetrikus

1. Abdomen
Inspeksi: membesar atau tidak, dimana pada kehamilan muda pembesaran
abdomen mungkin belum nyata.8
Palpasi: tentukan tinggi fundus uteri, dimana pada kehamilan muda
dilakukan dengan palpasi bimanual dalam dan pada kehamilan lebih besar dapat
diukur dengan pita ukuran sentimeter, jarak antara fundus uteri dengan tepi atas
simfisis os pubis. Pemeriksaan palpasi Leopold dilakukan dengan sistematika
sebagai berikut.8
Leopold I :

Menentukan tinggi fundus dan meraba

bagian janin yang di fundus dengan kedua telapak tangan.


Leopold II :

Kedua telapak tangan menekan uterus dari

kiri-kanan, jari ke arah kepala pasien, mencari sisi bagian besar


(biasanya punggung) janin, atau mungkin bagian keras bulat
(kepala) janin.
Leopold III :

Satu tangan meraba bagian janin apa yang

terletak di bawah (diatas simfisis) sementara tangan lainnya


menahan fundus untuk fiksasi.

10

Leopold IV :

Kedua tangan menekan bagian bawah uterus

dari kiri-kanan, jari ke arah kaki pasien, untuk konfirmasi


bagian terbawah janin dan menentukan apakah bagian tersebut
sudah masuk atau melewati pintu atas panggul (biasanya
dinyatakan dengan satuan x/5)Jika memungkinkan dalam
palpasi diperkirakan juga taksiran berat janin (meskipun
kemungkinan kesalahan juga masih cukup besar).5
Pada kehamilan aterm, perkiraan berat janin dapat menggunakan rumus cara
Johnson-Tossec yaitu:8
Tinggi Fundus (cm) (11/12/13) x 155 gram
Auskultasi: dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler yang
ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung frekuensi pada 5 detik pertama,
ketiga dan kelima, kemudian dijumlah dan dikalikan 4 untuk memperoleh
frekuensi satu menit. Sebenarnya pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah denyut
jantung janin dihitung seluruhnya selama satu menit. Batas frekuensi denyut
jantung janin normal adalah 120-160 denyut per menit. Takikardi menunjukkan
adanya reaksi kompensasi terhadap beban atau stress pada janin (fetal stress),
sementara bradikardi menunjukkan kegagalan kompensasi beban atau stress pada
janin (fetal distress/gawat janin).5
2. Genitalia eksterna
Inspeksi luar: keadaan vulva dan uretra, ada tidaknya tanda radang, luka
atau perdarahan, discharge, kelainan lainnya. Labia dipisahkan dengan dua jari
pemeriksa untuk inspeksi lebih jelas.5
Inspeksi dalam menggunakan spekulum (in speculo): Labia dipisahkan
dengan dua jari pemeriksa, alat spekulum Cusco (cocorbebek) dimasukkan ke
vagina dengan bilah vertikal kemudian di dalam vagina diputar 90o sehingga
horisontal, lalu dibuka. Deskripsi keadaan porsio serviks (permukaan, warna),
keadaan ostium, ada atau tidaknya darah atau cairan atau discharge di forniks,
dilihat keadaan dinding dalam vagina, ada atau tidak tumor, tanda radang atau

11

kelainan lainnya. Spekulum ditutup horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan


dari vagina.5
3. Genitalia interna
Palpasi: colok vaginal (vaginal touch) dengan dua jari sebelah tangan dan
bimanual dengan tangan lain menekan fundus dari luar abdomen. Ditentukan
konsistensi, tebal, arah dan ada atau tidaknya pembukaan serviks. Diperiksa ada
atau tidak kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan. Pada pemeriksaan
di atas 34-36 minggu dilakukan perhitungan pelvimetri klinik untuk
memperkirakan

ada

atau

tidaknya

disproporsi

fetopelvik/sefalopelvik.

Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah perdarahan per vaginam pada


kehamilan trimester ketiga, karena kemungkinan adanya plasenta previa dapat
menjadi pencetus perdarahan yang lebih berat; ketuban pecah dini, dapat menjadi
predisposisi penjalaran infeksi (korioamnionitis). Pemeriksaan dalam (vaginal
touch) seringkali tidak dilakukan pada kunjungan antenatal pertama, kecuali ada
indikasi. Umumnya pemeriksaan dalam yang sungguh bermakna untuk
kepentingan persalinan adalah pemeriksaan pada usia kehamilan di atas 34-36
minggu, untuk memperkirakan ukuran, letak, presentasi janin, penilaian serviks
uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri klinik untuk penilaian kemungkinan
persalinan normal pervaginam. Alasan lainnya, pada usia kehamilan kurang dari
36 minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan lahir masih minimal, akan sulit
dan sakit untuk eksplorasi.5

12

DAFTAR PUSTAKA
1. Anonymous. Pendahuluan. From: http://www.scribd.com/doc/6615370/Bab-0Pendahuluan-Apn-2007-Refmnl. November 16, 2009
2. WHO Regional Office for Europes Health Evidence Network (HEN). What is
the

Effectiveness

of

Antenatal

Care?.

December

2005.

From:

www.euro.who.int/document/e87997.pdf. November 16, 2009


3. Singh D. Prenatal Diagnosis for Congenital Malformation and Genetics
Disorders. From:

http://www.emedicine.com/oph/topic485.htm. November

16, 2009
4. Rhezvolution. Antenatal Care. Posted on January 5, 2009. From:
http://rhezvolution.wordpress.com/2009/01/05/antenatal-care/
5. Dr.Handaya, Dr.Julianto Witjaksono, Dr.Bambang Karsono. Antenatal
Care,Dalam: Pemeriksaan Obstetri dan Asuhan Antenatal Kuliah Obstetri
Ginekologi. Posted on April 3,2008.
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/03/pemeriksaan-obstetri-danasuhan-antenatal/
6. Anonymous. Konsep Asuhan Keperawatan Ibu Dengan Ante Natal Care.
Posted onMarch 24, 2009. From:http://ns-nining.blogspot.com/2009/03/antenatal-care.html
7. Anonymous. Kehamilan Normal, Dalam Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Editor Abdul Bari Saifuddin, Gulardi
Hanifa Wiknjsastro, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Edisi 1, Cetakan 8.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2004: N-2
8. Arthur t. Evans, H. Willette Le Hew. Antenatal Care, In Manual of Obstetrics.
7th edition. Editor Judi J. Endjun. 2007.
http://www.scribd.com/doc/10143824/20080118-Asuhan-Antenatal-JJE20080118. November 16, 2009

13

9. Abrams B, Pickett KE, Maternal Nutrition, In: Maternal-Fetal Medicine 4th


edition, Philadelphia: W.B. Saunders Co., 1999, 122-31
10. Aru. Diabetes Melitus Gestasional, Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
edisi IV jilid III. Aru W. Sudoyo, Bambang Setyohadi, Idrus Alwi, Marcellus
S. K., Siti Setiati, penyunting. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI, 2006: 1905-1907
11.

Anonymous. Diabetes. In: Cunningham FG, Gant NF,

Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. William


Obstetrics 23rd Edition. New York. McGraw Hill Medical
Publishing. 2010: 189-214
12. Anonymous. Congenital Anomalies in The Merck Manual of Diagnosis and
Therapy. Posted on 2006.
From:http/www.merck.com/mrkshared/mmanual/section19/chapter261/261a.js
p.
13.

Anonymous.

Prenatal

Diagnosis

and

Fetal

Therapy.

In:

Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC,
Wenstrom KD. William Obstetrics 22nd Edition. New York.
McGraw Hill Medical Publishing. 2007: 313-33
14. Woo, J. Dr. A Short History of Amniocentesis, Fetoscopy and Chorionic Villus
Sampling.

Posted

on

2006.http://www.obultrasound.net/amniocentesis.

html.2006
15. Wikipedia.

Prenatal

Diagnostik.

http://en.wikipedia.org/wiki/Prenatal_

diagnosis. November 16, 2009


16. Harvard Medical School. Amniocentesis. www.Harvardmedicalschool.com.
November 16, 2009
17. Perinatal Diagnostic Center Inc.

14

http://www.prenataldiagnostic\high_risk.cfm_files\high_risk.cfm.htm.
November 16, 2009
18. Ling F.W. and Patrick D. Preconceptional and Prenatal Care, In: Obstetrics &
Gynecology Principles for Practice. Ling. Frank W., and Duff Patrick.
International edition. McGraw Hill. New York. 2001: 41-9
19. Lucile Packard Childrens Hospital. Pregnancy and Childbirth: Common tests
during pregnancy. Posted on 2008. http://www.lpch.org/diseaseHealthInfo/
HealthLibrary/pregnant/tests.html.
20. Anonymous. Fetoscopy. Posted on 2006. From http/www.eurofoetus.
org/what.htm
21. Wikipedia. Chorionic Villus Sampling. Posted on 2008. http://en.wikipedia.
org/wiki/Chorionic _villus_sampling. 2008
22. Prawirohardjo Sarwono. Kardiotokografi Janin dan Velosimetri Doppler,
Dalam Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta:PT. Bina Pustaka Sarwono
PrawirohardjoUniversitas Indonesia. 2007: 231-234

Anda mungkin juga menyukai