: Fahri Hidayat
NIM
: 1514140005
kelas/kelompok
: Biologi / IV
Asisten,
Adzhar Arsyad
NIM. 121410002
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika salah satu orangtuanya berkulit putih, tentu saja anaknya akan berkulit
putih juga. Secara tak sadar kita telah mengekspresikan pengetahuan genetika
di segala lapisan masyarakat. Kulit hitam pekat, warna rambut berwarna
kuning, atau tubuh yang tinggi semampai adalah contoh-contoh variasi
pewarisan yang biasa kita amati pada setiap individu.
Perbedaan genetik pada setiap individu menyebabkan tidak ada sama
sekali persamaan bentuk pada individu satu dengan individu lainnya. Salah
satu contohnya yaitu anak kembar yang tidak mungkin sama persis dan
tentunya memiliki perbedaan yang dapat dibedakan dari kedua saudara
kembar tersebut. Tentunya selain wujud fisik, sifat dan kepribadian mereka
juga berbeda.
Melalui keturunan atau perkembangbiakan, berbagai individu yang
berbeda lahir dan menyebabkan spesies berevolusi. Studi dalam biologi
hereditas disebut genetika, yang meliputi bidang Epigenetika. Berbagai
mekanisme herediter dibayangkan tanpa benar diuji dan diukur. Ini termasuk
campuraan warisan dan pewarisan sifat dapatan. Meskipun demikian, orangorang mampu mengembangkan hewan peliharaan serta tanaman melalui
seleksi buatan yang telah berhasil dilakukan sebelumnya.
Ada banyak teori mengenai pewarisan sifat. Ilmu pengetahuan modern
tentang genetika berawal dari penemuan Gregor Johan Mendel tentang ciri-ciri
faktor keturunan yang ditentukan oleh unit dasar yang diwariskan dari
generasi ke generasi berikutnya, yang disebut unit genetik atau gen. Dengan
hukum Mendel I dan II tentang pewarisan sifat persilangan antara dua
individu yang berbeda sehingga membentuk individu baru yang mempunyai
sifat-sifat seperti kedua induknya. Pada persilangan ini terdapat sifat yang
dominan dari sang induk tetapi juga terdapat sifat yang tak nampak dari
individu yang lain atau bersifat resesif. Ada juga yang tidak nampak sama
sekali pada keturunannya tetapi muncul pada generasi berikutnya.
Pada percobaan ini dilakukan pengamatan mengenai kebakaan atau
hereditas. Akan dibahas tentang pewarisan sifat pada manusia yang memiliki
bentuk dan sifat-sifat yang berbeda. Mengapa dari individu satu dengan yang
lain memiliki perbedaan? Dengan melakukan percobaan ini maka kita akan
tahu bagaimana penurunan sifat-sifat kebakaan yang berbeda dari masingmasing individu, sehingga dapat mengambil kesimpulan dari analisis yang
ada.
B. Tujuan Praktikum
Membuktikan perbandingan genotip dan fenotip dari Hukum Mendel dan
dasar genotip beberapa sifat baka pada manusia.
C. Manfaat Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan dan perbandingan angka genotip dan
fenotip dari masing-masing individu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Genetika merupakan dasar untuk pengembangan cabang ilmu biologi
lainnya sehingga genetika penting untuk dipelajari. Menurut Gardner (dalam
Corebima, 2008: 3), serta Aldahmash dan Alshaya (2012: 5) genetika dikenal
sebagai inti utama dari biologi modern. Menurut Zubaidah (dalam Sumampouw,
2011: 23) hampir atau tidak satupun ilmu biologi yang dapat berkembang tanpa
konsep genetika. Satu diantara contohnya yaitu pada kajian fisiologi, yaitu pada
reaksi-reaksi biokimia di dalam sel. Reaksi biokimia mutlak membutuhkan enzim
sebagai biokatalisator, seperti yang kita ketahui bahwa biosintesis protein
penyusun enzim merupakan proses translasi, kode-kode genetika pada RNA-d
yang sebelumnya ditranskripsikan dari gen (Maulidi, 2014).
Dalam perwarisan sifat atau persilangan, terdapat prinsip yang harus kita
ingat, yaitu :
1. Gen yang berperan dalam pengaturan dan penentuan sifat diberi simbol huruf.
2. Gen yang bersifat dominan dinyatakan dengan huruf kapital.
Gen yang bersifat resesif dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya gen
yang menentukan sifat batang yang pendek ditulis dengan huruf f. Jadi, dapat
diartikan bahwa batang tinggi dominan terhadap batang pendek, dan sebaliknya
batang pendek resesif terhadap batang tinggi. Pada manusia dan hewan vertebrata,
penyatuan sperma dan ovum yang masing-masing bersifat haploid (n) akan
membentuk zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bersifat
diploid (2n), sehingga individu yang memiliki sifat tersebut dinyatakan dengan
dua huruf (Tim Penyusun, 2015)
Rangkaian gen merupakan struktur kimia yang berbentuk double helix
(ulir rangkap) dengan deoksiribosa dan fosfat sebagai ibu tangga serta basa
nitrogen sebagai anak tangga DNA merupakan rangkaian yang banyak nukleotida
yang masing-masing terdiri attas deoksiribosa, asam fosfat atau suatu purin atau
pirimidin. Urutan basa nitrogen dalam urutan DNA membentuk kode genetika
tertentu paling penting artinya dalam proses sintetik protein yang dilaksanakan
oleh RNA dalam ribose. Sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu individu ditentukan
oleh faktor pembawa sifat keturunan yang disebut dengan gen. Gen tertentu
membawa sifat tertentu pula. Gen yang membawa suatu sifat dilambangkan
dengan huruf pertama dari sifat tersebut. Susunan/komposisi gen pada suatu
makhluk hidup disebut dengan genotipe. Genotipe ini biasanya dilambangkan
dengan dua huruf karena setiap individu memiliki susunan kromosom yang
diploid (2n). Genotipe itu akan membawa sifat tertentu yang akan muncul dan
dapat diamati pada individu yang bersangkutan. Dengan kata lain ekspresi dari
genotipe itulah yang disebut dengan fenotipe. Misalkan: genotipe untuk sifat
batang tinggi disimbulkan dengan huruf TT. Genotipe TT ini akan
mengekspresikan sifat batang tinggi. Fenotipe batang tinggi merupakan sifat-sifat
morfologi yang tampak dan dapat diamati secara langsung dengan panca indera
(Pratiwi, 1999).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Waktu
: 07.30-10.00 WITA
Tempat
1 buah
b. Penuntun praktikum
1 buah
2. Bahan
Praktikan
27 orang
B. Prosedur Kerja
1. Memeriksa fenotif dari setiap sifat baka yang ada pada daftar fenotif di
atas pada diri sendiri. Bila kesulitan, meminta bantuan pada teman dalam
kelompok. Bila mempunyai fenotif yang dominan maka diberi tanda (-)
untuk gen kedua.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Data Pribadi
N
Kemungkinan
fenotif
digulung (l)
Gigi seri atas bercelah (G) gigi seri atas tidak
bercelah
Bela
Nier
Ashar
Sendita
Fadillah
DD
dd
EE
Rini W.
Fahri
Hidayat
Jumlah
ee
FF
Nama
B
C
C
D
ff
BB
bb
WW
ww
MM
mm
PP
pp
LL
Ll
GG
gg
II
III
IV
Jumlah
DD
dd
21
EE
11
Ee
14
FF
16
Ff
11
BB
13
Bb
14
WW
Ww
20
MM
22
B
C
Mm
PP
12
Pp
13
LL
14
Ll
13
GG
gg
20
a. Gen resesif
5
100 =100
5
a. Gen dominan
0
100 =0
5
b.
Gen resesif
2
100 =40
5
b. Gen dominan
3
100 =60
5
c. Gen resesif
2
100 =40
5
c. Gen dominan
3
100 =60
5
d. Gen resesif
3
100 =60
5
d. Gen dominan
2
100 =40
5
e. Gen dominan
1
100 =20
5
e. Gen resesif
4
100 =80
5
Gen resesif
3
100 =60
5
f. Gen dominan
2
100 =40
5
g. Gen resesif
3
100 =60
5
g. Gen dominan
2
100 =40
5
f.
h. Gen resesif
4
100 =80
5
h. Gen dominan
1
100 =20
5
i. Gen resesif
0
100 =0
5
i. Gen dominan
5
100 =100
5
a. Gen resesif
25
100 =93
27
a. Gen dominan
2
100 =7
27
b. Gen resesif
16
100 =59
27
b. Gen dominan
11
100 =41
27
c. Gen resesif
9
100 =33
27
c. Gen dominan
18
100 =67
27
d. Gen resesif
14
100 =52
27
d. Gen dominan
13
100 =48
27
e. Gen resesif
20
100 =74
27
e. Gen dominan
7
100 =26
27
f. Gen resesif
5
100 =19
27
f. Gen dominan
22
100 =81
27
g. Gen resesif
15
100 =55
27
g. Gen dominan
12
100 =45
27
h. Gen resesif
13
100 =48
27
h. Gen dominan
14
100 =52
27
i. Gen resesif
20
100 =74
27
i. Gen dominan
7
100 =26
27
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan, dapat diketahui bahwa hereditas adalah
pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen
atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial. Sudah terlihat
jelas oleh manusia-manusia sejak dahulu bahwa keturunan menyerupai
induknya. Walaupun sudah jelas bagi orang-orang zaman dahulu bahwa dalam
hereditas sifat dan watak diwariskan, mekanisme dari hereditas itu sendiri
masih belum jelas.
Pada pengamatan sifat diri sendiri diketahui bahwa sifat fenotifnya
terdapat sembilan, dengan dengan 5 sifat dominan dan 4 sifat resesif. Hal ini
berarti bahwa pewarisan sifat dari kedua induk bersifat dominan kepada
keturunannya.
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa masing-masing kelompok
memiliki sifat-sifat yang berbeda dimana pada kelompok IV frekuensi
dominan dari beberapa sifat baka manusia sebesar 40% dan frekuensi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa manusia
memiliki perbandingan genotif dan fenotif yang berbeda yang dapat dilihat
skemanya dengan menggunakan hukum Mendel, selain itu hukum mendel
dapat diaplikasikan untuk melihat bagaimana skema pewarisan sifat pada
manusia dengan menggunakan daftar fenotif. Walaupun hukum Mendel
memiliki penyimpangan semu, akan tetapi hukum Mendel dapat diaplikasikan
dalam bidang pertanian dan kesehatan.
B. Saran
1. Diharapkan agar praktikan dapat mengefisienkan waktu sewaktu
praktikum berlangsung dan mengamati dengan baik percobaan yang
sedang berlangsung.
2. Diharapkan agar laboran lebih intensif dalam mengawasi kegiatan
praktikum di laboratorium.
3. Diharapkan agar asisten mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh
praktikan yang dibimbingnya agar semua praktikan aktif dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Maulidi, Andri, dkk. 2014. Deskripsi Konsepsi Siswa Pada materi Hereditas Di
MAN. Artikel Penelitian.
Pratiwi.A. 1999. Biologi Umum. Jakarta : Erlangga.
Tim Penyusun. 2015. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Makassar : Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar
LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Berapa nilai frekuensi gen dominan dan resesif dalam kelas Anda ?
Jawab :
Untuk mencari frekuensi gen dominan digunakan rumus berikut :
Dominan =