Antivirus
Antivirus
VIRUS
Merupakan parasit intrasel
Replikasi virus terutama bergantung pada proses
Replikasi virus
1. Absorpsi pada dan penetrasi ke dalam sel inang
2.
3.
4.
5.
6.
7.
yang rentan
Pengupasan asam nukleat virus
Sintesis protein regulatorik awal
Sintesis RNA atau DNA
Sintesis akhir protein struktural
Perakitan (maturasi) partikel virus
Rilis dari sel
Agen antivirus dapat secara potensial
menjadikan salah satu langkah-langkah diatas
sebagai targetnya
ACYCLOVIR
VALACYCLOVIR
FAMCYCLOVIR
PENCICLOVIR
GANCYCLOVIR
CIDOFOVIR
FOSCARNET
FOMIVIRSEN
TRIFLURIDINE
ACYCLOVIR
Merupakan derivat guanosin dengan aktivitas
sekresi tubulus.
Acyclovir oral digunakan pada pengobatan herpes
kelamin (genital) kambuhan dan primer
Pada infeksi HSV primer, acyclovir diberikan 5x
200 mg/hr
Pada varicella diberikan 4x800 mg/hr untuk
dewasa dan pada anak 20 mg/kg setiap 6 jam
Zoster : 5x800 mg selama 7 hari (pada pasien
imunokompeten 1-2 hari)
Pengobatan harus dimulai secara dini untuk
mencapai kemajuan optimum (varicella24 jam
untuk, zoster 72 jam)
RESISTENSI
GANCYCLOVIR
Merupakan suatu analog guanosin asiklis.
Aktif melawan CMV, HSV, VZV, EBV
Aktivasinya melawan CMV mencapai 100x >
Acyclovir
Tersedia dalam formulasi intravena dan oral
Bioavailabilitas oral 6-7%
Kegunaan klinis : pemberian Ganciclovir IV 5 mg/kg
setiap 12 jam selama 2 mgg lalu 5 mg/kg/hr untuk
maintenance diberikan pada retinitis CMV pada
pasien penderita AIDS
Ganciclovir dapat juga diberikan melalui suntikan
intravitrea langsung.
INHIBITOR REVERSE
TRANSCRIPTASE NON
NUKLEOSIDASE (NNRTI)
NEVIRAPINE (NVP)
EFAVIRENZ (EFV)
DELAVIRDINE
INHIBITOR PROTEASE
SAQUINAVIR
RITONAVIR
INDINAVIR
NELFINAVIR
AMPRENAVIR
AGEN INVESTIGASIONAL
INTERFERON
Merupakan suatu kelompok protein endogen
indikasi klinis.
Interferon alfa-2a sekarang disetujui
pemakaiannya untuk pengobatan hepatitis C
kronis, sarkoma kaposi yang terkait dengan
AIDS, hairry cell lekemia, dan lekemia mielogen
kronis