Istilah Kep Jiwa Wajib Dicek Nanaudah
Istilah Kep Jiwa Wajib Dicek Nanaudah
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tim penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga tim penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
mengenai definisi dari berbagai istilah dalam kesehatan jiwa.Tim penulis mendapat bantuan
dari berbagai pihak, sehingga tim penulis terbantu dalam menyelesaikan makalah ini. Oleh
karena itu, tim penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunannya. Tim penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, tim penulis mengharapkan saran serta kritik yang dapat
membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Purwokerto, 17 Maret 2016
Tim Penulis
A. Oktadian Puspitasari(G1D013029)
1. Katalepsi yaitu mempertahankan posisi badan secara kaku dan posisi tertentu.
2. Egomania yaitu kegiatan berulang/preokupasi karena ada dorongan pada dirinya.
2. Mikropsia
Mikropsia adalah melihat benda lebih besar dari keadaan sebenarnya bahkan kadangkadang terlalu besar sehingga menakutkan
3. Derealisasi
Derealisasi adalah perasaan aneh tentang lingkungan disekitar dan tidak menurut
kenyataan sebenarnya
4. Ilusi
Ilusi adalah interpretasi yang salah atau menyimpang tentang persepsi yang sebenarnya
sungguh-sungguh terjadi karena adanya rangsang pada panca indra
5. Anankastik
Anankastik adalah gangguan pada kepribadian dengan ciri utama yaitu perfeksionis,
keteraturan, kerapihan, kaku, malu, dan pengawasan diri yang tinggi serta menganut
norma etik dan moral yang tinggi serta patuh secara berlebihan.
6. Skizoid
Skizoid adalah gangguan kepribadian dengan sifat pemalu, suka menyindir, perasa,
pendiam, dan menghindari hubungan jangka panjang dengan orang lain
7. Dissosial
Dissosial adalah gangguan pada kepribadian dengan perbedaan yang besar antara
perilaku dan norma sosial yang berlaku
8. Eksplosif
Eksplosif adalah gangguan kepribadian dengan memiliki sifat lain dari perilaku seharihari seperti ledakan marah dan agresivitas terhadap stres yang kecil. Kemudian akan
menyesali kejadian tersebut, namun hanya sebentar saja
9. Halusinasi
Halusinasi adalah persepsi tanpa adanya rangsangan apapun pada pancaindra seseorang,
yang terjadi pada keadaan sadar/ bangun dasarnya mungkin organik, fungsional,
psikotik, ataupun histerik (persepsi atau pengamatan palsu)
10. Paranoid
Paranoid adalah bentuk gangguan kepribadian dengan sifat curiga yang berlebihan dan
menonjol.
D. Senna Mawadatul Fitri(G1D013009)
1. Gangguan bipolar, juga dikenal sebagai penyakit manik-depresif, adalah gangguan otak
yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa dalam suasana hati, energi, tingkat
aktivitas, dan mempengaruhi kemampuan untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Secara sederhana dapat dipahami bahwa Bipolar adalah gangguan/kelainan secara
kimiawi pada sistem syaraf otak yang mempengaruhi mood atau suasana
hati, seperti kegembiraan atau kesedihan (depresi) yang mendalam, bersifat ekstrim
(perubahannya sangat cepat) dan menetap (bertahan dalam waktu yang lama) terlebih
dari itu penderita gangguan bipolar juga dapat mengalami perubahan suasana hati
yang complicated /multi emosi. Gangguan bipolar dapat mengakibatkan rusaknya
hubungan sosial, pekerjaan atau sekolah, dan bahkan bunuh diri. Tapi gangguan bipolar
dapat diobati, dan orang dengan penyakit ini dapat hidup produktif.
2. Gangguan panik mencangkup munculnya serangan panik yang berulang dan tidak
terduga. Serangan-serangan panik melibatkan reaksi kecemasan yang intens disertai
neurosis depresi atau kepribadian depresi. Disebut seperti itu dalam usaha
memperhitungkan sejumlah ciri yang umumnya terkait dengan neurosis, bermula saat
awal masa kanak-kanak, gangguan yang kronis dan umunya berada pada tingkat
keparahan yang ringan. DSM menyebut bentuk depresi ini sebagai gangguan distimik
(dysthymic disorder) , atau distimia (dysthimia), diambil dari bahasa Yunani yang
berarti buruk dan thymos berarti spirit. Orang dengan gangguan ini merasakan
spiirt yang buruk sepanjang waktu, namun tidak mengalami depresi yang sangat parah
seperti yang dialami oleh orang dengan gangguan depresi mayor. Sementara gangguan
depresi mayor cenderung parah dan terbatas waktunya, gangguan ini relatif lebih ringan
dan kronis, biasanya berlangsung selama beberapa tahun. Perasaan depresi dan kesulita
sosial terus ada bahkan setelah orang tersebut menampakkan kesembuhan. Resiko dari
kambuh kembali cukup tinggi. Pada gangguan distimik, keluhan mengenai depresi
dapat menjadi semacampelengkap dari kehidupan orang tersebut sehingga bagian tak
terpisahkan dari struktur kepribadian mereka. Keluhan terus-menerus dapat membuat
orang lain menganggap individu pengeluh. Meski gangguan distimik lebih ringan
daripada gangguan depresi mayor, mood tertekan dan self-esteem rendah terus-menerus
dapat mempengaruhi fungsi pekerjaan dan sosial.
7. Supresi adaklah suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi
sebenarnya merupakan analog dari represi yang disadari. Perbedaan supresi dengan
represi yaitu, pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam
sadarnya dan memikirkan yang lain. Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya
terhadap kesehatan jiwa, karena terjadinya dengan sengaja, sehingga ia mengetahui apa
yang dibuatnya. Contohnya : saat menuju ke tempat pertandingan atau sebelum
pertandingan dimulai ada beberapa atlet yang sering dilihat sedang mendengarkan
musik atau berbincang-bincang dengan rekan setimnya tentang bahasan diluar
pertandingan tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mengalihkan perhatiannya untuk
sementara waktu guna mengatasi ketegangan yang dihadapi.
8. Pelepasan (Undoing). Pelepasan merupakan upaya untuk menebus kesalahan sehingga
dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan yang tidak bermoral. Contohnya,
misalnya seorang pemain yang seringkali bermain kasar atau keras (kurang sesuai
dengan etika bertanding) akan memberikan sumbangan-sumbangan besar untuk
aktivitas sosial.
9. Agitasi (keresahan atau kegelisahan) adalah suatu bentuk gangguan yang menunjukkan
aktivitas motorik berlebihan dan tak bertujuan atau kelelahan, biasanya dihubungkan
dengan keadaan tegang dan ansietas. Pada beberapa literatur dikatakan bahwa agitasi
adalah gangguan psikomotor yang memiliki karakterisasi peningkatan aktivitas motor
dan psikologi pada pasien (adanya irritabilitas). Adanya gerakan berjalan bolak-balik
dalam satu ruang tanpa alasan, gerakan memeras-meras tangan, melepas baju dan
memakainya lagi dalam kondisi terbalik, dan tindakan motorik dan tak beralasan
lainnya. Pada keadaan yang parah, gerakan yang ditimbulkan bisa membahayakan
orang lain, seperti merobek-robek, menggigit kuku jari dan menggigit bibir sendiri yang
F. Hernandia Nurzaman(G1D013003)
1. Klaustrofobia
Berasal dari bahasa Latinclaustrum "tempat tertutup" dan Yunaniphbos "takut".Jadi
klaustrofobia adalah sebuah penyakitketakutan terhadap tempat-tempat sempit, terjebak
dan tertutup.
2. Disprosodi
Adalah hilangnya irama bicara secara normal.
3. Somatopagnosia
Adalah adanya ketidakmampuan untuk mengenali suatu bagian tubuh sebagai milik
tubuhnya sendiri.
4. Letelogika
Adalah gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang lupa sesaat akan suatu nama
atau kata dalam sebuah percakapan.
5. Ekolalia
Berasal dari bahasa Latin ch yang berarti suara dan bahasa Yunani lali yang
berarti berbicara. Jadi ekolalia adalah dorongan kuat yang tidak terkendalikan dalam
diri seseorang untuk mengulangi kata-kata atau ucapan dan perbuatan yang dilakukan
oleh orang lain.
6. Mutisme
Berasal dari bahasa Latin mutus yang berarti "membisu".Jadi mutisme adalah keadaan
seseorang yang tidak mempunyai kemampuan berbicara atau latah.
7. Fausse Reconnaissance
Adalah ingatan yang dibentuk sebagai jawaban terhadap kebutuhan afektif.penderita
memberikan kesimpulan yang salah terhadap suatu kejadiaan dengan menambahkan
hal-hal yang kecil yang dibuatnya sendiri dan menghubungkan dengan pengalaman
yang tidak berdasarkan kenyataan. Atau pengenalan kembali yang keliru, merasa pasti
bahwa pengenalannya itu benar, tetapi sesungguhnya tidak benar sama sekali
8. Introyeksi
Adalah bentuk identifikasi yang lebih mendalam dimana individu mengambil atau
memasukkan nilai dari orang lain yang dicintai atau benci menjadi struktur egonya.
9. Agitasi
Adalah gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan disertai kecemasan yang berat.
10. Stupor
Adalah keadaan tidak responsif yang dalam, di mana penderita terbangun hanya jika
diguncang secara berulang, dengan suara yang keras, dicubit, ditusuk dengan jarum,
atau dirangsang dengan rangsangan yang serupa.
G. Reni Dian Saputri(G1D013017)
1. Fobia
Adalah rasa takut yang irasional terhadap suatu benda atau keadaan yang tidak dapat
dihilangkan atau ditekan oleh penderita walau ditekan oleh penderita walau disadari
bahwa hal tersebut irasional atau tidak masuk akal.
2. Isolasi sosial
Adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian
yang tidak fleksibel sehingga menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu
fungsi seseorang dalam hubungan sosial.
3. Kompulsi
Adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa didiorong untuk melakukan suatu
tindakan, yang disadari merukan tindakan yang tidak ada gunanya. Contoh dari
tindakan ini yaitu mencuci tangan secara berulang-ulang.
4. Harga Diri Rendah (HDR)
Adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan
akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.
5. Post traumatic Stress Disorder (PTSD)
Adalah stress atau kecemasan patologis yang umumnya terjadi setelah seseorang
mengalami atau menyaksikan trauma berat yang mengancam secara dan jiwa orang
tersebut.
6. Konfabulasi
Adalah gangguan pikiran dimana seseorang mempersatukan hal-hal atau kejadian yang
tidak berkaitan, dalam suatu usaha untuk mengisi kekosongan pikiran yang timbul
karena kehilangan ingatan.
7. Retardasi (perlambatan)
Merupakan keadaan dimana terjadi perlambatan dalam jalan pikiran seseorang.
8. Perseversi
Merupakan keadaaan dimana seseorang secara berulang memberitahukan suatu ide,
pikiran atau tema secara berlebihan.
9. Tranco
Adalah suatu keadaan kesadaran tanpa reaksi terhadap lingkungan yang biasanya mulai
secara mendadak ekspresi muka seperti bingung, kehilangan akal, atau melamun.
10. Inkohorensi
Adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan dalam berbicara, pembicaraannya
sukar atau tidak dapat ditangkap maksudnya.
H. Ratna Ningsih(G1D013002)
1.
2.
3.
4.
5.