Kabupaten Indramayu
ANALISIS KONDISI
TAPAK PERENCANAAN
Varanus Salvator dalam jumlah besar. Oleh karena itu pulau ini lebih populer
dengan nama Pulau Biawak daripada Pulau Rakit. Pulau Biawak sendiri
adalah satu dari tiga pulau yang terdapat dalam Kawasan
Konservasi Laut Daerah Pulau Biawak.
dengan
Kabupaten
Sumedang,
Majalengka,
Laporan Akhir
dan
| Bab 4-1
Pulau
Biawak dikelilingi oleh areal padang lamun dan koral yang cukup
luas. Disamping itu Pulau Biawak memiliki terumbu karang yang
sebagian masih dalam kondisi baik, memiliki pantai putih serta
objek-objek menarik lain seperti menara mercusuar yang di
bangun oleh ZM. Willem pada tahun 1872, Situs Makam Belanda,
dan Situs Makam Syarif Hasan.
mencapai
mencapai maksimum
bulan Juli berkisar antara 30C - 32C dan salinitas air laut
Laporan Akhir
| Bab 4-2
Laporan Akhir
| Bab 4-3
Laporan Akhir
| Bab 4-4
4.2.
: Squamata
Subordo
: Sauria
Familia
: Varanidae
Genus
: Varanus
Spesies
: Varanus salvator
Nama Inggris :
Malayan Monitor
Nama Lokal
: Biawak
Laporan Akhir
| Bab 4-5
memegang serta
Laporan Akhir
| Bab 4-6
Laporan Akhir
| Bab 4-7
masing-masing
disebelah
sisinya
yang
berguna
Laporan Akhir
| Bab 4-8
Walaupun
berdasarkan
data
IUCN
concern)
namun
sebagai
ikon
4.2.1.
Keragaman
Hayati
Ekosistem Mangrove
Ekosistem
mangrove
adalah
suatu
serta
fluktuasi
ketinggian
Ekosistem mangrove di
Biawak
daratan
mendominasi
pulau,
wilayah
dengan
formasi
ekosistem
mangrove
secara
ekosistem
penting
mangrove
dalam
mendukung
fungsi
ekonomis.
Fungsi
fisik
mempercepat
perluasan
mengendalikan
intrusi
melindungi
daerah
lahan,
air
laut,
belakang
Laporan Akhir
| Bab 4-9
Sonneratia
Alba
selalu
hijau, tumbuh
tersebar,
ketinggian
kadangkadang
hingga 15 m.
Gambar 4.4. Soneneratia Alba (Koleksi Pribadi,
Kulit
2014)
berwarna
kayu
Laporan Akhir
| Bab 4-10
2. Avicennia spp
Gambar 4.5.Avvecenia
Alba
Avicennia
spp
merupakan
jenis
pionir
pada
habitat
rawa
serta
menyukai
membantu
di
sepanjang
bagian
muka
pengikatan
garis
teluk.
sedimen
pantai.
Akarnya
dan
Mereka
umumnya
dilaporkan
mempercepat
dapat
proses
Laporan Akhir
| Bab 4-11
mangrove
paling
ini
dominan
populasinya di Pulau
Biawak
dibandingkan
dengan
jenis
yang
lebih
Laporan Akhir
| Bab 4-12
Ceriops
sp
umumnya
tersebar
di
sepanjang
hutan
pasang
surut,
pada
bagian
daratan
dari
perairan
2014)
pasang
surut.
Menyukai
substrat
pasir
atau
lumpur.
Perbungaan
terjadi sepanjang
tahun.
jenis
Sebaran
ini
lebuh
relatif
sedikit
dibandingkan
jenis
mangrove
lain.
5. Bruguiera sp
Bruguiera sp
itu
sangat
responsif
terhadap
penggenangan
yang
Laporan Akhir
| Bab 4-13
6. Pempis acidula
Jenis
ini
dijumpai
pada
pantai
berpasir.
Habitus
berupa
pohon
atau
belukar,
Gambar 4.9. Pempis acidula (Koleksi Pribadi,
menyebar
2014)
rimbun/melebar
di permukaan tanah, dengan ketinggian hingga 3
Laporan Akhir
| Bab 4-14
Pada
beberapa
bagian,
Menurut para
pencemaran
minyak
mentah
dari
2003.
Menurut
mengakibatkan
luas.
Salah
satu
dari
akar
yang
menjadi
karena
tertutup
tumpahan
minyak
sehingga
tumbuhan
akarnya
yang
pengamatan
minyak
kerusakan
ekosistem
mangrove
pulih
proses
sudah
dengan
mulai
adanya
pemulihan
baik
Laporan Akhir
| Bab 4-15
4.2.2.
Keragaman
Hayati
Ekosistem
Hutan
Pantai/Dataran Rendah
Ekosistem hutan pantai merupakan tipe ekosistem yang terdapat
di daerah-daerah kering tepi pantai dengan kondisi tanah berpasir
dan terletak di atas garis pasang tertinggi.
Jenis-jenis yang
laut),
Hibiscus
tiliaceus
(waru
laut),
Calophyllum
Laporan Akhir
| Bab 4-16
Gambar 4.10.
Jenis Dominan Pada Formasi Hutan Pantai
(waru, ketapang, dan cemara laut)
Laporan Akhir
| Bab 4-17
Laporan Akhir
| Bab 4-18
pantai
adalah
Thepesia
populnea
(kemiri
laut),
ini
terdapat
pada
Gambar 4.12. Ipomoea (Koleksi Pribadi,
tumpukan-
2014)
(katang-katang)
salah
satu
spesies
tumbuhan
tanaman
lamtoro
yang
bersifat
invasif
Laporan Akhir
sehingga
| Bab 4-19
karang.
(monokotil)dari
Lamun
kelas
adalah
tumbuhan
angiospermaea.
berbiji
Tumbuhan
tunggal
ini
telah
daun
dan
akar.
Rhizome
merupakan
batang
Laporan Akhir
| Bab 4-20
Laporan Akhir
| Bab 4-21
Keragaman Makroalga
Vegetasi
makroalga
di
perairan
Pulau
Biawak,
merupakan
produser
memberikan
sumbangan
berarti
bagi
Laporan Akhir
| Bab 4-22
lingkungan
dan
karakteristik
jenis
makroalga
Laporan Akhir
| Bab 4-23
adalah
Padina
australis,
Halimeda
sp.,
Halimeda
Padina australis
Tumbuh menempel batu di daerah
rataan terumbu, baik di tempat
terbuka di laut maupun di tempat
terlindung. Alat pelekatnya yang
melekat pada batu atau pada pasir,
terdiri dari cakram pipih, biasanya
terbagi menjadi cuping-cuping pipih 5
8 cm lebarnya. Tangkai yang pipih
dan pendek menghubungkan alat
pelekat ini dengan ujung meruncing
dari selusin daun berbentuk kipas.
Setiap daun mempunyai jari-jari 5 cm
atau lebih
Halimeda sp
Marga ini berkapur dan menjadi salah satu
penyumbang endapan kapur di laut. H.
tuna terdiri dari rantai bercabang dari
potongan tipis berbentuk kipas. Alga ini
terdapat di bawah air surut, pada pantai
berbatu dan paparan terumbu, tetapi
potongan-potongannya dapat tersapu ke
bagian atas pantai setelah terjadi badai.
Halimeda macroloba
Marga ini berkapur dan menjadi salah satu
penyumbang endapan kapur di laut. H.
tuna terdiri dari rantai bercabang dari
potongan tipis berbentuk kipas. Alga ini
terdapat di bawah air surut, pada pantai
berbatu dan paparan terumbu, tetapi
potongan-potongannya dapat tersapu ke
bagian atas pantai setelah terjadi badai.
Laporan Akhir
| Bab 4-24
Sargassum polycystum
terdapat melimpah mulai dari air surut
pada pasang-surut bulan setengah ke
bawah. Alga ini hidup melekat pada batu
atau bongkohan karang dan dapat
menempel dari substratnya selama ombak
besar dan menghanyut kepermukaan laut
atau terdampar di bagian atas pantai.
Warnanya bermacam-macam dari coklat
muda sampai sampai coklat tua. Alat
pelekatnya terdiri dari cakram pipih.
Chlorodesmis sp.
Dyctyota sp.
Belum teridentifikasi
Belum teridentifikasi
Gambar 4.15. Keragaman Makroalga di Pulau Biawak (Survey
Tahun 2014)
Laporan Akhir
| Bab 4-25
4.2.3.2.
Keragaman Echinodermata
Laporan Akhir
| Bab 4-26
adalah
hewan
ditemukan
di
Pulau
berasal
dari
daerah
dari
mangrove.
kawasan
Gastropoda
polita
costatayang
danNerita
berasal
dari
berasal
dari
family
polita
memiliki
rata,
memiliki
krem
kemerah-merahan, berwarna
belang
hitam-putih.
Nerita
kasar
dan
berparut
atau
krem
Laporan Akhir
| Bab 4-27
yang
ditemukanGrafrarium
tumidum
dari
family
Gambar 4.19.
Keragaman Bivalvia (G. tumidum, Mactra sp.
Hippopus hippopus dan Tridacna sp)
4.2.5. Keragaman Terumbu Karang
Terumbu karang adalah ekosistem di perairan yang dibangun oleh
biota laut penghasil kapur khususnya jenis karang batu dan alga
berkapur. Terumbu karang menjadi ekosistem yang ideal bagi
Laporan Akhir
| Bab 4-28
terumbu
di
Pulau
Biawak
hanya
menyisikan
sebalah
dan
di
selatan
sefikit
sebelah
di
barat.
Berdasarkan data
sekunder
Laporan Akhir
| Bab 4-29
4.3.
Family
Tubiforidae
Faviidae
Acropoidae
Acropoidae
Acropoidae
Agariciidae
Alcyoniidae
Helioporidae
Faviidae
Faviidae
Merulinidae
disimpulkan bahwa
ekosistem rentan.
Kerentanan ekosistem Pulau Biawak karena posisinya sebagai
pulau kecil (small islands) yang memiliki tingkat sensitivitas
ekosistem
yang
ekosistem
pada
sangat
rapuh,
pulau-pulau
jika
besar
dibandingkan
dengan
(continental
islands).
Laporan Akhir
| Bab 4-30
vegetasi
tumbuh
dan
hasil
analisis
ekosistem
tersebut
maka
DAN
Laporan Akhir
| Bab 4-31
daya
tarik
tersendiri.
Elemen-elemen
tersebut
Laporan Akhir
| Bab 4-32
aquacultur,
dan
lain-lain),
serta
jenis-jenis
tanaman
Laporan Akhir
| Bab 4-33
4.5.
IDENTIFIKASI OBJEK
DAN
AKTIVITAS WISATA
Laporan Akhir
| Bab 4-34
Laporan Akhir
| Bab 4-35
Laporan Akhir
| Bab 4-36
Laporan Akhir
| Bab 4-37
wisatawan
untuk
mempelajari
budaya
bangsa
atau
tradisional,
dsb.
Motivasi
sosial
berkaitan
dengan
ke
Pulau
Biawak
diperoleh
beberapa
motivasi
skin
diving
(snokeling),
dan
diving;
2)
minat
Laporan Akhir
| Bab 4-38
Aktraksi
wisata
menarik adalah
yang
mengamati
memiliki
penciuman
indra
yang
sangat
ikan
menarik
akan
biawak
pengumpanan,
menjadi
segera
ke
lokasi
aktraksi
totonan
ini
yang
Mengamati
ikan
di
alam
mengasikkan
karena
Disamping
mengamati
adalah
menaiki
mercusuar
untuk
Biawak
mengamati
burung
dan
(bird
watching).
4.6.
SARANA
DAN
Laporan Akhir
| Bab 4-39
PRASARANA
Sarana pariwisata adalah fasilitas atau perusahaan yang dapat
memberikan pelayanan kepada wisatawan, seperti 1) sarana di
bidang usaha jasa pariwisata, seperti : biro perjalanan wisata,
agen
perjalanan
wisata,
pramuwisata,
konvensi,
perjalanan
Laporan Akhir
| Bab 4-40
N
o
1
Sarana dan
Prasana
Terminal
Pemberangkatan
Keterangan
Pendaratan/tambat
kapal
(jetty)
di
Pulau Biawak
Laporan Akhir
| Bab 4-41
N
o
3
Sarana dan
Prasana
Kapal wisata
Keterangan
Penginapan
Laporan Akhir
| Bab 4-42
N
o
5
Sarana dan
Prasana
Pusat Informasi
Mushola
Pos Jaga
Jalur pedistrian
Keterangan
Dalam
kondisi
tidak
mengalami kerusakan
Dalam
kondisi
tidak
mengalami kerusakan
terawat,
dan
terawat,
dan
Laporan Akhir
| Bab 4-43
N
o
9
Sarana dan
Prasana
Papan Informasi
10
Gapura
Keterangan
Prasana
lain
(telekomunikasi,
jaringan listrik, air
bersih, ipal)
Laporan Akhir
| Bab 4-44
N
o
Sarana dan
Prasana
Keterangan
diolah.
11
Jasa wisata
4.7.
JARAK
Belum berkembang
DAN
WAKTU TEMPUH
perjalanan
dengan
menggunakan
perahu
nelayan
di
Waktu berangkat
menuju Pulau Biawak umumnya dilakukan dinihari pukul 02.0003.00 pagi. Di samping itu,
dikunjungi,
Laporan Akhir
| Bab 4-45
Laporan Akhir
| Bab 4-46