Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN PROPORSI BAHAN PENGISI PADA PEMBUATAN

TABLET SUPLEMEN MAKANAN DARI MIKROALGA


(TETRASELMIS CHUII)

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara bahari

dan Makroalga (alga yang berukuran

dengan luas laut mencapai 70% dari

makro).

luas wilayahnya (Anang Noegroho,

terkandung bahan bahan organik

2006). Hal ini menjadikan Indonesia

seperti hormon, vitamin, mineral,

untuk

poliskarida dan senyawa bioaktif.

menjadi

negara

industri

berbasis perikanan dan kelautan.


Pada perairan laut Indonesia terdapat
berbagai macam biota laut yang
tumbuh dan hidup di dalamnya, biota
laut ini memberikan kontribusi besar
untuk meningkatkan suatu produk,
yang dapat dimanfaatkan dan bisa
dijadikan

sektor

pengembangan

penelitian oleh ahli farmasi untuk


menciptakan produk terbaru. Salah
satu biota yang dapat dikembangkan
dari perairan laut Indonesia adalah
mikroalga.

ini

dalam

untuk

mikroalga

pemanfaatan

mikroalga banyak dilakukan untuk


pengembangan bahan bakar biogas
dan biodisel.Sedangkan pemanfaatan
pada bahan baku industri masih
terbatas jika dibandingkan dengan
keanekaragaman

mikroalga

yang

tinggi dan belum dikembangkan di


perairan laut Indonesia. Sementara
komponen kimiawi yang terdapat
dalam mikroalga sangat bermanfaat
bagi bahan baku industri makanan,
kosmetik, farmasi dan lain-lain.

Pada dasarnya alga secara morfologi


dapat terbagi menjadi dua golongan
yaitu Mikroalga (alga dengan ukuran
mikroskopis)

Sejauh

Di

Pada

mikro

tidak

mudah dilihat dengan mata telanjang

Mikroalga

merupakan

mikroorganisme didalam laut yang


paling efisien dalam menangkap dan
memanfaatkan energi matahari dan

CO2 untuk keperluan fotosintesis.

makanan, mengandung satu atau

fotosintesis membantu menyediakan

lebih bahan yaitu vitamin, mineral

energi untuk diubah menjadi energi

atau

kimia

tumbuhan,

asam

amino

digunakan

untuk

meningkatkan

dengan

Klorofil

bantuan

adalah

klorofil.

substansi

yang

bahan

yang

berasal

dari
yang

berwarna hijau sehingga klorofil

Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau

kelihatan berwarna hijau. Biomassa

konsentrasi, metabolit, konstituen,

mikroalga terkandung bahan-bahan

ekstrak

penting yang sangat bermanfaat,

(BPOM,1996)

misalnya protein, karbohidrat, lemak,


astaxantin,
asam

eksopolisakarida,

nukleat.

Berdasarkan

dan
dari

kandungan tersebut, maka biomassa


ini dapat dimanfaatkan

ataupun

kombinasi

Banyaknya manfaat yang terkait


dengan kandungan dari biomassa
mikroalga maka tujuan selanjutnya
yaitu

dengan

melakukan

penambahan mikroalga Tetraselmis

Suplemen makanan adalah produk

Chuii

untuk

pembuatan

yang digunakan untuk melengkapi

suplemen makanan.

tablet

TINJAUAN PUSTAKA
Mikroalga

Mikroalga

merupakan

kelompok

(klorofil), coklat (fikosantin), biru

tumbuhan berukuran renik yang

kehijauan (fikobilin), dan merah

termasuk

alga,

(fikoeritrin). Morfologi mikroalga

diameternya antara 3-30 m, baik sel

berbentuk uniseluler tetapi belum

tunggal maupun koloni yang hidup di

ada pembagian tugas yang jelas pada

seluruh

tawar

sel-sel komponennya. Hal itulah

maupun laut, yang lazim disebut

yang membedakan mikroalga dari

fitoplankton. Di dunia mikrobia,

tumbuhan

mikroalga

termasuk

eukariotik,

(Romimoharto,2004)

umumnya

bersifat

fotosintetik

dalam

wilayah

kelas

perairan

dengan pigmen fotosintetik hijau

tingkat

tinggi

Isnansetyo dan Kurniastuty (1995),


menyatakan bahwa terdapat empat
kelompok

mikroalga

berdasarkan

antara

bentuk

tinggalnya

dan

tempat

diatom

(Bacillariophyceae),
(Chlorophyceae),
(Chrysophyceae)

lain

alga

hijau

alga
dan

emas

alga

biru

Gambar 1. Mikroalga Tetraselmis Chuii

(Cyanophyceae). Penyebaran habitat

Tetraselmis

mikroalga biasanya di air tawar

mikroalga dari golongan alga hijau

(limpoplankton)

laut

(chlorofyceace) berupa sel tunggal

(haloplankton), sedangkan sebaran

yang berdiri sendiri-sendiri dengan

berdasarkan distribusi vertikal di

ukuran 5 12 mikron. Tetraselmis

perairan meliputi : plankton yang

chuii ini memiliki klorofil (zat hijau

hidup

daun) sehingga warnanya hijau cerah

di

(ephiplankton),

dan

air

zona
hidup

euphotik
di

zona

dan

chuii

dapat

merupakan

berfotosintesis.

Dari

disphotik (mesoplankton), hidup di

literatur telah diketahui penggunaan

zona aphotik (bathyplankton) dan

mikroalga secara komersial antara

yang hidup di dasar perairan / bentik

lain sebagai bahan makanan, energi

(hypoplankton) (Eryanto et.al, 2003).

biomass,

Biomasa mikroalga adalah sumber

industri farmasi. Tetraselmis chuii

yang kaya akan beberapa nutrient

mempunyai nilai gizi tinggi karena

seperti asam lemak, asam amino

mengandung protein (50%), lemak

esensial (leusin, valin dan lain lain)

(20%), karbohidrat (20%), asam

serta karoten (Becker,1994)

amino,

pupuk

vitamin

pertanian,

dan

dan

mineral

(Cresswell, 1989).
Mikroalga (Tetraselmis chuii)

Klasifikasi Tetraselmis chuii :


Filum

: Chlorophyta

Kelas

: Chlorophyaceae

Ordo

: Volvocales

Sub ordo

: Chlamidomonacea

Genus

: Tetraselmis

Spesies

: Tetraselmis sp.

tumbuh, yaitu sinar matahari, karbon


dioksida dan air. Tetraselmis chuii
menggunakan sinar matahari untuk
menjalankan proses fotosintesis.

Selain itu dapat bergearak aktif

Suplemen Makanan

seperti

karena

Menurut (karyadi,1997), Suplemen

mempunyai 4 buah bulu cambuk

makanan merupakan makanan yang

(flagela) (Mujiman,2004).

mengandung zat zat gizi dan non

seekor

hewan

Faktor - faktor yang mempengaruhi


pertumbuhan

Tetraselmis

chuii

adalah suhu, salinitas, intensitas


cahaya dan pH. Keberhasilan media
dan semua peralatan yang digunakan
selama

kultur,

pemupukan

serta

aerasi yang diberikan secara terus


menerus. Suhu, merupakan faktor
lingkungan

yang

berpengaruh

terhadap proses metabolisme dan


fotosintesis. Tetraselmis chuii masih
dapat bertahan hidup pada suhu
40oC, tetapi tidak tumbuh. Kisaran
suhu 25oC 30oC merupakan kisaran
suhu

yang

Pertumbuhan

optimum

untuk

Tetraselmis

chuii

(Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995).

gizi, bias dalam bentuk kapsul,


tablet, serbuk atau cairan yang
fungsinya

sebagai

kekurangan zat gizi yang dibutuhkan


untuk menjaga agar vitalitas tubuh
tetap prima. Suplemen makanan
merupakan segala bentuk makanan
yang dapat dibagi menjadi dua
kelompok,

yaitu

makanan
makanan

sintetis.
natural

gizi

atau

adalah

hasil

Sedangkan

senyawa

tertentu.

suplemen

makanan

sintesis adalah senyawa kimiawi


yang dibuat sama dengan struktur
(Gunawan,1999)

untuk

Suplemen

yang mengandung keunggulan zat

Tetraselmis chuii juga memerlukan


penting

suplemen

ekstraksi langsung dari bahan pangan

kimiawi

komponen

(1)

makanan natural dan (2) suplemen

Sama seperti tumbuhan lainnya,


tiga

pelengkap

bahan

alami

METODOLOGI
Alat dan Bahan
Alat : Timbangan digital, rotary

Pembuatan

Tablet

evaporator, pengering vakum, alat

Tetraselmis cuii

pengempa tablet, gelas ukur, breaker

Hasil ekstrak kasar Tetraselmis chuii

glass, kertas saring, blender, pipet

20ml ditambahkan bahan pengisi

tetes, sendok, vortex, cawan petri,

berupa

desikator, tabung reaksi.

dekstrosa

dekstrin,

Suplemen

maltodekstrin,

monohidrat

dengan

proporsi perbandingan 1: 2, 1:3, 1:4


Bahan : Bubuk murni Tetraselmis

sehingga berat bahan pengisi 40

cuii,

gram,

Dektrin,

dekstrosa

maltodekstrin,

monohidrat,

talcum,

60

gram,

80

gram.

Pencampuran menggunakan mixer

etanol 96%, alumunium foil, aq dest,

selama

menit.

Kemudian

silica gel, aseton, dan DPPH 0.2 M.

dikeringkan dengan menggunakan


pengering vakum pada suhu 60C

Metode

selama

Pembuatan

Ekstrak

kasar

jam

dan

dilakukan

pembalikan setiap 30 menit. Hasil

Tetraselmis cuii

pengeringan

Bubuk Tetraselmis cuii di maserasi

menggunakan blender kering selama

dengan

2 menit, sehingga dihasilkan serbuk

etanol

96%

dengan

dihaluskan

perbandingan 1:5 dalam kondisi

Tetraselmis

terlindung

ditambahkan

dengan

dicampur

hingga

selama

dari
2

dipisahkan

cahaya
hari.

matahari

Selanjutnya

menggunakan

dengan

chuii.

Serbuk
talk

5%,

homogen

kertas

selanjutnya di cetak menggunakan

saring. Hasil ekstrak dipekatkan

alat pencetak tablet. Tablet suplemen

dengan

untuk

makanan Tetraselmis chuii dikemas

sehingga

menggunakan plastik dan ditutup

rotary

menguapkan

evaporator
pelarut,

diperoleh ekstrak yang pekat.

dengan aluminium foil.

PEMBAHASAN
Pada pembuatan tablet suplemen

efektivitas dan pengaruh terhadap

makanan dari mikroalga Tetraselmis

produk akhir.

Chuii awalnya mengumpulkan bahan


bahan

seperti

pembuatan

umumnya

tablet,

seperti

pada
bahan

pengisi, zat aktif, pengikat dan


penghancur.
sendiri

Untuk

yaitu

bahan

bubuk

aktif

mikroalga

Tetraselmis Chuii yang sudah jadi,


namun sebelumnya dibuat ekstrak
kasar terlebih dahulu dengan cara
merendam

menggunakan

pelarut

etanol 96%, dan didapatkan hasil


ekstrak kasar Tetraselmis Chuii yang
sebelumnya

dipekatkan

dengan

rotary evaporator. Dalam pembuatan


tablet
Tetraselmis

suplemen
chuii

makanan
menggunakan

faktor perbedaan jenis dan proporsi


bahan pengisi. Bahan pengisi yang
digunakan

adalah

dekstrin,

maltodekstrin, dektrosa monohidrat,


dengan perbandingan 1:2, 1:3 dan
1:4 dimana untuk masing - masing
perbandingan tersebut 20 gram zat
aktif berbanding dengan 40 gram, 60
gram, dan 80 gram bahan pengisi.
Pemilihan

ketiga

bahan

pengisi

tersebut berdasarkan karakteristik,

Untuk

karakteristik

dari

bahan

pengisi sendiri yaitu dilihat dari sifat


fisika kimianya, antara lain kadar air.
Pada penetapan kadar air sendiri
bertujuan

untuk

menghindari

kegagalan

proses

pada

saat

pencetakan tablet, dan menghindari


pula pertumbuhan mikroba. Bahan
pengisi

dektrosa

monohidrat

memiliki nilai kadar air yang tinggi


daripada maltodektrin dan dektrin.
Dekstrosa

monohiodrat

memiliki

nilai analisa kadar air tertinggi, hal


ini dapat dipengaruhi oleh struktur
yang dimiliki dekstrosa monohidrat.
Struktur dari dekstrosa monohidrat
memiliki gugus hidroksil bebas yang
lebih

banyak

dan

merupakan

monosakarida sehingga akan cepat


mengikat

air

di

udara

jika

dibandingkan dengan dekstrin dan


maltodekstrin yang memiliki sifat
higroskopis. Dari hasil yang didapat
mengasumsikan

bahwa

semakin

tinggi proporsi bahan pengisi yang


ditambahkan maka semakin rendah
nilai

kadar air, Proporsi

bahan

pengisi dapat mempengaruhi proses

nilai kekerasan tablet yang terendah

pengeringan produk. Bahan pengisi

pada maltodektrin dengan proporsi

yang

akan

1:4. Bahan pengisi yang digunakan

meningkatkan total padatan produk.

memiliki karakteristik yang berbeda

Meningkatnya total padatan produk,

berbeda.

maka akan menurunkan kadar air

karakteristik yang dapat memadatkan

produk. Oleh karena itu dengan

tablet,

proporsi bahan pengisi yang semakin

menggunakan

tinggi

rapuh

ditambahkan

saat

proses

pengeringan

Dekstrin
berbeda

memiliki

dengan

maltodektrin

karena

karakteristik

yang
lebih
dari

dengan suhu dan waktu yang sama

maltodesktrin yang tidak mampu

akan menyebabkan kadar air produk

membuat serbuk Tetraselmis chuii

menjadi lebih rendah.

menjadi

rapat

sehingga

tablet

menjadi lebih rapuh. Dari hasil yang


didapat mengasumsikan bahwa untuk
bahan pengisi yang ditambahkan
sedikit
Gambar 1. Grafik kadar air tablet
suplemen makanan Tetraselmis Chuii.

Untuk

hasil

produk

akhir

menunjukkan bahwa jenis bahan


pengisi

mempengaruhi

kekerasan

tablet

pada

akan

dibandingkan

lebih

keras

dengan

yang

ditambahkan banyak. Bahan pengisi


yang sesuai untuk kekerasan tablet
yaitu dekstrin.

nilai
tablet

suplemen makanan Tetraselmis chuii.


Nilai

kekerasan

tablet

tertinggi

didapat pada jenis bahan pengisi

Gambar 2. Grafik kekerasan tablet

dekstrin dengan proporsi 1:2 dan

suplemen makanan Tetraselmis chuii.

KESIMPULAN

kimia dan karakteristik yang berbeda

Hasil menunjukan bahwa perbedaan

beda dari tablet suplemen makanan

jenis dan proporsi bahan pengisi

Tetraselmis Chuii.

berpengaruh terhadap sifat fisika

Anda mungkin juga menyukai