Indonesia
LIPI Press 2010
ABSTRAK
Rentang usia para pegawai di UPT BPI LIPI relatif tidak seimbang. 71,42% dari para pegawainya telah berusia
lebih dari 40 tahun dan 58,73% akan pensiun pada tahun 2015. Berdasarkan fakta tersebut, UPT BPI LIPI memerlukan Knowledge Management System (KMS) yang dapat menyimpan aset knowledge dari para pegawainya. Soft
Systems Methodology (SSM) digunakan sebagai metode untuk mengidentifikasi knowledge dan merancang desain
arsitektur KMS yang tepat untuk UPT BPI LIPI. Ada lima tahapan dalam siklus knowledge management untuk proses
layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI, yaitu knowledge acquisition, knowledge extraction, knowledge storage,
knowledge sharing, dan knowledge update. Hasil dari SSM menunjukkan bahwa desain KMS yang dibuat dapat
diaplikasikan untuk menciptakan knowledge, berbagi knowledge, merekam knowledge, menyimpan knowledge,
dan memanfaatkan knowledge, sehingga KMS mampu meningkatkan pelayanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI.
Kata Kunci: Knowledge Assets, Knowledge Management System, Soft System Methodology, Layanan Jasa Kalibrasi, Arsitektur.
ABSTRACT
The age range of UPT BPI LIPI employees is relatively unbalanced. 71,42% of the employees have already
exceeded 40 years old and 58,73% of them will be retired in 2015. Based on these facts, UPT BPI LIPI needs a
Knowledge Management System (KMS) that can store knowledge assets of the employees. Soft Systems Methodology
(SSM) is used as a method to identify the knowledge and to develop the best architecture design of KMS for UPT BPI
LIPI. There are five stages in the knowledge management cycle for calibration services in UPT BPI LIPI, namely
knowledge acquisition, knowledge extraction, knowledge storage, knowledge sharing, and knowledge update. The
result of SSM showed that KMS design can be applied to create knowledge, to share knowledge, to record knowledge,
to store knowledge, and to reuse knowledge, so it can be optimize the calibration services in UPT BPI LIPI.
Keywords: Knowledge Assets, Knowledge Management System, Soft System Methodology, Calibration Services,
Architecture.
PENDAHULUAN
UPT Balai Pengembangan Instrumentasi
(UPT BPI) merupakan salah satu unit Eselon
III di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) yang memiliki tugas pokok di bidang
pengembangan, pemanfaatan, penyebarluasan
dan penerapan hasil-hasil penelitian pada bidang
kalibrasi serta mempunyai program pengembangan Measurement, Standarditation, Testing, dan
Quality (MSTQ). Pegawai yang profesional dan
mau terus belajar diperlukan untuk menjalankan
Off print request to: Hanif Fakhrurroja
60
sehingga menghasilkan desain arsitektur Knowledge Management System (KMS) yang tepat
untuk diaplikasikan di UPT BPI LIPI.
SSM pada hakikatnya merupakan suatu
uraian dengan menggunakan bahasa tertentu
yang berisikan pemikiran para partisipan dalam
mempersepsikan realita. Penerapan metodologi
ini didasarkan atas pemahaman dan pandangan
partisipan tentang solusi yang mungkin dapat
dilaksanakan sesuai dengan yang diinginkan.
Metode SSM dipilih karena partisipan dilibatkan
mulai dari awal, yaitu dari tahap masing-masing
mendefinisikan tindakan yang diinginkan untuk
suatu situasi yang dianggap bermasalah sesuai
dengan kepentingannya dan sudut pandangnya,
kemudian juga diajak untuk bersama-sama
mendiskusikan perbaikan-perbaikan yang dapat
dilakukan untuk situasi tersebut[2,3].
KMS adalah suatu sistem berbasis teknologi
informasi (IT-based system) yang dikembangkan
untuk mendukung dan meningkatkan proses
penciptaan, penyimpanan/pengambilan kembali,
pemindahan/penyebarluasan, dan penggunaan
pengetahuan organisasi[4].
Dalam makalah ini akan dibahas sumbersumber knowledge yang ada dan diperlukan di
UPT BPI LIPI. Tujuan penelitian ini mengusulkan
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi yang digunakan adalah SSM.
Secara umum terdapat tujuh tahapan dari SSM[5],
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
SSM dibagi menjadi dua tahapan utama.
Pertama, tahap realitas dengan lima langkah.
Langkah-langkah pada tahap realitas tersebut,
yaitu (1) studi pengenalan masalah, (2) ekspresi
masalah atau memetakan situasi masalah (rich
picture), (5) membandingkan model konseptual
dengan realitas, (6) mengembangkan intervensi,
(7) mengusulkan KMS layanan jasa kalibrasi.
Kedua, systems thinking dengan dua langkah,
yaitu langkah ke-3 membangun definisi permasalahan yang diformulasikan dari hasil
strukturisasi masalah pada langkah ke-2 tahapan
real world (root definition) dan langkah ke-4,
yaitu membuat model konseptual atas dasar hasil
definisi permasalahan.
(7 ) U su la n K M S
L a ya n a n Ja sa
K a lib ra si
(1 ) S tu d i
P e n g e n a la n
M a sa la h
(2 ) E ksp re si
M a sa la h
(R ich P ictu re )
(6 )
M e n g e m b a n g ka n
In te rve n si
(5 )
M e m b a n d in g ka n
M odel dengan
R e a lita s
R e a lita s
S y s te m
T h in k in g
(3 ) M a kn a N ila i
(R o o t D e fin itio n )
(4 )
M e n g e m b a n g ka n
M o d e l K o n se p tu a l
61
Adany a gap
k o m u n ik a s i a n t a ra
pegaw ai tua dan
m uda
K u ra n g n y a S D M
G ap pengetahuan
a n t a ra p e g a w a i la m a
d a n b a ru
Analisis data
dan verifikasi
Pengerjaan Kalibrasi
Pem buatan
Sertifikat Kalibrasi
P e n g e rja a n m a s ih
m anual
K u ra n g n y a S D M
K u ra n g n y a s a ra n a
d a n p ra s a ra n a
"
Bagaim ana
m eningkatkan kualitas
SD M ?
Lem ahny a
pengaw as an
Sub. Bagian
T ata U saha
"
Kom unikasi dan
Koordinasi
P e re n c a n a a n
A n g g a ra n
"
Seksi Penyebarluasan H asil
Pengem bangan Instrum entasi
K o m u n ik a s i
dan
K e rja s a m a
Bagaim ana
m eningkatkan jum lah
pelanggan dan
m eningkatkan kualitas
layanan?
Pelanggan/C ustom er
D a f t a r h a rg a la y a n a n
J a s a k a lib ra s i
D a f t a r p e la n g g a n
P e re n c a n a a n
SD M
K u ra n g n y a S D M
K eteran g an :
Bagian dari proses
layanan kalibrasi di U PT
BPI LIPI
"
Gambar 2. Ekspresi masalah keadaan layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI
62
Ekspresi masalah pada Gambar 2 menunjukkan keadaan layanan jasa kalibrasi, hubungan
komunikasi dan koordinasi antara manajemen
(Kepala UPT BPI LIPI dan Kepala Seksi), Seksi
Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumentasi, Sub Bagian Tata Usaha, dan Seksi Metode
Pengukuran. Garis yang mempunyai tanda panah
pada satu ujungnya menghubungkan sesuatu
entitas yang merupakan bagian dari entitas lain.
Garis yang mempunyai tanda panah pada kedua
ujungnya menunjukkan adanya suatu bentuk
hubungan antara suatu entitas dengan entitas
yang lain. Gambar gunting menunjukkan kurang
adanya komunikasi dalam suatu hubungan antara
dua entitas tersebut. Bentuk nilai dari aktor-aktor
yang berpengaruh pada layanan jasa kalibrasi
di UPT BPI LIPI digambarkan dengan menggunakan awan, sementara bentuk masalah yang
terjadi digambarkan menggunakan bentuk oval.
Kurangnya komunikasi antarbagian di UPT
BPI LIPI terjadi akibat tidak adanya pertemuan
rutin antarbagian untuk saling berbagi pengetahuan dan membahas permasalahan yang terjadi
sehingga sering kali terjadi kesalahan persepsi
antarbagian yang menyebabkan terhambatnya
kinerja layanan jasa kalibrasi. Kurangnya komunikasi juga terjadi antara pegawai senior dan
pegawai junior. Penyebabnya adalah rasa sungkan dalam melakukan komunikasi. Kurangnya
komunikasi antarbagian itu menjadi salah satu
Customer
Actors
Transformation
Layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI belum berjalan secara efektif layanan jasa
kalibrasi berjalan efektif
Weltanschuung
(Worldview)
Owners
Environment
63
Pengembangan model konseptual merupakan transformasi dari makna nilai yang sudah
dibangun sebagai dasar membangun KMS untuk
layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI. Elaborasi
dalam setiap konsep terdapat tiga hal utama,
yaitu realitas, system thinking dan keefektifan
yang ingin dicapai, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 3.
Selanjutnya, dibandingkan antara model konseptual dengan model realitas. Model ini diperoleh
dengan mengevaluasi hasil wawancara indepth
interview untuk memperoleh peran masingmasing bagian untuk mewujudkan kondisi
berbagi pengetahuan di UPT BPI LIPI. Setelah
itu, hasil wawancara tersebut dijadikan sebagai
pedoman dalam penyusunan aplikasi KMS yang
dibutuhkan pada proses layanan jasa kalibrasi,
seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 2.
S yste m th in kin g
R e a l w o r ld
1 . K e b u tu h a n
p e n g e lo la a n
p e n g e ta h u a n a g a r
la ya n a n ja sa ka lib r a si
le b ih e fe ktif
Id e n tifika si m a sa la h
h u b u n g a n d a n ta ta ke r ja
a n ta r b a g ia n
Id e n tifika si ke b ija ka n
o r g a n isa si d a la m
p e n g e lo la a n
p e n g e ta h u a n
M e m b a n d in g ka n
h u b u n g a n d a n ta ta
ke r ja a n ta r b a g ia n p a d a
sa a t in i d e n g a n ya n g
d ih a r a p ka n
M e n g ka ji g a g a sa n d a n
m odel berbagi
p e n g e ta h u a n , se p e r ti
d ib e n tu kn ya fo r u m
ko m u n ika si vir tu a l
2 . Id e n tifika si
p e n g e ta h u a n p o te n sia l
o r g a n isa si u n tu k d ike lo la
4 . Id e n tifika si a p lika si
K M S ya n g d ip e r lu ka n
3 . P e n yu su n a n m o d e l
h u b u n g a n d a n ta ta ke r ja
a n ta r b a g ia n la ya n a n
ja sa ka lib r a si
5 . D e sa in a r site ktu r
K n o w le d g e M a n a g e m e n t
S yste m
U P T B P I L IP I m a m p u
m e n g e lo la p e n g e ta h u a n
se h in g g a la ya n a n ja sa
ka lib r a si b e r ja la n e fe ktif
Dilaksanakan
di Bagian
Kebutuhan pengelolaan
Membuat kebijakan tentang proses kalibrasi di UPT BPI LIPI Pimpinan UPT BPI
pengetahuan agar layanan jasa
LIPI
kalibrasi lebih efektif dengan
Membuat kebijakan tentang perlunya proses berbagi
Pimpinan UPT BPI
menggunakan KMS.
pengetahuan melalui knowledge management system
LIPI
Model Konseptual
Model Realitas
64
Identifikasi pengetahuan
potensial organisasi untuk
dikelola.
Semua Bagian
4.
Identifikasi masalah
hubungan dan tata kerja
antarbagian.
Membandingkan
hubungan dan tata kerja
antarbagian pada saat ini
dengan yang diharapkan.
Identifikasi kebijakan
organisasi dalam pengelolaan pengetahuan.
Menyusun keperluan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses kalibrasi.
Seksi Metur
Melakukan rekalibrasi alat-alat standar yang ada di laboratorium kalibrasi UPT BPI LIPI.
Seksi Metur
Seksi Metur
Seksi Metur
Semua bagian
Seksi Metur
5.
Seksi Metur
Seksi Metur
Seksi Metur
Bagian TI
Hasil dari tahap intervensi didapatkan gambaran yang jelas tentang situasi kompleks yang
melibatkan berbagai faktor yang harus diperbaiki
dalam proses penciptaan knowledge. Proses tersebut harus mempertimbangkan berbagai sudut
pandang subjektif antara berbagai pemangku
kepentingan untuk memastikan desain arsitektur
KMS sesuai dengan proses bisnis dan budaya
kerja di UPT BPI LIPI.
Pada tahap terakhir SSM diajukan sebuah
usulan desain arsitektur KMS yang dibangun
dari hasil indepth interview, konfirmasi, focus
group, dan tinjauan pustaka. Desain arsitektur
KMS ini dibuat untuk memudahkan proses
65
P a rt is ip a n
I A c c e s s s e rv i c e s
A u t h e n t ic a t io n ; b ro w s e r , f ile s y s t e m , P e rs o n a l I n f o rm a t io n M a n a g e m e n t
(P I M )
I I P e rs o n a l i z a ti o n S e rv i c e s
P e rs o n a liz e d k n o w le d g e p o rt a ls , p ro f ilin g , p u s h s e rv ic e s , o rie n t e d k n o w le d g e p o rt a ls
I I I K n o w l e d g e S e rv i c e s
D isco ve r y se a r ch ,
m in in g ,K n o w le d g e m a p s,
N a vig a tio n ,V isu a liza tio n
P u b lica tio n fo r m a ts ,
S tr u ctu r in g ,
co n te xtu a liza tio n ,
W o r k flo w .
L e a r n in g a u th o r in g,
co u r se m a n a g e m e n t,
tu to r in g , le a r n in g p a th s
I V I n te g ra ti o n S e rv i c e s
T a x o n o m y , k n o w le d g e s t ru c t u re , o n t o lo g y ; D ire c t o ry s e rv ic e s ; S y n h c h ro n iz a t io n S e rv ic e s
V I n fra s tru c tu re S e rv i c e s
L a y a n a n in f ra s t ru k t u r in t ra n e t (M is a ln y a , m e s s a g in g , t e le c o n f e re n c in g f ile s e rv e r , im a g in g , a s s e t
m a n a g e m e n t , s e c u rit y s e rv ic e s) ; G ro u p w a re s e rv ic e s ;
E x t ra c t io n , t ra n s f o rm a t io n , lo a d in g , in s p e c t io n s e rv ic e s
In tr a n e t/e xtr a n e t:
p e sa n , co n te n ts o f
C M S , e -le a r n in g
p la tfo r m
D o cu m e n t
m anagem ent
syste m ( D M S)
la ya n a n ja sa
ka lib r a si
D a ta b a se
in fo r m a si
p e la n g g a n
D a ta b a se h a r g a
la ya n a n ja sa
ka lib r a si
D a ta b a se h a sil
ka lib r a si d a n
se r tifika t ka lib r a si
P e r so n a l
in fo r m a tio n
m a n a g e m e n t d a ta
V I D a ta d a n K n o w l e d g e S o u rc e s
66
Content
Colaboration
Process
67
P e g a w a i s e n io r
K n o w le d g e O f f ic e r s
A h li / p a k a r
P e g a w a i ju n io r
C h ie f K n o w le d g e O f f ic e r
P ro s e s
P e k e rja a n K a lib ra s i
Tabel 3. Deskripsi siklus knowledge management untuk proses layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI.
Knowledge Extraction
Knowledge Acquisition
Tahap
68
Fase
Deskripsi
Collect Information
Digital Information
Edit Information
Package Information
Submit Information
Pegawai senior/ahli mengajukan paket informasi yang disertai deskripsi dan komentar/catatan dengan melampirkan file yang berhubungan untuk disetujui.
Pegawai senior atau knowledge ocer merekam proses pekerjaan kalibrasi secara
digital.
Edit Knowledge
Manage Knowledge
Knowledge ocer mengumpulkan dan mengelola informasi (termasuk mengelompokkan rekaman rapat/pertemuan dan forum berbagi pengetahuan).
Package Knowledge
10
Submit Knowledge
Knowledge Update
Knowledge Sharing
Knowledge Storage
Tabel 3. Deskripsi siklus knowledge management untuk proses layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPIlanjutan
11
Approve Knowledge
12
Classify Knowledge
13
Store Knowledge
14
Backup Knowledge
Paket Knowledge otomatis di-back up dari knowledge bank ke database lainnya untuk
tujuan keamanan.
15
Publish Knowledge
16
Search Knowledge
Pegawai junior mendapatkan knowledge/pengalaman yang diperlukan dengan menggunakan knowledge map dan kata kunci dengan menggunakan search engine.
17
Refer Knowledge
18
Modify Knowledge
19
Apply Knowledge
20
Collect Feedback
21
Collect Information
22
Renote Knowledge
Pegawai junior mengedit dokumen/informasi dalam bentuk digital dengan menambahkan deskripsi dan komentar/catatan secara lebih lengkap.
23
Repackage Knowledge Pegawai junior mengemas kembali deskripsi dan komentar/catatan dengan melampirkan file yang berhubungan sehingga dapat mengilustrasikan penjelasan atau contoh
proses pekerjaan layanan jasa kalibrasi yang dihadapi.
24
Approve Knowledge
Paket knowledge akan disetujui untuk diproses sesuai dengan prosedur yang ada
sebelum disimpan dalam knowledge bank
25
Republish Knowledge
KESIMPULAN
Proses berbagi pengetahuan di UPT BPI LIPI
belum terdokumentasikan sehingga pengetahuan
tersebut belum menjadi aset organisasi padahal
71,42% dari pegawainya telah berusia lebih dari
40 Tahun dan 58,73% akan memasuki masa pensiun pada tahun 2015. Oleh karena itu, dibutuh-
69
70
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]