HEMORRHAGIC
Pembimbing : dr. Nathan Sp.S
Oleh : Dimas wicaksono
(406148020)
Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Umur : 74 tahun
Alamat : jalan danau
sunter
Pekerjaan : ibu rumah
tangga
Status perkawinan :
menikah
Anamnesis
Anamnesis:
Dilakukan pada tanggal 8 Maret 2016
pukul 13.00 WIB, secara autoanamnesa
Keluhan Utama
Lengan dan tungkai kiri tidak bisa
digerakan.
Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang dengan keluhan kaki kiri
dan tangan kiri tidak bisa digerakkan
sejak 10 jam SMRS. Awalnya pasien
terjatuh dari kursi ke arah kiri. Pasien
terjatuh dan masi dalam keadaan
sadar. Setelah bangun dari terjatuh,
kaki kiri dan tangan kiri tidak bisa
digerakan. Pasien juga mengeluh
pusing berputar, nyeri ulu hati (+)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
GCS
: E4 M6 V5
Tekanan Darah
Nadi
: 170/110 mmHg
: 102 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu
: 36,6 C
Pemeriksaan Fisik:
Kepala
Bentuk : normocephal
Mata : ca-/-, si -/ Hidung : sekret -/-, tonsil T1-T1, arkus faring
anterior tidak hiperemis, arkus faring
posterior tidak hiperemis, dinding faring
tidak dapat dinilai
Telinga : normotia kanan/kiri, membran
timpani utuh
Abdomen:
Tampak datar, bising usus 12x/menit,
timpani, supel, nyeri tekan -, pembesaran
hepar -, ballotement -
Pemeriksaan neurologis
Kesadaran : GCS E4M6V5
Rangsang meningeal
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Kernig, lasegue : (-)
Pemeriksaan nervus
cranialis
Nervus I (olfactorius) : normosmia
Nervus II (optikus) : RCL(+/+), RCTL(+/+), lapang
pandang sesuai dengan pemeriksa
Nervus III (occulomotorius), IV (trochlearis),
VI(abducens)
Kedudukan bola mata : simetris, strabismus (-),
enopthalmus (-), exopthalmus (-)
Ptosis (-)
Pergerakan bola mata simetris dan penilaian
nistagmus (-)
Pupil : kanan-kiri bentuk bulat, ukuran 0,3 cm,
isokor, posisi ditengah
Refleks akomodasi dan konvergensi : bola mata
bergerak ke arah nasal dan pupil miosis
Nervus V (trigeminus):
- Sensorik : oftalmik +/+, maksilaris+/+, mandibularis +/
- Motorik : membuka mulut : dapat, deviasi -/menggerakan rahang : dapat, kuat +/+
menggigit : kontraksi M.Maseter & M.Temporalis
kuat +/+
Nervus VII (fasialis):
- Raut muka simetris +/+
- fissura palpebra simetris +/+
- mengangkat alis dapat, simetris +/+
- mengerutkan dahi dapat, simetris +/+
- memejamkan mata lagophtalmus -/- mencucurkan bibir dapat, simetris +/+
- menyeringai sulcus nasolabialis simetris, sisi tertinggal (-)
- chovstek sign -/-
Kekuatan :
5
5
Refleks Fisiologis
Biseps +/+
Triceps +/+
Radius +/+
Patella +/+
Achilles +/+
Refleks Patologis
Hoffman tromner -/Babinski -/Chaddock -/Oppenheim -/Gordon -/Schaefer -/Klonus paha -/Klonus kaki -/-
Sensorik : baik
Pemeriksaan Lab
Hematologi :
Leukosit 14.0
Eritrosit 4,84
Hemoglobin 13,8
Hematokrit 42
Trombosit 296
M.C.V 87
M.C.H 29
M.C.H.C 33
Pemeriksaan Lab
Resume
Telah diperiksa seorang perempuan
umur 74 tahun dengan keluhan
keluhan kaki kiri dan tangan kiri tidak
bisa digerakkan sejak 10 jam SMRS.
Pasien juga mengeluh pusing
berputar, nyeri ulu hati (+)
Pemeriksaan Motorik
Tonus: normotoni
Trofi Otot: eutrofi
Kekuatan :
5 5
5 2
Refleks fisiologis
Biceps: +/+
Triceps : +/+
Pergelangan : +/+
Patella : +/+
Achilles : +/+
Diagnosa banding :
Stroke hemorrhagic
Tumor intrakranial
Trauma kepala
Rencana diagnostik
CT-Scan kepala tanpa kontras
Diagnosa:
Stroke non hemorragic
Terapi
Medikamentosa
Citicholine IV 3x500 mg
Ranitidine IV 2x1 Amp
As folat 3x1
Simvastatin 1x1
TERIMA KASIH
Pembahasan CVD
Pembimbing: dr. Nathan, Sp.S
Oleh: Dimas Wicaksono
(406148020)
stroke
Suatu keadaan hilangnya sebagian atau
seluruh fungsi neurologis fokal atau
global yang terjadi secara mendadak,
berlangsung lebih dari 24 jam atau
menyebabkan kematian, yang sematamata disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak karena
berkurangnya suplai darah (stroke
iskemik) atau pecahnya pembuluh darah
secara spontan (stroke perdarahan)
Kriteria diagnosa
Anamnesis:
Defisit neurologis yang terjadi secara tibatiba, saat beraktifitas/istirahat, kesadaran
baik/terganggu, nyeri kepala/tidak,
muntah/tidak, riwayat hipertensi/tidak,
lamanya, serangan pertama/ulang
Pemeriksaan fisik:
Ada defisit neurologis,
hipertensi/hipotensi/normotensi
usia
jenis kelamin
herediter
ras/etnik
klasifikasi
Stroke iskemik /Infark:
Aterotrombotik
Kardioembolik
Lacunar
Stroke iskemik
Sekitar 80% sampai 85% stroke
adalah stroke iskemik, yang terjadi
akibat obstruksi atau bekuan disatu
atau lebih arteri besar pada sirkulasi
serebrum
Stroke iskemik
Emboli serebri
Trombosis serebri
Gejala lateralisasi
lebih menonjol:
Kelemahan gerak
satu sisi
Afasia
Gangguan
memori
Kelumpuhan
nervus kranial
Stroke iskemik
Trombosis serebri
Gejala akut/ subakut
dan sering didahului
gejala prodromal
TIA
Sering waktu
istirahat dan saat
bangun pagi
Kesadaran bagus
Emboli serebri
Gejala mendadak
(paling cepat
diantara semua jenis
stroke)
Sering terjadi waktu
bergiat kadang
istirahat
Umumnya kesadaran
bagus namun bisa
buruk bila emboli
besar
Stroke hemoragik
Menurut WHO, stroke hemoragik dibagi atas:
Perdarahan intraserebral (PIS) : perdarahan yang
primer berasal dari pembuluh darah dalam
parenkim otak dan bukan disebabkan oleh
trauma
Perdarahan Subarakhnoidal (PSA) : keadaan
terdapatnya/ masuknya darah dalam ruangan
subarakhnoidal, karena pecahnya aneurisma
(50%), AVM (5%), PIS(20%), dan tidak diketahui
(20%)
Perdarahan subdural: perdarahan yang terjadi
akibat robeknya vena jembatan yang
menghubungkan vena di permukaan otak dan
sinus venosus di dalam duramater
Stroke hemoragik
Perdarahan intraserebri
Perdarahan subarachnoid
Perdarahan subarachnoid
Akibat iritasi meningen oleh darah,
maka pasien menunjukkan gejala
nyeri kepala mendadak (dalam
hitungan detik) yang sangat berat
disertai fotofobia, mual, muntah, dan
tanda-tanda meningismus(kaku
kuduk dan tanda Kernig)
Perdarahan subarakhnoid
Peningkatan TIK
Gangguan kesadaran
Funduskopi:
Papil udem
Perdarahan retina
Patofisiologi
Hipertensi
Iskemik fokal
Pemeriksaan penunjang
Brain CT-scan tanpa kontras (golden
standard)
Iskemik : hipodens
Hemoragik : hiperdens
komplikasi
Fase akut:
Neurologis
Stroke susulan
Edema otak
Infark berdarah
Hidrosefalus
Non neurologis
Hipertensi
Edema paru
Gangguan jantung
Infeksi
Gangguan
keseimbangan cairan
dan elektrolit
Fase lanjut:
Neurologis: gangguan
fungsi luhur
Non neurologis:
Kontraktur
Dekubitus
Infeksi
depresi
Penatalaksanaan
STROKE
ISKEMIK
terapi umum:
Letakkan kepala pasien
tiga puluh derajat,
ubah posisi tiap 2 jam
Bebaskan jalan napas,
berikan oksigen 2 lpm
Nutrisi cairan isotonik
Kendalikan gula darah
Kejang diazepam
Terapi khusus:
Reperfusi jaringan:
Antiplatelet
aspirin
Trombolitik rt-PA
Neuroproteksi :
citikolin, piracetam
(jika didapatkan
afasia)
penatalaksanaan
STROKE HEMORAGIK
Perawatan pre-rumah sakit
Menilai prosedur ABC
Triase dan pindahkan pasien dengan
tingkat kesadaran berubah atau
pemeriksaan neurologi abnormal ke
pusat medis terdekat yang memiliki CT
scan dan bedah saraf
Cegah sedasi
Perawatan departemen
emergensi
Pada pasien yang diduga dengan PSA
grade I atau grade II, perawatan
departemen emergensi dibatasi pada
diagnosa dan terapi suportif:
Identifikasi awal nyeri kepala
Penggunaan sedasi (hati-hati)
Amankan akses Intravena, pantau status
neurologis pasien
Monitoring
Obat antihipertensi
Fenitoin untuk kesadaran menurun
Antivasopasme: nimodipin(syringe pump 2.5cc/jam 5 hari,
lanjut oral)
Neuroprotektan
konsultasi
Perdarahan intraserebral:
Konservatif:
Perbaiki faal hemostatis
Mencegah / mengatasi vasopasme otak
akibat perdarahan : nimodipine
Neuroprotektan
Terima kasih