Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN KASUS CVD NON

HEMORRHAGIC
Pembimbing : dr. Nathan Sp.S
Oleh : Dimas wicaksono
(406148020)

Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Umur : 74 tahun
Alamat : jalan danau
sunter
Pekerjaan : ibu rumah
tangga
Status perkawinan :
menikah

Suku bangsa : jawa


Jenis kelamin :
perempuan
Pendidikan : SMA
Agama: islam

Anamnesis
Anamnesis:
Dilakukan pada tanggal 8 Maret 2016
pukul 13.00 WIB, secara autoanamnesa

Keluhan Utama
Lengan dan tungkai kiri tidak bisa
digerakan.

Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang dengan keluhan kaki kiri
dan tangan kiri tidak bisa digerakkan
sejak 10 jam SMRS. Awalnya pasien
terjatuh dari kursi ke arah kiri. Pasien
terjatuh dan masi dalam keadaan
sadar. Setelah bangun dari terjatuh,
kaki kiri dan tangan kiri tidak bisa
digerakan. Pasien juga mengeluh
pusing berputar, nyeri ulu hati (+)

Riwayat HT (+) sejak 5 tahun lalu


tetapi pasien minum obat teratur dan
kontrol teratur. Riwayat maag (+),
riwayat post op katarak pada mata
kanan dan kiri tahun 2015, tetapi
penglihatan masih belum baik.
Riwayat OA lutut kiri (+), sakit
menjalar ke pinggang kiri.

Riwayat penyakit dahulu :


riwayat darah tinggi sejak 5 tahun lalu
Riwayat post op katarak pada kedua
mata
Riwayat OA pada lutut kiri
Riwayat Diabetes melitus disangkal

Riwayat penyakit keluarga :


Riwayat keluhan serupa disangkal

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
GCS

: E4 M6 V5

Tekanan Darah
Nadi

: 170/110 mmHg

: 102 x/menit

RR : 20 x/menit
Suhu

: 36,6 C

Pemeriksaan Fisik:
Kepala
Bentuk : normocephal
Mata : ca-/-, si -/ Hidung : sekret -/-, tonsil T1-T1, arkus faring
anterior tidak hiperemis, arkus faring
posterior tidak hiperemis, dinding faring
tidak dapat dinilai
Telinga : normotia kanan/kiri, membran
timpani utuh

Leher : trakea ditengah, pembesaran


KGB (-), tiroid tidak membesar
Thorax:
Cor : tidak terlihat adanya ictus cordis,
batas jantung kanan: ICS V linea strenalis
dextra, kiri : ICS VI midclavicula line
sinistra, atas : ICS II parasternal line
sinistra
Pulmonal : retraksi (-) , Rh-/- , wh -/-,

Abdomen:
Tampak datar, bising usus 12x/menit,
timpani, supel, nyeri tekan -, pembesaran
hepar -, ballotement -

Anus dan genitalia : dalam batas


normal
Ekstremitas:
Atas: akral hangat, oedem (-)
Bawah : akral hangat, oedem (-)

Tulang belakang : tidak ada kelainan,


gibbus (-)
Kulit : tampak kering
Kelenjar getah bening : (-)

Pemeriksaan neurologis
Kesadaran : GCS E4M6V5
Rangsang meningeal
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Kernig, lasegue : (-)

Pemeriksaan nervus
cranialis
Nervus I (olfactorius) : normosmia
Nervus II (optikus) : RCL(+/+), RCTL(+/+), lapang
pandang sesuai dengan pemeriksa
Nervus III (occulomotorius), IV (trochlearis),
VI(abducens)
Kedudukan bola mata : simetris, strabismus (-),
enopthalmus (-), exopthalmus (-)
Ptosis (-)
Pergerakan bola mata simetris dan penilaian
nistagmus (-)
Pupil : kanan-kiri bentuk bulat, ukuran 0,3 cm,
isokor, posisi ditengah
Refleks akomodasi dan konvergensi : bola mata
bergerak ke arah nasal dan pupil miosis

Nervus V (trigeminus):
- Sensorik : oftalmik +/+, maksilaris+/+, mandibularis +/
- Motorik : membuka mulut : dapat, deviasi -/menggerakan rahang : dapat, kuat +/+
menggigit : kontraksi M.Maseter & M.Temporalis
kuat +/+
Nervus VII (fasialis):
- Raut muka simetris +/+
- fissura palpebra simetris +/+
- mengangkat alis dapat, simetris +/+
- mengerutkan dahi dapat, simetris +/+
- memejamkan mata lagophtalmus -/- mencucurkan bibir dapat, simetris +/+
- menyeringai sulcus nasolabialis simetris, sisi tertinggal (-)
- chovstek sign -/-

N VIII ; Rhomberg dan rhomberg di pertajam tidak dilakukan


karena pasien lemas dan tidak bisa berdiri.
N IX & N X ; - Kualitas suara baik
- disatria : - sengau : - menelan : dapat,
- mengejan : dapat
- kedudukan palatum mole : simetris,
-Saat istirahat & kontraksi, arcus faring, uvula simetris
kanan & kiri +/+, uvula ditengah
Nervus XI (accesorius) : baik
Nervus XII (hipoglossus):
Kedudukan lidah saat menjulurkan lidah: tidak berada
ditengah (miring ke kiri)
Atropi papil lidah (-)
Tremor lidah (-)
Fasikulasi (-)

Inspeksi postur : saat berjalan naik ke ranjang,


kaki kiri diseret, gerakan involunter (-)
Trofi ; lengan : tenar & hipotenar eutrofi
tungkai : tibialis anterior eutrofi
Tonus: normotoni/hipotoni
Tonus pasif lengan +/-, tungkai +/ Tonus aktif : rigiditas -/-, spasitisitas -/-

Kekuatan :

5
5

Refleks Fisiologis

Biseps +/+
Triceps +/+
Radius +/+
Patella +/+
Achilles +/+

Refleks Patologis

Hoffman tromner -/Babinski -/Chaddock -/Oppenheim -/Gordon -/Schaefer -/Klonus paha -/Klonus kaki -/-

Sensorik : baik

Pemeriksaan Lab
Hematologi :
Leukosit 14.0
Eritrosit 4,84
Hemoglobin 13,8
Hematokrit 42
Trombosit 296
M.C.V 87
M.C.H 29
M.C.H.C 33

Pemeriksaan Lab

Gula darah sewaktu : 130


Fungsi hati : SGOT 19, SGPT 30
Fungsi ginjal : ureum 35 , kreatinin 0,93
Kimia darah
Natrium 146
Kalium 3.94
Clorida 109

Resume
Telah diperiksa seorang perempuan
umur 74 tahun dengan keluhan
keluhan kaki kiri dan tangan kiri tidak
bisa digerakkan sejak 10 jam SMRS.
Pasien juga mengeluh pusing
berputar, nyeri ulu hati (+)

Pasien didapatkan ada riwayat HT (+)


sejak 5 tahun lalu tetapi pasien
minum obat teratur dan kontrol
teratur. Riwayat maag (+), riwayat
post op katarak pada mata kanan dan
kiri tahun 2015, tetapi penglihatan
masih belum baik. Riwayat OA lutut
kiri (+), sakit menjalar ke pinggang
kiri.

Pada pemeriksaan fisik didapat:


Keadaan Umum :
GCS
:
Tekanan Darah :
Nadi
:
RR
:
Suhu
:

Tampak sakit sedang


15
170/110mmHg
102 x/menit
20 x/menit
36,6 C

Pemeriksaan Motorik
Tonus: normotoni
Trofi Otot: eutrofi
Kekuatan :
5 5
5 2

Refleks fisiologis

Biceps: +/+
Triceps : +/+
Pergelangan : +/+
Patella : +/+
Achilles : +/+

Refleks patologis : Refleks primitif : -

Diagnosa banding :
Stroke hemorrhagic
Tumor intrakranial
Trauma kepala

Rencana diagnostik
CT-Scan kepala tanpa kontras

Diagnosa:
Stroke non hemorragic

Terapi
Medikamentosa
Citicholine IV 3x500 mg
Ranitidine IV 2x1 Amp
As folat 3x1
Simvastatin 1x1

TERIMA KASIH

Pembahasan CVD
Pembimbing: dr. Nathan, Sp.S
Oleh: Dimas Wicaksono
(406148020)

stroke
Suatu keadaan hilangnya sebagian atau
seluruh fungsi neurologis fokal atau
global yang terjadi secara mendadak,
berlangsung lebih dari 24 jam atau
menyebabkan kematian, yang sematamata disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak karena
berkurangnya suplai darah (stroke
iskemik) atau pecahnya pembuluh darah
secara spontan (stroke perdarahan)

Kriteria diagnosa
Anamnesis:
Defisit neurologis yang terjadi secara tibatiba, saat beraktifitas/istirahat, kesadaran
baik/terganggu, nyeri kepala/tidak,
muntah/tidak, riwayat hipertensi/tidak,
lamanya, serangan pertama/ulang

Pemeriksaan fisik:
Ada defisit neurologis,
hipertensi/hipotensi/normotensi

Faktor Risiko terjadinya Stroke


Tidak dapat dimodifikasi meliputi:

usia
jenis kelamin
herediter
ras/etnik

Dapat dimodifikasi meliputi:

riwayat stroke, hipertensi


penyakit jantung
diabetes mellitus
Transient Ischemic Attack (TIA)
hiperkolesterol
obesitas
merokok
alkoholik
hiperurisemia
peninggian hematokrit

klasifikasi
Stroke iskemik /Infark:
Aterotrombotik
Kardioembolik
Lacunar

Stroke hemoragik/ Perdarahan:


Perdarahan intraserebral
Perdarahan subarachnoid
Perdarahan intrakranial et causa AVM

Stroke iskemik
Sekitar 80% sampai 85% stroke
adalah stroke iskemik, yang terjadi
akibat obstruksi atau bekuan disatu
atau lebih arteri besar pada sirkulasi
serebrum

Stroke iskemik
Emboli serebri
Trombosis serebri

Gejala lateralisasi
lebih menonjol:
Kelemahan gerak
satu sisi
Afasia
Gangguan
memori
Kelumpuhan
nervus kranial

Patologi stroke iskemik


Terjadi akibat kurangnya aliran darah ke
otak
Normal : 58mL/100gram jaringan otak per
menit
Jika turun hingga 18mL/100gram
aktivitas listrik neuron terhenti namun
striktur sel masih baik reversibel
Jika turun sampai < 10 mL/100 gram
jaringan otak per menit perubahan
biokimiawi sel dan membran ireversibel
infark

Stroke iskemik
Trombosis serebri
Gejala akut/ subakut
dan sering didahului
gejala prodromal
TIA
Sering waktu
istirahat dan saat
bangun pagi
Kesadaran bagus

Emboli serebri
Gejala mendadak
(paling cepat
diantara semua jenis
stroke)
Sering terjadi waktu
bergiat kadang
istirahat
Umumnya kesadaran
bagus namun bisa
buruk bila emboli
besar

Klasifikasi stroke iskemik berdasarkan


waktunya terdiri atas:
1. Transient Ischaemic Attack (TIA):
defisit neurologis membaik dalam waktu
kurang dari 30 menit
2. Reversible Ischaemic Neurological
Deficit (RIND): defisit neurologis
membaik kurang dari 1 minggu
3. Stroke In Evolution (SIE)/Progressing
Stroke
4.Completed Stroke

Etiologi stroke iskemik


Trombosis
Aterosklerosis (tersering); Vaskulitis: arteritis
temporalis, poliarteritis nodosa; Robeknya arteri
karotis, vertebralis (spontan atau traumatik);
Gangguan darah: polisitemia, hemoglobinopati
(penyakit sel sabit)
Embolisme
Sumber di jantung: fibrilasi atrium (tersering), infark
miokardium, penyakit jantung rematik, penyakit
katup jantung, katup prostetik, kardiomiopati iskemik
Keadaan hiperkoagulasi: karsinoma
Vasokonstriksi
Vasospasme serebrum setelah PSA(Perdarahan
Subarakhnoid)

Stroke hemoragik
Menurut WHO, stroke hemoragik dibagi atas:
Perdarahan intraserebral (PIS) : perdarahan yang
primer berasal dari pembuluh darah dalam
parenkim otak dan bukan disebabkan oleh
trauma
Perdarahan Subarakhnoidal (PSA) : keadaan
terdapatnya/ masuknya darah dalam ruangan
subarakhnoidal, karena pecahnya aneurisma
(50%), AVM (5%), PIS(20%), dan tidak diketahui
(20%)
Perdarahan subdural: perdarahan yang terjadi
akibat robeknya vena jembatan yang
menghubungkan vena di permukaan otak dan
sinus venosus di dalam duramater

Stroke hemoragik
Perdarahan intraserebri

Perdarahan subarachnoid

Nyeri kepala hebat


Mual
Muntah
Serangan terjadi saat aktivitas
atau emosi
Kesadaran menurun

Penyebab terbanyak akibat


pecahnya aneurisma pembuluh
darah
Kesadaran UP and DOWN
Rangsang meningeal +

Perdarahan subarachnoid
Akibat iritasi meningen oleh darah,
maka pasien menunjukkan gejala
nyeri kepala mendadak (dalam
hitungan detik) yang sangat berat
disertai fotofobia, mual, muntah, dan
tanda-tanda meningismus(kaku
kuduk dan tanda Kernig)

Perdarahan subarakhnoid
Peningkatan TIK
Gangguan kesadaran
Funduskopi:
Papil udem
Perdarahan retina

Tanda neurologis fokal dapat terjadi


sebagai akibat dari:
Efek lokalisasi palsu dari peningkatan
tekanan intrakranial
Perdarahan intraserebral yang terjadi
bersamaan
Spasme pembuluh darah, akibat efek
iritasi darah, bersamaan dengan iskemia

Patofisiologi

Hipertensi

Penebalan dan degeneratif pembuluh darah

Ruptur arteri serebral

Perdarahan menyebar dengan cepat

Iritasi pada pembuluh darah otak

Perdarahan berhenti dengan terbentuknya trombus

Darah mulai direabsorbsi

Jika terjadi ruptur ulangan

Terhentinya aliran darah ke bagian tertentu

Iskemik fokal

Infark jaringan otak

Pemeriksaan penunjang
Brain CT-scan tanpa kontras (golden
standard)
Iskemik : hipodens
Hemoragik : hiperdens

Pemeriksaan darah lengkap


MRI kepala
EKG

komplikasi
Fase akut:
Neurologis

Stroke susulan
Edema otak
Infark berdarah
Hidrosefalus

Non neurologis

Hipertensi
Edema paru
Gangguan jantung
Infeksi
Gangguan
keseimbangan cairan
dan elektrolit

Fase lanjut:
Neurologis: gangguan
fungsi luhur
Non neurologis:

Kontraktur
Dekubitus
Infeksi
depresi

Penatalaksanaan
STROKE
ISKEMIK
terapi umum:
Letakkan kepala pasien
tiga puluh derajat,
ubah posisi tiap 2 jam
Bebaskan jalan napas,
berikan oksigen 2 lpm
Nutrisi cairan isotonik
Kendalikan gula darah
Kejang diazepam

Terapi khusus:
Reperfusi jaringan:
Antiplatelet
aspirin
Trombolitik rt-PA
Neuroproteksi :
citikolin, piracetam
(jika didapatkan
afasia)

penatalaksanaan
STROKE HEMORAGIK
Perawatan pre-rumah sakit
Menilai prosedur ABC
Triase dan pindahkan pasien dengan
tingkat kesadaran berubah atau
pemeriksaan neurologi abnormal ke
pusat medis terdekat yang memiliki CT
scan dan bedah saraf
Cegah sedasi

Perawatan departemen
emergensi
Pada pasien yang diduga dengan PSA
grade I atau grade II, perawatan
departemen emergensi dibatasi pada
diagnosa dan terapi suportif:
Identifikasi awal nyeri kepala
Penggunaan sedasi (hati-hati)
Amankan akses Intravena, pantau status
neurologis pasien

Pada pasien dengan PSA grade III, IV, atau V (misal


pemeriksaan neurologis berubah):
Menilai prosedur ABC
Intubasi endotrakeal (bila perlu)
Intubasi untuk hiperventilasi pasien dengan tanda-tanda herniasi

Cegah sedasi berlebihan


Jika curiga adanya herniasi:
Agen osmotik seperti manitol
Diuretik loop seperti furosemid
Terapi steroid intravena untuk mengontrol edema kontroversial

Monitoring
Obat antihipertensi
Fenitoin untuk kesadaran menurun
Antivasopasme: nimodipin(syringe pump 2.5cc/jam 5 hari,
lanjut oral)
Neuroprotektan
konsultasi

Pasien stroke hemoragik harus dirawat di


ICU jika:
volume hematoma > 30mL
Perdarahan intraventrikuler dengan
hidrosefalus
Keadaan klinis cenderung memburuk

Tekanan darah harus diturunkan sampai


tekanan darah premorbid atau 15-20% jika:
Tekanan sistolik > 180mmHg
Diatolik >120mmHg
MAP >130mmHg
Volume hematoma bertambah

Perdarahan intraserebral:
Konservatif:
Perbaiki faal hemostatis
Mencegah / mengatasi vasopasme otak
akibat perdarahan : nimodipine
Neuroprotektan

Operatif : dilakukan pada kasus yang


indikatif/memungkinkan:

Tindakan bedah, dengan pertimbangan usia dan skala


Glasgow (>4), hanya dilakukan pada pasien dengan:
a.Perdarahan serebelum dengan diameter > 3 cm
(kraniotomi dekompresi)
b.Hidrosefalus akut akibat perdarahan intraventrikel
atau serebelum (VP shunting)
c.Perdarahan lobar di atas 60 cc dengan tanda-tanda
peninggian tekanan intrakranial akut dan ancaman
herniasi

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai