EVALUSI KINERJA
SISTEM PENYEDIA AIR DINGIN (QKJ 01/02/03)
Mohamad Yahya, Dede Solehudin Fauzi
Pusat Reaktor Serba Guna Batan Serpong
Kawasan Puspiptek Gd. 31 Setu 15310 Tangerang Selatan
Abstrak
ANALISIS PENURUNAN KINERJA SISTEM PENYEDIA AIR DINGIN. Sistem penyedia air
dingin berfungsi sebagai media pendingin pada sistem sirkulasi udara dari sistem ventilasi untuk daerah
radiasi menengah gedung reaktor RSG-GAS. Akibat dari penuaan, maka kinerja kinerja sistem penyedia air
dingin mengalami penurunan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui penyebab penurunan kinerja sistem
penyedia air dingin, sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai acuan pada program perawatan dan
perbaikan system ventilasi. Analisis yang telah dilakukan adalah membahas hasil-hasil pengukuran
parameter operasi pada sistem penyedia air dingin dan sistem sirkulasi udara. Disimpulkan bahwa
penyebab penurunan kinerja sistem penyedia air dingin adalah evaporator atau kondensor yang tidak bisa
beroperasi secara optimal.
Kata kunci : Penyedia air dingin
Abstract
ANALYSIS OF CHILLED PERFORMANCE DEGRADATION OF CHILLED WATER SUPPLY
SYSTEM. The chilled water supply system as media on the air circulation system of ventilation systems for
middle radiation level in the area of the RSG-GAS reactor building. As a result of aging, the performance of
shilled water supply system decreased. This analysis is to determine the cause of performance degradation in
the chilled water system. This data can be used as a reference in repairs and maintenance programs in the
ventilation system. The analysis has been done by discussing the results of operating parameters on the
chilled supply system and air circulation systems. It can be concluded that the cause of performance
degradation in the chilled water supply system is the evaporator and condenser which can not optimally.
Keyword : Chilled water system
PENDAHULUAN
Sistem penyedia air dingin (chilled water system)
adalah sistem yang berfungsi sebagai alat pendingin
air, selanjutnya air dingin yang dihasilkan
digunakan sebagai media pendingin pada sistem
sirkulasi udara yang merupakan bagian dari sistem
ventilasi untuk daerah radiasi menengah gedung
RSG. Sistem ventilasi daerah radiasi menengah
gedung reactor RSG meliputi balai operasi yang
dilayani oleh unit sirkulasi udara (Air Handling
Unit/AHU) KLA31, balai percobaan yang dilayani
M. Yahya, dkk
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
merupakan penurunan kapasitas CWU menjadi
3x50 %. Analisis penurunan kinerja sistem
penyedia air dingin bertujuan untuk mengetahui
penyebab penurunan kinerja sistem penyedia air
dingin sehingga dapat digunakan sebagai acuan
bagi program perawatan dan perbaikan. Analisis
dilakukan dengan cara pembahasan terhadap hasil
pengukuran parameter tekanan pada CWU dan
parameter suhu air pada AHU dengan
mengoperasikan 2 CWU untuk melayani semua
AHU yang ada.
Ket.
Off
Pos.
A
B
A/B
B/A
Keterangan
A1
DISKRIPSI
Sistem penyedia air dingin
Sistem penyedia air dingin (QKJ01/02/03) adalah
sistem yang menggunakan mesin refrijerasi sebagai
alat untuk memproses air dingin. Fluida pendingin
yang digunakan pada mesin refrijerasi adalah
refrijeran R22 (refrigerant, R22), kemudian
refrijeran mendinginkan air, dan selanjutnya air
dingin digunakan sebagai media pendingin pada
sistem-sistem lain, yaitu pada sistem ventilasi
daerah radiasi menengah (intermediate radiation
zone, IRZ), sistem purifikasi dan pendingin air
kolam penyimpanan bahan bakar bekas (FAK01)
dan sistem udara tekan (SCA02). Jenis mesin
refrijerasi yang digunakan adalah jenis pendingin
udara (air cooled type) dengan jenis kompresor
yang dapat dibongkar pasang tanpa merusak (semihermetic compressor type) dan penggerak/penghasil
tekanan
refrijerasi
menggunakan
torak
(reciprocating type).
Sistem penyedia air dingin QKJ01/02/03
ditinjau
dari
segi
pengoperasiannya
di
klasifikasikan sebagai sistem penyedia air dingin
yang tidak berhubungan dengan keselamatan (nonsafety related), hal ini didasarkan pada catu daya
listriknya. Jika catu daya listrik dari PT.PLN
padam maka sistem ini akan mati (off condition)
dan tidak ada pasokan catu daya darurat dari
generator. Fungsi utama sistem penyedia air dingin
adalah memasok air dingin sesuai kebutuhan yaitu
mendinginkan air dengan kondisi suhu air masuk
(tM ) sebesar (12 1)OC dan suhu air keluar (tK )
sebesar (6 1)OC.
Sistem terdiri dari 3 unit penyedia air
dingin(QKJ01/020/3, masing-masing unit memiliki
2 unit kompresor semi hermetik, 2 unit kondensor
dan 1 unit evaporator. Untuk keperluan sirkulasi air
dingin digunakan 1 unit pompa pada masingmasing CWU. Moda operasi CWU adalah 1 dari 3
atau dalam prosentasi pembebanan yang diterima
adalah 3 x 100%, dengan jenis siklus aliran tertutup
(close loop). Kapasitas beban pendingin CWU
adalah 3 x 230 kW (3 x 66 ton of refrigerant, TOR)
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
Moda Opr.
A3
B4
Off
Off
O
B6
Opr.
Off
Opr.
Off
Opr.
M. Yahya, dkk
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
Distribusi Air Dingin (QKJ04)
Distribusi air dingin dari dan ke sistem CWU
menggunakan pompa sentrifugal (etabloc; end
suction volute type) dengan laju alir (QN) 80
m3/jam, head (H) 18 m daya (PN), sebesar: 5,5 kW
dan putaran (nN) sebesar:1450 min-1
Isi air keseluruhan, adalah sebanyak: 10.000
liter, untuk menjaga kualitas air maka pada air
pendingin ditambahkan bahan kimia pengendali
(inhibitor), yaitu: Nalco 121 dengan harga batas
atas didasarkan kepada kandungan nitrit (NO-2) di
dalam air, yaitu sebesar: 900 ppm (part per
million) dengan harga pH sebesar: 6,5 < pH 8,5.
Untuk mereratakan (menstabilkan) tekanan air di
sepanjang pipa distribusi digunakan tangki ekspansi
(expansion tank) dan dipasang sesudah pompa
sirkulasi atau sisi tekan pompa sirkulasi. Kapasitas
tangki adalah 800 liter air dengan tekanan operasi 7
bar (gauge) dan tekanan maksimum 10 bar (gauge),
sedangkan tekanan minimum air adalah sebesar 4
bar (gauge) atau QKJ04 CP002>4 bar, di dalam
tangki dipasang membran yang terbuat dari bahan
karet, dilengkapi dengan pentil (katup searah). Pada
membran karet di isi gas nitrogen (N2), dengan
tekanan sebesar 3 bar (gauge).Distribusi air dingin
dari CWU (lihat Gambar 1), adalah menggunakan
siklus tertutup maka pengendalian di titik beratkan
kepada tekanan (pressure gauge) air agar massa air
yang didinginkan setara dengan kemampuan beban
pendingin CWU, dampak yang ditimbulkan bila:
a) Tekanan air turun maka sebagian massa air akan
di isi oleh udara, akibatnya: massa air di dalam
pipa akan berkurang, sehingga beban pendingin
Gambar 1. Distribusi air dingin sistem penyedia air dingin ke unit pengguna
M. Yahya, dkk
353
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
Tabel 2. Dampak Massa Air, Beban Pendingin dengan Kemampuan Pendinginan pada CWU.
No
Batasan Parameter
Operasi
(yang di ukur)
Tekanan
[bar]
Tekanan,
Kurang
Kurang
p [bar]
Massa Air,
2
Tetap
Tetap
m [kg/det]
Beban Pendingin,
3
Tetap
Tetap
q [kW]
(*)
fpw : frekuensi operasi per satuan waktu.
1
Kurang
Tetap
Bertambah
Tetap
Tetap
Tetap
Ket.
fpw (*)
Tinggi
fpw (*)
Rendah
Ditolerir
354
M. Yahya, dkk
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
udara, dan untuk sisi masuk udara terdapat cabang
ducting yang berfungsi sebagai saluran masuk udara
segar, sehinggga terjadi proses pencampuran antara
udara yang si isap dari ruang/balai kemudian
355
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
QKJ01
QKJ02
QKJ03
KOMPONEN
Kompresor A
Kompresor B
Pompa
Kompresor A
Kompresor B
Pompa
Kompresor A
Kompresor B
Pompa
INLET
3,8
4,0
3,9
4,0
4,2
4,1
OUTLET
19
19
4
20
20
4
20
20
4
AHU
KLA31
(Balai
operasi)
KLA32
356
8 0C
6 0C
SUHU RU ANGAN
HASIL
DATA
PENGUNILAI
KUR AN
DESAIN
13 0C
24 0C
12 0C
20-26
0C
M. Yahya, dkk
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
(Balai
percobaan)
KLA33
(Ruang
sist. bantu)
KLA34
(Ruang
Primer)
8 0C
6 0C
13 0C
12 0C
26 0C
20-28
0C
8 0C
6 0C
13 0C
12 0C
26 0C
30 0C
6 0C
12 0C
30 0C
40 0C
357
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
358
M. Yahya, dkk