Anda di halaman 1dari 17

AL-QURAN

Drs. H. Achmad Gholib, M.A


Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan
Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah
Jakarta

Al-Quran
1.

2.

Menurut bahasa Masdar dari kata


qaraa (membaca), quran secara
harfiah berarti bacaan / hafalan, yarau,
quranan yang artinya bacaan /
himpunan
Menurut Istilah :
Al-Quran adalah firman Allah SWT yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW, secara mutawatir melalui malaikat
jibril yang berisi pesan-pesan / ajaran
keilahian yang dipedomani oleh setiap
muslim

Asal Kata Al-Quran


Imam

SyafiI Lafad Al-Quran ditulis dan


dibaca tampa Hamzah (Sebuah Nama
khusus yang diberikan Allah kepada kitab
SuciNya).
Al-Lihyani Al-Quran menggunakan huruf
Hamzah,Al-Quran bentuk masdas dari Kata
Qaraa(membaca)
Shubhi ash-Shalih Lafad Al-Quran masdar
dan sinonim dengan lafad Qiraah (membaca)

Fungsi & Kedudukan


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Petunjuk (hudan)
Penerang jalan hidup (bayyinah)
Pembeda antara yang benar &
yang salah ( al-furqan )
Penyembuh penyakit hati ( alshifa)
Nasehat / petuah (mauidzhah)
Sumber informasi (bayan)

Kedudukan Al-Quran
Sumber pokok / utama ajaran Islam
Sebagai pedoman hidup umat
Islam, Al-Quran juga
mempunyai fungsi :
1. Bukti atas kerasulan muhammad
SAW
2. Pedoman hidup manusia
3. Petunjuk persoalan akidah,
syariat dan akhlak

Sejarah Turunnya &


Pengumpulan Mushaf
1. Diturunkan oleh Allah secara sekaligus

2.

ke lawh mahfudz Bahkan (yang


didustakan mereka itu) ialah Al-Quran
yang mulia. Yang tersimpan dalam
lawh mahfudz ( QS. 85 : 21-22)
Dari lawh mahfudz ke langit dunia ada
malam lailatul qadar secara sekaligus,
kemudian diturunkan secara
berangsur-angsur kepada Nabi
Muhammad selama 23 tahun

Para Ulama Ulumul Al-Quran membagi


sejarah turunnya dalam dua periode :
1. Sebelum hijrah (Makiyah)
2. Setelah hijrah ( Madaniyah)
Prof.Dr.Quraish Shihab, tiga periode :
1. Wahyu pertama Iqra (sebelum
diangkat menjadi rasul) belum
berkewajiban menyampaikan.
Setelah turun wahyu kedua, beliau
dituskan untuk menyampaikan kepada
umatnya : Firman Allah Wahai yang
berselimut, bangkit dan berilah
peringatan (QS. 74:192) periode 4-5
tahun menimbulkan berbagai reaksi

Wahyu yang turun:


Pertama, pendikan bagi Nabi
Muhammad
Kedua, pengetahuan dasar mengenai
sifat dan afal Allah ( A-Ala & al-ikhlash)
Ketiga, keterangan mengenai dasar
akhlak Islamiah serta bantahan
mengenai masyarakat jahiliyah
(menentang menumpuk harta, QS AtTakasur), kewaban fakir miskin dan
anak yatim serta hidup gotong royong

2.

3.

Pertarungan antara gerakan Islam


dan Jahiliyah, gerakan oposisi
Islam menetang secara dakwah
Islam Ajaklah mereka ke TuhanMu
dengan hikmah dan tuntunan yang
baik dan banthlah mereka dengan
cara sebaik-baiknya (QS 16:23)
Dakwah Al-Quran menunjukan
prestasi besar, penganutNya
dalam penghuni bebas
melaksanakan agama di Yastrib
(Al-Madinah Al-Munawarah)

1.

Pengumpulan dan
Penyusunan
Mushaf
Masa Nabi
Cara penyampaian
Nabi membacakan dan menyuruh para
sahabat menghafal, mengulang untuk
simak/diteliti hafalannya
Cara Penulisan
Nabi menyuruh para sahabat menulis
setiap ayat
dalam pelepah kurma,
tulang-tulang, kulit domba, dll
(oleh Zaid bin Stabit) dikenal sebagai
penulis mushaf Al-Quran

Penulisan Al-Quran senatiasa


dibawah pengawasan Nabi baik
letak masing-masing ayat dan surat
serta
penamaannya, walau
masih berserakan tetapi tak
sedikitpun ada keraguan dalam
penulisan Al-Quran
114 Surat dan 6666 Ayat Al-Quran
(penamaan langsung diberikan oleh
Nabi atas petunjuk Allah) dan
pengumpulan/pencatatan wahyu telah
selesai menjelang Nabi wafat

2.

Masa Khalifah Abu Bakar AshShiddiq


Beliau memerintahkan agar
semua naskah ayat Al-Quran
yang ditulis pada masa nabi
disalin dan disatukan kembali
Penulisan kembali ayat AlQuran ini atas usul sahabat
Umar bin Khattab, mengingat
para penghafal Al-Quran banyak
yang wafat dalam peperangan
yamamah (70 penghafal)

3.

Khalifah memerintahkan kepada penulis


Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan
semua suhuf-suhuf dan periksalah satupersatu
Setelah selesai, Zaib bin Tsabit
menyerahkan kepada Umar dan disimpan
di rumahnya, sampai ketika umar wafat,
naskah itu simpan di rumah Hafshah binti
Umar
Masa Khalifah Usman bin Affan
Pada masa khalifah Umar bin Khattab
tugas pengumpulan dan penyempurnan AlQuran tidak dilanjutkan, boleh jadi
khalifah menganggap masih banyak
persoalan yang lebih penting untuk
diselesaikan (bidang penyiaran agama
Islam)

Khalifah Usman mengambil naskah


mushaf Al-Quran yang tersimpan di
rumah Hafsah binti Umar dan menyuruh
Zaid bin Tsabit untuk membukukan dan
menyempurnakan Al-Quran dengan
anggota : Abdullah bin Zuber, Zain Ibnu
Ash, Abdurrahman bin Haris.
Usman mengariskan kepada tim penulis,
andai kata timbul perbedaan misalnya
soal tulisan dsb hendaknya ditulis dengan
bahasa quraisy sebagai bahasa Al-Quran
Mushaf Al-Quran hasil tulisan tim
dinamakan mushaf Usmani

Ada lima hal yang perlu diketahui tentang


Mushaf Usmani :
1. Perbedaan qiraat mulai muncul pada
kalangan Islam sebagai pendorong Usman
melaksanakan tugas pennyusunan mushaf ini
2. Tim penulis, Zaid ( 5 sahabat Anshar ) dari
Madinah dan 3 orang dari Mekkah (Abdullah
bin Zuber, Zaid bin Ash dan Abdurrahman bin
Haris)
3. Tim yang ditunjuk Usman adalah juga tim
yang ditunjuk oleh Abu Bakar dan Zaid bin
Tsabit sebagai ketua tim memang sudah
menekuni bidang ini semenjak masa Rasullah
sehingga tidak ada keraguan sedikitpun dan
keotentikan naskah Mushaf Usmani

4.

5.

Al-Quran diturunkan dengan bahasa


quraisy sehingga naskah Mushaf Usmani
ditulis menggunakan bahasa asli turunnya
Al-Quran yaitu bahasa quraisy
Menyalin Mushaf Abu bakar (yang ada
pada Hafsah) sebanyak 5 kopi. Empat
naskah dikirim kepada penguasa di
Mekkah, Kufah, Basrah, Suriah. Aslinya
dipegang Usman sendiri

TERIMA KASIH

SELAMAT MENGKAJI

Anda mungkin juga menyukai