Anda di halaman 1dari 6

Tugas Review Analisa Model Hidrologi

PENDAHULUAN
Pengelolaan DAS adalah pengelolaan berbagai sumberdaya alam yang terdapat di
dalam satuan DAS dengan mempertimbangkan aspek sosial ekonomi budaya yang
berkembang di dalam DAS, sehingga dapat dicapai pengelolaan yang rasional untuk
mencapai keuntungan optimal yaitu dalam waktu tak terbatas dan resiko kerusakan
minimal.
Daerah Aliran Sungai merupakan megasistem kompleks yang terbangun atas
system fisik, sistem biologis dan sistem manusia, dan setiap sub sistem saling berinteraksi
(Kartodihardjo 2005). Unsur penyusun sistem di dalam DAS tersebut antara lain berupa
sumberdaya alam seperti tanah, vegetasi dan air, umumnya menjadi obyek atau sasaran
fisik alamiah, sedangkan manusia menjadi subyek atau pelaku pendayagunaan unsur-unsur
tersebut (Murtilaksono 1987).
Dengan pendekatan simulasi (model) hidrologi maka keterkaitan input, proses dan
output DAS dapat diketahui Gambar 1, sehingga dapat dilakukan perencanaan pengelolaan
wilayah yang bersifat lintas sektoral dan komprehensif sehingga dapat ditentukan aktivitas
pengelolaan dan perbaikan terhadap sistem DAS serta memprediksi dampak pengelolaan di
masa mendatang.

Sumber: http://hidrogeologi4b.blogspot.com/ diakses 5/5/2015

Gambar 1. Hubungan Model pada Respon Hidrologi


Model-model hidrologi DAS menggambarkan interaksi antar variabel-variabel di
dalam konteks DAS. Model-model tersebut dapat dibangun dari model yang sederhana
hingga yang kompleks sesuai dengan tujuan penggunaan model, akurasi, kemudahan atau
efisiensinya.
Interdependensi dan interaksi komponen-komponen DAS merupakan peubah yang
juga turut mempengaruhi karakteristik umum dari system DAS, dan terjadi dalam suatu
kesetimbangan dinamis sehingga pola dan sifat interaksi dan interdependensinya juga
DAS-2014

Page 1

Tugas Review Analisa Model Hidrologi


selalu berubah. Hal ini tidak mudah untuk dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh karena
setiap komponen tersebut memiliki keragaman / variabilitas secara spasial dan temporal.
Di pihak lain pengenalan atau analisis sistem terhadap megasistem DAS sangat
diperlukan dalam pekerjaan pengelolaannya, karena dapat mengetahui akibat-akibat yang
timbul dari adanya perubahan (perlakuan) dan dapat memutuskan untuk mengoptimumkan,
memaksimumkan atau meminimumkan fungsi perlakuan melalui simulasinya. Menurut
Pawitan (2000) pendekatan analisis sistem dalam kajian hidrologi DAS merupakan
landasan teori yang sangat ampuh dalam mengintegrasikan informasi komponen-komponen
suatu sistem DAS menjadi model-model hidrologi DAS.
Oleh karena itu indikator hidrologi merupakan kunci yang signifikan sehingga
mudah terbaca terhadap terjadinya gangguan ekologi/ degradasi DAS atau sebaliknya dapat
menunjukkan adanya peningkatan kualitas/ perbaikan lingkungan DAS.
Model hidrologi demikian akan merupakan dasar bagi teknologi pengelolaan DAS
yang rasional, efektif dan efisien, yaitu dengan kemampuan eksperimentasi dan simulasi
dengan komputer. Model simulasi hidrologi pada dasarnya dibuat untuk menyederhanakan
sistem hidrologi, sehingga perilaku sebagian komponen di dalam sistem dapat diketahui.
Adapun tantangan penelitian hidrologi DAS di Indonesia saat ini adalah kebutuhan
akan data dasar yang menyangkut identifikasi dan karakterisasi DAS serta kalibrasi
parameter-paremeter berbagai model yang ada, disamping kebutuhan evaluasi kelayakan
model hidrologi yang ada terhadap kesesuaiannya dengan kondisi DAS di Indonesia.
MODEL HIDROLOGI
Model adalah reprensentasi atau gambaran dari suatu keadaan (states), obyek
(objects), dan kejadian (events). Representasi tersebut harus diungkapkan dalam bentuk
yang sederhana, yaitu dengan mengeliminasi atau meminimalkan variable-variabel lain
yang rumit dan tidak terkait secara langsung dengan model tersebut. Hidayat (2001) dan Sri
Harto (1983), menyatakan hal yang sama di bahwa model hidrologi adalah sebuah sajian
sederhana (simple representation) dari sebuah sistem hidrologi yang kompleks.
Menurut Dasanto (2000), model di dalam studi hidrologi atas dasar pendekatan
pembentukan model, dapat dipilah secara umum menjadi lima yaitu :
1.

Model Stokastik
Model Stokastik adalah suatu model matematik yang dapat menerima sembarang
peubah, yaitu sebagai peubah acak (random variable) yang mempunyai sebaran acak.
Model ini umumnya digunakan untuk menganalisa sifat-fisik statistik output dari suatu
sistem yang didasarkan pada urutan kejadian sebagai akibat perubahan waktu dan
menghasilkan suatu set data dalam jangka panjang dengan sifat yang sama pula. Set data
DAS-2014

Page 2

Tugas Review Analisa Model Hidrologi


tersebut dapat dianalisa untuk memperoleh gambaran mengenai kemungkinan urutan
kejadian yang akan terjadi di masa datang, misalnya frekuensi harapan dari debit air.
2.

Model Probabilitas
Dalam model ini konsep frekuensi dan probabilitas memegang peranan penting
seperti halnya dalam model stokastik, namun dalam model ini tidak memperhitungkan
urutan kejadian. Misalnya kejadian diperlakukan sebagai time independent dan
memperkirakan kejadian yang paling ekstrim berdasarkan karakteristik dari populasi data
yang tersedia.
3.

Model Konseptual
Model Konseptual didasarkan pada keadaan yang sebenarnya dari sistem dengan
struktur yang lebih sederhana, misalnya penyederhanaan proses di dalam DAS dan
modelnya antara lain : (1) pendekatan model rasional, (2) pendekatan linear dan non linear
dari suatu reservoir, (3) kombinasi model rasional dan pendekatan reservoir.
4.

Model Parametrik
Model ini umumnya digunakan untuk mendapatkan pernyataan matematik yang
mengungkapkan fungsi dari DAS yang akan dikonversi ke dalam input dan output (black
box models). Selanjutnya model tersebut akan menjadi lebih rumit apabila ditambahkan
parameter-parameter DAS penting yang muncul kemudian jika dibandingkan dengan
respon yang berbeda dari DAS lain berdasarkan input yang sama. Model parametrik akan
memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai bagaimana sistem bekerja.
5.

Model Deterministik
Model Deterministik adalah suatu model matematik yang hanya dapat menerima
peubah yang bebas dari variasi acak (random variation). Model ini didasarkan pada
struktur sebenarnya dari sistem dan kaidah fisika yang mengatur perilaku sistem tersebut.
Berdasarkan variable dan parameter input atau output maka model deterministik dapat
dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu lumped dan terdistribusi (distributed). Variabel
atau parameter disebut lumped apabila besaran yang diwakilinya tidak mempunyai
variabilitas ruang, misalnya masukan yang berupa hujan rata-rata DAS adalah masukan
yang bersifat lumped. Sebaliknya, variabel dan parameter yang distributed mengandung
variabilitas ruang dan waktu. Pengertian parameter adalah suatu besaran yang menandai
suatu sistem hidrologi yang memiliki nilai tetap, tidak tergantung pada waktu. Variabel
adalah besaran yang menandai suatu sistem yang dapat diukur dan memiliki nilai berbeda
pada waktu berbeda.
Perkembangan model-model hidrologi tersebut seiring dengan perkembangan ilmu
penginderaan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografi), telah mencapai integrasi
teknologi yang makin mengembangkan kebutuhan model untuk berbagai penggunaan yang
lebih luas, sering digunakan untuk analisis tata ruang berdasarkan tata guna lahan dalam
DAS-2014

Page 3

Tugas Review Analisa Model Hidrologi


DAS, untuk peramalan/ prediksi dari perubahan/ perlakuan (banjir, kekeringan, erosi,
sedimentasi, dll), kini telah berkembang menganalisis hasil air DAS untuk penilaian
(valuation) jasa variabel lingkungan DAS, dimana model-model pun telah berkembang
lebih praktis dan mudah diterapkan, serta muktahir.
DATA DAN METODE
Hydrologiska Byrans Vattenbalansavdelning (HBV) dikembangkan oleh S.
Bergstorm pada tahun 1970. Hasilnya pertama kali dipresentasikan pada tahun 1975
sampai kemudian model ini semakin berkembang. Model HBV telah mengembangkan
model dengan mengikuti trend yang telah tersebar di puluhan negara di dunia. Aplikasi
HBV yang berkembang diantaranya telah mencakup tentang hidrologi hutan, desain
penampungan air, peramalan efek perubahan iklim, pemetaan water balance dan simulasi
aliran bawah tanah (groundwater).
Data yang dibutuhkan untuk menjalankan model HBV adalah data curah hujan,
suhu, debit pengukuran dan luas area DAS. Umumnya model HBV ini disimulasikan
secara harian, namun tidak menutup kemungkinan untuk disimulasikan secara bulanan jika
data yang tersedia adalah data bulanan. Algoritma model HBV ini sangat sederhana
sehingga dapat dijalankan baik menggunkan Excel, Matlab maupun software lain.
Data curah hujan yang digunakan dalam menjalankan model HBV merupakan data
curah hujan dari hasil perataan aritmatika dari Stasiun Pengamatan Curah hujan di
Katulampa, Stasiun Pengamatan di Gunung Mas dan Stasiun Pengematan di Citeko yang
diambil selama 2 tahun, yakni tahun 2006 dan tahun 2007. Data tahun 2006 digunakan
sebagai kalibrasi model HBV sedangkan data tahun 2007 digunakan untuk validasi model.
Luas DAS Cimanuk Hulu sekitar

15075.386 Ha dengan lokasi terletak pada

603748 604612 LS dan 10604948 1070 050 BT. Tipe iklim untuk wilayah
ciliwung hulu dapat dikategorikan sebagai iklim dengan Tipe A berdasarkan Klasifikasi
Iklim menurut Schmid-Ferguson. Untuk melihat lebih jelas tentang daerah aliran sungai
ciliwung hulu dapat dilihat gambar dibawah ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN

DAS-2014

Page 4

Tugas Review Analisa Model Hidrologi

DAS-2014

Page 5

Tugas Review Analisa Model Hidrologi


DAFTAR PUSTAKA
Aghakouchak, Amir dan Emad Habib. 2010.Application of a Conceptual Hydrologic
Model in Teaching Hydrologic Processes. Int. J. Engng Ed. Vol. 26, No. 4,
pp. 963973
Arsyad S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor (ID): IPB Pr.
Ilhamsyah, Yopi. 2012. Analisis dampak ENSO terhadap debit aliran DAS Cisangkuy Jawa
Barat menggunakan model Rainfall-Runoff . Depik, 1(3): 165-174
Jia QY, Sun FH. 2012. Modeling adn forecasting process using the HBV model in Liao
river delta. Procedia Environmental Sciences. 13(1): 122-128.
Jianxin Z, Zhao Mengqin, Zhang Shu'an, Xu Keyan Pei Ying. 2007. The application of
HBV model in ice-snow covered area in North-East China. Journal of China
Hydrology. 27 (4): 31-4.
Jianyun Z. 2010. Review and reflection on China's hydrological forecasting techniques,
Advances in Water. Journal of Science. 21(4): 435-43.
Lindstrom, Goran, Barbro Johansson, Magnus Persson, Marie Gardelin,Sten Bergstrom.
1997. Development and test of the distributed HBV-96 hydrological model.
Journal of Hydrology. 201 : 272-288.
Maidment D R. 1992. Handbook of hydrology. McGraw-HILL INC (US): New York.
Xiaoli J, Qi Z, Xu C. 2008. Regionalization study of a conceptual hydrological model in
the Donjiang Basin. Journal of Lake Sciences.20(6): 723-32.
Yanzeng Z, Jianxin Z, Shuan Z. 2007. The application of HBV model in Huaihe River
Guanzhai Basin . Journal of China Hydrology. 27(2): 57-60.

DAS-2014

Page 6

Anda mungkin juga menyukai