Anda di halaman 1dari 24

PEMERIKSAAN FISIK SARAF

&
DIAGNOSIS

Dr. ISTIQOMAH, Sp S

PEMERIKSAAN MOTORIK
Dasar Teori
Sistem motorik meliputi :
- Korteks motorik jaras piramidalis dan ekstramidalis
- Medulla spinalis
- Saraf perifer, neuromusculer junction dan otot.
Pemeriksaan fungsi motorik melibatkan banyak faktor
yang kompleks :
- Kekuatan otot
- Tonus dan massa otot
- Koordinasi dan gait
- Gerakan abnormal.

Pembagian Jaras Motorik :


1.

Traktus kortikospinalis atau piramidalis


traktus ini dimulai dari korteks girus
presentralis ( area 4) berjalan ke bawah dan
berakhir pada motoneuron kornu anterior
medulla spinalis.
2. Traktus Kortikonuklearis atau traktus
kortikobulbaris
Dimulai dari traktus piramidalis rostral pada
tingkat midbrain kemudian berjalan dorsal
sampai pada nucleus saraf kranialis motorik

3. Sistem Motorik Ekstrapiramidal

Merupakan semua jaras motorik yang tidak berjalan


melewati piramida medulla dan mempengaruhi
sirkuit umpan balik motorik dalam medulla spinalis,
pusat otak, serebelum dan korteks serebri.

GangguanLower Motor Neuron (LMN) terjadi pada topik lesi/penyakit :

Kornu anterior (poliomyelitis, syringomyeli )


Radiks motorik ( HNP, malignancy)
Pleksus ( trauma )
Saraf perifer ( neuropati, CTS, Bells palsy )
Neuromiscular junction
Otot

Gangguan Upper Motor Neuron (UMN) terjadi pada topik lesi :


Traktus piramidalis/kortikospinalis pada tingkat serebri maupun MS

UMN
LMN
Trophy
normal
atrophy
Tone
increased decreased
Power
decreased
decreased
Tendon refleks
increased decreased or
absent
Pathological refleks
present
absent

Pemeriksaan ekstremitas Superior


INSPEKSI
Drop Hand
Perhatikan apakah ada tangan yang jatuh terkulai, tak
mampu mengekstensikan tangannya. Hal ini disebabkan
oleh lesi n. radialis dimana n, radialis menginervasi otot
ekstensor tangan sehingga tangan mampu
mempertahankan ekstensi tangan pada pergelangan
tangan.

Claw Hand
Kelainan bentuk formasi tangan dimana tangan
berada dalam keadaan mencengkeram akibat
kelumpuhan n. ulnaris.

Pitchers Hand
sikap tangan yang berekstensi ( tidak dapat fleksi pada pergelangan,
juga tak dapat pronasi). Sedangkan phalang distal jari telunjuk tak
dapat difleksikan danibu jari tak dapat beraposisi ( tak dapat
mendekati ujung jari lainnya). Seolah-olah seperti tangan yang sedang
menunjuk akibat paralisis n.medianus.

Kontraktur
Terdapat pembatasan gerak sendi, sendi tak dapat
diekstensikan dan selalu fleksi atau sebaliknya karena
kontraktur pada otot sekitarnya.
Warna kulit
Perhatikan apakah ada perubahan warna yang terjadi
karena suatu penyakit, misal warna kuning jerami,
kebiruan, coklat tua sampai kehitaman, depigmentasi,
dsb.

PALPASI
Dilakukan palpasi pada kedua belah sisi, dibandingkan antara
kelompok yang sepadan, apakah ada nyeri tekan, odem dsb.
Otot yang normal
: terasa kenyal
Otot yang lumpuh LMN : lembek dan kendor, dan konturnya
hilang
Otot yang lumpuh UMN : konsistensinya masih cukup kenyal,
bahkan dalam perbandingan terasa lebih tegang.
GERAKAN
Pasien diminta menggerakkan kedua anggota gerak atasnya
(gerakan volunter). Penilaian disini bersifat umum, apakah
gerakannya bersifat bebas (B), Bebas Terbatas (BT) atau tidak
dapat menggerakkan anggota geraknya (T). Gerakan yang
diminta adalah mengangkat lengan di sendi bahu, menekukkan
siku, mengepal, meluruskan jari tangan.

KEKUATAN
0 : Jika tidak timbul kontraksi dalam usaha melakukan
gerakan volunter
1 : Jika timbul sedikit kontraksi otot dalam usaha
melakukan gerakan volunter
2 : Terdapat gerakan bila gaya gravitasi dihilangkan
( gerakan menggeser pada sendi)
3 : Dapat melakukan gerakan volunter melawan
gravitasi tanpa mampu melawan tahanan.
4 : Dapat melawan gravitasi dan melawan tahanan
sedang
5 : Dapat melawan gravitasi dan dengan tahanan
penuh.

TONUS
Tahanan otot yang merupakan resultan gaya saraf
( baik motorik maupun sensorik) pada otot dalam
keadaan istirahat. Pada otot normal dalam
keadaan istirahat memiliki tahanan ringan
terhadap gerakan pasif bahkan dalam kondisi
rileks. Untuk itu pemeriksaan tonus harus dalam
keadaan rileks dan membutuhkan kerjasama
pasien.
Pemeriksaan Tonus
-Tes Lengan Jatuh
-Tes Kepala Jatuh
-Tes Tungkai Jatuh

TROFI
Trofi adalah ukuran otot. Ukuran otot normal tergantung pada
penggunaan. Atrofi otot disebabkan menurunnya volume otot yang
biasanya disertai dengan perubahan bentuk atau kontur. Atrofi otot
bisa juga dikarenakan inaktifitas, immobilisasi, tendonotomy,
ischemia otot, malnutrisi, gangguan endokrin, aging normal.
Cara pemeriksaan :
Perhatikan adakah asimetri otot yang kanan dan kiri yang
disebabkan karena perbedaan ukuran otot. Adanya pengecilan
salah satu bagian yang didukung oleh kelumpuhan otot yang lama
menyebabkan kita menduga adanya atrofi otot.

Adanya atrofi otot akan menimbulkan bentuk yang khas , misal :

-Winging scapula karena paralisis m. Trapezius


-Drop hand karena paralisis n. Radialis
-Claw hand karena kelumpuhan n. Ulnaris
-Drop foot pada paralisis n. Peroneus
-Claw foot pada paralisis n. Tibialis.

PEMERIKSAAN SENSORIK
Persiapan pasien :
- Meminta pasien menutup mata selama
pemeriksaan sensorik dilakukan
- Meminta pasien membuka pakaian
secukupnya
sesuai dengan bagian tubuh yang akan
diperiksa
- Meminta pasien memberikan respon terhadap
pemeriksaan sensorik yang dilakukan

Sensibilitas Protopatik
-Nyeri
Dengan menggunakan jarum pentul/peniti.
Bandingkan kanan dan kiri ( daerah yang simetris ),
distal dan proksimal.
-Suhu/termis
Dengan menggunakan tabung yang berisi air
hangat
(400C), tabung berisi air dingin (100C-200C).
Bandingkan kanan dan kiri, distal dan proksimal.
-Raba/taktil
Dengan menggunakan kapas/cotton bud.

Bandingkan kanan dan kiri, distal dan proksimal.

Sensibilitas Proprioseptif
- Gerak dan Posisi

Menggerakkan jari-jari ( memegang jari pada bagian


lateral ) secara pasif dan menanyakan kepada pasien apakah
dapat merasakan gerakan tersebut serta mengetahui arahnya.
- Getar
Pasien diminta menyebutkan ada tidaknya getaran dari garpu
tala (128Hz) yang kita tempelkan pada tubuh pasien/tulang
yang prominen ( ibu jari kaki, maleolus lateral, dan medial kaki,
tibia, sias, sakrum, prosesus spinosus vertbra, sternum,
klafikula,
prosesus stiloideus radius dan ulna). Pasien ditanya apakah dia
merasakan getarannya dan dia disuruh memberitahukan bila
mulai tidak merasakan getaran lagi.

Diskriminasi
- Stereognosis : Kemampuan mengidentifikasi benda
yang dipegang dengan jalan meraba tanpa melihat.
- Diskriminasi dua titik : perasaan ditusuk di dua tempat
pada saat bersamaan
- Grafestesia : identifikasi terhadap tulisan angka yang
digoreskan pada telapak tangan atau di permukaan paha
atau di punggung dengan mata tertutup
- Barognosis : kemampuan untuk mengenali berat benda
yang dipegang atau kemampuan membedakan berat
benda.
- Topognosis : Kemampuan untuk melokalisasi tempat dari
rasa raba.

Pemeriksaan Reflek Patologis


EKSTREMITAS SUPERIOR
Reflek HOFFMAN :
Goresan pada kuku jari tengah pasien dengan ujung
kuku ibu jari kita.
Respon (+) : bila ibu jari, jari telunjuk serta jari lain
berefleksi sejenak setiap kali kuku jari tengah penderita
digores.
Reflek TROMNER :
Colekan pada jari tengah pasien dari permukaan dalam.
Respon (+) : bila jari telunjuk terutama ibu jari dan jari
lainnya berefleksi setiap kali jari tengah dicolek .

EKSTREMITAS INFERIOR
Reflek BABINSKI
Menggores telapak kaki bagian lateral dari bawah ke atas
medial.
Respon (+) : bila dorso fleksi ibu jari, dan ke 4 jari yang lain
abduksi lateral
Reflek CHADDOCK
Menggores kulit dorsum pedis di lateral maleolus eksterna.
Respon (+) : bila dorso fleksi ibu jari, dan ke 4 jari yang lain
abduksi lateral
Reflek GONDA
Memfleksikan maksimal jari kaki ke empat dengan memegang
lateral jari kemudian dilepas sekonyong-konyong
Respon (+) : bila dorso fleksi ibu jari, dan ke 4 jari yang lain
abduksi lateral

Reflek OPENHEIM
Menggores sepanjang os tibia dari proximal ke distal dengan
sendi interfalangeal jari telunjuk dan jari tengan yang
mengepal.
Respon (+) : bila dorso fleksi ibu jari, dan ke 4 jari yang lain
abduksi lateral

Reflek GORDON
Memencet gastrocnomeus/betis secara keras
Respon (+) : bila dorso fleksi ibu jari dan ke 4 jari yang lain
abduksi lateral

Reflek SCHAEFFER
Memencet tendon akhiles secara keras.
Respon (+) : bila dorso fleksi ibu jari dan ke 4 jari yang
lain abduksi lateral

Reflek BING

Penusukan pada kulit yang menutupi metatarsal kelima


( dorsum pedis )
Respon (+) : bila dorso fleksi ibu jari, dan ke 4 jari yang lain
abduksi lateral

Reflek ROSSOLIMO
Pengetukan telapak kaki bagian metatarsal
Respon (+) : bila dorso fleksi ibu jari, dan ke 4 jari
yang lain
abduksi lateral
Reflek MENDEL- BECHTREW
Pengetukan pada kulit dorsum pedis yang
menutupi os kuboid
Respon (+) : bila dorso fleksi ibu jari, dan ke 4 jari
yang lain
abduksi lateral

Pemeriksaan Rangsang Meningeal


Pemeriksaan kaku kuduk dan rangsang meningeal dilakukan
pada posisi berbaring terlentang, tidak memerlukan
kerjasama pasien sehingga bisa dilakukan pada pesien
yang composmentis maupun yang mengalami penurunan
kesadaran.
a. Kaku Kuduk
Sebaiknya bantal penderita diambil, sebelum dilakukan
fleksi leher, maka dilakukan dahulu fleksi lateral. Hal ini
dilakukan untuk menyingkirkan adanya kekakuan leher
akibat proses lokal di leher seperti fraktur leher, infeksi
paraspinal atau artritis akut pada leher. Pada proses lokal di
leher tentunya fleksi lateral akan tertahan karena nyeri
yang timbul, sebaliknya pada meningitis atau perdarahan
subarahnoid biasanya fleksi lateral masih mudah dilakukan
tetapi fleksi leher mengalami tahanan.

b. Tanda Kernig
Salah satu tungkai difleksikan 900 di sendi panggul, kemudian
tungkai bawah diekstensikan membentuk sudut 135 0. tanda Kernig
positif sila sebelum 1350 dirasakan adanya tahanan atau timbul
rasa nyeri yang bisa kita lihat dari muka yang meringis kesakitan
atau terjadi fleksi lutut kontra lateral.

c. Brudzinski
- Neck Sign : kepala difleksikan sampai dagu menyentuh sternum
Dikatakan positif bila terjadi gerakan fleksi secara reflektorik pada
kedua tungkai.
- Chick sign : penekanan pada kedua os Zygomaticus.
Dikatakan positif bila terjadi gerakan fleksi secara reflektorik
pada kedua siku.

- Simphysis sign : penekanan pada supra simphysis


Dikatakan positif bila terjadi gerakan fleksi secara reflektorik
pada kedua tungkai di sendi panggul dan lutut.

-Leg sign : tungkai bawah difleksikan maksimal di sendi


panggul.
Dikatakan positif bila terjadi gerakan fleksi tungkai
kontralateral.

Anda mungkin juga menyukai