Oleh :
ULFA DWI FEBRIANTY YOLANDA
JTD 2C
1441160067
KATA PENGANTAR
Sukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dasar rekayasa trafik ini dapat
selesai dengan tepat pada waktunya tanpa ada hambatan yang berarti. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas Rekayasa Trafik. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Mochammad Junus, ST. MT. selaku dosen Mata Kuliah Rekayasa Trafik
Prodi
Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Malang yang telah memberikan bimbingan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
2. Kedua orang tua kami yang selama ini memberi dorongan motivasi dan materi
kepada
kami.
Akhir kata, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf atas segala
kekurangan yang ada dalam makalah ini. Kami berharap adanya kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita.
Penulis
BAB I
LATAR BELAKANG
Secara umum, pengertian trafik adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat
ke tempat lain.
Dalam lingkungan telekomunikasi benda adalah berupa informasi-informasi yang
dikirim melalui media transmisi. Sehingga trafik dapat didefinisikan sebagai
perpondahan informasi-informasi (pulsa, frekuensi, percakapan) dari suatu tempat ke
tempat yang lain melalui media telekomunikasi.
Trafik dapat pula diartikan sebagai perpindahan yang diukur dengan (lamanya waktu
pemakaian). Tentunya masih dikaitkan dengan tipe perangkat yang dipakai,dari mana, ke
mana dan lain-lain.
Misalkan ada 2 buah sentral A dan B dihubungkan dengan sebuah saluran (sirkit) seperti
gambar:
Sirkit A-B hanya dapat dipakai oleh satu panggilan percakapan dalam satu satuan
waktu. Sirkit A-B dikatakan dipakai jika sirkit AB sedang menggenggam sebuah
pengilan atau percakapan atau dengan kata lain sirkit tersebut sedang diduduki oleh suatu
panggilan. Dinyatakan bebas (idle) apabila tidak ada panggilan yang dating atau ada
panggilan dating tetapi tidak berhasil menduduki sirkit karena suatu kesalahan.
Aplikasi dari teori peluang untuk solusi permasalahan pada sistem telekomunikasi
yang meliputi perancangan, evaluasi kinerja, operasi dan perawatan. Sistem
telekomunikasi dari sudut pandang trafik
Tujuan teori trafik : menentukan hubungan antara Kualitas Pelayanan (QoS), beban
trafik,dan kapasitas sistem.
Sistem tersebut dapat berupa :
Kumpulan dari: bit, paket, burst, koneksi, panggilan. Tergantung dari sistem dan
skala waktu yang digunakan
Kualitas pelayanan atau Quality of Service (QoS) dapat dilihat dari titik pandang:
Pelanggan, misalnya : jumlah panggilan yang diblocking, paket yang hilang, delay
paket, throughput.
Sistem, dalam hal ini digunakan istilah kinerja sistem, misalnya: pemanfaatan
saluran atau processor, beban jaringan maksimum.
Proses stokastik menggambarkan perkembangan sementara dari variable acak. Sistem riil ><
model:
Model hanya menggambarkan satu bagian atau satu sifat dari sistem yang diamati.
Deskripsi dari model tidak akurat, hanya merupakan pendekatan .
Pengambilan kesimpulan berdasarkan model harus disertai catatan.
BAB II
DASAR TEORI
Rekayasa trafik adalah bidang penting dalam perencanaan jaringan telekomunikasi
Macam-macam Trafik
1. Offered Traffic (A) Trafik yang ditawarkan atau yang mau masuk ke jaringan.
2. Carried Traffic (Y) Trafik yang dimuat atau yang mendapat saluran.
3. Lost Traffic (R) Trafik yang hilang atau yang tidak mendapat saluran.
Jumlah total panggilan yang berhasil didefinisikan dari panggilan yang berhasil menerima
kembali nada dering (busy atau nada panggil) atau yang terjawab.
3. GOS (Grade Of Service) GOS selalu dihitung saat jam sibuk, didefinisikan :
Jumlah call yang dijawab secara tipikal adalah lebih rendah daripada jumlah call yang
diselesaikan jaringan. Hal ini disebabkan karena beberapa usaha panggilan akan
mendapati nada sibuk, atau nada panggil tetapi tidak dijawab.
Didefinisikan Answer Bid Ratio (ABR) sbb :
4. ABR (Answer Bid Ratio)
Baik ABR dan ASR, adalah ukuran yang baik untuk menyatakan tingkat kepadatan
jaringan pada suatu saat tertentu. Nilai ABR dan ASR yang rendah mengindikasikan
tingkat kepadatan(congestion) jaringan yang tinggi
Parameter Penggunaan Jalur Trafik
Penggunaan jalur trafik didefinisikan atas 2 parameter dasar :
Calling Rate Adalah ukuran jumlah berapa kali suatu jalur trafik digunakan selama
waktu pengamatan tertentu, Atau sering juga didefinisikan sebagai : Intensitas call tiap
jalur trafik (kanal) selama jam sibuk
Holding Time Rata-rata waktu penggunaan jalur trafik (kanal) tiap panggilan Yang
disebut sebagai jalur trafik (kanal) adalah suatu rangkaian (circuit) dimana suatu komunikasi
individual bisa dilewatkan. Jalur trafik itu bisa jadi adalah :kanal RF, time slot, saluran
transmisi, trunk, atau bahkan switch. Carried traffic adalah trafik yang diteruskan, sedangkan
offered traffic adalah volume trafik yang datang menuju switch.
Terdapat hubungan :
Contoh Aplikasi :
* Gambar3 ini adalah contoh variasi trafik jam demi jam pada suatu waktu pengamatan
tertentu Kita melihat bahwa jam tersibuk--Busiest Hour-- adalah antara jam 10 dan 11
pagi.
Didefinisikan bahwa jam sibuk sebagai Suatu selang waktu dengan rata-rata trafik
pembicaraan yang tertinggi (yang diamati pada musim tersibuk)
Karena trafik selalu berubah dari bulan-ke-bulan , maka kita juga harus
mendefinisikan Average Busy Season (ABS) sebagai 3 bulan (tetapi tidak tentu) dengan
rata-rata trafik BH tertinggi per-access line.
Sistem telepon umumnya tidak dirancang untuk untuk mengatasi maksimum beban
puncak, tetapi dari tipikal beban BH-nya. Sedangkan Blocking Probability didefinisikan
sebagai Rata-rata rasio antara panggilan yang ditolak terhadap total jumlah
panggilan datang selama jam sibuk , dan disebut sebagai Grade Of Service
Seperti telah di jelaskan di atas bahwa :
Trafik diukur biasanya dalam Erlang, Persentase Okupansi, 100 call seconds (
Cent Call Seconds = CCS ), ada juga yang mengukur dalam Peg Count
Erlang dan CCS
Intensitas trafik didefinisikan sebagai Rata-rata jumlah waktu pendudukan suatu
kanal selama waktu pengamatan tertentu . Biasanya diukur dalamErlang atau CCS (
Cent Call Seconds ), dimana terdapat hubungan :
1 Erlang = 1 x 3600 call seconds = 36 CCS
Definisi Kapasitas Panggilan (Call Capacity) Call capacity berhubungan dengan cara
pandang kita dalam melihat sistem switching
Global View
Keseluruhan sistem switching dipandang sebagai 1 unit. Tiap permintaan
proses ke switch dihitung sebagai suatu usaha pendudukan. Pendekatan ini
digunakan pada prosesor sentral yang terlibat dalam pemrosesan panggilan. Pada
global view, kita bahwa volume call adalah jumlah dari call originating dan
incoming (O+I)
a. Originating Call (O)
Partial dial calls - Panggilan-panggilan yang terputus dan yang selesai
Intraoffice calls - semua panggilan yang secara keseluruhan ditangani switch
dari saluran oroginating ke saluran terminas keluar.
Outgoing calls - seua panggilan yang berasal dari saluran switch, tetapi
berakhir pada switch yang berbeda
b.Incoming Call (I)
Incoming-Terminating calls - Semua panggilan yang berakhir pada switch
tapi berasal dari switch yang berbeda
Tandem calls - Panggilan trunk to trunk di dalam switch
Direct inward dialling (DID) - panggilan menuju sistem PABX.
Component View
Komponen diperhatikan sebagai subsystem. Tiap permintaan proses ke komponen
dilihat sebagai usaha pendudukan (attempt). Pendekatan ini digunakan pada prosesorprosesor periferal yang terlibat dalam pemrosesan panggilan. Pada component-view
volume panggilan didefinisikan sebagai jumlah dari Originating (O) + Terminating
(T) half call
a. Originating Half-Call
Satu Originating Half Call adalah untuk tiap originating call, sebab 2 koneksi
periferal peralatan diperlukan untuk menyelesaikan 1 panggilan. Jika suatu
komponen melayani baik jalur pelanggan dan juga saluran trunk, makaincoming
dan outgoing half call perlu ditambahkan pada volume half call total.
b. Terminating Half-Call
Satu Terminating Half Call adalah untuk tiap incoming-terminating call, dan
6. Distribusi Trafik.
Distribusi trafik adalah sebaran panggilan yang dikategorikan umumnya atas
wilayah pelayanan, atau mungkin pada kondisi-kondisi khusus (mis. handoff, location
updating, dsb) yang menjadi titik perhatian dalam analisis. Distribusi trafik akan
bermanfaat dalam dimensioning kanal atau saluran yang diperlukan antar sistem switching
/ sentral. Karena tipikal pembicaraan yang berbeda untuk tiap wilayah, maka umumnya
distribusi trafik yang digunakan dalam perencanaan mengacu pada hasil pengukuran trafik
pada masa-masa sebelumnya, dan distribusi trafik untuk perencanaan adalah ekstrapolasi
dari hasil rekaman pengukuran trafik yang sudah dilakukan.
Di bawah ini adalah contoh distribusi trafik di wilayah Amerika Serikat.
7. Teknik Switching
Beberapa konsideran dalam teknik rekayasa sistem switching , baik pada
lingkungan komunikasi kabel maupun wireless adalah :
Bahwa rekayasa, administrasi, maupun maintenance sistem switch selalu berbasis
pada beban trafik saat jam sibuk dan pada musim trafik tersibuk
Parameter serta komponen-komponen jam sibuk digunakan untuk melihat trend
kecenderungan, membuat proyeksi, mengeset kapasitas, serta menurunkan
parameter-parameter trafik kondisi mendatang
Delay kecepatan dial-tone biasanya diukur kalau tes call tidak dapat menerima dialtone selama 3 detik
Probabilitas blocking sisi terminating biasanya akan diukur jika terminating call tidak
dapat diselesaikan karena kekurangan jalur komunikasi yang tersedia
Trunk group busy hour adalah durasi waktu dimana beban trunk grup maksimum.
Data jam sibuk trunk grup digunakan memberikan jumlah trunk yang cukup dan
sesuai persyaratan layanan.
Data trafik umumnya dikumpulkan selama satu hingga dua minggu tiap setengah jam
dalam satu hari yang mungkin menghasilkan beban trafik yang tinggi (contoh : jam 8
sampai 11 pagi).Lima hari dari minggu yang memiliki beban trafik tersibuk disebut
busiest week
Jam-jam dengan trafik tersibuk pada minggu tersibuk disebut Office Busy Hour
Tiga (3) bulan , tapi tidak selalu, dengan beban trafik tertinggi dan memiliki Busy
Hour (BH) , disebut sebagai Busy Season.
Untuk mengestimasi trafik, dapat dipakai pedoman berikut:
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/rekayasa-trafik-561eb403c82fe.html
http://ocw.stikom.edu/course/download/2014/07/Pertemuan-Traffic-3.1.pdf
https://telkom2013.files.wordpress.com/2013/10/bab04a_rekayasa-trafik.pdf
http://ocw.stikom.edu/course/download/2014/07/Pertemuan-Traffic-3.1.pdf
http://nenndi.blogspot.co.id/2013/10/makalah-rekayasa-trafik.html