Case Silvi (Repaired)
Case Silvi (Repaired)
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
ANAMNESIS
NO RM :
Umur : 2 hari
Ruang : Perinatologi
Kelas : -
Nama lengkap
: By. Ny. RO
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 3 hari
Nama Ayah
: Tn. M
Umur
: 21 tahun
Pekerjaan ayah
: Petani
Nama ibu
: Ny. RO
Umur
: 19 tahun
Pekerjaan ibu
Pendidikan ibu
: SMP
Alamat
Masuk RS tanggal
: 08 Juni 2015
339631
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
: BBLR, IUGR
KELUHAN TAMBAHAN
: KMK
NO RM :
339631
HMRS : Pasien bayi laki-laki lahir di RSUD Dr. Harjono Ponorogo pada tanggal 08
Juni 2015 pukul 16.30. pasien lahir dari ibu G IPIA0 secara SCTP dengan indikasi
postterm dan IUGR. Apgar score pasien saat lahir 7-8, ketuban jernih tidak bercampur
mekonium, saat lahir keadaan umum bayi menangis kuat, gerak aktif dan anus (+).
Hari saat pemeriksaan : Tanggal 10 Juni 2015 pukul 14.00. Pasien menangis kuat (+),
gerak aktif (+), nafas teratur (+), retraksi dinding dada (+), hipersalivasi (-), cutis
marmorata (-), sianosis (-), muntah (-), kembung (-), kaki CTEV (-).
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
: diakui (ayah)
Kesan : Riwayat dahulu tidak ada, riwayat keluarga tidak ada, riwayat lingkungan diakui ayah
perokok.
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
4. Pohon Keluarga
Ibu
NO RM :
339631
ayah
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
RIWAYAT PRIBADI
Riwayat kehamilan dan persalinan
Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu G1P1A0 Hamil saat usia 19 tahun. Ibu memeriksakan kehamilannya rutin ke bidan,
kondisi ibu saat hamil sering merasakan lelah dan pusing. Tidak ada riwayat trauma
maupun infeksi saat hamil, sesak saat hamil (-), merokok saat hamil (-), kejang saat hamil
(-). Ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan selama kehamilan. Ibu mengkonsumsi
vitamin yang diberikan oleh bidan. Tekanan darah ibu relatif rendah (90/60 mmHg). Berat
badan ibu meningkat 7 kg selama kehamilan.
Kesan : ANC rutin, tekanan darah saat hamil relatif rendah, penambahan berat badan
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
Riwayat Makanan
Usia 0-3 hari : susu formula dan ASI
Riwayat perkembangan dan kepandaian
Motorik kasar
Belum dapat dinilai
Motorik halus
Belum dapat dinilai
Bahasa
Belum dapat dinilai
Personal sosial
Belum dapat dinilai
Kesan : perkembangan dan kepandaian belum dapat dinilai
Riwayat Vaksinasi
A. Dasar
Hepatitis : + pada umur : 2 hari
BCG
: - pada umur : DPT
: - pada umur : Polio
: - pada umur : Campak : - pada umur : Sosial, ekonomi, dan lingkungan
Sosial dan ekonomi
B. Ulangan
Di : dokter
Di : Di : Di : Di : -
Pada umur
Pada umur
Pada umur
Pada umur
Pada umur
:
:
:
:
:
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
Ayah (21 tahun, petani) dan ibu (19 tahun, ibu rumah tangga) penghasilan keluarga Rp
750.000,00/bulan. Keluarga merasa kurang cukup untuik memenuhi kebutuhan
sehari hari.
Lingkungan
Di rumah, ibu pasien tinggal bersama ayah pasien dan keluarga ibu pasien (kakek dan nenek
pasien). Rumah terdiri dari ruang tamu, dapur, kamar mandi dan 3 kamar tidur. Lantai rumah
menggunakan ubin dan sumber mata air minum berasal dari sumur yang disalurkan melalui
pompa air. Jarak rumah keluarga dengan tetangga berdekatan. Jarak sumur dan septic tank 5
meter.
Kesan : keadaan sosial ekonomi kurang dan kondisi lingkungan rumah cukup.
Anamnesis sistem
Cerebrospinal
Kardiopulmoner
: sianosis (-)
Respiratori
: sesak (-), nafas cuping hidung (-), retraksi dada (+), batuk (-)
Gastrointestinal
Urogenital
: BAK (+)
Muskuloskeletal
Integumentum
: ikterik (-), pucat (-), sianosis (-), cutis marmorata (-), lanugo (+)
PEMERIKSAAN
Umur : 3 hari
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
JASMANI
NO RM :
339631
Ruang : Perinatologi
Kelas : -
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan dilakukan tanggal 10 Juni 2015
Kesadaran
: compos mentis
Vital Sign
HR
: 147 x /menit
RR
: 42 x/menit
Suhu : 36,7 C
Status Gizi
Berat Badan
: 2100 gram
Panjang badan
: 40 cm
: 30 cm
Lingkar dada
: 28 cm
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
Kecil
Masa
Kehamila
Kelenjar limfe
Otot
: eutrofi
Tulang
: normal
Sendi
: normal
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala
Hidung
Telinga
: serumen (-)
Mulut
Gigi
Leher
Thorax
339631
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
339631
Paru-paru
Pemeriksaan
Kanan
Kiri
Simetris
Simetris
Palpasi
Perkusi
Sonor (+)
Sonor (+)
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
massa (-)
Sonor (+)
massa (-)
Sonor (+)
Inspeksi
Depan
Auskultasi
Belakang
Auskultasi
Auskultasi
: peristaltik (+)
Perkusi
Palpasi
Hati
Lien
Ekstremitas
Lengan
Kiri
Kanan
Kiri
Gerakan
: bebas
bebas
bebas
bebas
Tonus
: normal
normal
normal
normal
Trofi
: eutrofi
eutrofi
eutrofi
eutrofi
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
Reflek fisiologis
Refleks patologis
Meningeal Sign
Sensibilitas
: sulit dievaluasi
Kesan : extremitas superior et inferior dan status neurologis dalam batas normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH RUTIN DAN KIMIA DARAH
(08 Juni 2015)
No
1.
Parameter
Leukosit
Jumlah
uL
Satuan
Nilai Rujukan
4000-10000 /uL
uL
3,50-5,5 / uL
gr/dl
11-16 g/dl
37-54%
femtoliter
82-92 fl
Pikograms
27-31 pg
g/dl
32-36 g/dl
uL
150.000-300.000/uL
25-40%
12,4
2.
Eritrosit
4,53
3.
Hemoglobin
13,8
4.
Hematokrit
44,8
5.
MCV
99
6.
MCH
30,5
7.
MCHC
30,8
8.
Trombosit
62
9.
Limfosit
55,2
339631
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
Pemeriksaan Fisik
Nadi = 147 x/menit
Laboratorium
WBC 12,4
UK 41 minggu
RR
HGB 13,8
Tangis kuat
Suhu = 36,7 C
HCT 44,8
Gerak aktif
PLT 62
= 42 x/menit
DAFTAR MASALAH
AKTIF
Bayi lebih bulan
BBLR
IUGR
INAKTIF
Masalah ekonomi
Kemungkinan penyebab masalah (bisa berupa diagnosis banding dari masalah yang ada) :
BBLR
IUGR
Diagnosis Kerja
BBLR, IUGR
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
RENCANA PENGELOLAAN
Rencana Terapi
Neo K 1 x 1 mg
Rencana Tindakan
Evaluasi kondisi umum meliputi frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, warna kulit, suhu,
BB, frekuensi dan volume makanan
Pemberian vitamin K
Rencana Evaluasi
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Rencana Edukasi
Memotivasi untuk kontrol paska perawatan di rumah sakit jika bayi mengalami masalah
Beri saran kepada ibu mengenai perawatan bayi di rumah (jaga kehangatan, cara pemberian
makan alternatif dan jumlah, pantau pernafasan, pantau pertumbuhan)
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
PROGNOSIS
Quo ad vitam
NO RM :
339631
: dubia ad bonam
T
gl
: dubia ad bonam
10
Tangis kuat (+), gerak
Juni aktif (+), sianosis (-),
2015 ikterik (-), lanugo (+),
kembung (-), muntah
(-), hipersalivasi (-),
R. Moro (+), R. Hisap
(+), R. Genggam (+),
BAK/BAB (+/+)
TANDA VITAL :
BBLR/IUGR
HR
: 147 x/menit
RR
: 42x/menit
Suhu : 36,7C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak
tampak, BJ I dan II reguler,
bising (-)
Abdomen : sejajar dinding
dada,
kembung
(-),
peristaltik (N), perkusi
timpani (+)
Anogenitasl : anus (+), testis
sudah turun (+)
Ekstremitas : akral hangat
tangan dan kaki (+/+),
sianosis (-), edema (-)
TANDA VITAL :
BBLR/IUGR
HR
: 135 x/menit
RR
: 40x/menit
Suhu : 37,4C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Neo K 1 x 1 mg
Mi spin
infus D5 NS
10 tpm
Neo K 1x 1 mg
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
TANDA VITAL :
HR
: 153 x/menit
RR
: 46x/menit
Suhu : 36,8C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak
tampak, BJ I dan II reguler,
bising (-)
Abdomen : sejajar dinding
dada,
kembung
(-),
peristaltik (N), perkusi
timpani (+)
Anogenitasl : anus (+), testis
sudah turun (+)
Ekstremitas : akral hangat
tangan dan kaki (+/+),
sianosis (-), edema (-)
TANDA VITAL :
BBLR/IUGR
HR
: 141 x/menit
RR
: 39x/menit
Suhu : 37,1C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak
NO RM :
339631
Dexa 2 x 1 mg
Mersi 1 x 75 mg
Brainact 1 x 50 mg
Aminoph 3 x 4 mg
Puasa
infus D5 NS
10 tpm
Neo K 1x 1 mg
Dexa 2 x 1 mg
Mersi 1 x 75 mg
Brainact 1 x 50 mg
Aminoph 3 x 4 mg
Puasa
infus D5 NS
10 tpm
Neo K 1x 1 mg
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
Dexa 2 x 1 mg
Mersi 1 x 75 mg
Brainact 1 x 50 mg
Aminoph 3 x 4 mg
Puasa
infus D5 NS
10 tpm
Neo K 1x 1 mg
Dexa 2 x 1 mg
Mersi 1 x 75 mg
Brainact 1 x 50 mg
Aminoph 3 x 4 mg
Puasa
infus D5 NS
10 tpm
Neo K 1x 1 mg
Dexa 2 x 1 mg
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
dada,
kembung
(-),
peristaltik (N), perkusi
timpani (+)
Anogenitasl : anus (+), testis
sudah turun (+)
Ekstremitas : akral hangat
tangan dan kaki (+/+),
sianosis (-), edema (-)
Tangis (+), gerak aktif
16 (+),
sianosis
(-),
Juni ikterik (-), lanugo (+),
2015 kembung (-), muntah
(-), hipersalivasi (-),
R. Moro (+), R. Hisap
(+), R. Genggam (+),
BAK/BAB (+/+)
TANDA VITAL :
BBLR/IUGR
HR
: 134 x/menit
RR
: 48x/menit
Suhu : 37,2C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak
tampak, BJ I dan II reguler,
bising (-)
Abdomen : sejajar dinding
dada,
kembung
(-),
peristaltik (N), perkusi
timpani (+)
Anogenitasl : anus (+), testis
sudah turun (+)
Ekstremitas : akral hangat
tangan dan kaki (+/+),
sianosis (-), edema (-)
TANDA VITAL :
BBLR/IUGR
HR
: 131 x/menit
RR
: 41x/menit
Suhu : 37,1C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak
tampak, BJ I dan II reguler,
bising (-)
NO RM :
339631
Mersi 1 x 75 mg
Brainact 1 x 50 mg
Aminoph 3 x 4 mg
Puasa
infus D5 NS
10 tpm
Neo K 1x 1 mg
Dexa 2 x 1 mg
Mersi 1 x 75 mg
Brainact 1 x 50 mg
Aminoph 3 x 4 mg
Puasa
infus D5 NS
10 tpm
Neo K 1x 1 mg
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
Dexa 2 x 1 mg
Mersi 1 x 75 mg
Brainact 1 x 50 mg
Aminoph 3 x 4 mg
Mi spin
TINJAUAN PUSTAKA
A. BERAT BADAN LAHIR RENDAH
1. DEFINISI
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500
gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (<
37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (Intrauterin Growth Restriction/IUGR)
(Pudjiadi et al., 2010).
Sampai saat ini BBLR masih merupakan masalah di seluruh dunia, karena
menjadi salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada masa neonatal.
Prevalensi BBLR masih tinggi terutama di negara-negara dengan sosio-ekonomi
rendah (Pudjiadi et al., 2010).
2. ETIOLOGI
Menurut Manuaba 2010, faktor-faktor yang dapat menyebabkan BBLR adalah :
a. Faktor ibu
1) Umur (< 20 tahun atau > 35 tahun)
2) Gizi kurang saat hamil
3) Jarak kehamilan dan persalinan terlalu dekat ( < 1 tahun)
4) Paritas
5) Penyakit ibu
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
b. Faktor kehamilan
1) Hamil dengan hidramnion
2) Perdarahan antepartum
3) Komplikasi hamil meliputi preeklampsia/eklampsia, ketuban pecah dini
c. Faktor janin
Hidramion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom.
Faktor plasenta
Faktor plasenta disebabkan oleh : hidramnion, plasenta previa, solutio
plasenta, sindrom tranfusi bayi kembar (sindrom parabiotik), ketuban pecah dini.
Faktor lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh antara lain : tempat tinggal di dataran tinggi,
terkena radiasi, serta terpapar zat beracun.
3. PATOFISIOLOGI
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilanyang belum
cukup bulan (premature), disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Dismaturitas
adalah bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi berat badan lahirnya
lebih kecil daripada masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2500 gram. Biasanya
hal ini terjadi karena gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang
disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelinan plasenta, infeksi, hipertyensi, dan
keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi menjadi berkurang.
Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami
hambatan, selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat badan normal. Dengan
kondisis kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita sakit, tidak
ada gangguan gizi pada masa kehamilan, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan
lebih sehat daripada ibu dengan kondisis yang sebaliknya. Ibu hamil dengan kondisi
kurang gizi kronis sering melahirkan bayi BBLR dan resiko kematian yang tinggi
(Mitayani, 2011).
4 KLASIFIKASI
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
4) Tengis lemah, pernafasan belum teratur dan sering terjadi apnea, refleks menghisap,
menelan dan batuk belum sempurna (Wong, 2004).
Gangguan yang mungkin terjadi pada bayi BBLR antara lain (Kliegman, 20000 :
1) Pusat pengaturan suhu tubuh yang belum matur
2) Sistem imunologi belum berkembang dengan baik sehingga rentan infeksi
3) Sistem saraf pusat belum matur, menyebabkan perdarahan periventrikuler
4) Sistem pernafasan belum matur terutama paru-paru menyebabkan mudah terkena
penyakit membran hyaline
5) Immaturitas hepar sehingga metabolisme bilirubin terganggu
3. TATALAKSANA
a. Pemberian vitamin K
1) Injeksi 1 mg IM sekali pemberian atau
2) Per oral 2 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu)
b. Mempertahankan suhu tubuh normal
1) Kontak kulit dengan kulit, kangoroo mother care, pemancar panas, inkubator atau
ruangan hangat yang tersedia
2) Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin
3) Selalu pantau suhu tubuh
c. Pemberian minum
1) ASI merupakan pilihan yang utama
2) Apabila bayi mendapat ASI pastikan bayi mendapat ASI yang cukup yang dinilai
kemampuan menghisapnya.
3) Pemberian minum diberikan minimal 8 kali, tetapi jika bayi menginginkan lagi,
bisa diberikan. Apabila bayi sering miuntah dan kembung, pemberian minum harus
dipantau sanpai bayi berkurang kembungnya.
4) Indikasi nutrisi parenteral yaitu status kardiovaskuler dan respirasi yang tidak
stabil, fungsi usus belum berfungsi, IUGR dan berat lahir < 1000 gram.
4. KOMPLIKASI
Bayi kecil cenderung mengalami komplikasi. Beberapa masalah yang khususnya
rentan bagi bayi kecil mencakup :
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
IUGR adalah janin yang berat badannya sama atau kurang dari 10 persentil
yang tidak dapat mencapai pertumbuhan yang optimal karena terhambat oleh factor
maternal, fetal atau plasenta (Harper, 2004).
IUGR adalah janin dengan berat badan kurang atau sama dengan 10 persentil,
atau lingkaran perut kurang atau sama dengan 5 persentil yang disebabkan karena
berkurangnya perfusi plasenta atau karena kelainan khromosom atau karena factor
lingkungan atau infeksi (Maulik)
Berat badan janin dipengaruhi oleh potensi pertumbuhan internal dan
lingkungan pendukung, sehingga bayi yang lahir mempunyai beberapa kemungkinan
yaitu: besar abnormal, besar normal, besar normal, normal, kecil normal, kecil
abnormal dan kecil dismatur (Manning, 1995).
2. ETIOLOGI
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
3. FAKTOR RISIKO
4. KLASIFIKASI
Potensi tumbuh janin ditentukan oleh factor gen, tapi pemenuhan potensi tersebut
tergantung pada factor ibu dan lingkungannya. Pertumbuhan pada awal kehamilan
(fase embrio dan organogenesis) adalah proliferasi sel (hyperplastic), pada kehamilan
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
lanjut (sejak 32 minggu) pertumbuhan sel (hipertrofi), dan pada masa intermediate
adalah proses hiperplasi dan hipertrofi.(Wolstenolme and Wright, 2000)
Klasifikasi IUGR adalah: 1) simetris dan 2) asimetris, tergantung kapan factor
penghambat pertumbuhan tersebut terjadi.
Jika factor yang menghambat pertumbuhan terjadi pada awal kehamilan (biasanya
kelainan chromosome dan infeksi) akan menyebabkan IUGR yang simetris. Jumlah
sel berkurang dan secara permanen akan menghambat pertumbuhan janin dan
prognosisnya jelek. Penampilan klinisnya proporsinya tampak normal karena berat
dan panjangnya sama-sama terganggu sehingga Ponderal Indeksnya normal.
Jika factor yang menghambat pertumbuhan terjadi pada saat kehamilan lanjut saat
hipertrofi akan menyebabkan berkurangnya ukuran sel, menyebabkan IUGR yang
asimetris yang prognosisnya lebih baik. Lingkaran perutnya kecil, skeletal dan kepala
normal, Ponderal Indeksnya abnormal (Wolstenholme and Wright, 2000).
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
ANALISIS KASUS
Pasien bayi Ny. RO lahir pada tanggal 08 Juni 2015 secara SCTP dengan indikasi
kehamilan postterm dan IUGR. Pasien lahir pukul 16.30 berjenis kelamin laki-laki
dengan apsgar score 7-8. Usia kehamilan ibu pasien menurut HPMT adalah 41 minggu.
Berat badan pasien 2100 gram dengan panjang badan 40 cm.
Pada pasien ini termasuk bayi dengan BBLR karena berat badan lahir yang kurang
dari 2500 gram. Dari anamnesis didapatkan bahwa sewaktu hamil, ibu sering mengalami
lelah dan pusing, serta nafsu makan yang berkurang sehingga saat hamil kenaikan berat
badan ibu tidak signifikan. Selama kehamilan berat badan ibu hanya bertambah sekitar 7
kg. Bayi lahir pada usia kehamilan 41 minggu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tandatanda bayi postterm seperti wajah tua, kulit yang keriput dan mengelupas, kuku yang
panjang, tulang rawan cuping telinga sudah sempurna, testis sudah turun dan rugae pada
skrotum sudah sempurna.
Dari pemeriksaan fisik kemudian dicocokkan dengan Ballard Score, dan hasilnya
adalah 46 yang artinya usia kehamilannya adalah 42 minggu. Kemudian usia kehamilan
dan berat badan bayi di masukkan pada kurva lubschenco. Pada kurva tersebut
menunjukkan bahwa bayi tersebut termasuk KMK atau kecil masa kehamilan. Jadi berat
badan bayi tidak sesuai dengan usia gestasinya. Hal ini bisa diakibatkan karena adanya
ketidaksejahteraan janin atau IUGR.
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
Bayi dengan BBLR harus mendapatkan perawatan yang khusus, karena sistem pada
tubuh bayi yang belum terbentuk sempurna. Banyak komplikasi yang dapat ditimbulkan
dari bayi dengan BBLR ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, H., dan Hassan, R. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Cunningham, Gory et al. 2010. Obstetri William : Pertumbuhan Janin Terhambat Volume I. Edisi 21.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Kosim, M.S. 2008. Buku Ajar Neonatologi Edisi Pertama. Jakarta : Badan Penerbit IDAI
Merenstein, G.B. 2002. Buku Pegangan Pediatri. Edisi 17. Jakarta : Widya Medika
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
Pudjladi, H.A., Hegar B., Handryastuti, S. 2010. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta : Ikatan Dokter
Anak Indonesia
Pusponegoro, H.D. 2005. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : Badan
Penerbit IDAI
Saifuddin, A., B. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi Keempat Cetakan Ketiga.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM :
339631