Anda di halaman 1dari 27

ILMU

KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

Nama : By. Ny. RO

ANAMNESIS

Jenis Kelamin : Laki-laki

NO RM :

Umur : 2 hari
Ruang : Perinatologi
Kelas : -

Nama lengkap

: By. Ny. RO

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Tempat dan tanggal lahir

: Ponorogo, 08 Juni 2015

Umur

: 3 hari

Nama Ayah

: Tn. M

Umur

: 21 tahun

Pekerjaan ayah

: Petani

Pendidikan ayah : SMP

Nama ibu

: Ny. RO

Umur

: 19 tahun

Pekerjaan ibu

: Ibu Rumah Tangga

Pendidikan ibu

: SMP

Alamat

: Tegalombo, 02/014 Gemaharjo, Pacitan

Masuk RS tanggal

: 08 Juni 2015

Dokter yang merawat : dr. Eko Jainudin, Sp.A

339631

Diagnosis masuk : BBLR, IUGR


Ko Asisten : Meiliyana Silvi S., S. Ked

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

Tanggal pemeriksaan : 10 Juni 2015


KELUHAN UTAMA

: BBLR, IUGR

KELUHAN TAMBAHAN

: KMK

NO RM :

339631

1. Riwayat penyakit sekarang

HMRS : Pasien bayi laki-laki lahir di RSUD Dr. Harjono Ponorogo pada tanggal 08
Juni 2015 pukul 16.30. pasien lahir dari ibu G IPIA0 secara SCTP dengan indikasi
postterm dan IUGR. Apgar score pasien saat lahir 7-8, ketuban jernih tidak bercampur
mekonium, saat lahir keadaan umum bayi menangis kuat, gerak aktif dan anus (+).

Hari saat pemeriksaan : Tanggal 10 Juni 2015 pukul 14.00. Pasien menangis kuat (+),
gerak aktif (+), nafas teratur (+), retraksi dinding dada (+), hipersalivasi (-), cutis
marmorata (-), sianosis (-), muntah (-), kembung (-), kaki CTEV (-).

2. Riwayat penyakit pada keluarga


Riwayat sakit serupa

: disangkal

Riwayat hipertensi

: disangkal

Riwayat diabetes melitus : disangkal


Riwayat asma

: disangkal

Riwayat batuk pilek

: disangkal

Riwayat alergi

: disangkal

Riwayat kelainan bawaan : disangkal


3. Riwayat penyakit pada lingkungan
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat batuk pilek : disangkal
Riwayat perokok

: diakui (ayah)

Kesan : Riwayat dahulu tidak ada, riwayat keluarga tidak ada, riwayat lingkungan diakui ayah
perokok.

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

4. Pohon Keluarga

Ibu

NO RM :

339631

ayah

Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien

RIWAYAT PRIBADI
Riwayat kehamilan dan persalinan
Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu G1P1A0 Hamil saat usia 19 tahun. Ibu memeriksakan kehamilannya rutin ke bidan,
kondisi ibu saat hamil sering merasakan lelah dan pusing. Tidak ada riwayat trauma
maupun infeksi saat hamil, sesak saat hamil (-), merokok saat hamil (-), kejang saat hamil
(-). Ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan selama kehamilan. Ibu mengkonsumsi
vitamin yang diberikan oleh bidan. Tekanan darah ibu relatif rendah (90/60 mmHg). Berat
badan ibu meningkat 7 kg selama kehamilan.
Kesan : ANC rutin, tekanan darah saat hamil relatif rendah, penambahan berat badan

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

selama kehamilan kurang.

NO RM :

339631

Riwayat persalinan ibu pasien


Ibu melahirkan pasien di RSUD Dr Harjono Ponorogo secara SCTP pada tanggal 08 Juni
2015 pukul 16.30.

Riwayat paska lahir pasien


Bayi laki-laki lahir dengan SCTP, lebih bulan (41 minggu), berat badan lahir 2100 gram,
panjang badan 40 cm dan anus (+). Saat lahir pasien menangis kuat dan tali pusat langsung
dipotong. Apgar score 7-8. Kemudian bayi diberikan suntikan vitamin K dan dilakukan
perawatan post natal care oleh perawat bagian perinatologi.
Kesan : Riwayat ANC baik, riwayat persalinan SCTP, riwayat PNC baik.

Riwayat Makanan
Usia 0-3 hari : susu formula dan ASI
Riwayat perkembangan dan kepandaian

Motorik kasar
Belum dapat dinilai

Motorik halus
Belum dapat dinilai

Bahasa
Belum dapat dinilai

Personal sosial
Belum dapat dinilai
Kesan : perkembangan dan kepandaian belum dapat dinilai

Riwayat Vaksinasi
A. Dasar
Hepatitis : + pada umur : 2 hari
BCG
: - pada umur : DPT
: - pada umur : Polio
: - pada umur : Campak : - pada umur : Sosial, ekonomi, dan lingkungan
Sosial dan ekonomi

B. Ulangan
Di : dokter
Di : Di : Di : Di : -

Pada umur
Pada umur
Pada umur
Pada umur
Pada umur

:
:
:
:
:

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

339631

Ayah (21 tahun, petani) dan ibu (19 tahun, ibu rumah tangga) penghasilan keluarga Rp
750.000,00/bulan. Keluarga merasa kurang cukup untuik memenuhi kebutuhan
sehari hari.
Lingkungan
Di rumah, ibu pasien tinggal bersama ayah pasien dan keluarga ibu pasien (kakek dan nenek
pasien). Rumah terdiri dari ruang tamu, dapur, kamar mandi dan 3 kamar tidur. Lantai rumah
menggunakan ubin dan sumber mata air minum berasal dari sumur yang disalurkan melalui
pompa air. Jarak rumah keluarga dengan tetangga berdekatan. Jarak sumur dan septic tank 5
meter.
Kesan : keadaan sosial ekonomi kurang dan kondisi lingkungan rumah cukup.
Anamnesis sistem

Cerebrospinal

: demam (-), kejang (-)

Kardiopulmoner

: sianosis (-)

Respiratori

: sesak (-), nafas cuping hidung (-), retraksi dada (+), batuk (-)

Gastrointestinal

: perdarahan lambung (-), muntah (-), kembung (-), BAB (+)

Urogenital

: BAK (+)

Muskuloskeletal

: kelainan bentuk (-), gerakan aktif (+)

Integumentum

: ikterik (-), pucat (-), sianosis (-), cutis marmorata (-), lanugo (+)

PEMERIKSAAN

Nama : By. Ny. RO

Umur : 3 hari

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

JASMANI

Jenis Kelamin : Laki-laki

NO RM :

339631

Ruang : Perinatologi
Kelas : -

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan dilakukan tanggal 10 Juni 2015
Kesadaran

: compos mentis

Vital Sign
HR

: 147 x /menit

RR

: 42 x/menit

Suhu : 36,7 C
Status Gizi
Berat Badan

: 2100 gram

Panjang badan

: 40 cm

Lingkar lengan atas : 8 cm


Lingkar kepala

: 30 cm

Lingkar dada

: 28 cm

Usia kehamilan ibu berdasarkan HPMT : 41 minggu


Kurva Lubchenco :
-

Ballard Score digunakan untuk mengetahui lamanya masa gestasi


bayi saat bayi di lahirkan dengan mencocokan hasil pemeriksaan
fisik eksternal. Dari pemeriksaan fisik pada pasien didapatkan hasil
46 usia gestasi 42 Minggu.
Kurva Lubchenco digunakan untuk mengetahui berat badan lahir
sesuai dengan masa gestasi atau tidak. Pada pasien berat badan
lahir 2100 gram dan usia gestasi 42 Minggu KMK (Kecil Masa
Kehamilan)

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

Kecil
Masa
Kehamila

kesan : kecil masa kehamilan, berat lahir rendah


Kulit

: sianosis (-), ikterus (-), lanugo (+), cutis marmorata (-)

Kelenjar limfe

: tidak ada pembesaran

Otot

: eutrofi

Tulang

: normal

Sendi

: normal

PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala

: normocephal, caput suksadaneum (-), sefal hematom (-)

Ubun-ubun : bentuk datar, tidak menonjol, tidak cekung


Mata

: ca (-/-), si (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor

Hidung

: sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)

Telinga

: serumen (-)

Mulut

: mukosa mulut basah (+), sianosis (-), lidah kotor (-)

Gigi

: gigi belum tumbuh

Leher

: pembesaran limfonodi leher (-), massa (-), pembesaran tiroid (-)

Thorax

: simetris, retraksi dada (+), ketinggalan gerak (-)


Jantung
Inspeksi

: ictus cordis tidak tampak

339631

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

Palpasi

: ictus cordis kuat angkat

Perkusi

: dalam batas normal

Auskultasi

: BJ I-II normal reguler (+), bising jantung (-)

339631

Paru-paru
Pemeriksaan

Kanan

Kiri

Simetris

Simetris

Ketinggalan gerak (-)

Ketinggalan gerak (-)

Palpasi

Retraksi dinding dada (+)


Fremitus (n) massa (-)

Retraksi dinding dada (+)


Fremitus (n) massa (-)

Perkusi

Sonor (+)

Sonor (+)

Inspeksi

SDV (+), Rh (-), Wh (-)


Simetris

SDV (+), Rh (-), Wh (-)


Simetris

Palpasi

Ketinggalan gerak (-)


Fremitus (n)

Ketinggalan gerak (-)


Fremitus (dan)

Perkusi

massa (-)
Sonor (+)

massa (-)
Sonor (+)

SDV (+), Rh (-), Wh (-)

SDV (+), Rh (-), Wh (-)

Inspeksi
Depan

Auskultasi

Belakang

Auskultasi

Kesan : Tidak terdapat kelainan pada thoraks


Abdomen
Inspeksi

: sejajar dengan dinding dada

Auskultasi

: peristaltik (+)

Perkusi

: timpani (+), meteorismus (-)

Palpasi

: turgor kulit baik, supel

Hati

: tidak teraba membesar

Lien

: tidak teraba membesar

Kesan : Tidak terdapat kelainan pada abdomen .


Anogenital

: anus (+), kelainan (-), testis sudah turun

Ekstremitas

: akral hangat (+), deformitas (-),sianosis (-), edema (-)


Tungkai
Kanan

Lengan

Kiri

Kanan

Kiri

Gerakan

: bebas

bebas

bebas

bebas

Tonus

: normal

normal

normal

normal

Trofi

: eutrofi

eutrofi

eutrofi

eutrofi

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

Reflek fisiologis

: reflek monrow (+), reflek hisap (+), reflek genggam (+)

Refleks patologis

: babinski (-), chaddock (-)

Meningeal Sign

: kaku kuduk (-), brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig (-)

Sensibilitas

: sulit dievaluasi

Kesan : extremitas superior et inferior dan status neurologis dalam batas normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH RUTIN DAN KIMIA DARAH
(08 Juni 2015)
No
1.

Parameter
Leukosit

Jumlah
uL

Satuan

Nilai Rujukan
4000-10000 /uL

uL

3,50-5,5 / uL

gr/dl

11-16 g/dl

37-54%

femtoliter

82-92 fl

Pikograms

27-31 pg

g/dl

32-36 g/dl

uL

150.000-300.000/uL

25-40%

12,4

2.

Eritrosit
4,53

3.

Hemoglobin
13,8

4.

Hematokrit
44,8

5.

MCV
99

6.

MCH
30,5

7.

MCHC
30,8

8.

Trombosit
62

9.

Limfosit
55,2

339631

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

339631

RINGKASAN ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN JASMANI


Anamnesis
Berat lahir 2100 gram

Pemeriksaan Fisik
Nadi = 147 x/menit

Laboratorium
WBC 12,4

UK 41 minggu

RR

HGB 13,8

Tangis kuat

Suhu = 36,7 C

HCT 44,8

Gerak aktif

Apgar score 7-8

PLT 62

= 42 x/menit

DAFTAR MASALAH

AKTIF
Bayi lebih bulan

BBLR

IUGR

INAKTIF
Masalah ekonomi

Kemungkinan penyebab masalah (bisa berupa diagnosis banding dari masalah yang ada) :
BBLR
IUGR
Diagnosis Kerja
BBLR, IUGR

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

339631

RENCANA PENGELOLAAN
Rencana Terapi

Neo K 1 x 1 mg

Rencana Tindakan

Jaga kehangatan tubuh bayi

Evaluasi kondisi umum meliputi frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, warna kulit, suhu,
BB, frekuensi dan volume makanan

Pemberian vitamin K

Pemberian nutrisi melalui oral

Rencana Evaluasi

Keadaan umum

Tanda-tanda vital

Rencana Edukasi

Menjelaskan penyakit pasien pada keluarga

Memotivasi untuk kontrol paska perawatan di rumah sakit jika bayi mengalami masalah

Pastikan bahwa bayi mendapatkan imunisasi yang dibutuhkan

Beri saran kepada ibu mengenai perawatan bayi di rumah (jaga kehangatan, cara pemberian
makan alternatif dan jumlah, pantau pernafasan, pantau pertumbuhan)

Pemberian ASI yang baik dan adekuat

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

PROGNOSIS
Quo ad vitam

NO RM :

339631

: dubia ad bonam

Quo ad fungsionam : dubia ad bonam


Quo ad sanam

T
gl

: dubia ad bonam

10
Tangis kuat (+), gerak
Juni aktif (+), sianosis (-),
2015 ikterik (-), lanugo (+),
kembung (-), muntah
(-), hipersalivasi (-),
R. Moro (+), R. Hisap
(+), R. Genggam (+),
BAK/BAB (+/+)

Tangis (+), gerak aktif


11 (+),
kejang
(+),
Juni sianosis (-), ikterik (-),
2015 lanugo (+), kembung
(-),
muntah
(-),
hipersalivasi (-), R.
Moro (+), R. Hisap
(+), R. Genggam (+),
BAK/BAB (+/+)

TANDA VITAL :
BBLR/IUGR
HR
: 147 x/menit
RR
: 42x/menit
Suhu : 36,7C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak
tampak, BJ I dan II reguler,
bising (-)
Abdomen : sejajar dinding
dada,
kembung
(-),
peristaltik (N), perkusi
timpani (+)
Anogenitasl : anus (+), testis
sudah turun (+)
Ekstremitas : akral hangat
tangan dan kaki (+/+),
sianosis (-), edema (-)
TANDA VITAL :
BBLR/IUGR
HR
: 135 x/menit
RR
: 40x/menit
Suhu : 37,4C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),

Neo K 1 x 1 mg
Mi spin

infus D5 NS
10 tpm

inj. Cefotaxim 2 x 100


mg

Neo K 1x 1 mg

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)


Cor : ictus cordis tidak
tampak, BJ I dan II reguler,
bising (-)
Abdomen : sejajar dinding
dada,
kembung
(-),
peristaltik (N), perkusi
timpani (+)
Anogenitasl : anus (+), testis
sudah turun (+)
Ekstremitas : akral hangat
tangan dan kaki (+/+),
sianosis (-), edema (-)
BBLR/IUGR
Tangis (+), gerak aktif
12 (+),
sianosis
(-),
Juni ikterik (-), lanugo (+),
2015 kembung (-), muntah
(-), hipersalivasi (-),
R. Moro (+), R. Hisap
(+), R. Genggam (+),
BAK/BAB (+/+)

Tangis (+), gerak aktif


13 (+),
sianosis
(-),
Juni ikterik (-), lanugo (+),
2015 kembung (-), muntah
(-), hipersalivasi (-),
R. Moro (+), R. Hisap
(+), R. Genggam (+),
BAK/BAB (+/+)

TANDA VITAL :
HR
: 153 x/menit
RR
: 46x/menit
Suhu : 36,8C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak
tampak, BJ I dan II reguler,
bising (-)
Abdomen : sejajar dinding
dada,
kembung
(-),
peristaltik (N), perkusi
timpani (+)
Anogenitasl : anus (+), testis
sudah turun (+)
Ekstremitas : akral hangat
tangan dan kaki (+/+),
sianosis (-), edema (-)
TANDA VITAL :
BBLR/IUGR
HR
: 141 x/menit
RR
: 39x/menit
Suhu : 37,1C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak

NO RM :

339631

Dexa 2 x 1 mg

Mersi 1 x 75 mg

Brainact 1 x 50 mg

Aminoph 3 x 4 mg

Puasa

infus D5 NS
10 tpm

inj. Cefotaxim 2 x 100


mg

Neo K 1x 1 mg

Dexa 2 x 1 mg

Mersi 1 x 75 mg

Brainact 1 x 50 mg

Aminoph 3 x 4 mg

Puasa

infus D5 NS
10 tpm

inj. Cefotaxim 2 x 100


mg

Neo K 1x 1 mg

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

Tangis (+), gerak aktif


14 (+),
sianosis
(-),
Juni ikterik (-), lanugo (+),
2015 kembung (-), muntah
(-), hipersalivasi (-),
R. Moro (+), R. Hisap
(+), R. Genggam (+),
BAK/BAB (+/+)

Tangis (+), gerak aktif


sianosis
(-),
15 (+),
ikterik
(-),
lanugo
(+),
Juni
2015 kembung (-), muntah
(-), hipersalivasi (-),
R. Moro (+), R. Hisap
(+), R. Genggam (+),
BAK/BAB (+/+)

tampak, BJ I dan II reguler,


bising (-)
Abdomen : sejajar dinding
dada,
kembung
(-),
peristaltik (N), perkusi
timpani (+)
Anogenitasl : anus (+), testis
sudah turun (+)
Ekstremitas : akral hangat
tangan dan kaki (+/+),
sianosis (-), edema (-)
TANDA VITAL :
HR
: 153 x/menit
BBLR/IUGR
RR
: 46x/menit
Suhu : 36,8C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak
tampak, BJ I dan II reguler,
bising (-)
Abdomen : sejajar dinding
dada,
kembung
(-),
peristaltik (N), perkusi
timpani (+)
Anogenitasl : anus (+), testis
sudah turun (+)
Ekstremitas : akral hangat
tangan dan kaki (+/+),
sianosis (-), edema (-)
TANDA VITAL :
BBLR/IUGR
HR
: 134 x/menit
RR
: 48x/menit
Suhu : 37,2C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak
tampak, BJ I dan II reguler,
bising (-)
Abdomen : sejajar dinding

NO RM :

339631

Dexa 2 x 1 mg

Mersi 1 x 75 mg

Brainact 1 x 50 mg

Aminoph 3 x 4 mg

Puasa

infus D5 NS
10 tpm

inj. Cefotaxim 2 x 100


mg

Neo K 1x 1 mg

Dexa 2 x 1 mg

Mersi 1 x 75 mg

Brainact 1 x 50 mg

Aminoph 3 x 4 mg

Puasa

infus D5 NS
10 tpm

inj. Cefotaxim 2 x 100


mg

Neo K 1x 1 mg

Dexa 2 x 1 mg

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

dada,
kembung
(-),
peristaltik (N), perkusi
timpani (+)
Anogenitasl : anus (+), testis
sudah turun (+)
Ekstremitas : akral hangat
tangan dan kaki (+/+),
sianosis (-), edema (-)
Tangis (+), gerak aktif
16 (+),
sianosis
(-),
Juni ikterik (-), lanugo (+),
2015 kembung (-), muntah
(-), hipersalivasi (-),
R. Moro (+), R. Hisap
(+), R. Genggam (+),
BAK/BAB (+/+)

Tangis (+), gerak aktif


17 (+),
sianosis
(-),
Juni ikterik (-), lanugo (+),
2015 kembung (-), muntah
(-), hipersalivasi (-),
R. Moro (+), R. Hisap
(+), R. Genggam (+),
BAK/BAB (+/+)

TANDA VITAL :
BBLR/IUGR
HR
: 134 x/menit
RR
: 48x/menit
Suhu : 37,2C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak
tampak, BJ I dan II reguler,
bising (-)
Abdomen : sejajar dinding
dada,
kembung
(-),
peristaltik (N), perkusi
timpani (+)
Anogenitasl : anus (+), testis
sudah turun (+)
Ekstremitas : akral hangat
tangan dan kaki (+/+),
sianosis (-), edema (-)
TANDA VITAL :
BBLR/IUGR
HR
: 131 x/menit
RR
: 41x/menit
Suhu : 37,1C
K/L : CA (-/-), SI (-/-),
PKGB (-/-), nafas cuping
hidung (-)
Thorak : retraksi dada (+/+),
sonor (+/+), SDV (+/+),
Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : ictus cordis tidak
tampak, BJ I dan II reguler,
bising (-)

NO RM :

339631

Mersi 1 x 75 mg

Brainact 1 x 50 mg

Aminoph 3 x 4 mg

Puasa

infus D5 NS
10 tpm

inj. Cefotaxim 2 x 100


mg

Neo K 1x 1 mg

Dexa 2 x 1 mg

Mersi 1 x 75 mg

Brainact 1 x 50 mg

Aminoph 3 x 4 mg

Puasa

infus D5 NS
10 tpm

inj. Cefotaxim 2 x 100


mg

Neo K 1x 1 mg

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

Abdomen : sejajar dinding


dada,
kembung
(-),
peristaltik (N), perkusi
timpani (+)
Anogenitasl : anus (+), testis
sudah turun (+)
Ekstremitas : akral hangat
tangan dan kaki (+/+),
sianosis (-), edema (-)

NO RM :

339631

Dexa 2 x 1 mg

Mersi 1 x 75 mg

Brainact 1 x 50 mg

Aminoph 3 x 4 mg

Mi spin

TINJAUAN PUSTAKA
A. BERAT BADAN LAHIR RENDAH
1. DEFINISI
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500
gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (<
37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (Intrauterin Growth Restriction/IUGR)
(Pudjiadi et al., 2010).
Sampai saat ini BBLR masih merupakan masalah di seluruh dunia, karena
menjadi salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada masa neonatal.
Prevalensi BBLR masih tinggi terutama di negara-negara dengan sosio-ekonomi
rendah (Pudjiadi et al., 2010).
2. ETIOLOGI
Menurut Manuaba 2010, faktor-faktor yang dapat menyebabkan BBLR adalah :
a. Faktor ibu
1) Umur (< 20 tahun atau > 35 tahun)
2) Gizi kurang saat hamil
3) Jarak kehamilan dan persalinan terlalu dekat ( < 1 tahun)
4) Paritas
5) Penyakit ibu

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

6) Tingkat sosial ekonomi

NO RM :

339631

b. Faktor kehamilan
1) Hamil dengan hidramnion
2) Perdarahan antepartum
3) Komplikasi hamil meliputi preeklampsia/eklampsia, ketuban pecah dini
c. Faktor janin
Hidramion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom.

Faktor plasenta
Faktor plasenta disebabkan oleh : hidramnion, plasenta previa, solutio
plasenta, sindrom tranfusi bayi kembar (sindrom parabiotik), ketuban pecah dini.

Faktor lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh antara lain : tempat tinggal di dataran tinggi,
terkena radiasi, serta terpapar zat beracun.

3. PATOFISIOLOGI
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilanyang belum
cukup bulan (premature), disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Dismaturitas
adalah bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi berat badan lahirnya
lebih kecil daripada masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2500 gram. Biasanya
hal ini terjadi karena gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang
disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelinan plasenta, infeksi, hipertyensi, dan
keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi menjadi berkurang.
Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami
hambatan, selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat badan normal. Dengan
kondisis kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita sakit, tidak
ada gangguan gizi pada masa kehamilan, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan
lebih sehat daripada ibu dengan kondisis yang sebaliknya. Ibu hamil dengan kondisi
kurang gizi kronis sering melahirkan bayi BBLR dan resiko kematian yang tinggi
(Mitayani, 2011).
4 KLASIFIKASI

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

339631

Ada beberapa cara dalam mengelompokkan BBLR menurut Proverawati dan


Ismawati, 2010 adalah :
a. Menurut harapan hidupnya
1) Bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat lahir 1500-2500 gram.
2) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat lahir 1000-1500 gram.
3) Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) dengan berat lahir kurang dari 1000 gram.
b. Menurut masa gestasinya
1) Prematuritas murni yaitu masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat
badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi atau biasa disebut neonatus
kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan (NKB-SMK).
2) Dismaturitas yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya
untuk masa gestasi itu. Bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan
merupakan bayi kecil untuk masa kehamilannya (KMK).
Berdasarkan berat badan menurut usia kehamilan dapat digolongkan (Wong, 2004) :
1) Kecil masa kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan kurang dan
tidak sesuai dengan masa kehamilan.
2) Sesuai masa kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan sesuai
dengan masa kehamilan.
3) Besar masa kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan lebih besar
dengan masa kehamilan.
2. TANDA DAN GEJALA KLINIS
Secara umum gambaran klinis pada bayi dengan BBLR adalah sebagai berikut :
1) Berat badan lahir <2500 gram, panjang badan <45 cm, lingkar dada <30 cm, lingkar
kepala <33 cm
2) Masa gestasi <37 minggu (Merenstein, 2002)
3) Penampakan fisik sangat tergantung dari maturitas atau lamanya gestasi, kepala
relatif lebih besar dari badan, kulit tipis, transparan, banyak lanugo, lemak subkutan
sedikit, osifikasi tengkorak sedikit, ubun-ubun dan sutura lebar, genitalia immatur,
otot masih hipotonik.

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

339631

4) Tengis lemah, pernafasan belum teratur dan sering terjadi apnea, refleks menghisap,
menelan dan batuk belum sempurna (Wong, 2004).
Gangguan yang mungkin terjadi pada bayi BBLR antara lain (Kliegman, 20000 :
1) Pusat pengaturan suhu tubuh yang belum matur
2) Sistem imunologi belum berkembang dengan baik sehingga rentan infeksi
3) Sistem saraf pusat belum matur, menyebabkan perdarahan periventrikuler
4) Sistem pernafasan belum matur terutama paru-paru menyebabkan mudah terkena
penyakit membran hyaline
5) Immaturitas hepar sehingga metabolisme bilirubin terganggu
3. TATALAKSANA
a. Pemberian vitamin K
1) Injeksi 1 mg IM sekali pemberian atau
2) Per oral 2 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu)
b. Mempertahankan suhu tubuh normal
1) Kontak kulit dengan kulit, kangoroo mother care, pemancar panas, inkubator atau
ruangan hangat yang tersedia
2) Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin
3) Selalu pantau suhu tubuh
c. Pemberian minum
1) ASI merupakan pilihan yang utama
2) Apabila bayi mendapat ASI pastikan bayi mendapat ASI yang cukup yang dinilai
kemampuan menghisapnya.
3) Pemberian minum diberikan minimal 8 kali, tetapi jika bayi menginginkan lagi,
bisa diberikan. Apabila bayi sering miuntah dan kembung, pemberian minum harus
dipantau sanpai bayi berkurang kembungnya.
4) Indikasi nutrisi parenteral yaitu status kardiovaskuler dan respirasi yang tidak
stabil, fungsi usus belum berfungsi, IUGR dan berat lahir < 1000 gram.
4. KOMPLIKASI
Bayi kecil cenderung mengalami komplikasi. Beberapa masalah yang khususnya
rentan bagi bayi kecil mencakup :

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

339631

a. Kesulitan pemberian makan, tetapi sesuai pertumbuhan bayi, kemampuannya akan


membaik.
b. Suhu tubuh tidak normal. Kangoroo mother care adalah metode yang digunakan
untuk mempertahankan suhu tubuh bayi kecil. Ini direkomendasikan bagi bayi yang
tidak bermasalah serius, hanya berat badannya kurang dari 1800 gram
c. Kesulitan bernafas
d. Enterokolitis nekrotik
e. Ikterus akibat prematuritas
f. Perdarahan intraventrikuler
g. Anemia
h. Glukosa darah rendah
B. INTRAUTERINE GROWTH RESTRICTION (IUGR)
1. DEFINISI

IUGR adalah janin yang berat badannya sama atau kurang dari 10 persentil
yang tidak dapat mencapai pertumbuhan yang optimal karena terhambat oleh factor
maternal, fetal atau plasenta (Harper, 2004).
IUGR adalah janin dengan berat badan kurang atau sama dengan 10 persentil,
atau lingkaran perut kurang atau sama dengan 5 persentil yang disebabkan karena
berkurangnya perfusi plasenta atau karena kelainan khromosom atau karena factor
lingkungan atau infeksi (Maulik)
Berat badan janin dipengaruhi oleh potensi pertumbuhan internal dan
lingkungan pendukung, sehingga bayi yang lahir mempunyai beberapa kemungkinan
yaitu: besar abnormal, besar normal, besar normal, normal, kecil normal, kecil
abnormal dan kecil dismatur (Manning, 1995).
2. ETIOLOGI

Pola hidup tidak sehat : merokok, alkohol, penyalahgunaan obat-obatan

Terpapar infeksi seperti : CMV, Rubella, toxoplasmosis dan sifilis

Memakai obat-obatan tertentu karena penyakit yang diderita ibu

Tekanan darah tinggi, preeklampsia/eklampsia

Kecacatan/kelainan bawaan janin

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

Tinggal di dataran tinggi, dimana kadar oksigen rendah

Penyakit ibu : jantung, paru-paru, darah, autoimun, anemia, dll

Tidak makan dengan cukup selama hamil.

339631

3. FAKTOR RISIKO

Lingkungan sosio -ekonomi rendah


Riwayat IUGR dalam keluarga
Riwayat obstetric yang jelek
Berat badan sebelum hamil dan selama hamil yang rendah
Komplikasi medik dalam kehamilan
(Manakatala,2002)
I. Faktor yang terdeteksi sebelum kehamilan:
- Riwayat IUGR sebelumnya
- Riwayat penyakit khronis
- Riwayat APS
- BMI yang rendah
- Maternal hypoxia
II. Terdeteksi selama kehamilan
- Peninggian MSAFP/hCG
- Riwayat makan obt tertentu (Coumarin, hydantoin)
- Perdarahan pervaginam
- Kelainan plasenta
- Partus prematurus
- Kehamilan ganda
- Kurangnya pertambahan berat badan selama hamil

4. KLASIFIKASI
Potensi tumbuh janin ditentukan oleh factor gen, tapi pemenuhan potensi tersebut
tergantung pada factor ibu dan lingkungannya. Pertumbuhan pada awal kehamilan
(fase embrio dan organogenesis) adalah proliferasi sel (hyperplastic), pada kehamilan

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

339631

lanjut (sejak 32 minggu) pertumbuhan sel (hipertrofi), dan pada masa intermediate
adalah proses hiperplasi dan hipertrofi.(Wolstenolme and Wright, 2000)
Klasifikasi IUGR adalah: 1) simetris dan 2) asimetris, tergantung kapan factor
penghambat pertumbuhan tersebut terjadi.
Jika factor yang menghambat pertumbuhan terjadi pada awal kehamilan (biasanya
kelainan chromosome dan infeksi) akan menyebabkan IUGR yang simetris. Jumlah
sel berkurang dan secara permanen akan menghambat pertumbuhan janin dan
prognosisnya jelek. Penampilan klinisnya proporsinya tampak normal karena berat
dan panjangnya sama-sama terganggu sehingga Ponderal Indeksnya normal.
Jika factor yang menghambat pertumbuhan terjadi pada saat kehamilan lanjut saat
hipertrofi akan menyebabkan berkurangnya ukuran sel, menyebabkan IUGR yang
asimetris yang prognosisnya lebih baik. Lingkaran perutnya kecil, skeletal dan kepala
normal, Ponderal Indeksnya abnormal (Wolstenholme and Wright, 2000).

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

339631

ANALISIS KASUS

Pasien bayi Ny. RO lahir pada tanggal 08 Juni 2015 secara SCTP dengan indikasi
kehamilan postterm dan IUGR. Pasien lahir pukul 16.30 berjenis kelamin laki-laki
dengan apsgar score 7-8. Usia kehamilan ibu pasien menurut HPMT adalah 41 minggu.
Berat badan pasien 2100 gram dengan panjang badan 40 cm.
Pada pasien ini termasuk bayi dengan BBLR karena berat badan lahir yang kurang
dari 2500 gram. Dari anamnesis didapatkan bahwa sewaktu hamil, ibu sering mengalami
lelah dan pusing, serta nafsu makan yang berkurang sehingga saat hamil kenaikan berat
badan ibu tidak signifikan. Selama kehamilan berat badan ibu hanya bertambah sekitar 7
kg. Bayi lahir pada usia kehamilan 41 minggu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tandatanda bayi postterm seperti wajah tua, kulit yang keriput dan mengelupas, kuku yang
panjang, tulang rawan cuping telinga sudah sempurna, testis sudah turun dan rugae pada
skrotum sudah sempurna.
Dari pemeriksaan fisik kemudian dicocokkan dengan Ballard Score, dan hasilnya
adalah 46 yang artinya usia kehamilannya adalah 42 minggu. Kemudian usia kehamilan
dan berat badan bayi di masukkan pada kurva lubschenco. Pada kurva tersebut
menunjukkan bahwa bayi tersebut termasuk KMK atau kecil masa kehamilan. Jadi berat
badan bayi tidak sesuai dengan usia gestasinya. Hal ini bisa diakibatkan karena adanya
ketidaksejahteraan janin atau IUGR.

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

339631

Bayi dengan BBLR harus mendapatkan perawatan yang khusus, karena sistem pada
tubuh bayi yang belum terbentuk sempurna. Banyak komplikasi yang dapat ditimbulkan
dari bayi dengan BBLR ini.

DAFTAR PUSTAKA

Alatas, H., dan Hassan, R. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Cunningham, Gory et al. 2010. Obstetri William : Pertumbuhan Janin Terhambat Volume I. Edisi 21.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Kosim, M.S. 2008. Buku Ajar Neonatologi Edisi Pertama. Jakarta : Badan Penerbit IDAI
Merenstein, G.B. 2002. Buku Pegangan Pediatri. Edisi 17. Jakarta : Widya Medika

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

339631

Pudjladi, H.A., Hegar B., Handryastuti, S. 2010. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta : Ikatan Dokter
Anak Indonesia
Pusponegoro, H.D. 2005. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : Badan
Penerbit IDAI
Saifuddin, A., B. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi Keempat Cetakan Ketiga.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

339631

ILMU
KESEHATAN
ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NO RM :

339631

Anda mungkin juga menyukai