PUSTAKA
2.1
Tekanan Darah
5)
Tekanan sistolik dan diastolik bervariasi untuk tiap individu. Namun, secara
umum ditetapkan, tekanan darah normal untuk orang dewasa18( tahun) adalah
120/80, angka 120 disebut tekanan sistolik, dan angka 80 disebut tekanan diastolik.
Tekanan darah seseorang dapat lebih atau kurang dari batasan normal.
Jika melebihi nilai normal, orang tersebut menderita tekanan darah tinggi/hipertensi.
Sebaliknya, jika kurang dari nilai normal, orang tersebut menderita tekanan darah
rendah/hipotensi.
5)
6)
Aliran
inilah yang menimbulkan suara. Tekanan dalam manset ketika terdengar pertama
kali berkaitan dengan tekanan darah sistolik. Hilangnya suara berkaitan dengan
tekanan darah diastolik yang terjadi ketika jantung rileks.
Suara yang di dengar melalui stetoskop ditimbulkan oleh pergolakan darah di
dalam arteri di depan engsel siku (denyut pada lengan atas), dan disebut
suara Korotkoff sebagai penghargaan kepada dokter tentara Rusia Nicholas
Korotkoff, yang pertama kali menggunakan cara ini pada tahun 1905.
Sebuah pengukur merkuri yang ditempelkan di manset tersebut membuat ke
dua tekanan tersebut dapat diukur dan dicatat. Tekanan dalam manset tersebut diukur
dengan satuan milimeter merkuri (mmHg), yang merupakan tinggi merkuri
yang dapat dipompa dalam tabung kaca.
5)
menyebabkan gejala
headedness). Jika tekanan darah terlampau rendah, aliran darah ke jantung, otak, dan
organ vital lainnya tidak cukup.
Penyebab tekanan darah rendah antara lain hipotensi ortostatik. Seharusnya
pembuluh darah berespon terhadap gravitasi dengan kontraksi (menyempit), dan
dengan demikian dapat meningkatkan tekanan darah, jika kita berdiri dari
posisi duduk atau berbaring. Hipotensi ortostatik berarti bahwa pembuluh darah
tidak disesuaikan diri terhadap posisi berdiri, sehingga terjadi penurunan tekanan
darah.
7)
disebut
sebagai
pembunuh
bisu karena
biasanya
tidak
adalah dengan
Jika
tekanan darah lebih tinggi daripada biasanya selama bertahun-tahun, seperti pada
hipertensi yang tidak diobati, pembuluh darah tersebut menjadi rusak. Lapisan pada
arteri dapat menjadi kasar dan tebal, dan pada akhirnya menimbulkan penyempitan
sehingga menjadi kurang lentur daripada sebelumnya. Hal ini dikenal sebagai
arteriosklerosis. Jika arteri menjadi terlalu sempit, darah tidak dapat melaluinya
dengan benar, dan bagian tubuh yang bergantung pada arteri tersebut untuk
mendapatkan darah mengalami kekurangan darah dan oksigen yang dibutuhkan.
Ketika arteri menyempit terjadi peningkatan kecenderungan darah membeku
(trombosis), yang dapat menyebabkan penyumbatan total pada areteri sehingga
bagian tubuh yang dilayaninya menjadi mati. Jika jantung atau otak yang
terkena
dampaknya,
5)
infark.
2.2
bagian
yang
mati
disebut
Tekanan Panas
Apabila proses
pengeluaran panas tubuh selalu saling terjadi pertukaran panas, proses pertukaan
(pemindahan) panas ini tergantung dari suhu lingkungan (iklim kerja).
8)
Konduksi
Konduksi ialah pertukaran panas diantara tubuh dan benda-benda sekitar
Konveksi
Konveksi adalah pertukaran panas dari badan dengan lingkungan melalui
kontak udara dengan tubuh. Udara adalah penghantar panas yang kurang baik, tetapi
dengan kontak dengan tubuh dapat terjadi pertukaran panas dengan tubuh.
Tergantung dari suhu udara dan kecepatan angin,
konveksi memainkan
peranan dalam pertukaran panas. Konveksi dapat mengurangi atau menambah panas
kepada tubuh manusia.
3)
3.
Evaporsi keringat
Hilangnya panas dengan proses keluarnya keringat terjadi karena keringat di
bagian kulit tersebut menguap/evaporasi. Pada kondisi yang normal setiap orang
akan menguapkan sebanyak satu liter perhari. Berarti akan kehilangan 600 kcal atau
sekitar satu seperempat dari total panas yang hilang perharinya. Akan tetapi jika
temperatur sekeliling
akan
yang
perbedaan tekanan uap keringat yang berada antara udara dan kulit.
Faktor yang diduga penting adalah aliran udara sekeliling yang disatukan pihak
akan meningkatkan gradient tekanan uap keringat, tetapi di pihak yang lain akan
mendinginkan kulit dengan proses konveksi, yang nantinya akan menurunkan
jumlah penguapan keringat.
0
Radiasi panas
Tubuh manusia yang panas menurut Grandjean (1986) dalam Nurmianto
(2004) akan
meradiasikan
gelombang
elektomagnetik
dengan
panjang
gelombang yang relatif panjang, yang diabsorbsi oleh benda lain dan dikonversikan
Universitas Sumatera Utara
panas. Hal itu tidak tergantung sama sekali pada medium material tertentu
untuk mentransmisikannya.
Radiasi panas banyak dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban dan
aliran udara. Hal itu terganung sekali pada perbedaan temperatur diantara kulit dan
medium yang berdekatan dengan kult. Di negara-negara klim tropis, permukaan
objek yang ada di sekeliling biasanya lebih dingin dari kulit tubuh manusia,
sehingga tubuh manusia akan kehilangan sejumlah panas radiant dalam aktivitasnya
sehari-hari.
2.2.3 Parameter Tekanan Panas
3)
Terdapat beberapa cara untuk menetapkan besarnya tekanan panas sebagai berikut :
1.
Suhu effectif.
yang dialami oleh seseorang tanpa baju dan kerja enteng dalam berbagai
kombinasi suhu, kelembaban dan kecepatan aliran udara. Kelemahan
penggunaan suhu effektif
ialah tidak
Indeks suhu basah dan bola, (= wet bulb-globe temperatura index), yaitu
rumus-rumus sebagai berikut :
I.S.B.B (untuk bekerja dengan sinar matahari ) = 0,7 x suhu basah + 0,2 x
suhu bola + 0,1 x suhu kering.
I.S.B.B ( untuk pekerjaan tanpa penyinaran sinar matahari ) = 0,7 x suhu basah
+ 0,3 x suhu bola.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No: Kep-51/ MEN/ 1999
tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja, ISBB adalah
parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan
suhu udara kering, suhu basah alami, dan suhu bola dan ditetapkan pengaturan
waktu kerja dengan metode ISBB.
Tabel 1. Pengaturan Waktu Kerja dengan ISBB
ISBB ( C)
Beban Kerja
Waktu Kerja
Waktu Istirahat
Ringan
Sedang
Berat
25 % istirahat
50 % istirahat
75 % istirahat
30,0
30,6
31,4
32,2
26,7
28,0
29,4
31,1
25,0
25,9
27,9
30,0
3.
4.
pengukuran suhu
Universitas Sumatera Utara
Gangguan
perilaku
dan
performansi
kerja
seperti,
terjadinya
3.
Heat rash. Keadaan seperti biang keringat/ keringat buntat, gatal kulit
akibat kondisi kulit terus basah. Pada kondisi demikian pekerja perlu
beistiraat pada tempat yang lebih sejuk dan menggunakan bedak dan
penghilang keringat.
Universitas Sumatera Utara
4.
5.
Heat syncope atau fainting. Keadaan ini disebabkan karena aliran darah
ke otak tidak cukup karena sebagian besar aliran darah dibawa ke
permukaan kulit atau perifer yang disebabkan karena pemaparan suhu
tinggi.
6.
Heat exhaustion.
tubuh kehilangan
terlalu banyak cairan dan atau kehilangan garam. Gejala mulut kering,
sangat haus, lemah, dan sangat lelah. Gangguan ini biasanya banyak
dialami oleh pekerja yang belum beraklimatisasi terhadap suhu udara
panas.
2)
7. Heat stroke, terjadi bila sistem pengaturan tubuh gagal dan temperatur tubuh
meningkat
sampai tingkat
kritis.
Kondisi
2.2.5 Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah suatu proses adaptasi fisiologis yang ditandai oleh
pengeluaran keringat yang meningkat, denyut jantung menurun, dan suhu tubuh
menurun. Proses ini biasanya memerlukan waktu 7-10 hari. Aklimatisasi dapat pula
menghilang
ketika orang
yang
bersangkutan tidak
masuk
kerja
selama
8)
mnegestimasi indeks beban kerja fisik terdiri dari beberapa jenis yaitu :
1. Denyut nadi istirahat : adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai
2. Denyut nadi kerja : adalah rerata denyut nadi selama bekerja
3. Nadi kerja : adalah selisih antara denyut nadi istirahat dan denyut nadi
kerja. Berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja NO : 51 tahun 1999
menetapkan
kategori beban kerja menurut kebutuhan kalori sebagai berikut :
1.
2.
3.
2.
Organisasi kerja
yang dapat
lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, kerja malam, sistem
pengupahan, sistem kerja,
musik kerja,
Lingkungan
kerja
fisik
seperti
mikroklimat
(suhu
udara
Beban kerja oleh faktor internal adalah yang berasal dari dalam tubuh itu
sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi tubuh
tersebut dikenal sebagai strain. Berat ringannya strain dapat dinilai baik secara
objektif maupun subjektif. Penilaian secara objektif yaitu melalui perubahan reaksi
fisiologis. Sedangkan penilaian subjekif dapat dilakukan mealui perubahan reaksi
psikologis dan perubahan prilaku. Karena itu strain secara subjektif erat dengan
harapan keinginan kepuasan dan penilaan subjektif lainnya. Secara ringkas faktor
internal meliputi :
a. Faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan,
status gizi)
b. Faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan, dan
lain- lain.).
Menurut Astrand (1977) dan Rodahl (1989) dalam Tarwaka (2004) bahwa
penilaian beban kerja fisik dapat dilakukan dengan metode secara objektif,
yaitu metode penilaian langsung dan metode tidak langsung. Metode pengukuran
langsung yaitu dengan mengukur energi yang dikeluarkan (energy expenditure)
melalui asupan oksigen selama bekerja. Semakin berat badan kerja akan semakin
banyak energi yang diperlkan atau dikonsumsi. Meskipun metode dengan
Universitas Sumatera Utara
lebih akurat, namun hanya dapat mengukur waktu untuk waktu kerja yang
singkat dan diperlukan peralatan yang cukup mahal. Sedangkan metode pengukuran
tidak langsung adalah dengan menghitung denyut nadi selama kerja.
Lebih lanjut Christensen (1991) dan Grandjean (1993) dalam Tarwaka (2004)
menjelaskan behwa salah satu pendekatan untuk mengetahui berat ringannya beban
kerja adalah dengan menghitung nadi kerja, konsumsi oksigen, kapasitas
ventilasi paru dan suhu tubuh mempunyai hubungan yang linier dengan konsumsi
oksigen atau pekerjaan yang dilakukan. Kemudian Kronz (1996) mengemukakan
bahwa denyut jantung adalah suatu alat estimasi laju metabolisme yang baik, kecuali
dalam keadaan emosi dan vasodilatasi. Kategori berat ringannya beban kerja
didasarkan pada metabolisme, respirasi, suhu tubuh dan denyut jantung menurut
Christensen (1991) dapat dilihat pada :
Tabel 2. Kategori Beban Kerja Berdasarkan Metabolisme, Respirasi, Suhu
Tubuh dan Denyut Jantung
Kategori Beban
Konsumsi
Ventilasi Paru Suhu Rektal
Denyut
Kerja
Oksigen
(l/mm)
(l/mm)
Ringan
Sedang
Berat
Sangat Berat
Sangat berat sekali
0,5 1,0
1,0 1,5
1,5 2,0
2,0 2,5
2,5 4,0
Jantung
( C)
(denyut/min)
11 20
20 31
31 43
43 56
60 100
37,5
37,5 38,0
38,0 38,5
38,5 39,0
>39
75 100
100 125
125 150
150 175
>175
Sumber : Ergonomy untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas Tarwaka (2004)
Berat ringannya beban kerja yang diterima oleh seorang tenaga kerja
dapat digunakan untuk menentukan berapa lama seorang tenaga kerja dapat
melakukan aktivitas pekerjaannya sesuai dengan kemampuan atau kapasitas kerja
yang bersangkutan.
2.4
2)
Faktor Resiko
Faktor-faktor yang dapat
darah terdiri dari faktor resiko yang dapat dihindari dan faktor resiko yang
tidak dapat dihindari. Faktor resiko yang dapat dihindari antara lain : obesitas,
konsumsi garam berlebih, merokok, kopi dan alkohol. Sedangkan faktor resiko
yang tidak dapat dihindari antara lain : Faktor genetik.
Konsumsi garam yang tinggi selama bertahun-tahun dapat meningkatkan
tekanan darah karena meningkatkan kadar sodium dalam sel-sel otot halus
pada dinding arteriol. Kadar sodium yang tinggi ini memudahkan masuknya kalsium
ke dalam sel-sel tersebut. Hal ini kemudian menyebabkan arteriol berkontraksi pada
dan menyempit pada lingkar dalamnya.
Mereka
yang
memiliki berat
badan
berlebihan
cenderung
memiliki
tekanan darah yang lebih tinggi daripada mereka yang kurus. Hal ini sebagian
disebabkan karena tubuh orang yang memiliki berat badan yang berlebih harus
bekerja lebih keras untuk membakar kelebihan kalori yang mereka konsumsi.
Sebagian lainnya karena mereka cenderung mengkonsumsi garam yang lebih
banyak.
Jika kedua orang tua menyandang tekanan darah tinggi ataupun rendah, maka
kemungkinan anaknya akan menyandangnya juga. Penelitian menunjukkan bahwa
tekanan
darah
seorang
anak
lebih
mendekati
tekanan
darah
orang
tuanya
dibandingkan dengan anak adopsi. Hal ini menunjukkan bahwa gen yang
diturunkan, dan bukan hanya faktor lingkungan yang berperan besar dalam
menentukan tekanan darah.
2.5
4)
Kerangka Konsep
TKBM Karakteristik
Tenaga Kerja
Bongkar Muat
o Umur
o Pendidikan
o Lama Kerja
o Status Gizi
Tekanan Panas