Anda di halaman 1dari 36

Assalamualaikum Wr.

Wb
Lutwina Sani 1204015237
Ramadhan Darmawan 1204015478
Aprilan Eka Zahra 1104015029
Humairah Alfiah 1104015132
Intan Oktaviani
1104015142
Ismi Khoirunnisa 1104015144

KEMATIAN SEL

Mekanisme adaptasi, kerusakan dan


kematian sel

Sel melakukan adaptasi terhadap stressor


dari luar diantaranya dengan melakukan
respon:
Hypertrophy
Hyperplasia
atrophy dan
Metaplasia
Jika usaha adaptasi tersebut tidak berhasil
maka dapat menyebabkan kerusakan sel

Diagram respons sel terhadap


rangsangan fsiologik dan patologik

Bagi sel yang kerusakannya reversibel,


maka sel itu dapat kembali berfungsi
seperti sedia kala,namun bagi sel yang
mengalami kerusakan secara
irreversibel, maka sel itu akan
mengalami kematian sel
Kematian sel dapat disebabkan oleh
beberapa kejadian, diantaranya
ischemia, infeksi, toksin dan reaksi imun
Kematian sel juga merupakan salah satu
proses yang normal terjadi pada fase
embriogenesis, perkembangan organ
dan pengaturan homeostasis.

HIPERTROPI

peningkatan besar sel yang mengakibatkan


perbesaran organ.
Tidak terdapat sel baru, hanya mengalami
perbesaransel, perbesaran terjadi karena
peningkatan jumlah struktur protein dan organel
sel.
Bisa terjadi secara fsiologis ataupun patologis, bisa
juga terjadi karena stimulus dari peningkatan
hormon tertentu.
Ex: perbesaran uterus karena stimulus dari
estrogen sehingga terjadi hiperplasi dan hipertropi.

Hipertropi pada uterus

HIPERPLASI

proses adaptasi dengan melakukan replikasi


sel, sehingga penambahan jumlah sel
membuat organ membesar.
Hiperplasi bisa secara fsiologis dan patologis
(ex: cancer).
Hipertropi secara fsiologis dibagi menjadi 2:
1) hormonal hyperplasia.
Ex: selama masa kebuntingan dan pubertas
2)compensatory hyperplasia.
Ex: kematian jaringan hati

ATROPI

pengecilan ukuran dari sel yang disebabkan oleh


karena sel kehilangan substansi sel, sehingga
menyebabkan berkurangnya ukuran organ.
Atropi memungkinkan terjadinya menurunnya
fungsi sel, namun bukan merupakan kematian sel.
Atropi terjadi akibat penurunan dari sintesis protein
dan peningkatan degenersi protein di dalam sel.
Penyebab atropi diantaranya bisa karena
kehilangan inervasi, kekurangan suplai darah,
kekurangan nutrisi, kehilangan stimulasi endokrin,
dan aging.

ATROPI OTAK

METAPLASIA

perubahan reversibel dari fenotip sel


yang digantikan oleh tipe sel yang lain
Sering terjadi karena iritasi yang terjadi
secara kronis.
Pada kondisi ini sel yang mengalami
adaptasi digantikan oleh tipe sel lain
yang lebih bisa menghadapi stresor.
Terjadi akibat genetik "reprogramming"

KERUSAKAN SEL YANG REVERSIBEL

pada stadium awal terjadinya kerusakan


atau pada kerusakan ringan, kerusakan
fungsi dan morfologi akan dapat kembali
normal jika penyebab dari kerusakan
tersebut dihilangkan.
Pada stadium ini meskipun terjadi
kerusakan sel secara signifkan, namun
tidak terjadi kerusakan baik pada
membran sel maupun pada pada inti.

KEMATIAN SEL

pada kerusakan yang terjadi secara terus


menerus, maka kerusakan tersebut
menjadi irreversibel dan akhirnya sel
tidak memiliki kemampuan untuk
memperbaiki kerusakan sehingga
menyebabkan sel mati.
Ada 2 macam kematian sel, yang
dibedakan dari morfologi, mekanisme dan
perubahan fsiologis dan penyakit, yaitu
apoptosis dan nekrosis.

Apoptosis

kematian sel oleh sel itu sendiri yang disebabkan


oleh growth factor atau DNA sel atau protein
yang dihancurkan dengan maksud perbaikan.
Memiliki karakteristik sel dimana inti sel
mengalami pemadatan dan tidak terjadi
kerusakan membran sel.
Apoptosis memerlukan sintesis aktif RNA dan
protein dan merupakan suatu proses yang
memerlukan energi
Secara morfologis, proses ini ditandai oleh
pemadatan kromatin di sepanjang membran inti

Apoptosis sel hati oleh virus hepatitis

Sel mengalami pengurangan ukuran dan


sitoplasmanya berwarna eosinophilic terang
serta nukleusnya mengalami kondensasi

Nekrosis

terjadi kerusakan membran, lisososm


mengeluarkan enzim ke sitoplasma dan
menghancurkan sel, isi sel keluar dikarenakan
kerusakan membran plasma dan mengakibatkan
reaksi inflamatori.
Nekrosis adalah pathway yang secara umum
terjadi pada kematian sel yang diakibatkan oleh:
Ischemia
Keracunan
infeksi dan
trauma

PERBEDAAN KEMATIAN SEL SECARA


NECROSIS DAN APOPTOSIS

Gambaran Mikroskopik :
A. Nukleus
Piknosis : nukleus terlihat lebih bundar,
ukuran lebih kecil dan gelap
Karioreksis : nukleus mengalami fragmentasi
menjadi kecil dan tersebar
Kariolisis : nukleus lisis, tidak terlihat
sehingga rongga kosong dibatasi membran
nukleus disebut ghost.
B. Sitoplasma : berwarna asidoflik, struktur
tidak jelas, jika melanjut :
1. Tidak terlihat garis besar struktur histologi
sel
2. Tidak terlihat adanya pewarnaan

Tipe-tipe morfologik nekrosis jaringan

Secara makroskopik dan dengan


pemeriksaan mikroskop dapat dikenali
beberapa bentuk nekrosis.
Bentuk-bentuk tersebut:
Nekrosis koagulasi
Nekrosis liquefaktif (mencair)
Nekrosis lemak
Nekrosis kaseosa (perkejuan)

Nekrosis koagulasi

Tidak hanya terjadi denaturasi protein,


namun juga berkaitan dengan hambatan
enzim-enzim litik.
Sel tidak mengalami lisis, dengan
demikian kerangka luar sel relatif utuh.
Inti menghilang dan sitoplasma yang
mengalami asidifkasi menjadi eosinoflik

Nekrosis koagulasi-infrak ginjal

Gambaran makroskopik :

terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau


kekuning-kuningan dan sedikit berlemak,
padat

Gambaran mikroskopik :

struktur sel dan jaringan masih jelas, inti


sel mengalami piknotik (menghilang),
sitoplasma lebih acidophilic

Nekrosis liquefaktif

Ditandai oleh larutnya jaringan akibat lisis


enzimatik sel-sel yang mati.
Proses ini biasanya terjadi di otak sewaktu
terjadi pelepasan enzim-enzim otokatalitik dari
sel-sel yang mati.
Nekrosis likuefaktif juga terjadi pada
peradangan purulen akibat efek heterolitik
leukosit polimorfonuklear pada pus.
Jaringan yang mengalami likuefaksi menjadi
lunak, mudah mencair, dan tersusun oleh sel-sel
yang mengalami disintegrasi dan cairan.

Nekrosis liquefaktif-infark otak


.

Gambaran makroskopik :

adanya benjolan berisi cairan dikelilingi


kapsula tipis dan ireguler.

Gambaran mikroskopik :

tampak ruang kosong dengan sisa


kapsula yang ireguler, terlihat fbrin dan
neutrophil disekitarnya.

Nekrosis lemak

Terjadi akibat kerja enzim-enzim lipolitik pada


jaringan lemak.
Proses ini biasanya terjadi pada nekrosis
pankreatik akut dan merupakan konsekuensi
pelepasan lipase pankreas ke jaringan
peripankreas.
Lipolisis ditandai oleh hilangnya kontur sel-sel
lemak.
Asam-asam lemak yang dibebaskan dari sel
lemak mengalami saponifkasi dengan mengikat
natrium, kalium dan kalsium.

NEKROSIS LEMAK-PANKREATITIS AKUT

Nekrosis kaseosa (perkejuan)

Memiliki baik gambaran nekrosis koagulasi


maupun likuefaktif.
Biasanya nekrosis ini terjadi di bagian tengah
granuloma tuberkolusa, yang mengandung
bahan seperti keju yang putih atau
kekuningandan merupakan asal nama nekrosis
tipe ini.
Secara histologis, rangka luar sel tidak lagi utuh,
tetapi sebaliknya jaringan juga belum mencair.
Sisa-sisa sel tampak sebagai bahan amorf
bergranula halus.

NEKROSIS KASEOSA-TUBERCULOSIS PARU

Gambaran makroskopik :

terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau


kekuning-kuningan dan sedikit berlemak,
padat

Gambaran mikroskopik :

struktur histologi sudah tidak terlihat lagi


membentuk masa bergranulasi.
Dengan pengecatan HE berwarna keabuabuan, dikelilingi oleh epiteloid dan limfosit.

SELAMA
T
BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai