GANGGUAN DEPRESI
Mempengaruhi 2-3% anak-anak, >8%
remaja
Meskipun peran genetik mengkontribusi
secara moderat sebanyak 40-50%, lebih
ditekankan faktor stressor lingkungan dan
peristiwa/kejadian bermakna sebagao
penyumbang mayor pada depresi mayor
Epidemiologi
Gangguan depresi meningkat dengan
umur pada populasi umum.
Pada kelompok anak-anak sekolah,
prevelensi 2-3% dan lebih tinggi pada lakilaki.
Pada remaja, prevelensi 4-8% dan pada
perempuan dan 2-3 kali lebih tinggi pada
perempuan
Menjelang usia 18 tahun, prevelansi
kumulatif mencapai 20%
Etiologi
Genetik
-Polimorfisme Promoter Transporter Serotonin (5-HTTLPR)
-S-allel pendek---> mempengaruhi reuptake serotonin
Keluarga
-Pewarisan depresi mayor: 40-50%
-Pada anak dengan salah satu orang tuanya yang ada
riwayat gangguan depresi, resiko menjadi dua kali lipat
-Resiko menjadi empat kali lipat jika kedua-dua orang tua
mempunyai riwayat gangguan depresi
Neurobiologi
-Studi neuroendokrin : aksis hipothalamikpituitary-adrenal, hormon pertumbuhan,
aksis hipothalamik-pituitary-gonad dan
hipothalamik-pituitary-tiroid
-Teori hormon FT4
Siklotimia
-gangguan mood yang bersifat kronik dan
berfluntuasi dan tidak memenuhi kriteria
episode depresif mayor
-Perbedaan antara dewasa dan anakanak/remaja adalah periode berjalannya
gangguan adalah 1 tahun untuk anakanak/remaja dan 2 tahun untuk dewasa
-Jika berlangsung melebihi 2 tahun, maka
diagnosis gangguan bipolar II ditegakkan
Diagnosis Differensial
Gangguan mood
ADHD
Prognosis
tergantung pada derajat depresi
Secara umum, 90% pulih dalam masa 1-2
tahun
Faktor mempengaruhi prognosis : umur
onset, derajat setiap episode dan faktor
komorbiditas lain.
Rawatan
American Academy of Child and
Adolescent Psychiatry -->Texas Children's
Medication Algorithm Project (TMAP)
Depresi ringan : psikoedukasi dan
psikosuportif
Depresi moderat-berat atau Episode
Depresi mayor berulangan : psikofarmako,
terapi kognitif dan perilaku atau terapi
interpersonal (berkesan jika diteruskan
selama 6 bulan dan lebih)
BUNUH DIRI
Di Amerika Serikat, bunuh diri adalah
penyebab ketiga dari kematian remaja
Dalam masa 15 tahun, angka kejadian
bunuh diri dan ide-idea bunuh diri telah
menurun di kalangan remaja
Ini seiringan dengan peningkatan
medikasi SSRIs yang diberikan dalam
rawatan remaja dengan gangguan mood
dan perilaku
Epidemiologi
Dalam studi 3 bulan, kelompok sampel
umur 9-16 tahun: ide bunuh diri pasif kirakira 0.1%, ide bunuh diri dengan rencana
kira-kira 0.3%, cobaan bunuh diri 0.25%
Dalam kelompok remaja berumur 14-18
tahun, ide bunuh diri 2.7% dan cobaan
bunuh diri pertahun 4.3%.
Dalam populasi remaja, perempuan
10.1% dan laki-laki 3.8%
Etiologi
Faktor Genetik
-S-alel pendek pada Promoter Transporter Serotonin (5HTTLPT)
Faktor Biologis
-Reseptor transporter serotonin di korteks prefrontal
berkurang.
Faktor Psikososial
-Faktor keluarga : penganiayaan fisik dan seksual,
pengabaian.
-Orientasi seksual : resiko menjadi 2-6x pada gay, lesbian
atau biseksual
Rawatan
Kombinasi CBT dan SSRI
Dialectical Behavior Therapy (DBT)
-Komponen : kelas penerimaan diri, instruksi
menghindar situasi yang memicu perilaku
"self-destruct", kelas untuk meningkatkan
toleransi terhadap stress psikososial
Epidemiologi
Great Mountain Study :
-gangguan bipolar pada anak-anak yang
sangat muda sangat jarang
-Pada anak-anak 9-13 tahun, tiada kasus
Gangguan Bipolar I
-Pada populasi remaja berumur 16 tahun,
prevelansi gangguan bipolar adalah anta
0.06 hingga 0.1 %