P a g e | 11
P a g e | 22
P a g e | 33
Kini, tas buatan bapak enam anak itu sudah menjadi langganan perusahaan dan sejumlah
instansi pemerintah. Bahkan tasnya itu melanglangbuana hingga ke Amerika Serikat berkat
ada kegiatan semacam diklat kerjasama lembaga di Indonesia dengan lembaga di Amerika.
Tas buatan Dede juga banyak dicari perusahaan dan instansi pemerintah di seantero
Nusantara. Seperti saat Tribun bertandang ke rumah produksinya, pembicaraan kerap
terpotong gara-gara banyak telepon masuk dari konsumen yang hendak memesan tas. Ada
dari Lampung dan Ternate.
as yang dibuat Dede beragam. Ada tas punggung, jinjing, laptop, belanja, dan tas sekolah.
Hanya tas wanita yang tidak dibuat, dengan alasan tas wanita lebih mengutamakan fashion
dan pembuatan pun harus eksklusif.
Harga yang ditawarkan beragam, mulai Rp 5.000 sampai seratusan ribu per buah. Namun
karena tas dijual dalam jumlah partai, pembelian minimal 100 tas.
Pembelian bisa dilakukan dengan cara datang ke showroom atau memesan melalui telepon,
fax, atau email.
Dalam sebulan, Dede meraup omzet rata-rata Rp 50 juta. Namun omzet bisa lebih besar di
momen tertentu seperti penerimaan mahasiswa baru atau gelaran besar seperti PON.
P a g e | 44
Tentunya lokasi serta tempat benar-benar penting sebab dengan lokasi yang cocok serta
setrategis, jadi para konsumen lebih mduah mengakses tempat Anda. Carilah tempat yang
dekat dengan keramaian serta mudah di lalui kendaraan.
6. Bergabung bersama Reseller Produk tas
Relasi serta komunitas benar-benar penting untuk rutin mendukung kesuskesan Anda, jangan
malu serta gengsi carilah jaringan yang kira-kria dapat dijadikan mitra serta dapat
mengembangkan produk Kamu alias istilahnya menjadi Reseller Produk.
7. Promosi serta Pemasaran Yang Efektif
Jika Produk Kamu ingin diketahui oleh orang luas, jadi Kamu wajib mempromosikan serta
memasarkan produk Kamu dengan cara luas juga. Apabila Kamu mempromosikan melewati
offline mungkin dapat memasang sepanduk alias banner besar, membikin sticker, membagibagikan brosur, membikin kalender dengan memasang iklan produk Kamu di dalam nya,
melewati iklan majalah alias koran. Kini ini pemakai internet di Indonesia sangat tak sedikit
oleh sebab itu telah seharusnya kita mempromosikan produk kita melewati online mungki
dapat melewati iklan facebook, twitterm instragram, google puls, google map, website,
memasang iklan di situs orang dsb.
Spesialis Reparasi Tas di Ciledug
terlalurisky Tuesday, March 17, 2015 4
Comments Blog , ciledug , informasi , inspirasi , keseharian ,permak , reparasi tas , servis
Ada banyak sekali jasa permak jahitan di sekitar perumahan. Bentuknya pun beragam, ada
yang berupa kios (toko) ada juga yang berkeliling dengan sepeda. Spesialisasinya juga
berbeda-beda. Banyaknya, sih, yang spesialis jins, kemeja dan pakaian keseharian lainnya.
Banyak juga yang spesialis perrmak atau jahit kebaya dan sefari. Tapi kalau spesialis tas?
sedikit sekali
Nah, asiknya, ternyata jasa permak tas ini ada di dekat rumah saya. Di Ciledug. LIA TAS
nama kiosnya. Lokasinya di jalan Raden Fatah. Patokannya, di perempatanbesar Ciledug. Di
sekitaran tempat angkot ngetem.
P a g e | 55
Setelah tahu keberadaan tukang permak itu dari adik saya yang memang sering berurusan
dengan tukang jahit, saya pun ke sana, membawa salah satu tas kesayangan--saya beli
waktu kelas 2 SMA--yang rusak resletingnya.
Kios LIA TAs itu kecil sekali. Hanya 1x3 meter persegi. Di sana, terpampang banyak sekali
tas hasil permak. Dari mulai koper, tas jinjing, dan ransel.
"Saya mau benerin tas nih, bang. Resletingnya doang. Udah rusak," kata saya sambil
menyerahkan tas.
"Oh, masih bisa ini mah. Cuma perlu diganti kepala resletingnya aja," Jawab si abang yang
setelah kenalan saya tahu bahwa namanya adalah Saiful. Saya lega, ternyata resletingnya tak
perlu diganti.
"Yaudah bang, benerin aja. Berapa bang ongkosnya?"
Saya taksir biayanya, paling tak sampai Rp 10 ribu. Maklum, di tukang permak langganan
saya, memperkecil celana jins pun hanya Rp 10 ribu. Ya ini cuma kepala resleting tok.
"Lima belas ribu." sambil menjawab, Bang Saiful sudah mulai mencongkel resleting tas.
"Oh,"
Walau kaget tapi tetap berusaha maklum. Bang Saiful ini spesialis. Walau pun mesin jahitnya
sama seperti tukang permak di seluruh Indonesia, tapi bang Saiful adalah spesialis tas.
P a g e | 66
Menyembuhkan jerawat ke dokter kulit tentu akan lebih mahal biayanya ketimbang ke dokter
umum.
"Yaudah bang. Bisa ditunggu kan yah?" saya agak nggak mau rugi. Udah bayar mahal, proses
pengerjaannya harusnya bisa cepet.
Bang Saiful pun langsung mendedel resleting.
Ongkos permak atau reparasi tas di sini berkisar dari Rp 15 ribu hingga Rp 150 ribu. Bang
Syaiful bercerita, seringkali ongkosnya pun bisa mendekati harga beli tas tersebut atau malah
lebih mahal. "Kalau reparasi tas kan perlu ketelitian lebih. Ada cara-cara khusunya lah. Bapak
saya saja perlu tiga tahunan untuk bisa jadi kayak sekarang," kata Bang Saiful.
Kalau dipikir-pikir, jika ongkos permaknya tinggi, lebih baik beli saja tas baru. Tapi ternyata,
bagi sebagian orang, tas bukan soal fungsi saja, tetapi juga cerita.
"Mungkin tasnya punya kenang-kenangan kali ya. Dikasih sama seseorang gitu. atau emang
tas yang dia sayang banget," seloroh Bang Saiful.
Betul juga! Ternyata reparasi tas itu adalah perkara memelihara kenangan. Ihiiy
SHARE THIS:
Salah satu pelaku usaha yang menggeluti bisnis ini adalah Ahmad Taufik. Selain tas, Ahmad
fokus mereparasi sepatu. Dia mendirikan bengkel tas dan sepatu yang disingkat Bengtatu.
Usaha yang bergerak di bidang jasa reparasi, restorasi, dan custom untuk produk tas dan
sepatu ini mulai dirintis sejak awal 2014. Awalnya, dia bergerak di usaha produksi tas dan
sepatu kustomisasi. Namun, karena usaha produksi tersebut kalah bersaing dengan usaha
yang sudah besar, Taufik pun mulai mencari akal dengan masuk ke bidang usaha jasa.
Untuk menutup biaya operasional, kami iseng-iseng menawarkan jasa reparasi tas dan
sepatu, ternyata responsnya sangat luar biasa. Orang jauh lebih cenderung tertarik kepada
reparasi. Satu orang bisa mempunyai lebih dari lima produk yang rusak, katanya.
Melihat respons konsumen yang sangat baik, dia pun mulai menyeriusi bidang tersebut.
Dengan modal sekitar Rp5 juta, dia membeli mesin jahit biasa seharga Rp1,5 juta dan mesin
P a g e | 77
jahit cangklong (khusus untuk menjahit bahan kulit dan bahan-bahan berat lainnya) seharga
Rp2,5 juta, serta bahan pelengkap seperti aksesori, kulit sintetis, kanvas, lem, dan benang.
Selama enam bulan pertama, Ahmad hanya menawarkan jasanya kepada teman-temannya,
sambil terus menambah pengetahuan mengenai produk tas dan sepatu. Pasalnya, mirip
seperti bengkel mobil, setiap pelanggan datang dengan jenis, tipe, dan merek produk yang
berbeda-beda.
Setelah mulai percaya diri, dia mulai berpromosi kepada publik baik secara offline maupun
online lewat website bengtatu.com dan media sosial. Dia juga mengontrak dua lokasi usaha,
yakni di daerah Cisaranten, Guruminda, Bandung Timur untuk jenis reparasi berat dan di
Jalan Salak nomor 2 KavaleriTurangga, Bandung untuk jenis reparasi ringan.
Layanan utama yang diberikan Bengtatu, yakni reparasi ringan berupa penggantian resleting,
aksesoris yang patah atau rusak, tali tas yang putus atau rusak, jahitan yang lepas, atau
bahan tas yang sobek.
Selain itu, ada juga layanan jasa restorasi yang biasanya ditawarkan bagi tas berbahan kulit
yang mengalami pengelupasan. Pada restorasi, bahan utama akan diganti dengan model
yang sama tanpa menghilangkan brand dan aksesorisnya.
Harga yang dipatok untuk tiap layanan tersebut berbeda-beda tergantung tingkat kesulitan
dan bahan. Misalnya, reparasi ringan dipatok Rp60.000 untuk level standar dan selanjutnya
kelipatan Rp25.000 untuk level menengah dan sulit.
Adapun, untuk jasa restorasi dipatok mulai Rp250.000Rp500.000 dengan masa pengerjaan
sekitar dua hari. Mayoritas klien Bengtatu selama ini lebih menyukai jasa reparasi daripada
restorasi. Dalam mereparasi tasnya adalah brand, harga tas, ataupun kenangan terhadap tas
itu.
Setiap bulannya, Taufik yang dibantu enam orang karyawan mampu menangani 100200
produk tas. Omzet dari jasa reparasi dan restorasi ini lumayan besar, sekitar Rp15 juta
Rp25 juta per bulan dengan laba bersih sekitar 40%. Di luar itu, kami juga menjual aksesori
dan produk pembersih, yang rata-rata omzetnya sekitar Rp3 jutaRp5 juta, katanya.
Tak bisa dipungkiri, bisnis reparasi tas terbilang usaha yang sangat menjanjikan. Namun,
usaha ini termasuk jasa yang berisiko karena menyangkut perawatan barang dan produk
kesayangan pelanggan, apalagi jika barang tersebut memiliki brand ternama dengan harga
jutaan rupiah.
Oleh karena itu, keseriusan dan komitmen dalam menjaga mutu dan kualitas sangat
diperlukan. Taufik sendiri menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga kualitas.Pertama, satu
orang satu produk. Lewat mekanisme kerja ini, proses pembongkaran hingga pemasangan
kembali dilakukan oleh orang yang sama.
Kedua, kreativitas. Dia selalu mendorong para karyawan mempelajari konsep dan teknikdo it
yourself (DIY). Tentu saja ada hal-hal yang tidak bisa kami perbaiki kalau kerusakannya
terlalu parah. Akan tetapi, selalu ada solusi dari kami, mulai dari restorasi, make over, variasi,
modifikasi dan banyak hal kreatif lainnya untuk menutupi kerusakan pada produk yang
memang tidak bisa diperbaiki lagi, tambahnya.
Ketiga, aspek hospitality. Pria 30 tahun yang masih menjadi karyawan salah satu hotel besar
di Bandung itu menyadari hospitality adalah aspek penting dalam usaha jasa. Pelanggan
dapat mengetahui setiap proses perbaikan yang dilakukan dan mereka dapat
P a g e | 88
menyumbangkan ide-idenya. Terakhir, garansi. Konsumen juga diberikan garansi selama dua
minggu setelah perbaikan.
Jasa yang ditawarkan Bengtatu diyakini Taufik bisa masuk ke semua kalangan. Pelanggannya
tidak hanya berasal dari Bandung, tetapi mulai meluas ke luar kota. Melihat respons pasar
terhadap jasa reparasi tas yang datang dari luar kota sejauh ini, Taufik berniat membuka
cabang Bengtatu di kota lain, serta mengembangkan layanan lain, berupa pewarnaan dan
laundry.
Taufik optimistis jasa reparasi tas masih bisa berkembang karena persaingan juga belum
terlalu ketat. Apalagi, modal usaha yang diperlukan juga tidak besar, hanya perlu keterampilan
dan pengetahuan terhadap produk yang ditangani.
Emiten mulai Bersolek di Laporan Keuangan. Simak Infonya DI
Pelaku usaha lain yang juga menawarkan jasa reparasi tas adalah Shintya dan Prita.
Keduanya bermitra dalam mendirikan dan membesarkan bisnis reparasi tas dengan nama
Kainan, yang berpusat di Bintaro, Jakarta Selatan.
Bisa dibilang usaha di bidang jasa reparasi ini ditemukan secara tak sengaja dan bukan
merupakan konsep bisnis yang sengaja mereka rancang sejak awal. Sesuai namanya,
awalnya Kainan bergerak di bidang produksi tas dan produk lain seperti dompet dari bahan
kain yang dipadupadankan.
Kainan merupakan pengembangan dari bisnis awal Shintya dan Prita, yakni Applique Apik,
yang merupakan usaha produksi tas, mukena, dan taplak meja dengan aplikasi sulam tangan.
Seiring berjalannya waktu, Shintya dan Prita mulai melihat peluang-peluang baru, termasuk
menyediakan jasa pembuatan tas kustomisasi dan reparasi tas.
Sejak 2014, banyak teman-teman dekat kami yang selalu meminta tolong supaya tasnya
direparasi, entah itu rusak di bagian resleting atau lepas kaitan tasnya. Lama kelamaan
teman-teman kami memberikan info ke temannya bahwa di Kainan bisa reparasi tas, tutur
Shintya.
Berbekal promosi dari mulut ke mulut itulah, jasa reparasi tas mulai meluas, tidak lagi sebatas
di lingkaran pertemanan pribadi. Kendati demikian, kala itu usaha reparasi belum terlalu
digeluti secara serius.
Pada tahap awal, tidak ada standar harga yang dipatok untuk jasa tersebut. Mereka hanya
berpegang pada prinsip sederhana, yakni teman atau pelanggan merasa senang karena tas
mereka yang rusak dapat digunakan kembali.
Akan tetapi, melihat respons yang juga cukup besar dari pasar, insting bisnis keduanya mulai
jalan. Mulai 2015, Kainan kembali menyeriusi peluang usaha reparasi tas sekaligus dompet.
Mengingat Kainan hanya bergerak di toko online tanpa toko offline, semua mekanisme
promosi dan pemesanannya dilakukan secara online, baik melalui media sosial,
sepertiFacebook, Instgram hingga aplikasi chatting.
Awalnya kami sempat ragu, apakah orang percaya reparasi bisa dikerjakan via online tanpa
bertemu dengan tukangnya. Namun, dengan mengumpulkan semua foto-foto
before dan after, kami coba lakukan pemasaran via online. Ternyata feedback yang kami
dapatkan luar biasa, kata ibu dua anak itu.
Banyak konsumen yang tertarik dan mulai coba-coba mereparasi tas ataupun dompetnya.
Sejauh ini, hasil reparasi Kainan selalu dianggap memuaskan. Tas tersebut diperbaiki di
P a g e | 99
10
rumah Shintya yang juga sekaligus menjadi pusat workshop Kainan di Jalan Kepodang 8 Blok
k.1 No. 39-40 Bintaro Sektor 2.
Di tempat workshop tersebut, proses produksi dan reparasi dilakukan oleh Shintya dibantu
oleh dua orang pekerja. Konsumen yang dibidik Kainan merupakan segmen pasar remaja, ibu
muda, dan wanita bekerja yang memang biasanya senang mengoleksi tas.
Sejauh ini, pengguna jasa reparasi Kainan berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti
Jabodetabek, kota-kota di Pulau Jawa, hingga Kalimantan dan Aceh. Ini benar-benar di luar
prediksi kami sebab mereka ternyata cukup puas dengan asil yang kami buat.
Shintya mengungkapkan rata-rata tas yang ingin direparasi adalah tas-tas wanita dari merek
ternama yang memang sudah banyak berseliweran di pasar.
Ditinjau dari jenis bahannya, kebanyakan tas yang direparasi bukan dari material kulit asli.
Kendati demikian, dia menjamin material yang digunakan untuk mereparasi tas itu juga tidak
mudah mengelupas karena terbukti hingga saat ini belum pernah ada komplain dari
pelanggan.
Proses mereparasi tas di Kainan tidak terlalu sulit. Biasanya klien akan bertanya lewat
aplikasi chatting di Facebook, lalu mereka mengirimkan foto kerusakan tas agar Kainan dapat
memberikan harga total biaya reparasi.
Jika konsumen setuju, mereka tinggal mengirimkan uang muka sebesar 50%, setelah tas
yang rusak diterima di workshop. Sisanya dapat dilunaskan setelah pengerjaan selesai yang
biasanya butuh waktu 7 hingga 10 hari. Biaya reparasi dipatok dengan tarif berbeda-beda
dengan kisaran mulai Rp50.000Rp300.000, disesuaikan dengan kerusakan masing-masing
tas.
Shintya mengaku jumlah orderan reparasi memang belum sebesar orderan tas kustomisasi
dengan perbandingan 30%:60%. Oleh karena itu, Kainan masih mengembangkan keduanya
secara bersamaan. Dariproduksi tas kustomisasi dan jasa reparasi online itu, Kainan mampu
membukukan omzet Rp20 jutaRp25 juta per bulan dengan margin laba 30%.
Bisnis reparasi tas bisa dibilang merupakan salah satu bisnis yang sangat menguntungkan,
serta bisa bertahan hingga puluhan tahun. Keluarga Iwan Setiawan sudah membuktikannya.
Pria berusia 36 tahun, pemilik usaha Rashel ini menuturkan orang tuanya sudah menggeluti
usaha reparasi tas sejak 1960-an.
Belakangan ini, beberapa saudara dan keluarganya juga menggarap usaha yang sama, meski
dengan nama merek yang berbeda-beda. Iwan sendiri memutuskan untuk terjun ke dalam
bisnis yang sama sejak delapan tahun lalu karena melihat peluangnya yang masih
menjanjikan.
Dia mendirikan pusat reparasi pertamanya di jalan Srengseng, Jakarta Barat yang
menyediakan jasa reparasi segala jenis tas, koper, hingga sepatu dan sandal. Usaha tersebut
berjalan lancar hingga kini dan bahkan telah memiliki cabang. Iwan menyewa satu toko baru
di Jalan Daan Mogot Jakarta Barat, sebagai tempat lokasi usaha Rashel kedua sejak delapan
bulan lalu.
Usaha reparasi tas ini masih jarang sehingga peluangnya masih bagus, berbeda dengan
bisnis reparasi atau permak jeans yang sudah menjamur dan ada hampir di setiap gang,
tuturnya. Dia mengungkapkan potensi bisnis reparasi tas cukup menjanjikan. Margin labanya
bisa mencapai 50% dengan omzet yang lumayan besar.
P a g e | 1010
11
Sebagai contoh, di lokasi usahanya yang berada di Daan Mogot, order yang masuk setiap hari
rata-rata sekitar tujuh tas, baik untuk reparasi ringan seperti ganti tali atau resleting maupun
reparasi berat atau restorasi. Dengan mematok tarif sekitar Rp20.000Rp60.000 untuk
reparasi ringan dan Rp250.000Rp400.000 untuk reparasi berat, dia dapat mengantongi
omzet sekitar Rp10 juta per bulan.
Angka itu masih terbilang kecil karena saat ini pelanggan di kantor cabang Rashel memang
belum seramai di kantor pusat. Di pusat reparasinya yang ada di Srengseng, orderan yang
masuk cukup besar. Dalam sehari, dia dapat mengantongi omzet kotor Rp2 juta dari reparasi
tas. Jika sedang sepi, omzet yang diraup bisa mencapai Rp1 juta.
Jumlah itu juga dianggapnya masih belum optimal karena masih ada potensi pasar online
yang belum bisa tergarap dengan baik. Iwan memang telah menjalankan promosi di
Instagram dan Facebook dengan akun @Iwanboeing, tetapi sejauh ini tujuannya hanya
sebatas membangun branding, tanpa ada transaksi.
Dia mengaku sudah banyak konsumen dari luar kota yang menanyakan jasa reparasi Rashel.
Namun, Iwan masih memilih fokus melayani pelanggan yang datang langsung dengan alasan
masih kekurangan tenaga kerja.
Dari pengalaman tersebut, Iwan tidak ragu menyatakan usaha reparasi tas adalah bisnis yang
layak diperjuangkan. Apalagi, saat ini kecenderungan orang untuk mereparasi tas semakin
tinggi kendati banyak tas-tas dengan harga murah yang dijual di pasaran. Alasan orang
mereparasi tas yang paling umum karena senang dengan tas lamanya. Biasanya karena
modelnya jarang di pasar atau tasnya dibeli dengan harga mahal, katanya.
Emiten mulai Bersolek di Laporan Keuangan. Simak Infonya DI SINI
Home Tips Bisnis Strategi Pemasaran Usaha Jasa Servis Tas
Strategi Pemasaran Usaha Jasa Servis Tas
P a g e | 1111
12
Dilihat dari kerusakannya, sebenarnya kerusakan tas yang diservis tidak terlalu sulit untuk
diperbaiki seperti misalnya kerusakan pada resleting, ataupun bagian kulit tas yang sobek,
cantolan tali rusak dan lain sebagainya. Yang disebabkan oleh beberapa hal seperti menahan
beban yang terlalu berat ataupun terburu-buru dalam membuka resleting.
Harga untuk reparasi tas ini sangat bervariasi tergantung tingkat kerusakan dan juga bahan
baku penggantinya. Seperti halnya servis kepala resleting seharga Rp 35 ribu Rp 45 ribu,
service rel sleting seharga Rp 50 ribu Rp 125 ribu, service ganti tali gandengan Rp 50 ribu
Rp 150 ribu dan sebagainya.
Usaha jasa reparasi tas memiliki prospek yang bagus ke depan, karena selain pangsa pasar
yang luas, keuntungan bersih yang didapat pun lumayan besar yaitu sekitar 40% omset yang
didapat. Terutama bila membuka usaha ini di tempat yang banyak dilewati oleh kaum wanita
ataupun di pusat perbelanjaan serta di kampus-kampus. Namun yang perlu dicatat, untuk
menjalankan usaha ini diperlukan lokasi yang tidak perlu luas namun memberikan ruang
tunggu untuk para konsumen dan ruang tunggu tersebut nyaman digunakan.
Memasarkan usaha jasa reparasi tas ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan
menyebarkan brosur dan juga kartu nama di dekat toko, atau pun bisa menggunakan media
internet dengan menyebarkan informasinya di jejaring sosial.
PERMAK KOPER: Tumpukan tas koper yang akan direparasi di Suyudono Shoes.
(HARSEM/WARA MERDEKAWATI)
BARUSARI-Menjelang Hari Raya Lebaran 1433 H, sejumlah tempat jasa reparasi tas dan
sepatu di Kota Semarang, ramai dikunjungi masyarakat. Mereka kebanyakan mereparasi tas
koper, sebagai salah satu keperluan untuk mudik.
Tumpukan tas koper terlihat di ruangan depan Suyudono Shoes yang membuka jasa reparasi
barang, seperti tas maupun sepatu. Tas-tas tersebut bukanlah tas koper baru yang akan
dijual, melainkan tas koper lama yang sudah rusak salah satu bagiannya.
Banyak yang datang untuk reparasi. Apalagi menjelang Lebaran banyak yang memperbaiki
P a g e | 1212
13
tas koper mungkin dipakai mudik, ungkap Widya (30), istri pemilik Suyudono Shoes yang
berlokasi di Suyudono 10 A.
Dikatakan, jenis koper yang direparasi kebanyakan model koper troli dengan kerusakan
beragam, seperti rusak retsleting maupun roda troli. Kebanyakan model koper yang
menggunakan troli. Biasanya yang rusak pada bagian roda troli, katanya.
Jelang Lebaran tahun ini, lanjut Widya, pihaknya sudah menerima order reparasi tas koper
sekitar 20 tas. Hampir sama dengan menjelang Lebaran tahun sebelumnya.
Tiap lebaran, memang ramai yang memperbaiki tas koper. Selain itu juga yang minta
diperbaiki sepatu atau sandal, lanjutnya yang memiliki 8 pekerja.
Mengenai tarif reparasi, tergantung kerusakan. Untuk tas koper perbaikan retsleting tarifnya
mulai Rp 30 ribu hingga Rp 85 ribu. Sedangkan kerusakan roda dipatok dengan Rp 115 ribu.
Selain reparasi tas koper, para pemesan yang mayoritas berasal dari kalangan ibu rumah
tangga melakukan renovasi berbagai barang lama seperti sandal, sepatu, dompet, tas agar
terlihat menjadi lebih baru.
"Kami juga menerima jasa reparasi dari bahan kulit dan sintetis. Setelah diperbaiki, hasilnya
hampir sama dengan yang baru. Tarif sesuai tingkat kerusakan barang, jelasnya.
Sementara Santoso, salah satunya yang memilih untuk mereparasi tas trolinya yang akan
digunakannya untuk mudik. Hanya rusak rodanya, kalau mau beli yang baru eman-eman
yang lama karena rusaknya cuma sedikit, ungkapnya.
Sama halnya dengan Dian, selaku pelanggan mengaku lebih memilih memperbaiki sepatunya
yang nampak kusam dan rusak di bagian tali pengikatnya ketimbang membeli baru untuk
keperluan Lebaran. Sepatu ini mungkin sekarang sudah sulit dicari. Kalau pun ada harganya
pasti tambah mahal, ujarnya. (wam/16)
P a g e | 1313
14
Setiap musim haji tiba, Yanto tidak pernah sekalipun absen. Keuntungan yang menjanjikan,
membuatnya merasa sayang jika harus melewatkan kesempatan yang hanya ada setahun
sekali ini.
Bersama sejumlah rekan kerjanya, Yanto menyewa salah satu sudut stan yang ada di
Embarkasi Haji Donohudan, Boyolali. Stan yang disewanya tidak luas, lebih kurang 2 X 2
meter saja. Di sana ada bilik kecil yang digunakannya untuk beristirahat secara bergantian.
Karena, pekerjaannya bisa dibilang 24 jam sesuai kedatangan kelompok terbang (kloter).
Meski kecil, harga sewa los tidaklah murah yakni mencapai Rp 10 juta selama masa
pemberangkatan. Namun ia mengaku tarif sebesar itu bisa kembali diperolehnya dengan
mudah saat banyak jemaah yang mereparasikan tasnya.
Namun sayangnya, jumlah Calhaj yang mereparasikan tas semakin menyusut. Terlebih
dengan adanya pemotongan kuota yang mencapai 20 persen. Itu sangat terasa bagi Yanto
dan kawan-kawan. Kendati begitu, jika kondisi ramai sehari reparasi tasnya bisa memperbaiki
hingga 200 tas.
Ya tergantung kloternya juga Mas, misalnya dari Yogyakarta kemarin sepi. Tiga hari saya
memperbaiki 15 tas, tapi kalau dari pantura (pantai utara) pasti ramai, katanya.
Yanto dan teman-temannya, melayani berbagai reparasi tas. Mulai dari mengganti sabuk,
memperbaiki roda tas, hingga memasang pengaman koper. Tetapi paling banyak mengganti
sabuk, karena sabuknya tipis, ujarnya.
Yanto memasang tarif tak terlalu mahal, yakni Rp 25.000 untuk setiap tas. Jika kondisi ramai,
dalam sehari dirinya bisa meraup omzet hingga lebih dari Rp 500.000.
Selain Yanto, tukang reparasi lainnya Dwi (26) mengatakan, awalnya mereka bukanlah tukang
reparasi sabuk tas. Melainkan, memasang troli atau roda untuk tas. Namun
karena sekarang pemasangan roda tas itu dilelangkan, dirinya pun terpaksa ganti haluan
dengan mencari peluang lain yang bisa dikerjakan.
Kalau dulu memasang troli, karena sudah ditenderkan kami pun beralih ke reparasi tas,
katanya.
Salah seorang Calhaj, Sarjio (46) mengaku sangat terbantu dengan adanya reparasi tas ini.
Dengan tas yang standar, Sarjio sempat khawatir jika nantinya terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Sesuai imbauan, tas paspor ini harus selalu melekat di badan, jangan sampai
ditinggal. Dengan sudah diperbaiki seperti ini, saya pun merasa lebih tenang, tuturnya. *** Ari
Purnomo
P a g e | 1414