Anda di halaman 1dari 26

Asuhan keperawatan dengan gangguan

berhubungan dengan sosial


Manusia mahluk sosial ingin mencapai
kepuasan dalam kehidupan harus mampu
menciptakan & mengembangkan hubungan
interpersonal yang positif.
Hubungan yang sehat.
Intim
Memvalidasi nilai
Terbuka tentang perasaan masing-masing
Menghargai & memahami keunikan
empati

Terbina jika :
Saling terbuka & tetap memperhatikan
identitas pribadi merasa dekat
Mempunyai perasaan saling
membutuhkan atau saling tergantung
keseimbangan antara
ketergantungan & mandiri.

Connected , terlibatan aktif dalam


berhubungan dan puas.
Paralleslism , kurang terlibat dalam
hubungan dan merasa puas.
Disconnected , tidak berhubungan
dan tidak merasa puas.
Enmesment , terlibat hubungan
tetapi tidak merasa puas

Rentang respon

adaptif
kesepian menarik diri
maladaptif
Solitut otonomi
impuls
Kebersamaan

ketergantungan

Saling ketergantungan

manipulasi
narkose

Respon adaptif

Solitut/menyepi : respon yang dibutuhkan


seseorang untuk menentukan apa yang
telah dilakukan dilingkungan sosialnya
dan suatu cara mengevaluasi diri untuk
menetukan langkah selanjutnya.
Otonomi : kemampuan individu
menentukan dan menyampaikan ide-ide,
pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.
Kebersamaan : suatu kondisi dalam
hubungan interpersonal dimana individu
mampu untuk saling memberi dan
menerima.

Saling ketergantungan : saling


ketergantungan anatara individu
dengan orang lain dalam membina
hubungan interpersonal

Respon maladaptif
Kesepian : kejadian subyek yang ditandai dengan
berkurangnya keintiman individu sulit melupakan
hubungan interpersonal dengan orang lain .
Menarik diri : individu mengalami kesulitan dalam
membina hubungan secara terbuka dengan orang
lain
menghindari interaksi dengan orang lain
merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak
punya kesempatan berbagai rasa, pikiran, prestasi,
kegagalan.
dimanifestasikan dengan memisahkan diri dan
tidak ada perhatian pada orang lain

Tergantung : individu gagal


mengembangkan rasa percaya diri
dan kemapuannya sukses
Manipulasi : individu beranggapan
semua hubungan mempunyai
tujuan menguntungkan dirinya.
Narkisme dan impulsif : individu
yang terlalu mengagumi/mencintai
diri sendiri pusat perhatian
hanya pada dirinya.

Tahap perkembangan
berhubungan

Masa bayi.
penetapan landasan rasa percaya penting
dalam proses berhubungan dengan orang lain
<perhatian dari ibu rasa tidak percaya
kesulitan berhubungan dengan orang lain pada
masa tumbang selanjutnya.
Masa kanak-kanak.
mengembangkan otonomi awal perilaku
mandiri
menunjukkan inisiatif rasa tanggung jawab
memasuki lingkungan sekolah belajar konsep
interdependen kerjasama, kompetisi, kompromi

Masa pra remaja dan remaja.


pra sekolah menjadi intim
dengan teman sejenis kelamin
remaja - menjadi intim dengan
teman lawan jenis dan tidak
tergantung orang tua
hubungan dengan teman sebaya
dependen
hubungan dengan orang tua
mandiri

Masa dewasa muda


sifat hubungan interdependen dengan
teman dan orang tua
memiliki kesadaran diri dan peka terhadap
perasaan dan kebutuhan diri dan orang
lain
ciri hubungan interpersonal yaitu demi
kepentingan bersama
Masa dewasa pertengahan/masa tengah
baya belajar menerima
individu yang matang dan percaya diri
menjalin hubungan dengan orang lain
sebagai pengganti kehilangan anak
kepuasan ubungan dengan anak
berkembang sesuai dengan perkembnagan
anak

Masa dewasa tua


berduka karena kehilangan dan
mengembangkan perasaan
keterikatan dengan budaya
individu menjalin hubungan dengan
orang yang dapat mendukung.

Gangguan hubungan
sosial

Suatu gangguan kepribadian yang tidak fleksibel,


pola tingkah laku yang maladaptif, mengganggu
fungsi seseorang dalam hubungan sosialnya.
Berbagai faktor yang mempengaruhi respon
maladaptif:
Gangguan pencapaian tugas perkembangan
Sistem keluarga yang terganggu.
Norma sosial yang tidak mendukung pendektan
seseorang dengan orang lain -- terjadi isolasi
sosial.

pengkajian

Perilaku yang diobservasi pada respon


sosial maladaptif mewakili upayaindividu
mengatasi anseitas - berhubungan
dengan kesepian, rasa takut,
kemarahan, malu, rasa bersalah, merasa
tidak nyaman.
Respon yang terjadi --
Manipulasi.
Narkisisme.
Infulsif.

Karakter perilaku
1.
-

Manipulasi :
Orang lain diperlakukan seperti
obyek.
Hubungan terpusat pada masalah
pengendalian.
Individu berorientasi pada diri
sendiri atau pada tujuan, bukan
berorientasi pada oranglain.

narkisisme

Harga diri yang rapuh.


Secara terus menerus berusaha
mendapatkan penghargaan & pujian
Sikap egosentris
Pecemburu
Marah jika orang lain tidak
mendukung

impulsif

Tidak mampu merencanakan sesuatu.


Tidak mampu belajar dari pengalaman.
Penilaian yang buruk.
Tidak dapat diandalkan

Faktor predisposisi
Faktor perkembangan :
Tiap gangguan dalam mencapai perkembangan--
menurunkan kemampuan individu
mengembangkan hubungan interpersonal yang
sehat.
Pada bayi :
Kurang perhatian dan stimulasi menimbulkan
perasaan tidak nyaman
Gagal mengembangkan rasa percaya
Timbul rasa curiga terhadap orang lain
Kurang komunikasi antara anak dengan oarng tua.
Anak diperlakukan sebagai obyek.
1.

Sistem keluarga yang tereganggu :


Individu tidak berhasil memisahkan
diri dari orang tua.
Norma keluarga tidak mendukung
hubungan keluarga dengan pihak
lain.
Peran keluarga tidak jelas.
Orang taua pecandu alkohol
Penganiyaan pada anak.

Faktor biologik : faktor genetik dapat


menunjang respon sosial maladaptif
--- terlibatnya neurotransmiter
dalam perkembangan gangguan tsb.
Faktor sosio kultural : Isolasi sosial
merupakan faktor dalam gangguan
berhubungan

Mengembangkan kriteria dari


isolasi

Stigma lingkungan : seseorang yang dicap


orang berbeda , ragu-ragu, segan atau
tidak tahu bagaimana berparisipasi dalam
interaksi sosial.
Tidak diacuhkan masyarakat : seseorang
yang mengalami kesepian atau kurangnya
hubungan personal yang intim.
Tidak ada hubungan personal masyarakat ;
masyrakat bereaksi terhadap seseorang
denganmenolak hubungan interpersonal

Ketidak berdayaan personal


penolakan masyarakat,
menyebabkan individu meyakini
bahwa mereka tidak berdaya untuk
mengontrol kehidupan akibat

Norma yang tidak mendukung pendekatan


terhadap orang lain.
Tidak menghargai amggota masyarakat
yang tidak produktif.
Mengadopsi norma, perilaku dan sistem
nilai yang berbeda.
Harapan tidak realistik terhadap hubungan.

Stresor prisipitasi : mencakup kejadian


dalam kehidupan yang penuh dengan
stress kehilangan -- individu tidak
mampu berhubungan dengan orang lain
timbul anseitas.
1.
-

Stresor sosio cultural


Menurunnya stabilitas dalam unit
keluarga
Berpisah dari orang yang berarti
dalam kehidupan karena dirawat
di RS

2. Stresor psikologi.
- Anseitas berat yang berkepanjangan
terjadinya bersama dengan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasi.
- Tuntutan untuk berpisah dengan orang
terdekat atau kegagalan orang lain
untuk memnuhi kebutuhan
ketergantungan.

Sumber koping.
- Keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam
keluarga dan teman
- Hubungan dengan hewan peliharaan.
- Gunakan kreatifitas untuk ekspresi strees ;
kesenian, musik atau tulisan
Mekanisme koping.
- Koping yang berkaitan dengan kepribadian
antisosial -- proyeksi, pemindahan,
merendahkan orang lain.
- Koping yang berkaitan dengan gangguan
kepribadian bordeline --- pemisahan, reaksi
formasi proyeksi, isolasi, idealisasi orang lain,
meredahkan orang lain, identifikasi proyektif.

Anda mungkin juga menyukai